NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:228.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.12

Lima belas menit kemudian, Arsen mendengar sebuah percakapan saat ia berjalan melewati dua orang yang sedang mengobrol. Ia menghentikan langkahnya dengan pura-pura menerima sebuah telepon.

"Eh kamu dengar tidak? Arneta dijadikan bahan taruhan sama anak-anak?" ujar salah seorang pria berbadan gemuk pada temannya.

"Apa! Di mana? Ayo lihat!"

"Ayo!" teriak pria gemuk.

Pria gemuk itu langsung bergegas menuju tempat di mana Arneta berada.

Gadis itu tengah berada di bawah pohon rindang yang tak jauh dari tempat pesta diadakan.

Arsen yang mendengar hal itu pun tanpa pikir panjang langsung mengikuti kedua pria tadi.

.

Sepuluh menit yang lalu.

Setibanya di pesta luar ruangan itu, Arneta langsung menjadi pusat perhatian bagi kaum pria dan wanita. Arneta menghentikan langkahnya, ia berdiri mematung di depan pintu masuk dan langsung mencari sosok yang ingin segera ia temui, siapa lagi kalau bukan Arsen. Matanya menelisik ke seluruh sudut yang ada di sana, tanpa gerakan sedikit pun ia sama sekali tak bisa menemukan sosok tampan itu, di pesta ini terlalu ramai bahkan hanya untuk menemukan seorang pria.

Kaum pria melihat sosok Arneta yang berbeda dari biasanya, bahkan sekarang terlihat sangat cantik paripurna dengan balutan kebaya merah muda, riasan wajah tipis yang tidak mencolok, rambut lurus hitam panjang yang terurai indah hanya dihiasi dengan jepit rambut kecil warna-warni hingga terbentuklah sebuah bando.

Biasanya saat disekolah Arneta selalu menguncir kuda rambutnya, ini pertama kalinya ia melepaskan kuncir kudanya.

Sementara para wanita itu tak ingin mengakui kecantikan Arneta, dalam batin mereka menyalahkan pakaian yang dikenakan oleh gadis cantik itu dan membandingkannya dengan pakaian yang mereka kenakan. Tentu karena mereka iri.

Villia yang memang sengaja menunggu Arneta datang, tanpa pikir panjang ia langsung menghampirinya.

"Ayo, Net! Mereka semua sudah menunggumu!" ajak Villia ambil menarik tangan Arneta.

"Kita mau ke mana?" tanya Neta bingung.

Banyak pasang mata yang memperhatikan Villia menarik tangan Arneta, tapi mereka semua hanya menatapnya saja.

"Kita akan melakukan sebuah permainan yang belum pernah kamu mainkan, ini kesempatan kita semua untuk saling mengenal satu sama lain," kilah Villia.

Villia langsung mendudukkan Arneta di sampingnya, di sana sudah ada tiga pria yang sama sekali tak dikenali oleh Arneta dan satu wanita yang pernah mengikutinya dengan Arsen beberapa bulan yang lalu.

Dari tiga pria itu yang wajahnya familiar bagi Arneta hanya ada satu yaitu, Roy. Dia selalu memberikan cokelat pada Arneta setiap hari tanpa henti. Bahkan ia tidak takut meskipun status Arneta di depan umum adalah kekasih Arsen.

Neta mengumpulkan cokelat pemberian Roy itu dan memberikannya pada anak-anak sekolah dasar yang ia bimbing.

"Karena Arneta sudah datang malam ini, kita mulai permainannya ya guys!" seru Villia dengan penuh semangat.

Ada enam orang yang mengikuti permainan. Tiga pria dan tiga wanita.

Demi agar Arneta mau mengikuti permainan itu Villia pun ikut berpartisipasi.

Di depan masing-masing orang yang duduk untuk mengikuti permainan tersebut terdapat satu gelas minuman beralkohol yang disediakan oleh sesorang yang mengadakan permainan itu.

Jika mereka tidak memilih salah satu dari tantangan atau kejujuran, itu berarti mereka harus minum alkohol tersebut. Begitulah peraturan permainan yang sudah disebutkan oleh Villia.

.

Mereka mulai memutar panah yang tersedia di meja bundar.

Pertama, panah itu menuju ke salah satu pria penggemar berat Arneta yang bernama, Roy.

