NovelToon NovelToon
Mysterious Girl

Mysterious Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: AzaleaHazel

Achassia Alora adalah gadis misterius yang selalu menutupi identitasnya. Bahkan hampir semua orang di sekolahnya belum pernah melihat wajahnya kecuali beberapa guru dan kedua sahabatnya. Gadis yang di anggap miskin sebenarnya adalah cucu dari keluarga kaya raya yang terbuang. Begitu banyak rahasia yang ia sembunyikan, bahkan dari ibunya sendiri.


Setelah bertahun-tahun ia hidup tenang bersama ibunya, sang Kakek kembali datang dalam kehidupan mereka dan memburunya untuk kepentingan keluarganya. Tentu saja Achassia selalu menghindar dengan cara apapun agar tidak tertangkap oleh Kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AzaleaHazel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Sekarang masih jam 5 pagi tapi Achassia sudah berkutat di dapur, tentu saja untuk membuat pizza yang kemarin. Isvara yang baru saja ke dapur sempat terkejut melihat putrinya pagi-pagi seperti ini sudah mandi tepung, bagaimana tidak? Kedua tangan dan wajahnya terkena tepung, tapi yang membuatnya bingung adalah raut wajah gadis itu yang terlihat melamun.

Tentu saja gadis itu sedang memikirkan kejadian semalam. Kenapa ia bisa kebetulan bertemu dengan Kainoa? Bahkan cowok itu menarik tangannya dan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Sebenarnya ada apa dengan cowok itu? Bukankah dia di kenal sebagai pangeran es yang selalu bersifat dingin? Bahkan banyak perempuan yang mengejarnya selalu di abaikan, tapi kenapa sikap cowok itu berbeda padanya? Kainoa yang biasanya hanya bicara beberapa kata saja, tapi kenapa saat dengannya mudah sekali bicara

"Ra, kamu ngapain?" Tanya Isvara yang melihat putrinya sedang melamun.

"Hah?" Acha terkejut melihat Isvara yang ada di sampingnya.

"Kamu ngapain pagi-pagi kaya gini main tepung?" Tanya Isvara lagi.

"Bikinin Luna pizza, sebagai permintaan maaf." Jelas Acha pada Mama-nya.

Isvara mengerutkan keningnya. "Kenapa? Lagi marahan?" Tanyanya.

"Biasa, Mama kaya nggak tau Luna aja." Balas Acha membuat Isvara menggelengkan kepalanya.

Memang tidak jarang mereka bertiga bertengkar, tapi setelah itu akan baikan. Isvara juga tau, di antara mereka bertiga, putrinya lah yang mempunyai sifat yang paling dewasa, karena itu ia tidak heran dengan apa yang Acha lakukan sekarang.

"Mama bantuin ya?" Tanya Isvara membuat Acha menggeleng.

"Nggak usah, ini udah mau selesai. Tinggal di oven aja." Balas Acha.

"Bentuknya kok Hello Kitty?" Tanya Isvara yang baru sadar bentuk pizza yang Acha buat.

"Maunya bentuk ini."

Isvara menggeleng. "Ada-ada aja. Yaudah, kamu mandi aja biar Mama yang oven." Kata Isvara, sekalian ia juga mau membuat sarapan untuk mereka berdua.

Acha mengangguk. "Lora mandi dulu ya." Kata Acha. Setelah mendapat anggukan dari Mama-nya, gadis itu segera pergi ke kamarnya.

Setelah 30 menit gadis itu selesai mandi dan bersiap-siap, ia kembali ke dapur untuk menemui Mama-nya. Ternyata Isvara juga sudah selesai memasak sarapan, wanita itu menyuruh putrinya duduk dan menyiapkan sarapan untuk gadis itu.

"Pizza Luna udah jadi Mah?" Tanya Achassia.

"Tuh, udah Mama bungkus sekalian." Kata Isvara menunjuk kotak di atas meja.

"Thank You." Ucap gadis itu tersenyum pada Mama-nya.

Isvara mengangguk. "Udah, cepet sarapan." Ia meletakkan makanan di depan gadis itu.

"Oh ya, Mah. Semalem bukannya Lora tidur di luar ya? Kok tiba-tiba udah di kamar aja?" Tanya Acha seraya memasukkan makanan ke mulutnya.

"Om Sagara yang pindahin." Jawab Isvara memberitahu.

"Semalem Om Sagara kesini?" Tanya Acha pura-pura terkejut, padahal sebenarnya ia sudah tau dari Sagara semalam.

Isvara mengangguk-anggukkan kepalanya. "Nganterin Mama pulang, katanya dia takut kamu marahin kalau nggak nganterin Mama pulang." Ucap Isvara memberitahu apa yang Sagara katakan kemarin.

"Soalnya Lora kalau marah susah di bujuknya." Kata gadis itu santai.

"Sama Mama nggak pernah marah tuh." Ucap Isvara melirik putrinya membuat gadis itu cengengesan.

Isvara menghela nafas. "Kamu jangan nakal-nakal dong, Ra." Lanjutnya memperingati putrinya.

Gadis itu menerjapkan matanya. "Emang kapan Lora nakal?" Tanyanya polos.

