Hyuna Isvara, seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang koki di salah satu restoran.
4 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Aksa Dharmendra, tidak juga diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki anak.
Namun, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia karena Aksa tidak pernah menuntut tentang anak dari Hyuna.
Akan tetapi, kebahagiaan mereka sedikit demi sedikit menghilang sejak Aksa mengenalkan seorang wanita kepada Hyuna tepat di hari annyversary mereka.
Siapakah wanita yang Aksa kenalkan pada Hyuna?
Bagaimanakah rumah tangga mereka selanjutnya?
Yuk, ikuti kisah Hyuna yang penuh dengan perjuangan dan air mata!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11. Kejutan Tak Terduga.
Lisa berusaha untuk menenangkan Hyuna yang tampak sangat syok dengan apa yang dia katakan, dan siapa pun yang berada di posisi wanita itu juga pasti akan sangat terkejut.
"Tenanglah, Mbak. Mu-mungkin saja mas Aksa hanya sedang-"
"Aku harus segera menemuinya, Lisa. Aku harus menemuinya."
Hyuna berusaha untuk berdiri walaupun tubuhnya terasa sangat lemas. Dia harus segera bertemu dengan suaminya, dan menanyakan tentang kebenaran semua itu.
"Tu-tunggu sebentar, Mbak. Mbak tidak bisa-"
"Lepaskan tanganku, Lisa!"
Hyuna menepis tangan Lisa dan berlalu keluar dari restoran. Dia tidak lagi memikirkan tentang pekerjaan, dan berlalu memanggil taksi yang kebetulan lewat di hadapannya.
Lisa sendiri berusaha untuk menahan Hyuna, tetapi dia tidak bisa untuk mencegah kepergian wanita itu dan hanya bisa menatap taksi yang sudah melaju pergi.
"Ya Allah, aku mohon lindungi Mbak Hyuna."
Lisa hanya bisa memanjatkan do'a untuk Hyuna, setelah itu dia kembali masuk ke dalam restoran untuk menemui manager untuk meminta izin atas nama Hyuna.
Sepanjang perjalanan menuju perusahaan tempat Aksa bekerja, Hyuna terus mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Beberapa kali air mata berhasil lolos dari kedua matanya, tetapi dia langsung menghapusnya dan berusaha untuk tetap tenang.
"Ya Allah, aku mohon jauhkan rumah tanggaku dari hal-hal yang buruk. Semoga apa yang Lisa lihat itu salah, dan Mas Aksa tidak melakukan apapun di belakangku."
Hyuna memejamkan kedua matanya untuk berdo'a, dan memohon agar semuanya baik-baik saja. Dia juga berharap di beri kekuatan untuk menghadapi hal buruk yang mungkin saja terjadi.
Beberapa saat kemudian, Hyuna sudah sampai di perusahaan tempat Aksa bekerja. Dia segera membayar biaya taksi itu dan berlalu keluar menuju perusahaan.
Hyuna segera masuk ke tempat itu dan berjalan kemeja resepsionis. Dadanya berdegup kencang dengan perasaan tidak menentu saat ini.
"Selamat siang, Nona. Ada yang bisa kami bantu?" sapa seorang wanita dengan ramah.
"Se-selamat siang juga, Nona. Bisakah saya bertemu dengan suami saya?"
Wanita itu lalu bertanya siapakah suami dari Hyuna, dan ada urusan apa sehingga datang menemui laki-laki itu ke perusahaan.
"Suami saya bernama Aksa Dharmendra, dan saya menemuinya karena ada urusan yang benar-benar penting, Nona."
Wanita itu mengangguk lalu segera memeriksa nama yang Hyuna sebutkan tadi. "Maaf, Nona. Anda tidak bisa bertemu dengan suami Anda di jam kerja. Silahkan kembali pada saat istirahat."
Hyuna langsung memohon pada wanita itu agar diizinkan untuk menemui suaminya, dia bahkan sampai mengatakan alasan kenapa ingin bertemu dengan Aksa.
"Maafkan saya, Nona. Anda tidak bisa melanggar peraturan perusahaan."
Hyuna tetap tidak diperbolehkan masuk sesuai dengan peraturan di tempat itu, hingga ada salah satu teman Aksa yang menghampirinya.
