NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berakhir

Author Pov

Selesai memberikan praktikum, Tami dan Emril langsung ke ruang bu Jenette untuk menyimpan beberapa berkas dan laptopnya bu Jenette. Lalu setelah dari sana Tami ditemani oleh Emril mampir ke ruang loker untuk menyimpan berkas praktikum.

"Kita makan dulu yuk sambil nunggu bu Jenette selesai ngajar..." ucap Emril di ambang pintu ruang loker.

"Iyaa..." ucap Tami sambil mengunci loker.

"Ada apa ya bu Jenette minta ketemu sama kita di ruang bunda?" Tanya Emril ketika Tami menghampirinya dan mereka jalan beriringan ke arah halaman kampus. Tami menjawab dengan mengangkat bahu.

"Aku nggak mau ah kalo kita dipisahin..." ucap Emril membuat Tami menoleh kearahnya seolah mempertanyakan apa maksud omongannya.

"Yaa siapa tau kita jadi dipisah sendiri-sendiri untuk ngasih praktikumnya..." lanjut Emril sambil mengikuti langkahnya Tami.

"Emangnya kenapa kalau kaya gitu? Bukannya jadi lebih efisien ya, kan kita jadi bisa fokus ke masing-masing materi..." ucap Tami berarah ke gazebo yang disana lagi ada beberapa teman-temannya mereka berdua sedang berkumpul.

"Nggak ah...pokonya aku mau tetep bareng-bareng..." ucap Emril.

Sampai di Gazebo, Tami dan Emril langsung gabung dengan mereka.

"Gimana bro, lancar kan urusan praktikumnya?" Tanya Bara pada Emril ketika mereka saling bersapa.

"Lancar lah..." jawab Emril santai, lalu berdiri menyender ketiang gazebo tepat disamping Bara duduk.

"Tam...kapan nih kita ngegym bareng....?" Tanya Bara sambil melirik ke Tami dan Emril.

"Nanti sore yu. Kosong nih, gak ada jadwal kuliah..." ucap Tami sambil duduk disebelah Virzi.

"Hayooo... jam empat ya di tempat gym gue..." balas Bara.

"Oke..." jawab Tami sambil menunjukkan jempolnya.

"Ko sekarang jadi ngegym Tam? Emang udah nggak boxing lagi?" Tanya Ersya sambil fokus ngerjain tugas kuliahnya.

"Baru beberapa kali doang sih nyoba ngegym, kalau Boxing mah masih rutin Ersy..." jawab Tami sambil tersenyum

"Lo nggak ikut Emr?" Tanya Ersya melirik ke arah Emril yang dari tadi bediri dan menyimak.

"Ikut ko, gue udah janji duluan sama Bara. Iya kan bro..." ucap Emril menepuk pundaknya Bara.

"Iyaaaa..." jawab Bara sambil senyum-senyum menggoda dan melirik ke Tami.

"Ikutan yuk Ersy, ajak Altar..." ucap Tami.

"Duh nanti sore udah ada janji duluan..." jawab Ersya.

"Terus nanti lo sama siapa Tam jalannya? Apa mau gue jemput?" Tanya Virzi.

"Gue sama Dafiq kayanya...emang lo ikutan?"

"Iya emang udah janjian sama Bara sama Emril. Tumben Dafiq ikutan, kayanya akhir-akhir ini dia sibuk di kampus deh..."

"Hahaha iya sih, itu juga kalo Dafiq ikut..."

"Loh maksudnya?"

"Ya gue nggak tau dia ikutan ngegym apa nggak..." ucap Tami sambil tersenyum, sekilas terlihat Virzi memperhatikan senyumnya Tami.

"Loh kirain..., yaudah lo bareng gue aja, mau nggak? Nanti gue jemput lo disini..." ucap Virzi terus menatap Tami.

"Yaudah lo bareng Virzi aja Tam. Ntar abis pergi sama gue, biar Virzi balik lagi kesini, cuma ke outlet sepatu situ ko, lagian Dafiq juga belom ada janjian ngegym sama gue..." ucap Bara.

"Ya gue sih bebas..." jawab Tami sambil melirik ke arah Bara lalu ke arah Emril yang berdiri tepat di samping Bara duduk, lalu ke Virzi yang duduk disampingnya.

Dan interaksi Virzi sama Tami, ternyata dari tadi jadi perhatian khusus Emril. Dia memperhatikan cara Virzi bicara ke Tami dan tatapan Virzi ke Tami ketika Tami menjawab pertanyaannya sambil tersenyum manis.

'Bisa nggak sih nggak senyum kaya gitu buat orang-orang....' ucap Emril dalam hati.

"Kebetulan gue juga stay di kampus ko, nanti Tami bareng gue aja, dari pada lo bolak balik Zi..." ucap Emril memberanikan diri.

"Gue sih nggak apa-apa kalau akhirnya kita mau jalan bareng-bareng kesana, lebih seru kan..." ucap Virzi antusias.

