NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 10

Setelah Sonia pergi tinggallah Eve, Eden saja berada disana kedua sahabat Eden beralasan ingin pergi ke kantin mereka memberi sedikit ruang untuk sahabatnya berbicara empat mata. 

" Bagaimana keadaan mu? kenapa bisa pingsan. " tanya Eden membuka suara. 

Walaupun Eve bisa menyembunyikan kehamilan nya tapi wanita itu memang tidak bisa menyembunyikan ekspresinya yang terlihat kentara tangan Eve mulai berkeringat dingin bagaimana ia harus menjawab saat ini. 

" Saya baik-baik saja Pak Eden. " jawab Eve formal. 

" Panggilan formal? sejak kapan seorang Evelyn menggunakan bahasa formal ke yang lebih muda. " decak Eden. 

" Anda atasan saya di kantor, dan ini masih jam kerja. " jawab Eve. 

Eve dapat mendengar decakan kasar dari bibir lelaki itu. 

" Pulang sana, saya tidak butuh kehadiran anda disini. " ucap Eve mengusir. 

" Kamu sedang dirawat dirumah sakit, lalu kamu menyuruh aku pergi? tidak ada orang yang akan menemanimu disini. " ucap Eden. 

" Sejak kapan anda menggunakan bahasa aku dan kamu? " tanya Eve tajam. 

" Pertanyaan yang tidak penting. " dengus Eden. 

" Saya baik-baik saja, anda bisa pergi sekarang. " tunjuk Eve pada pintu. 

" Baik-baik saja tapi pingsan di toilet? baik-baik saja tapi pakai selang infusan vitamin. " tegas Eden tidak mau dibantah. 

Eve mencoba menghindari tatapan Eden dengan cepat, entah kenapa kali ini tatapan Eden cukup menusuk dan menyeramkan. 

HUEK.... 

Eve menutup mulutnya pelan dengan tangan nya yang bebas, sementara tangan satunya menyingkirkan aroma terapi yang terpasang rapi disamping nakasnya. 

Wanita hamil itu emang tidak bisa mencium pengharum ruangan dalam bentuk apapun. ia saja membuat semua aroma terapi di kamarnya. 

Dengan cepat Eden menjauhkan Aroma terapi yang terpasang disana saat sadar Eve seperti mencoba menjauhkan benda itu. 

HUEK....

Lagi-lagi Eve merasa eneg diperutnya, ibu hamil itu beranjak dari kasurnya pelan Eden yang peka menggendong Eve ala Bridal Style menuju kamar mandi.

Eden menurunkan Eve didepan Wastafel dengan selang infusan yang ia pegang sedangkan Eve sudah menundukkan wajahnya mencoba mengeluarkan sesuatu dalam perutnya yang semakin di buat tidak karuan. 

Tangan Eden yang bebas tanpa sadar membelai punggung  Eve pelan. Dirasa cukup, Eve membasuh wajahnya dan menyeka bibirnya dengan air. lantas tubuhnya menegak lewat cermin dapat ia langsung mata keduanya bertemu tanpa sengaja. 

" Apa kamu hamil? " tanya Eden.

Eve menegang sesaat. bolehkan dirinya egois dan mengatakan iya? tapi itu mustahil, lelaki itu sudah memilik keluarga. Eve tidak mungkin menghancurkan rumah tangga Eden. 

Detik berikutnya, perut Eve kembali mual wanita itu kembali menunduk mengeluarkan semua isi perutnya lagi dan lagi walaupun pagi tadi ia sudah muntah sebanyak 3 kali ditambah kali ini mungkin sudah terhitung 7 kali ia bolak-balik wastafel yang berbeda. 

HUEK....

Mungkin ini salah satu bentuk protes sang anak karena tidak diakui keberadaan nya oleh ayahnya. dengan sigap Eden mengusap punggung Eve lembut. 

" Anak kita menyusahkan mu karena tidak diakui keberadaan nya. " ucap Eden membuka suara lirih. 

DEG...

Anak kita, Eve rasanya ingin menangis saat itu mendegarnya dadanya seperti dihantam ribuan batu begitu sesak. 

Eve hanya diam tidak membuka suara sama sekali lalu ia membasuh wajahnya menegakkan tubuhnya berputar menghadap Eden dengan ekspresi tegas dan dingin. 

" Saya cuman Magh! bukan hamil, anda jangan mengambil kesimpulan sepihak membuat nama saya tercemar. " ucap Eve dingin.

" Kalau sampai kamu membohongi saya, saya tidak segan-segan mengurung mu di dalam Mansion ku. " ancam Eden. 

" Terserah aku tidak perduli. " ucap Eve memutar bola mata malas. 

Eve menyingkirkan tangan kekar Eden dari pinggang nya dengan kasar.

" Lepas, aku bisa jalan sendiri. " ucap Eve menggeser tubuh Eden sedikit kasar kesamping agar wanita  itu bisa keluar. 

