Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..
HAPPY READING🙌🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Flashback..
Liam melajukan mobil dengan sangat kencang, namun dari arah yang berlawanan tampak dua orang pengendara sepeda motor melaju kearah mobil mereka. Liam berusaha menghindari sepeda motor itu dan berujung menabrak pohon besar yang ada di tepi jalan.
*****
Seketika itu banyak kerumunan orang yang berkumpul menyaksikan kecelakaan itu. Tak sedikit juga yang mengambil video atas kejadian itu untuk kepentingan pribadi.
Tak berselang lama polisi datang dan mengamankan TKP. korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk melakukan penanganan medis. Polisi menghubungi keluarga Liam melalui ponsel yang ditemukan di saku celana Liam.
Saat telpon berhasil terhubung oleh papa Liam...
"Selamat siang pak, apa benar ini orang tua dari saudara Liam James Addison?" Tanya polisi memastikan.
"Benar pak saya adalah papanya Liam, ada apa ya pak?" Tanya sang papa dari dalam telpon.
"Saya dari kepolisian ingin memberi tahu bahwasanya anak bapak mengalami kecelakaan, korban ditemukan dua orang dan sekarang sedang dilarikan kerumah sakit karena kondisinya yang kritis." Terang polisi itu.
Papa Liam yang mendengar itu seketika menjadi lemas, ia tak percaya akan berita ini semua. Badannya gemetar dan tanpa disadari air matanya mulai jatuh.
"Baik pak saya akan datang kesana tolong beritahu di mana anak saya dirawat pak." Ucap sang papa dengan suara paniknya.
"Korban dibawa ke RS Harapan Kasih pak." Ujar sang polisi.
Pada saat itu juga telpon terputus, papa Liam segera pulang kerumah untuk memberi tahu sang istri atas kejadian ini. Mamanya Liam yang mendengar hal tersebut seketika syok.
Tanpa menunggu waktu lagi mereka segera pergi kerumah sakit. Setibanya di rumah sakit mereka langsung menuju ke resepsionis rumah sakit untuk menanyakan ruangan Liam dan Dion.
"Permisi mbak, saya mencari kamar pasien atas nama Liam James Addison dan Dion Nugraha." Jelas papa Liam.
"Pasien atas nama Liam dan Dion sedang berada di ruang ICU pak." Jelas sang resepsionis.
"Kalau begitu terima kasih mbak." Ucap papa Liam sambil berlari menuju ruangan ICU bersama istrinya.
Setibanya di depan ruangan ICU mereka masih melihat ruangan tersebut tertutup rapat. Mereka duduk sambil menunggu dokter keluar dari ruangan tersebut. Di saat itu papa Liam menghubungi papanya Ilea untuk memberi tahu kabar ini.
Saat telpon terhubung.
"Halo tuan Alex ada apa anda menghubungi saya?" Tanya papa Ilea dari dalam telpon.
"Begini tuan Jeff saya ingin memberi tahu kepada anda bahwa Liam mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang ditangani di rumah sakit dan kondisinya sedang kritis." Jelas tuan Alex.
"Bagaimana bisa terjadi? Bukanya Liam sedang berada di luar kota?" Tanya tuan Jeff.
"Panjang ceritanya jika saya ceritakan dari sini tuan Jeff." Jawab tuan Alex dengan suara parau nya.
"Baik lah saya akan kesana bersama istri dan anak saya." Ucap tuan Jeff lalu menutup telponnya.
Tuan Jeff segera memanggil Ilea dan istrinya untuk memberitahu kabar ini. Sebenarnya ia tak tega untuk memberitahu kepada mereka, apalagi dengan Ilea. Ia tak ingin membuat putrinya itu sedih, namun Ilea harus tahu akan hal ini.
Saat Ilea dan mamanya sudah datang menghampiri sang papa, di saat itulah tuan Jeff menceritakan semuanya.
"Ada apa papa memanggilku?" Tanya Ilea yang merasa heran.
"Begini sayang papa ingin memberi tahu sebuah kabar duka tentang Liam." Tuan Jeff tak sanggup melanjutkan ucapannya ia terdiam sejenak.
"Kenapa Liam pa? Apa yang terjadi kepadanya? Coba ceritakan kepada Ilea?" Tanya Ilea yang panik ia terus mendesak papanya untuk bercerita.
"Liam kecelakaan nak dan sekarang lagi ditangani oleh dokter." Jawab papanya dengan nada pelan.
Ilea yang mendengar itu seketika terduduk lemas, tubuhnya gemetar. Ia tak percaya dengan kejadian ini, pantas saja Liam tak ada menghubunginya satu harian ini. Tanpa disadari tangis Ilea pecah, ia tak menyangka bahwa Liam akan mengalami hal seperti ini.
"Di rumah sakit mana Liam dirawat pa? Ayo kita kesana sekarang!! Ilea ingin melihat kondisi Liam." Ucap Ilea dengan tangis nya.
