NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

012. Sisi lain Theine

Selepas kejadian penyusupan dan mati lampu yang di sengaja Theine perlahan meletakan Kayya di kasur karena gadis itu sudah tertidur akibat kelelahan menangis. Theine mengaktifkan sinar laser yang akan menghancurkan tubuh siapapun yang mendekati Kayya nya.

Ia mengambil senjata dan bergegas keluar ketika menerima pesan dari sekertaris nya bahwa para penyusup itu berkumpul di gudang tempat hasil pertanian milik Theine.

Mereka mengira bahwa mobil yang pergi tadi adalah Theine dan bergegas mengejarnya. Padahal kenyataannya itu adalah anak buahnya yang mengorbankan nyawa nya untuk sang tuan. Dan sekarang biarkan Theine yang menjadi malaikat maut untuk mereka.

Ia melihat salah seorang pelayan nya di bawa ambulans karena terkena luka tembakan.

"Tuan, mereka sudah terjebak sekarang." Lapor Sekertaris Zilian.

"Kita kesana." Jawabnya lalu mulai melangkah bersama menuju lokasi gudang tersebut.

Seseorang datang ke kamar Kayya mengendap endap dan perlahan berdiri dari jarak yang tidak tersentuh sinar laser tersebut.

Ia memandang Kayya dingin lalu mulai mengatakan sesuatu yang mengejutkan.

"Maaf tuan Theine, jika anakku tidak bisa hidup denganmu makan tidak ada siapapun yang bisa hidup denganmu." Ujarnya dingin.

Ia mulai mengarahkan pistolnya namun Kayya terburu kebangun dan menatap orang yang menodongkan senjata itu terkejut.

"Bi-bi Da-damini?!"

"Selamat malam Nona Kayya, dan selamat tinggal."

Namun seketika Theine muncul dari jendela dan segera mendorong bi Damini untuk menjatuhkan pistolnya yang hampir mengenai Kayya.

Terjadi aksi perebutan senjata tersebut yang tak lama Theine berhasil membuang senjata tersebut.

Ia mencekik bi Damini dan mengangkat nya hingga kaki itu tidak nampak.

Kayya yang melihat hal itu lantas meminta Theine untuk tidak membunuh bi Damini. Kayya menerobos sinar laser tersebut yang tentu tidak akan melukainya karena sudah di rancang sendiri oleh Theine.

Ia memegangi tangan Theine yang tanpa perasaan mencekik leher tersebut bahkan hingga kuku kukunya menebus kulit bi Damini.

"THEINE PLISS STOPP!" Kayya berteriak frustasi karena Theine tidak mendengarkan ucapannya.

Theine membanting tubuh bi Damini yang sudah sekarat lalu mulai menginjak injakan kakinya ke dada wanita itu.

Kayya terjatuh, ia benar benar dibuat ketakutan karena Theine yang dengan brutal menghabisi bi Damini dengan tangan kosong nya.

Ia mencoba meraih kaki Theine namun suara pria itu lebih dulu terdengar.

"Menjauh, Kayya." Nada penuh perintah itu keluar dari bibir Theine. Ia segera membawa bi Damini dan melemparnya keluar dari jendela lantai tiga kamar Kayya.

Setelah puas melihat mayat tersebut yang jatuh ke bawah dengan kondisi mengenaskan Theine bergerak menghampiri Kayya yang meringkuk ketakutan.

Ia menyentuh kepala gadis itu yang langsung membuat Kayya bergerak menjauh.

"Hiks, ja-jangan." Suara yang bergetar dan bahu yang naik turun itu cukup menjelaskan bahwa Kayya nya sedang ketakutan karena nya.

Ia mendesah panjang dan mencoba membawa gadis itu ke pelukannya. Meskipun mendapatkan penolakan karena tubuh dan wajah Theine yang saat ini penuh darah.

Theine bersyukur ia tidak terlambat karena mengetahui bahwa bi Damini memang sudah merencanakan hal ini sedari jauh. Ini karena anaknya yang pernah ia bunuh. Di kamar Theine.

