NovelToon NovelToon
PINK BUBBLES #1

PINK BUBBLES #1

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: LeoRa_

Judul kecil: SUAMI KECIL YANG LENGKET DAN MANJA

Sinopsis (pendek saja):
Ini tentang remaja laki-laki yang ingin menikahi seorang gadis yang lebih tua darinya sejak pertemuan pertama. Dengan laki-laki berpostur dewasa dan gadisnya justru kebalikannya.

[Catatan penulis: tidak ada konflik berarti yang mengganggu, hanya cerita yang menghibur saja. sebab penulis tidak mau tambah stress, cukup di dunia nyata saja.]

Buat yang suka alur santai, bisa datang ke penulis. di jamin gak akan nambah beban pikiran. kecuali agak hambar. hahaha. maklum, menulis cerita juga butuh ide dan ide datangnya dari kinerja otak yang bagus. jadi, penulis harus selalu menjaga pikiran tetap tenang dan bersih agar bisa berpikir lebih imajinatif untuk menghibur pembaca semua.

love u😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LeoRa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Hujan turun dengan derasnya hari ini, membuat Qiena terjebak di halte bus begitu dia tiba disana dan masih sendirian. Dia tidak membawa payung karena tak menduga akan turun hujan padahal sepanjang hari tadi langit sangat cerah.

Qiena duduk di bangku yang tersedia sambil memandangi hujan. Dia santai dan tidak terburu-buru untuk pulang. Lagipula, sekarang dia sendirian.

Seolah mendapatkan kesempatan untuk merenung dan melamun, Qiena melakukannya. Pas sekali suara hujan kian menjernihkan pikirannya.

Ini tentang undangan pernikahan beberapa temannya yang dia terima dalam waktu berdekatan.

Sejujurnya dia cukup terkejut. Mereka dengan mudahnya menemukan jodoh seperti tanpa mencarinya. Sedang dia, sampai harus mendiang ayahnya, bahkan temannya turun tangan.

Padahal, bukannya dia tak mau menikah. Hanya belum mau karena saat itu fokusnya adalah menemani masa tua sang ayah.

Ayahnya sendirian saat itu setelah ditinggal sang ibu dan tidak berniat untuk menikah lagi yang membuat Qiena tak tega untuk meninggalkannya dengan pernikahannya. Oleh karena itu, dia selalu merengut tiap kali ayahnya mengungkit soal pernikahannya.

Sambil memandangi hujan Qiena sadar. Sudah tak ada lagi alasan baginya untuk tidak menikah. Selain untuk mencari teman, karena tidak mau terus dihantui rasa rindu pada orang tuanya yang sudah tiada, Qiena juga ingin memenuhi harapan terakhir sang ayah agar tidak terus-terusan mencemaskannya akan sendirian setelah ditinggal mati.

Kini masalahnya, siapa jodohnya? Siapa yang cocok menjadi teman hidupnya?

Beberapa kandidat yang dia temui di kencan buta, sama sekali tidak sesuai harapan. Apalagi diantara mereka, ada yang langsung mengatakan bahwa setelah menikah mereka akan tinggal bersama orang tua pria itu.

Untuk perempuan yang selalu mendapatkan perlakuan penuh cinta dari orang tuanya, Qiena langsung skeptis duluan memikirkan nasibnya bila tinggal bersama mertua. Bukannya ingin berprasangka buruk, tapi melihat cara bicara pria itu membuat Qiena tak bisa bila tak membayangkan seperti apa sosok orang tua teman kencannya.

Hal itu membuat Qiena langsung mencoretnya dari daftar calon suami.

Ada juga yang memiliki karakter tak meyakinkan, suam-suam kuku. Setiap kata yang di ucapkan malah membuat Qiena membangkitkan firasat buruk. Membayangkan tipe seperti ini menjadi suaminya, bukankah pada akhirnya Qiena sendiri yang bertanggung jawab atas rumah tangga?

Lagi, Qiena mencoretnya dari daftar calon suami.

Ada pula yang sombong karena merasa tampan sampai mengingatkan Qiena agar bila nanti keduanya menikah Qiena harus sabar bila banyak gangguan dari perempuan lain.

Padahal di mata Qiena, dia sudah melihat pria yang lebih tampan dari teman kencannya itu. Dengan sosok yang menurut Qiena lebih mudah menarik perhatian kaum hawa, hanya saja aura jahatnya menghalangi.