"Liam berada di RS Harapan Kasih. Yasudah kita langsung kesana sekarang." Ajak sang papa yang diikuti oleh istrinya dan Ilea.
Setibanya di sana mereka langsung menuju ruangan ICU, dan mendapati papa Liam dan mamanya yang sedang menunggu. Ilea langsung menghampiri Alena, calon mertuanya itu. Ia memeluk Alena dengan kuat dan tak bisa membendung air matanya.
"Kenapa ini semua terjadi kepada Liam ma? Kenapa harus Liam?" Tanya Ilea yang menangis dipelukan Alena. Ia sudah membiasakan diri memanggil Alena dengan sebutan mama.
"Sabar sayang Liam pasti baik-baik saja, ia akan berjuang untuk sembuh karena kamu. Dokter juga sedang menanganinya di dalam." Jawab Alena sambil mengusap punggung Ilea.
Jenny yang melihat putrinya menangis seperti itu merasa tak tega. Ia menghampiri Alena dan Ilea yang sedang duduk.
"Sabar sayang, kamu harus yakin kalau Liam akan sembuh." Timpal Jenny.
"Benar apa yang dikatakan oleh mamamu Ilea, kau tak boleh menangis seperti ini. Liam akan sedih jika kau terus menangisinya begini." Ucap Alena berusaha menenangkan Ilea.
"Lalu bagaimana kondisi Dion ma? Bukankah ia bersama Liam." Tanya Ilea.
"Dion sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, namun Dion masih belum boleh dijenguk. Dirinya tak separah Liam." Terang Alena kepada Ilea.
"Owh begitu." Ucap Ilea mencoba menenangkan diri.
Di saat bersamaan dokter keluar dari ruangan. keluarga Liam dan Ilea langsung bangkit dan menghampiri dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya mama Liam panik.
"Begini pak buk, saudara Liam sedang mengalami masa kritis nya. Ia kekurangan banyak darah akibat benturan yang sangat kuat, oleh karena itu kami memerlukan transfusi darah untuk beliau." Ucap sang dokter yang membuat mereka semakin lemas.
"Lakukan yang terbaik buat anak saya dok!!" pinta papa Liam.
"Kami akan berusaha sebisa mungkin pak, namun rumah sakit kehabisan stok untuk golongan darah A-." Terang sang dokter.
"Lalu bagaimana keadaan anak saya dok, apakah tidak ada stok di rumah sakit lain." Tanya mama Liam yang mulai menangis .
"Tidak ada buk, kami sudah mengkonfirmasi kepada pihak rumah sakit lain. Namun hasilnya tetap nihil. Kita hanya bisa berdoa supaya saudara Liam cepat mendapatkan donor darah." Ujar sang dokter.
Ilea yang mendengar itu segera bangkit, ia mengajukan diri sebagai pendonor untuk liam. Ilea memiliki golongan darah A-, sama seperti Liam.
"Saya yang akan mendonorkan darah untuk liam." Ucap Ilea, seketika semua mata tertuju padanya.
"Kau yang benar nak? Apakah ini tidak keberatan bagimu?" Tanya Jenny yang mengkhawatirkan anaknya.
"Gapapa ma kebetulan golongan darah Ilea dan Liam sama, jadi tidak ada salahnya Ilea menolong Liam." Ucap Ilea sambil tersenyum.
Jenny hanya menghela nafas mendengar keputusan anaknya itu. Ia sangat mengkhawatirkan putrinya, namun tak ada jalan lain ini demi kesembuhan Liam.
"Baiklah jika anda bersedia. Silahkan ikut keruangan saya untuk menandatangani keputusan ini. Saya juga akan mengambil sample darah untuk memeriksa nya terlebih dahulu ada riwayat penyakit atau tidak, sebelum didonorkan kepada pasien." Usul sang dokter.
Ilea pun menuruti perkataan dokter itu, ia mengikuti sang dokter keruangannya. Kedua orang tuanya dan orang tua Liam hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Liam dan Ilea.
Beberapa menit kemudian, Ilea keluar dari ruangan dokter itu dan menghampiri kedua orang tuanya.
"Bagaimana sayang hasilnya?"Tanya mamanya cemas.
"Sabar ma, dokter masih memeriksa darah Ilea. Semoga saja ini bisa membantu Liam." Sahut Ilea.
"Terima kasih ya sayang hatimu begitu baik, kau rela berkorban demi Liam. Kami tak salah memilihmu untuk menjadi pasangan liam." Ucap Alena.
"Sama-sama ma." Jawab Ilea.
Dokter Pun keluar dari ruangan dan membawa selembar kertas yang merupakan hasil pemeriksaan. Ia menghampiri kedua keluarga yang sedang bersedih itu.
"Dokter bagaimana hasil pemeriksaannya? Apakah darah saya aman?" Tanya Ilea dengan antusias.
"Setelah melakukan pemeriksaan kami menyatakan bahwa darah anda aman dan bisa segera didonorkan untuk saudara Liam."Terang sang dokter sambil memberi bukti pemeriksaan tersebut.
