Zavier Jonathan Prawira adalah anak tunggal dari seorang pengusaha terkenal di daerah ibukota Jakarta yaitu Farhat Prawira dan Astri Ivanka. laki-laki bertubuh tinggi, berkulit putih, memiliki rahang yang tegas, hidung mancung serta bibir merah muda yang sedikit tebal itu juga merupakan ketua geng yang cukup disegani oleh masyarakat, yakni Skanetra yang memiliki 100 anggota dengan 5 anggota inti yaitu Zavier Jonathan Prawira (Ketua), Bara Pradipta Putra (Wakil), Bagas Aditya Pramana, Rian Laskara Langit, Raga Bramantyo Nugroho. selain itu, mereka juga cukup terkenal di lingkungan sekolahnya, SMA Taruna Nusantara. tak jarang siswi disekolah itu memuja-muja ketampanan yang mereka miliki.
Zavier memiliki sifat yang dingin, cuek, irit bicara dan anti berurusan dengan wanita-wanita, itu disebabkan karena ibunya yang menorehkan trauma pada dirinya. namun pada suatu hari ada gadis cantik yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupnya. ia bernama Kanaya Johanna Gantari karena tantangan dari temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 11
Setelah dari rumah Kanaya, Zavier berniat berkunjung ke markas untuk menengok para anggotanya disana.
Saat sudah sampai, Zavier memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam markas.
"Tumben lo baru ke markas jam segini" Ucap Bagas setelah melihat kedatangan ketuanya.
"Darimana lo Zav?" Tanya Bara sambil melirik Zavier.
"Rumah Kanaya" Jawab Zavier singkat sambil mendudukkan bokongnya disofa.
"Wah abis ngapel rupanya si bos ini" Goda Bagas.
"Gue liat-liat lo udah mulai jatuh cinta nih sama si Kanaya" Celetuk Rian sambil memicingkan kedua matanya seolah sedang menerawang isi kepala Zavier.
"Gak tau" Zavier pun masih bingung atas perasaannya terhadap Kanaya. tapi entah kenapa akhir-akhir ini, Zavier ingin sekali membuatnya bahagia, dan itu juga jadi sumber kebahagiaan tersendiri bagi Zavier.
"Sebagai pakar cinta, gue liat lo udah jatuh cinta sama Kanaya cuma lo nya aja yang belum terlalu ngerasa" Ucap Bagas.
"Tapi kalo dia tau alesan gue macarin dia karena dare dari lo gimana?" Tanya Zavier kebingungan.
"Udah gue bilang, kalian kalo ngasih dare jangan yang aneh-aneh!" Kesal Raga sambil melirik Bagas dan Rian bersamaan.
"Kita kan gak tau kalo Zavier bakalan jatuh cinta secepat ini" Sesal Bagas.
"Terus gue harus gimana sekarang?" Tanya Zavier, berharap teman-temannya bisa memberi solusi.
"Lo jujur sama Kanaya" Jawab Raga santai.
"Tapi kalo takut dia marah dan ngejauhin gue gimana?" Tanya Zavier lagi.
"Itu sih udah konsekuensinya, lagian cewek mana sih yang gak sakit hati kalo dirinya dipacarin atas dasar tantangan dari temannya doang" Jawab Raga.
"Tapi kalo diantara kita gak ada yang ngasih tau, dia juga gak akan tau kan?" Timpal Rian.
"Cepat atau lambat Kanaya juga bakalan tau, entah dengan cara apa atau dari siapa" Ucap Bara yang tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya karena sedang asik berbalas pesan dengan Riana.
Raga mengangguk setuju. "Jadi menurut gue lo aja yang kasih tau langsung, takutnya dia tambah sakit kalo tau dari orang lain" Tegas Raga.
"Semangat Zav, kita bakalan selalu ada disaat lo butuh bantuan apapun" Ucap Rian.
Zavier mengangguk.
"Ini udah saatnya lo ilangin trauma lo" Raga menepuk pundak Zavier.
"Betul itu, lagian neng nay udah cantik, baik, pinter, lembut lagi. jadi cocok sama lo yang ganteng, kasar, bringas, dan gal- awssssh sakit anjir" Ucapan Bagas terpotong kala kakinya ditendang Zavier.
"Kalo lo butuh bantuan, jangan segan minta tolong ke kita Zav" Timpal Bara.
"Thanks" Ucap Zavier seraya melirik keempat temannya secara bergantian.
Walaupun Zavier memiliki keluarga yang tidak utuh, tetapi ia sangat bersyukur karena mempunyai teman-teman yang selalu menjadi rumah ketika ia ingin pulang.
Tak lama dari itu, pintu markas terbuka paksa oleh seseorang.
Brakk
Dan munculah beberapa pemuda yang memakai jaket kulit bertuliskan Radioz disebelah kanannya.