Hal ini membuat Qiena yang lahir dari keluarga harmonis dengan orang tua yang setia satu sama lain, menolak keras tanpa perlu memikirkannya lebih jauh.

Lagi, di coret.

Dan masih beragam lagi karakter pria yang di kenalkan padanya, yang semakin membuat Qiena mundur beberapa langkah.

Sebulan lebih Qiena melakukan kencan buta, Qiena ingin istirahat. Selain karena sahabatnya, Vailla -sang Mak comblang- sedang sibuk-sibuknya dengan job barunya.

Karena tak ingin mengganggu sahabatnya, Qiena menjadikan ini kesempatan untuk mengistirahatkan jasmani dan rohaninya.

Dengan ditemani hujan yang belum berhenti, Qiena malah samar-samar seperti melihat sosok yang familiar di seberang jalan. Meski di halangi oleh tirai hujan, sosok itu tetap mudah terlihat karena selalu mencolok dan barusan Qiena bahkan sempat menyebutnya sekali.

Sungguh kebetulan, dia langsung muncul.

Kebetulan?!

Alis Qiena berkerut samar memikirkan kemungkinan lain.

Atau dia memang sudah di buntuti oleh pria ini sedari tadi, hanya saja dia tidak merasakannya.

Dibuntuti itu seram dan menakutkan, tapi entah mengapa yang ini tidak membuat Qiena takut lagi. Dia hanya bingung mengapa orang ini tidak merasa lelah membuntutinya dari jauh tanpa mendekat sedikitpun meski ada kesempatan.

Seperti saat ini.

Hujan seharusnya tidak jadi masalah sebab pria diseberang sana sudah memakai mantel hujan. Hanya udaranya dingin yang tidak baik untuk kesehatan. Seperti dia sekarang, tapi hujan deras belum kunjung reda yang menyebabkan Qiena harus sabar menunggu.

Ini mengingatkannya pada kunjungan Giass ke sekolahnya tanpa dia ketahui kalau tidak diberitahu, tapi hanya selalu diam di depan gerbang setelah tiba bersamaan dengannya. Dan dia baru tahu kemudian dari salah satu muridnya yang katanya sering memergoki keberadaan Giass yang juga menjadi pelaku alasan muridnya menangis setiap pagi selama sebulan ini.

Dia tidak tahu apa yang membuat Giass -yang belum dia ketahui latar belakang dan karakternya sampai sekarang- masih membuntutinya padahal dia sudah menyelesaikan urusannya dengan Tuan Droov yang akhirnya mencapai kesepakatan bersama dengan cukup menguras pikiran juga.

Qiena pikir, Giass akan berhenti mengikutinya, karena tugasnya sudah selesai. Tapi, pikirannya salah. Giass masih melakukannya bahkan sampai pagi tadi.

Untungnya, setelah pagi tidak lagi. Qiena cukup takut pada awalnya mendapati fakta dia di ikuti oleh pria sebesar Giass.

Giass akan terbahak bila mendengarnya.

Qiena akui, Giass memang tinggi besar. Mungkin karena otot yang dilatihnya. Yang pasti sosoknya bisa langsung menenggelamkannya meski hanya dengan berdiri disebelahnya.

Qiena merasa menjadi kerdil seketika.

"Gigih sekali dia..." gumamnya.

Kegigihan Giass membuat Qiena bingung sekaligus penasaran. Apa yang sedang dilakukan pria itu?

Jika hanya sekedar membuntuti dalam diam namun tidak sembunyi-sembunyi, lebih baik tidak usah dilakukan. Jadi, Qiena berpikir pria ini harusnya memiliki sesuatu yang melibatkan dirinya.

Selama itu bukan hal yang berbau kriminal, Qiena bisa pertimbangkan untuk tatap muka secara langsung agar bisa menyelesaikan segala sesuatunya hingga tuntas.

Alhasil, Qiena mengambil ponselnya lalu menimbangnya apakah akan menghubungi atau tidak. Lama Qiena terdiam memikirkan apa yang harus dia lakukan bila menelpon pria itu. Setelah menit-menit berlalu, Qiena pun menggunakan jarinya untuk mengetik sesuatu sebelum dibawa ke telinganya.

Qiena memiliki nomornya, tapi baru kali ini di gunakan.

Ternyata, Qiena sedang melakukan panggilan telepon.