Kayya tertidur kembali membuat Theine bernafas lega. Ia kemudian meletakan Kayya di kasur dan mulai menyelimuti nya. Tidak lupa mengaktifkan sinar laser itu kembali dan pergi menyusul Sekertaris Zilian.

***

Sementara sekumpulan anak remaja di sebuah cafe nampak meskipun malam sudah semakin larut.

"Gotcha! Gw ketemu alamat orang yang nyekap Kayya!" Ujar Linda. Membuat teman-teman mengerubungi nya tidak sabar.

"Benarkah? Akhirnya, dimana rumah itu?" Tanya Ghina.

"Ada di sebuah jalan yang tidak berpenghuni, dari depan tampak normal namun kata ayahku rumah itu sulit di masuki." Jawabnya seraya membalas pesan dari sang ayah.

Farel mencoba memikirkan cara bagaimana membawa Kayya kembali. Ia khawatir gadis itu akan kenapa-kenapa mengingat seperti apa tuan Theine tersebut.

Kepribadian ganda?. Batin Farel.

Ia harus meminta lebih jelas hal ini dari orang suruhannya. Apakah benar bahwa Theine memiliki kepribadian ganda. Jika benar itu jelas sangat membahayakan Kayya, sahabatnya.

"Besok kita omongin ini sama Rosa, okey?" Tanya Linda.

Farel dan Ghina mengangguk, mereka kemudian lanjut menyusun rencana guna membebaskan Kayya.

***

"Nyonya, ini berkas yang Nyonya minta." Ujar seorang pelayan.

Wanita yang di panggil nyonya itu mengangguk lalu mulai memeriksa berkas berisi data pribadi seseorang.

LA KAYYA MADELINE, anak seorang pengusaha sukses yang sayang nya sang ayah meninggal karena suatu kecelakaan.

Ibunya pernah bekerja menjadi TKW dan menetap di sana cukup lama hingga ketika akan kembali ke indonesia ia meninggal dunia karena kecelakaan pesawat.

Dan ia mempunyai saudara bernama Rosalind sang kaka ipar namun hubungan keduanya renggang sejak lama.

Wanita itu membaca berkas tersebut dengan seksama dan mulai menyusun benang benang yang semula kusut kini mulai terurai rapih.

"Jadi benar dia adalah anak dari mantan pembantuku dulu?" Gumam nya.

Ia kemudian meletakan berkas tersebut dan berniat menghubungi anaknya.

***

Theine dan Sekertaris Zilian memperhatikan bagaimana api yang melahap habis gudang hasil panen beserta manusia itu perlahan lahan mulai padam. Theine memerintahkan bodyguardnya untuk menambah bahan bakar dan kobaran itu semakin terlihat setelahnya.

Ia menyeringai ketika sebelumya mendengar jerit jerit para penyusup dan pengkhianat itu saling bersahut-sahutan.

"Tuan Thei-." Lirikan tajam itu ia berikan kepada Sekertaris Zilian.

"Ah, maaf tuan Jazz. Bagaimana keadaan Nona Kayya tuan?" Tanya Sekertaris Zilian.

"Ia baik." Jawabnya acuh.

Sekertaris Zilian bernafas lega, bersyukur karena sepertinya tuan Jazz ( Theine yang lain) tidak mencelakai Nona Kayya.

"Aku tidak ingin Kayya hanya milik Theine, kami adalah satu dan apa yang menjadi milik Theine adalah milik ku." Ujarnya.

Sekertaris Zilian terkejut, ia tidak berharap bahwa tuannya yang ini juga menginginkan Kayya.

"Tapi tuan, saya bisa mencarikan seseorang lagi untuk anda." Sekertaris Zilian mencoba bernegosiasi.

Jazz melirik Sekertaris Zilian, "Apa kau bodoh? Aku dan Theine adalah satu tubuh! Lagipula Kayya nampak menggoda ketika wajah itu ketakutan." Seringai itu muncul ketika Jazz membayangkan wajah Kayya yang ketakutan tadi.

Kayya... you provoke me. Batin Jazz.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!