"Om Sagara bilang ke Mama, kalau kamu pernah berantem sama karyawannya." Ucap Isvara membuat Acha mendengus.

"Habisnya dia mau godain om Sagara, jadinya Lora kesel. Terus dia juga yang dorong Lora duluan, Mama juga tau kalau Lora nggak pernah cari masalah duluan." Jelas gadis itu panjang lebar membuat Isvara kembali menghela nafas.

"Iyaa, tapi jangan keseringan gitu, kasian Om Sagara-nya." Ucap Isvara.

Meskipun Sagara tidak keberatan dengan sifat putrinya, tetap saja ia merasa kasihan dengan pria itu karena terus menghadapi tingkah Achassia.

"Iya-iya. Yaudah, Lora berangkat dulu." Pamit Acha mencium pipi Mama-nya.

"Hati-hati." Ucap Isvara membuat Acha mengangguk. Ia menatap putrinya berjalan keluar, tapi baru saja sampai di pintu, gadis itu menoleh kearahnya.

"Om Aga ganteng kan Mah? Calon Papa Lora itu." Ucap Acha membuat Isvara membulatkan matanya.

"Alora!" Teriak Isvara membuat gadis itu langsung melarikan diri.

Isvara menghela nafas panjang setelah Achassia pergi, ia tau jika putrinya masih membutuhkan sosok ayah, tapi untuk saat ini ia belum punya pikiran untuk menikah lagi. Baginya yang terpenting saat ini adalah kehidupannya dan putrinya baik-baik saja.

Andai saja Isvara tau, jika Sagara sudah mengambil tanggung jawab atas dirinya dan juga Achassia. Pria itu menjamin keselamatan mereka tanpa Isvara ketahui. Mungkin awalnya Sagara melakukan itu untuk Achassia karena tidak ingin jika gadis yang sudah di anggap putrinya sendiri itu bersedih jika terjadi sesuatu pada Mama-nya, tapi kita semua tidak tau bagaimana kedepannya.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Suasana di sekolah Achassia masih seperti biasa, tidak ada yang berubah. Sebagian besar dari mereka tidak pernah memperhatikan penampilannya saat datang dan pergi, kecuali Kainoa dan teman-temannya.

Saat ia tiba di kelas, Luna sudah menyambutnya dengan senyum lebar. Achassia hanya bisa menghela nafas karena sudah tau apa yang gadis itu tunggu.

"Mana pizza Luna?" Tanya gadis itu semangat. Achassia langsung memberikan kotak yang ia bawa pada gadis itu.

"Bentuknya Hello Kitty kan?" Tanya Luna setelah menerima dua kotak yang cukup besar itu.

"Hmm." Balas Acha malas.

"Mau-mau aja di suruh nih bocah." Sahut Anya melirik Luna.

"Salah Lo juga kan?" Kata Acha membuat Anya tersenyum bodoh.

"Woahhh, beneran Hello Kitty." Ucap Luna terkejut.

"Tapi kok ada dua? Yang satunya bentuk love." tanya Luna saat melihat kedua kotak itu.

"Ngasal aja, soalnya bingung mau di bentuk apa lagi." balas Acha sekenanya.

"Coba liat." Karena penasaran, Anya juga ikut melihat kotak itu.

"Anjir niat banget Lo buatnya." Lanjut Anya setelah melihat pizza yang berbentuk Hello Kitty itu.

"Asal Lo tau aja, semalem gue beli bahan-bahanya penuh perjuangan." Ucap Acha kesal.

"Sebenarnya ini kan salah Lo, tapi gue doang yang nanggung." Lanjutnya melirik sinis kearah Anya.

Sedangkan yang di marahi hanya bisa nyengir."Ya maaf, lagian kenapa nggak ngabarin gue? Kan bisa nyari bareng-bareng." Balas Anya.

"Gue belanjanya mau jam 11 malem, Lo pasti udah tepar." Kesal Acha memutar bola matanya malas.

Anya membelakkan matanya. "Gila Lo, kenapa harus jam segitu?" Tanya Anya terkejut.

"Ketiduran, pas gue cek ternyata bahanya gaada." Ucap Acha memberitahu.

"Maaf ya, Acha. Gara-gara Luna, Acha jadi kerepotan." Kata Luna tiba-tiba menyahut, gadis itu terlihat sangat menyesal.

Acha menggeleng. "Gapapa, lagian gue kan bisa jaga diri. Anya aja tuh yang lebay." Balas Acha melirik Anya.

"Lebay pala Lo! Gue khawatir ya!" Balas Anya tidak terima.

"Semalem gue ketemu Kainoa." Ucap Acha membuat Anya dan Luna terkejut.

"Hah, kok bisa?" Tanya Anya.

Baru saja Acha akan membuka mulutnya, guru yang mengajar sudah masuk ke kelas mereka. Gadis itu mengurungkan niatnya, nanti saja ia ceritakan pada mereka berdua.

"Lanjut nanti aja." Ucap Acha membuat mereka berdua tidak terima.

"Udah keburu kepo nih." Kata Anya.

"Iya, Luna juga." Sahut Luna.

Achassia menatap tajam mereka berdua, sontak keduanya langsung diam dan kembali menghadap ke depan. Tidak lama setelah itu pelajaran di mulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!