"Kalau begitu mari kita lakukan sekarang dok, Liam sangat memerlukan bantuan saat ini." Ucap Ilea.
"Sayang kamu yakin dengan semua ini nak? Mama tak ingin terjadi apa-apa denganmu." Ucap Jenny yang khawatir dengan putrinya.
"Mama dengarkan aku, jangan khawatir denganku. Aku tidak apa-apa dan niat ku baik melakukan ini." Ucap Ilea yang memeluk mamanya.
"Sudah lah sayang kau tak perlu khawatir dengan Ilea. Keputusan nya sudah benar dan kondisi Ilea saat ini dalam keadaan sehat." Sambung tuan Jeff.
Akhirnya Ilea segera dibawa keruangan transfusi darah untuk diambil darahnya. Setelah itu Ilea di anjurkan untuk istirahat terlebih dahulu dan tidak boleh terlalu capek. Ilea kini berada di salah satu kamar rumah sakit, ia perlu melakukan perawatan agar kondisi nya bisa pulih.
Saat proses pengambilan darah telah selesai, orang tua Ilea dan orang tua Liam segera masuk keruangan Ilea, untuk memastikan kondisi Ilea baik-baik saja.
"Bagaimana kondisimu Ilea." Tanya Alena
"Ilea hanya lemas dan butuh sedikit istirahat saja ma." Jawab Ilea dengan suara lemahnya .
"Wajah mu pucat sekali sayang, apa perlu mama panggilkan dokter untukmu." Ujar Jenny panik.
"Tidak perlu ma, hanya lemas karena kehilangan beberapa darah saja makanya wajah Ilea pucat." Ucap Ilea berusaha meyakinkan sang mama.
Ilea ditempatkan di ruangan yang sama dengan Dion, dan hanya terhalang sebuah tirai. Di saat bersamaan mereka mendengar suara Dion yang sudah tersadar, kini dirinya sudah boleh dijenguk karena sudah melewati masa perawatan.
Papa Liam segera menghampiri Dion dan menanyakan kondisinya, serta kronologi awalnya.
"Bagaimana kondisi mu Dion apakah kau sudah baikan?" Tanya papa Liam membuka pembicaraan, mereka hanya bertiga di sana bersama papa Ilea.
"Masih sedikit pusing om, kepala Dion juga masih sakit." Jawab Dion memegang kepalanya.
"Jangan terlalu banyak gerak dulu dan jangan memikirkan hal yang lain, kau harus fokus dengan kesembuhan mu." Papa Liam menasihati Dion.
"Sebenernya ada satu masalah yang belum selesai, dan menjadi kepikiran oleh Dion. Oh iya om Liam bagaimana?" Ucap Dion.
"Masalah apa Dion? Apakah ini yang menyebabkan kalian seperti ini?" Tanya papa Liam.
"Liam sedang ditangani oleh dokter jadi kau tak perlu khawatir dengannya." Sambung sang papa.
"Perusahaan sedang mengalami masalah keuangan om, laporan keuangan beberapa hari ini menurun. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk pulang dan menyelesaikan kasus ini." Terang Dion.
"Bagaiman bisa Dion? Bukannya selama ini keuangan perusahaan baik-baik saja." Tanya Alex .
"Dion juga tidak tahu om, Dion mendapat kabar ini dari sekretaris liam." Ucap Dion.
"Hmm sepertinya ada yang aneh tuan Alex, kasus ini pasti dalangnya orang terdekat." Ucap Jeff menimpali.
"Saya juga berpikir begitu tuan Jeff." Tuan Alex menimpali.
"Tadi pagi saya mendapat laporan bahwa tersangka sementara adalah manajer keuangan dan staff accounting." Terang Dion.
"Kalau begitu kita harus selidiki kasus ini? Saya merasakan ada kejanggalan dibalik ini semua. Seperti nya ada salah satu pihak yang memanipulasi ini semua." Ucap Alex menimpali.
"Saya rasa begitu tuan, karena tidak mungkin kasus nya serunyam ini. Oh ya Dion apakah kau ada mendapatkan bukti tentang tuduhan terhadap manajer dan staff tersebut?" Tanya papa Ilea.
"Tidak ada om, sekretaris liam hanya memberitahukan kecurigaannya saja." Sambung Dion.
"Fix kasus ini memang perlu diselidiki, saya akan memerintah orang suruhan saya untuk menyelidiki kasus ini. Dan secepatnya kita akan menemukan dalang dibalik ini semua." Ucap tuan Alex yang geram.
Setelah itu beliau segera menghubungi seseorang dan memerintahkannya untuk menyelesaikan kasus ini. Ia menghubungi seorang detektif kenalannya.
"Semoga saja masalah ini cepat selesai." Ucap tuan Alex dalam hati.
Hai Readers gimana ini ceritanya, menurut kalian siapa dalang dibalik semua ini??
semangat up kak
🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
🌹🌹.....
aku udah baca sampai sini thor
Aku udah baca sampai sini thor