"Mbak Hyuna?"
Hyuna langsung melihat ke arah samping dan tersenyum saat mengenali siapa yang memanggilnya.
"Pak Satya."
Laki-laki bernama Satya itu tersenyum saat mendengar Hyuna memanggil namanya. "Apa yang Anda lakukan di sini, Mbak?"
"Saya ingin bertemu dengan mas Aksa."
Satya menatap Hyuna dengan heran. "Loh, hari ini kan Pak Aksa tidak masuk, Mbak."
"A-apa?"
Hyuna sangat terkejut dengan apa yang Satya katakan, sementara Satya langsung mengajak Hyuna untuk keluar dari tempat itu agar bisa bicara lebih tenang.
"Maaf, Pak Satya. Apa maksud ucapan Anda tadi?" tanya Hyuna kembali. Jelas-jelas suaminya sejak pagi sudah pergi kerja, tetapi kenapa laki-laki itu mengatakan jika Aksa tidak masuk?
"Hari ini pak Aksa memang tidak masuk, Mbak. Semalam dia mengatakan jika ada urusan penting bersama dengan Mbak."
Hyuna menutup mulutnya dengan tidak percaya. Kali ini sepertinya memang ada sesuatu yang dilakukan Aksa di belakangnya, laki-laki itu bahkan sampai berbohong dan tidak masuk kantor?
"Apa, apa dia mengatakan akan pergi ke mana, Pak?" tanya Hyuna dengan terbata-bata. Air mata sudah tumpah membasahi wajah membuat Satya menatap dengan bingung.
"Maaf, Mbak. Pak Aksa tidak mengatakannya." Satya menggelengkan kepalanya.
Hyuna menundukkan kepalanya dengan terisak. Sungguh semua ini sangat membingungkan untuknya, dia bahkan tidak tahu sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh suaminya.
Satya yang melihat Hyuna merasa kasihan, dia mulai paham jika Aksa berbohong tentang kepergiannya saat ini.
"Bagaimana jika Mbak telpon pak Aksa saja?"
Satya memberikan usul membuat Hyuna menatapnya dengan sendu, wanita lalu menggelengkan kepalanya.
"Jika aku meneleponnya, apakah aku akan tahu apa yang sebenarnya sedang dia lakukan di belakangku?"
Benar juga. Jika Aksa tidak menyembunyikan sesuatu di belakang Hyuna, sudah pasti laki-laki itu tidak akan berbohong.
"Baiklah, biar saya yang menelponnya."
Satya lalu memutuskan untuk menelepon Aksa membuat Hyuna menatapnya dengan penuh terima kasih.
Selesai menelepon, Satya lalu mengatakan jika Aksa sedang berada di rumah salah satu temannya yang bernama Laura. Sekaligus model yang baru saja bekerja sama dengan perusahaan.
Perasaan Hyuna mendadak jadi tidak nyaman dan gelisah, dia segera menelepon Ruby untuk bertanya di mana alamat rumah Laura.
Setelah mendapatkan alamat Laura dari Ruby, Hyuna segera pergi dari tempat itu untuk mencari keberadaan Aksa. Sampai akhirnya dia tiba di sebuah rumah yang tampak ramai.
"Saya terima nikah dan kawinnya Laura Herlia binti Rahfi dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
SAH.
Bruk.
Tubuh Hyuna terjatuh ke atas tanah saat melihat langsung apa yang sedang suaminya lakukan. Di mana Aksa sedang duduk berdampingan dengan Laura di bawah kain yang sama, sambil menjabat tangan seorang lelaki paruh baya dan mengikrarkan akad pernikahan di hadapan semua orang.
Dunia Hyuna langsung runtuh saat menyaksikan suaminya menikah dengan wanita lain, bahkan disaksikan oleh keluarga laki-laki itu. Hatinya hancur berkeping-keping, hingga membuat dadanya sangat sesak. Seluruh tubuhnya bergetar dengan tangis yang sudah membasahi wajah.
Ruby yang baru sampai di tempat itu juga ikut terkejut saat melihat apa yang terjadi.
"Apa-apaan ini?"
•
•
•
Tbc.