"Ngapain lo pada?" Tanya Bagas sambil menatapnya tajam.
Kemudian para anggota Skanetra berdiri dan berhadapan dengan anggota Radioz.
"Tenang aja, gue kesini mau ngomong doang sama ketua kalian ini" Ucap Erland sembari tersenyum miring.
"Kanaya Johanna Gantari, nama yang begitu cantik begitupun dengan orangnya" Lanjut Erland.
Rahang Zavier mengeras dan tangannya terkepal erat setelah nama gadisnya disebut oleh cowok brengsek seperti Erland.
Erland melangkah mendekati Zavier dan membisikkan sesuatu. "Enaknya langsung gue abisin atau gue nikmati dulu tubuhnya" Bisiknya sambil tersenyum miring.
Zavier sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, bahkan ia bersumpah jika Erland benar-benar melakukan apa yang dia ucapkan, maka Zavier akan menghabisi Erland di detik itu juga.
"Bajingan! kalo lo bener ngelakuin itu, gue bersumpah dan gue pastiin lo mati ditangan gue di detik itu juga!" Bentak Zavier dengan emosi yang menggebu-gebu.
Setelah berkata demikian, Zavier langsung melayangkan pukulan kepada Erland tanpa memberikan celah untuk Erland melawan.
"Bugh!"
"Bugh!"
Zavier menghajar Erland tanpa ampun.
Kedua anggota geng motor itu hanya diam saja menyaksikan pertarungan antara Zavier dan Erland.
"Zav, udah bego, dia bisa mati dan lo bisa dipenjara!" Raga membentak dan menarik tangan Zavier dengan kasar.
Setelah terlepas dari serangan Zavier, Erland pun segera menjauh.
"Lo tunggu pembalasan gue nanti!" Ancam Erland sebelum kemudian ia meninggalkan markas Skanetra.
Tak lama dari itu, Zavier memutuskan untuk kembali ke apartemennya.
"Gue cabut!" Pamit Zavier kepada teman-temannya.
"Yoi, hati-hati Zav!" Teriak Bagas saat Zavier sudah melenggang pergi.
"Gue juga balik deh" Ucap Raga seraya menyambar kunci motornya.
Dan Bara pun mengikuti langkah Raga keluar markas dan pulang.
"Lo juga mau balik, gas?" Tanya Rian.
Bagas berdeham sambil melenggang pergi.
"Yaudah gue juga" Ucap Rian.
"Tunggu gas, bareng!" Rian segera memakai jaket kulit kebanggaannya.
"Kalian kalo mau nginep jangan lupa, markas dikunci" Ucap Rian kepada anggota Skanetra yang masih ada di markas.
*****
Saat sampai di depan pintu apartemennya, seorang wanita paru baya terlihat berdiri didepan pintu.
"Zavier, sayang" Panggil wanita itu.
"Minggir, gue mau masuk!" Ucap Zavier ketus dan raut wajah datarnya.
"Zavier sayang, mamah minta maaf nak" Kata wanita itu lagi, yang ternyata wanita paru baya itu adalah mama kandung Zavier yang bernama Astri Ivanka.
Zavier diam dan tidak membuka suaranya sama sekali, bahkan menatapnya pun tidak.
"Mamah menyesal karena ninggalin kamu dan papah kamu, dan kamu benar, ternyata suami mamah laki-laki brengsek" Suara Astri yang terdengar sangat menyesal.
"Bagus deh kalo lo udah tau kebenarannya" Jawab Zavier tanpa menatap Astri.
Sekitar 5 tahun yang lalu, Zavier sudah menceritakan kepada ibunya bahwa selingkuhannya itu bukanlah laki-laki yang baik, akan tetapi Astri tidak percaya dan keukeuh memilih meninggalkan Zavier dan Farhat demi laki-laki tersebut.
"Mamah sangat menyesal udah ninggalin kamu dan papah kamu, maafin mamah ya sayang" Ucap Astri seraya meraih tangan Zavier, namun ia tepis secara kasar.
"Gue sama sekali gak butuh penyesalan lo!" Zavier benar-benar sudah muak dengan apa yang sudah dilakukan Astri kepada dirinya dan papanya.
"Tolong, tolong kasih mamah satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya nak" Astri memohon kepada anak semata wayangnya itu.
"Udah gak ada lagi, bahkan semenjak lo lebih milih laki-laki bajingan itu, semuanya udah hancur. bahkan lo udah bikin gue jadi gak percaya sama wanita manapun!" Jelas Zavier.
"Zavier, mamah moh-" Ucapannya terpotong oleh Zavier.
"MINGGIR ATAU GUE SERET!" Zavier meninggikan suaranya.
Astri pun akhirnya mengalah dan tak ingin membuat keributan, iapun segera pergi.