"Iyaa bareng-bareng aja sih sekalian semuanya. Daripada bingung-bingung Tami nanti mau bareng siapa...." timpal Ersya masih fokus pada laptopnya. Yang posisi duduknya Ersya tuh disebelah Bara.

Mereka melanjutkan obrolan lain setelah janjian ngegym. Lagi seru ketawa-ketawa dan saling timpal godaan, suasana seketika hening. Mereka semua terpaku melihat kedatangan Ariq dan Maliya sambil bergandengan tangan.

Tidak terkecuali Tami, dia cukup terkejut melihat interaksi Ariq dan Maliya. Spontan reaksi Ersya melihat secara bergantian ke arah Ariq, Maliya dan Tami. Sedangkan Emril langsung fokus melihat reaksi Tami, lalu Virzi yang duduk disebelah Tami, cukup terpaku juga melihat tangan Ariq yang menggandeng erat tangan Maliya dan beralih menoleh kearah Tami. Dan Bara yang awalnya terkejut, memecah keheningan dengan menggoda keduanya.

"Waaw surprise di siang hari nih, kayanya kemaren-kemaren nggak keliatan ada tanda apa-apa deh dari lo berdua, eh sekarang ko udah go publish ajaa...." ucap Bara menggoda Ariq dan Maliya yang datang dengan santai, tapi senyuman terus terpancar di wajah Maliya.

"Gak perlu ada penjelasan apa-apa ya. Semua orang pasti udah paham lah ketika melihat gue sama Maliya, yaaa termasuk lo semua yang ada disini..." ucap Ariq merespon ucapan Bara.

"Serius lo?" Tanya Virzi.

"Sejak kapan gue nggak serius kalo lagi jalanin hubungan?" Tanya Ariq sambil tersenyum dan sekilas mata Ariq melirik ke arah Tami yang dari tadi menatapnya, ketika mata Ariq melihat kearahnya, Tami langsung melempar senyum.

"Ya emang nggak pernah nggak serius sih, cuma dari kemaren kayanya lo berdua biasa aja gitu, nggak keliatan lagi ada proses deket..." balas Virzi.

"Pokonya gue nggak mau jelasin apa-apa deh, yang pasti saat ini gue emang lagi sama Maliya..." Ucap Ariq menatap Maliya.

"Ooohh yaaa kalo gitu selamat dong brooo..." ucap Bara menghampiri Ariq dan memberikan jabatan tangan.

Ariq meresponnya dengan hangat. Yang lain hanya tersenyum melihat interaksi tersebut, terkecuali Emril.

"Oh iya Tam, kita kan harus ketemu bu Jenette sekarang.. " ucap Emril pada Tami yang masih menatap ke arah Ariq dan Maliya walaupun dengan senyuman diwajahnya. Mendengar Emril bicara padanya, Tami langsung menoleh kearah Emril, dan yang lain pun jadi menatap keduanya secara bergantian.

"Hah?" Jawab Tami.

"Udah jam segini, kita langsung ke ruangan bunda aja ya, sampe lupa kan kalau kita mau makan..." ucap Emril yang terus menatap Tami. Dan itu diperhatikan juga oleh semuanya yang ada disitu. Termasuk Ariq yang jadi terpaku melihat sikap Emril ke Tami.

"Oh iya...yaudah..." bales Tami sambil siap-siap ambil tasnya yang terselip diantara dia dan Virzi, tapi saking ilang kosentrasinya, tasnya terjatuh, Virzi menyadari itu. Diapun membantu mengambil tasnya Tami.

Melihat itu Emril langsung gerak mendekati Tami dan Virzi yang baru aja sama-sama ngambil tasnya Tami dan spontan tangannya Emril menarik pelan lengan Tami agar segera berdiri dan pergi dari sana.

"Kita cabut duluan ya..." ucap Emril melirik satu persatu ke arah teman-temannya.

"Oke bro...." ucap Bara.

"Bye Emr, Bye Tam..." respon Ersya.

"Iya Emr, bye Tam..." ucap Virzi

Respon beberapa temannya yang tak kalah jadi memperhatikan bodylanguange Tami dan Emril.

"Mm...sampe nggak sempet makan deh kita, padahal tadi kan kita udah sepakat mau makan dulu ya sambil nunggu bu Jenette.." ucap Emril pada Tami sengaja mengabaikan teman-temannya, sambil berlalu pergi merangkul Tami keluar dari Gazebo. Walaupun Emril memang berusaha mengalihkan perhatian orang-orang disana dari kedatangan Ariq dan Maliya. Sedangkan Tami hanya diam melihat lurus jalanan setelah pamitan pada semua teman-temanya.

'Semua selesai hari ini....' ucap Emril dalam hati sambil terus jalan merangkul Tami, sebelum hilang dari pandangan teman-temannya di Gazebo tidak terkecuali Ariq.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!