NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Orang Yang Sama Namun Berbeda

Tasya keluar dari mobil dan segera memasuki lobi sekolah dengan hati yang sangat bahagia.

Tidak menyangka ia akan menginjakkan kakinya lagi di sekolah yang selalu ia rindukan.

Seluruh mata murid Bina Bangsa menatap Tasya dengan tatapan sulit percaya.

Seorang Tasya yang berpenampilan glamor dan selalu mengenakan rok yang sangat pendek serta baju yang ketat saat di sekolah.

Kali ini gadis itu berpenampilan natural hanya mengenakan lip balm dan mengenakan seragam sesuai aturan sekolah.

Membuat para OSIS yang bisanya hanya menahan nafas melihatnya karena tidak berani menegur. Kali ini mereka terkejut dengan penampilan Tasya si Evil Queen.

Julukan yang Tasya dapatkan karena sikapnya yang dingin, angkuh, bahkan Tasya tidak segan-segan untuk memberi pelajaran bagi orang-orang yang mengganggu dirinya.

Tapi itu dulu. Tasya yang sudah mengalami pengulangan waktu selalu berjanji di dalam hatinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Nggak salah Evil Queen jalan sambil senyum? Bahkan saat ikut fashion show senyum dia mahal banget." Bisik-bisik para siswa terdengar di telinganya.

Tasya tidak peduli. Ia sangat senang dengan pengulangan waktu yang ia dapatkan. Kembali ke masa lalu untuk memperbaiki hidupnya.

Tiba-tiba dari arah depan ada seorang siswi yang menabraknya hingga membuatnya terjatuh.

"Ma-maaf ... Gue nggak sengaja!" ucap siswi tersebut.

Tasya langsung berdiri dan membantu gadis itu.

"It's Oke! Lain kali jangan lari-lari di koridor."

Gadis itu langsung mendongakkan kepalanya menatap Tasya kaget.

Tasya juga sama kagetnya saat ia tau gadis yang ia bantu itu adalah Bianca.

Seketika seluruh murid berkumpul mendekati Tasya dan Bianca karena mereka tau jika Tasya dan Bianca bertemu, mereka akan berkelahi. Ralat ... Lebih tepatnya Tasya akan menyiksa Bianca.

Tasya sudah berjanji ingin merubah hidupnya. Ia mengabaikan Bianca dan melanjutkan jalannya menuju kelas. Membuat para murid kembali di buat heran.

Meski hatinya sakit setiap mengingat wajah Bianca apalagi melihatnya langsung.

Membuat Tasya ingin mencabik-cabik wajah perempuan yang sudah menghancurkan hidupnya di masa depan.

'Kali ini gue nggak akan kasih Lo kesempatan buat merenggut apa yang seharusnya menjadi milik gue!' batin Tasya.

"Tasya anak tunggal kan? Dia nggak punya kembaran 'kan?"

"Hus ... Tasya anak tunggal! Lahirannya aja di Bordeaux-Prancis dan bokap gue salah satu asisten mister Antonius Sanjaya. Jadi tau sejarah keluarga keluarga Sanjaya," jelas seorang gadis berwajah blasteran Indonesia-Belanda.

Belva teman sekelas Tasya kembali bertanya, "Tapi kenapa bisa berubah ya?"

"Nggak cuma Tasya, Alexander juga berubah. Tapi bagus deh mereka berubah ke arah lebih baik. Semoga sifatnya juga berubah!"

💕💕💕💕💕💕💕

Tubuh Alexander membeku kala Tasya memasuki kelas dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Ia baru menyadari jika Putri Sanjaya ini sangat cantik. Apalagi senyum Tasya benar-benar natural.

Mungkin pada masa itu, mata Alexander masih kotok.

Bagi dirinya yang cantik hanya Bianca, gadis yang memiliki darah Indonesia-India.

"Sya! Lo kemana aja? Lima hari nggak masuk sekolah."

Friska sahabat Tasya masuk ke dalam kelas setelah tau jika Tasya masuk hari ini

"Iya ... Lo kemana? Di chat juga gak di bales- bales! Lo ke LN ya?" timpal Laura yang duduk tak jauh dari Tasya.

"Enggak, gue di rumah."

"Lo sakit?"

"Enggak, Fris."

Tasya menjawab sambil mengeluarkan dan membuka kotak bekalnya.

"Terus kenapa Lo jadi berubah begini? Perasaan Minggu lalu rambut Lo masih sama kaya kita."

Laura menyenggol kotak bekal milik Tasya.

"Terus ini ... Ngapain Lo bawa bekal? Kaya anak SD aja!"

"Gue tau Lo berdua pasti belum sarapan kan? Ini gue buatin sandwich," ucap Tasya.

Friska dan Laura saling tatap namun dengan segera mereka berebut sandwich dari kotak makan Tasya.

"Jangan rebutan. Gue bikin banyak!"

"Thanks ya, Sya!"

"You are welcome!"

"Gue tau ini nggak gratis! Lo mau kita menghukum siapa hari ini? Bianca? Maura? Atau Fredik anak Bahasa?" tanya Laura dengan ekspresi menggebu-gebu.

"Enggak! Gue gak mau ganggu siapapun mulai sekarang. Gue udah janji sama mami dan papi untuk jadi anak baik."

Lagi-lagi Laura dan Friska saling pandang dan menatap Tasya dengan tatapan tidak percaya.

"Yah ... Nggak asih ah! Masa Evil Queen kita berubah jadi fairy goodmothern," timpal Friska kesal.

"Gue abis rusakin mobil baru bokap gue. Gue lagi di hukum. Makanya gue nggak boleh berulah. Kalau berulah semua fasilitas gue di ambil bokap gue!" ucap Tasya mencari alasan.