"Kamu pilih tantangan atau kejujuran, Roy?" tanya Villia.

"Tantangan," jawab Roy dengan penuh keyakinan.

Villia mulai mengambil kertas yang di dalamnya sudah tertulis dan tergulung rapi beberapa tantangan.

"Tantangannya adalah, mengajak gadis yang kamu sukai untuk berdansa!" pekau Villia.

Mata Roy langsung tertuju pada Arneta, ini adalah kesempatan emas bagi pria itu untuk bisa berdekatan dengan gadis yang selama ini cuek dan mengabaikannya.

Roy langsung berdiri, kemudian mengulurkan tangannya di depan Arneta.

"Wah! Apakah dia gadis yang kamu sukai?" tanya salah satu teman Roy yang menonton permainan mereka.

Roy tak menanggapi perkataan itu dan masih mengulurkan tangannya di depan Arneta.

"Arneta! Roy menyukaimu, ayo berdansa dengannya!" Suruh Villia.

"Apakah aku harus melakukannya?" tanya Neta.

"Tentu, ini bagian dari permainan!" Jawab Villia penuh semangat.

Arneta menghela napas panjang, meskipun dengan perasaan enggan ia menerima uluran tangan pria asing yang selalu mengejarnya satu ini.

Musik dansa mulai berputar.

Lihat apakah kamu bisa lolos dariku malam ini, batin Roy sambil tersenyum licik.

Roy menarik pinggang Arneta agar gadis itu mendekat ke arahnya.

Jarak mereka saat ini sangatlah dekat, sampai membuat Arneta menoleh ke arah lain karena tak ingin bertatapan dengan pria satu ini.

Padahal aku udah berkali-kali menginjak kakinya, kenapa pria ini nggak menyerah, sih! Niat aku datang ke sini, kan cuma demi Arsen. Kenapa Malah terperangkap dalam permainan konyol ini, batin Arneta.

Setelah lima menit berlalu musik pun berhenti.

Mereka berdua kembali duduk di tempat masing-masing.

Villia mulai memutar lagi panahnya.

Panah itu tertuju pada pria berkaca mata, dia juga salah satu pria penggemar berat Arneta sejak lama. Mengikuti permainan ini adalah kesempatan bagus untuknya mengungkapkan perasaan, begitulah pikir Vano.

"Kejujuran atau tantangan?" tanya Villia.

"Kejujuran!"

Villia langsung mengambil gulungan dari dalam toples yang bertuliskan kejujuran.

"Siapa orang yang kamu suka?" tanya Villia.

"Arneta Anindya Putri," jawabnya singkat padat dan jelas.

"Wah! Kita semua sudah tahu kalau Arneta disukai semua pria di sekolah. Ha-ha-ha ... bagaimana tanggapanmu Arneta?"

Astaga kapan aku bisa lolos dari permainan konyol ini, batin Neta.

"Maaf, aku tidak bisa."

"Aku sudah tahu jawabanmu Arneta, aku akan selalu menyukaimu dan mencintaimu dalam diam," jawab Vano bijak.

"Oh, astaga Vano! Andai Aku Arneta, pasti aku sudah menerima pria sepengertian kamu ini," timpal gadis penguntit yang juga mengikuti permainan itu.

"Tidak masalah, cinta tidak harus memiliki ... asalkan Arneta bahagia, aku juga ikut bahagia," ucap Vano lagi.

"Cih! B0doh," gumam Roy.

"Oke-oke! Stop! Kita lanjut lagi ke permainan!" seru Villia.

Mereka semua langsung membungkam mulut masing-masing.

Panah itu tertuju pada Arneta.

"Arneta! Kejujuran atau tantangan?" tanya Villia.

"Tantangan."

Villia langsung mengambil gulungan kertas dari dalam toples.

"Menghabiskan satu botol alkohol, Arneta! Apa kamu bisa?" tanya Villia.

Aku bukan peminum yang baik, gimana nanti kalau aku mabuk? batin Arneta.

"Minum ... minum ... minum!"

Semua penonton berteriak agar Arneta meminum sebotol alkohol yang ada di depannya itu.

Arneta memberanikan diri meraih botol itu dan bersiap untuk meminumnya.

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!