Yang Qiena lakukan bukannya tanpa persiapan keberanian. itu karena dia tahu ini di tempat terbuka dan dibelakang halte ini ada beberapa toko dan cafe yang buka, jadi Qiena tidak takut. Belum lagi masih ada CCTV di halte ini.

Salah satu keamanan yang pemerintah sediakan. Jadi, Qiena lebih berani, disamping entah bagaimana Qiena memiliki perasaan bahwa Giass tak akan melakukan apapun padanya terutama karena perilakunya terlalu terbuka meski dibuat seolah-olah diam-diam.

Giass di seberang, tak pernah melepaskan pandangannya dari Qiena.

Beberapa saat lalu, saat hujan turun tiba-tiba dengan derasnya. Giass langsung kepikiran dengan keadaan Qiena, mengingat jam segini Qiena harusnya sedang dalam perjalanan pulang. Tapi, bukannya tidak mungkin gadis itu terjebak hujan.

Jadilah, dengan gagah berani Giass memakai mantel hujan dan menancap gas motornya meninggalkan area sekolahuntuk memastikan Qiena aman.

Mampir ke taman kanak-kanak lebih dulu karena itu yang ditemui duluan. Ternyata sudah kosong. Lalu, melaju ke halte. Di sanalah Giass melihatnya.

Dia merasa lega, mendapati Qiena masih aman meski benar-benar terjebak di halte karena hujan.

Dia sudah berdiri selama 15 menit sebelum ditemukan oleh Qiena. Bagaimana dia tahu? Dia menggunakan instingnya sebagai pejantan yang menerima sinyal kalau perempuan incarannya menemukannya.

Sampai ponselnya berdering.

Diambil ponsel tersebut tanpa takut basah. Maklum, ponsel mahal yang tahan air.

Dan kepercayaan dirinya pun terjawab. Qiena memang menemukannya. Hanya saja, Giass cukup kaget karena Qiena sampai menelponnya setelah selama ini nomornya hanya di jadikan pajangan di dalam ponsel gadis itu.

Senang tentu, tapi Giass masih bisa menahannya.

Setelah menyesuaikan hati yang gembira, Giass pun mengangkat panggilan tersebut.

Hening sejenak setelah panggilan tersambung. Baik Giass maupun Qiena tidak berkata apa-apa dan hanya saling tatap dari kejauhan. Sampai Qiena angkat bicara lebih dulu.

"Berteduh lah disini. Tampaknya hujan masih belum akan reda."

Arti lain dari kalimatnya adalah...

"Mari kita selesaikan sekarang. Saya tidak nyaman dibuntuti selalu."

Dan Giass menangkap maksud tak tersirat itu. Karena keduanya tidak dekat satu sama lain yang bisa membuat keduanya akrab hingga Qiena mengundangnya tanpa maksud apapun.

Tapi, siapa peduli apa maksudnya. Giass hanya tahu dia memiliki kesempatan untuk mendekat saat ini.

Itu sangat bagus!

.

.

.

.

.

.

.

1
@train
tetap semangat ya thor
@train
siap thor
Fauziah Tallya
mudah2an qiena nya gpp sama semua bayi nya
@train
ya oke thor maklum aku karena semua pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sekalian
@train
wow,selamat untuk pasangan muda kita
@train
apa mungkin oiena alumni sekolah tersebut
@train
semangat thor
@train
belum banyak yang join ya
@train
wow,semakin seru saja
@train
karya yang bagus
Fauziah Tallya
selamat, sudah sah aja nanti h
@train
wow,bunga cinta bertebaran
Fauziah Tallya
mama stevani ngelamar nya sweet bangett, pengen nabung bab tapi tiap ada notif gak kuat pengen langsung baca...
ditunggu up lagi yah thor
Fauziah Tallya
bagus banget ceritanya, semangat up thor
Fauziah Tallya
ditunggu up lagi ka 😊
anggita
like👍+☝iklan moga novelnya lancar sukses.
anggita
disemua novel tiap pintu dibuka bunyinya.... ceklek🤭
Dewi
Kangen 3Ry (Ryura,Reychu sma Rayan)
Dewi: Slalu di tunggu thor krya krya nya semngat trus ☺️
LeoRa_: makasih dh rindu anak2ku. tapi ada kepikiran bikin keturunan mereka, cuma belum Nemu ide yang pas. semoga aja bisa ketemu segera, biar bisa di proses. thor jg kangen bikin mereka bertiga lagi🥲😌
total 2 replies
Dewi
Di tunggu kak..☺️Semngat trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!