" Shit! akan ku buktikan bahwa kau sedang hamil sekarang. " ucap Eden. 

" Lo kenapa ngotot banget sih, mau gue hamil atau gak itu bukan urusan lo. " jawab Eve sewot. 

" Gue harus tanggung jawab karena dia anak saya. " ucap Eden tajam. 

" Lo harusnya sadar diri! lo sudah berkeluarga sudah punya anak dan istri lo sedang hamil saat ini, lo mau menduakan nya?! pria gila! "  umpat Eve. 

" Gue gak mau salah satu anak gue jadi korban Broken home. " sahut Eden. 

" Kalau gitu seharusnya lo berpikir sejak awal konsekuensinya kalau meniduri wanita lain bodoh. " ucap Eve bersumpah serapah. 

" Huh! gue capek ngomong sama anak kecil kayak lo. " Eve menarik nafas lelah ia merebahkan tubuhnya di bankar. 

" Lebih baik lo pergi dari sini, gue muak lihat wajah lo. " usir Eve. 

" Gak, gue akan tetap disini sampai Mbak Sonia datang. " kekeh Eden. 

" Terserah, bodo amat. " ucap Eve mulai memejamkan matanya lelah yang wanita hamil itu rasakan. 

Hening menyelimuti dalam ruangan, dapat Eden dengar deru nafas Eve yang stabil. pertanda wanita itu sudah tertidur pulas tanpa sadar Eden menyunggingkan senyuman tipis. 

Eden tampak mengetikan sesuatu di ponselnya hingga tidak terasa waktu bergulir begitu cepat jarum pendek menunjukan angka 16.00. 

KRET...

KLEK...

Eden mengalihkan pandangan nya pada kedua sahabatnya. 

" Ambilah. " Gerry menyodorkan satu amplop rumah sakit. 

" Lo berhasil suap susternya? " tanya Eden menaikan alisnya satu. 

" Awalnya gak berhasil, pas gue bujuk kalau gue suaminya baru susternya mau. " jawab Gerry. 

Eden mendengus kesal mendengarnya, bisa-bisanya Gerry menyamar jadi suaminya Eve. itu tidak akan pernah terjadi! mau nyata atau tidak Eden tidak akan biarkan. EH!!!!!

Eden tampak serius membaca isi kertas yang berlogo rumah sakit.

DEG... 

Degup jantung lelaki itu memacu begitu cepat, saat tertulis nama Evelyn dengan hasil ' POSITIF ' terpampang jelas. 

Gerry dan Alex yang ikut membaca nya juga ikut antusias dalam hati nya. 

" Selamat Bro, lo bakal jadi ayah lagi. " ucap Alex menepuk pundak Eden. 

" Engh, kalian lagi baca apa. " tanya Eve yang terusik dari tidurnya. 

Ketiga manusia itu menatap kearah Eve, Gerry yang hendak menyahuti langsung dibuat bungkam oleh Eden. 

" Se-Hmmppttt... " pekik Gerry pelan. 

" Sakit anjing! " umpat Gerry menarik tangan Eden di bibirnya. 

" Se? apa? kalian ngomong apa sih. " dengus Eve cukup kesal. 

" Maksudnya Ger, Semoga Mbak cepat sembuh. " sahut Eden menimpali. 

" Oh, kalian gak pulang? sana deh pulang males gue lihat muka songong kalian. " usir Eve. 

" Jahat banget Mbak, kita kan mau jenguk mbak kesini. " ucap Alex. 

" Gue gak perlu di jenguk kali, cuman Magh doang. "jawab Eve. 

" Dewa tahu gak Mbak masuk rumah sakit. " tanya Gerry. 

" Jangan kasih tahu Dewa, nanti dia marah sama Mbak males Mbak dengar ceramahnya. " ucap Eve. 

TOK...

TOK...

TOK...

KLEK... 

" Selamat sore semuanya, selamat sore Ibu Evelyn. " ucap Dokter perempuan. 

" Ad-ada apa ya dok. " tanya Eve sedikit gugup bagaimana tidak yang datang bukanlah suster melainkan dokter kandungan. 

Apa tidak ketar-ketir Eve melihatnya terutama pada tatapan Eden seperti menghunus padanya. Eve menelan saliva nya.

" Saya kemari hanya memberikan beberapa vitamin dan obat, jangan lupa di minum ya sehabis makan. " ucap dokter. 

" Makasih dok. " ucap Eve. 

" Kapan dia bisa pulang dok. " tanya Eden. 

" Seharusnya besok pagi sudah bisa pulang, cuman besok kita lakukan pemeriksaan lagi saja. agar tahu perkembangan bayinya. " ucap dokter itu tersenyum manis. 

DEG....

SHIT! 

" Dokter sialan! " umpat Eve dalam hatinya. 

1
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!