Tidak mungkin ia mengatakan jika dirinya dari masa depan. Bisa di sangka gila dia.

Nanti yang ada teman-temannya meminta dia untuk memberitahukan masa depan mereka.

Tasya pernah mencoba menjelaskan kepada orang tuanya jika ia datang dari masa depan.

Tapi setelah itu kepalanya seketika sakit dan ingatan masa depannya perlahan memudar.

Tasya tidak ingin ingatan masa depannya memudar. Ia harus ingat apa saja kesalahannya di masa lalu yang harus ia perbaiki.

Ia juga tidak ingin melupakan wajah kedua buah hatinya yang sangat ia rindukan saat ini.

Tanpa terasa air mata Tasya turun begitu saja tanpa ia sadari.

"Ehhh ... Kok Lo nangis? Gue ada salah ngomong ya?" tanya Laura panik.

Hal itu tidak lepas dari pantauan Alexander. Lelaki itu ikut menyimak obrolan Tasya dengan teman-temannya.

Alexander berpura-pura mengenakan headset agar tidak ada yang tau jika ia sedang mencuri dengar obrolan ketiga gadis yang memiliki privilege itu.

Alexander ingin tau apakah Tasya menyadari pengulangan waktunya atau tidak.

Karena jika Tasya mengingatnya. Alexander harus memperingati gadis itu untuk tidak membicarakan masa depan di depan orang lain.

"Sorry ... Gue sensitif beberapa hari ini karena hukuman bokap gue. You know yeahhh ... Selain merusak mobil kesayangannya, gue juga ketahuan merokok."

"Elo sih ... Udah gue bilang, bungkusnya biar di simpan Friska aja. Malah Lo bawa pulang. Ketahuan 'kan, akhirnya."

Tasya hanya meringis. Betapa bodohnya ia dulu mengikuti arus kenakalan remaja yang membuatnya sulit keluar dan akhirnya menghancurkan dirinya sendiri.

"Oh iya ... Gue di minta Lukas ngabarin dia kalau Lo udah masuk sekolah. Sebentar lagi dia sampai!"

"Lo kenapa kasih tau dia sih, Fris?"

Nada Tasya berubah menjadi emosi.

Friska dan Laura menatap Tasya bingung.

"Bukannya kalian lagi dekat ya? Apa Lo dan Lukas lagi berantem?" tanya Laura bingung.

Seketika Tasya ingat jika dirinya dan Lukas sedang dalam masa pendekatan. Tidak pacaran namun sangat mesra.

Tasya merubah nada bicaranya.

"Haha ... Enggak kok. Kaget aja gue di cariin Casanova Bina Bangsa. Gue nervous kalau ada dia!" ucap Tasya mengalihkan perhatian.

"TASYA!"

'Sial ... udah muncul aja dia!' batin Tasya.

Lukas memasuki kelas dengan gaya coolnya. Lukas memang tampan, sangat tampan.

Rambutnya yang dark brown sama seperti milik Tasya menambah ketampanan pria itu.

Lukas salah satu Casanova di Bina Bangsa School. Wajahnya yang mirip lorenzo zurzolo dan sikapnya yang humble membuat banyak orang menyukainya.

Termasuk Tasya. Dulu. Tidak setelah ia tau apa yang Lukas akan lakukan untuk masa depannya.

Lain hal dengan Alexander. Alexander juga salah satu Casanova. Namun, karena sikapnya yang dingin dan angkuh membuat orang-orang bahkan para guru segan terhadapnya.

Di belakang Lukas ada Bianca yang ikut masuk ke dalam kelas. Hal itu membuat Tasya mengerutkan kening dan berdecih sinis.

Lukas dan Bianca pura-pura tidak saling mengenal. Tasya tau itu.

Lagi-lagi itu membuatnya tambah muak dengan kedua orang yang baru memasuki kelasnya.

"Babe ... Aku bawain kamu, makan siang. Di makan ya nanti!"

Bianca mendekati meja Alexander sambil menyerahkan kotak makannya.

Alexander masih diam memainkan ponselnya.

Ia dengar jika Bianca berbicara padanya namun ia memilih mengacuhkannya.

Alexander masih asik mendengarkan percakapan Tasya dan teman-temannya.

"Tas ... Kamu hampir seminggu ini nggak ada kabar, kamu kemana?" tanya Lukas.

Tak lama Friska dan Laura pamit undur diri menjauh dari bangku Tasya. Memberikan ruang untuk Lukas dan Tasya berbicara.

"Ada di rumah."

"Kenapa chat aku gak kamu balas dan telpon aku nggak kamu angkat?"

Baik Lukas ataupun Alexander menunggu jawaban Tasya. Tiba-tiba fokus Tasya beralih ke Bianca yang berdiri di samping lelaki yang sedang duduk mengenakan headset di depannya.

Tasya tidak tau jika di kelas sebelas ini dirinya sekelas dengan Alexander, sahabat Lukas. Tasya tidak pernah menyadari keberadaan lelaki itu selama ini.

"Tas ... Kamu kok melamun nggak jawab pertanyaan aku?!"

"Handphone aku lagi di sita papi. Aku lagi di hukum karena hancurin mobil papi," jawab Tasya masih sambil menatap punggung lebar Alexander.

"Oh ... Aku pikir kamu menjelajah waktu dan melupakan aku!"

Seketika tubuh Tasya dan Alexander kaku mencerna ucapan Lukas yang di luar prediksi mereka.

Apakah Lukas juga merasakan pengulangan waktu?

Bagaimana jika Lukas dari masa depan yang datang ke masa lalu untuk merubah hal yang belum ia dapatkan?

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!