NovelToon NovelToon
The Promise

The Promise

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: NonAden119

Demi memenuhi janjinya pada sahabatnya, King Cayden Haqqi, seorang mantan anggota marinir yang selamat dari ledakan bom di tempatnya bertugas, pergi mencari keberadaan seseorang yang sangat berarti dalam hidup sahabatnya itu. Berbekal sebuah foto usang di tangan, ia harus segera menemukan wanita dalam foto itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NonAden119, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Orion

“King, katakan padaku. Apa benar kau berkencan dengan Mika?”

Dita tiba-tiba menghubunginya dan tanpa basa-basi langsung bertanya soal kencan dirinya dan Mika. Sebelumnya, King yang baru saja selesai mandi sore itu, merasa heran dengan nomor asing yang meneleponnya. Mencoba berpikir positif, siapa tahu pekerjanya yang menelepon dan sedang membutuhkan sesuatu dan itu berhubungan dengan proyek pengerjaan rumahnya, King pun segera mengangkatnya. Keningnya langsung berkerut mendengar suara wanita yang tampaknya tak asing di pendengarannya.

“Dita?” King mencoba menebak, dan ia langsung menjauhkan benda pipih itu dari dekat telinganya begitu mendengar seruan tertahan dari seberang telepon. “Apa saja yang sudah Mika katakan padamu?” King balik bertanya.

Dita lalu menceritakan secara singkat tentang pembicaraannya di telepon bersama Mika, dan ia meminta nomor telepon King pada sahabatnya itu untuk memastikan kebenaran ucapan Mika soal kencan mereka. Jika benar apa yang dikatakan Mika padanya, tentu ia sangat senang mendengarnya. Tak ada alasan baginya untuk mendesak Mika lagi agar menemaninya nanti malam, jika sahabatnya itu memang benar memiliki kencan sendiri.

King meringis mendengarnya, ia pun sebenarnya merasa ragu apa rencananya mengajak jalan-jalan Mika itu bisa dikategorikan sebagai kencan pertama mereka. Menyimak cerita Dita barusan, King bisa menyimpulkan kalau Mika mencoba meyakinkan sahabatnya itu kalau mereka berdua memang berkencan dan tengah menjalin hubungan meski masih tahap awal pendekatan.

“Kami memang sedang menjalin hubungan yang lebih dekat lagi. Kau tahu, kami memang baru saja bertemu secara langsung. Tapi Aku sudah mengenal Mika sejak lama lewat Joe, kakaknya. Aku dan Joe berteman dekat, dan Joe banyak bercerita soal Mika. Hanya melihat fotonya saja, Aku merasa kalau Aku sudah jatuh cinta padanya.”

Cerita itu mengalir lancar, keluar dari mulut King. Dan King kembali meminta maaf pada Joe dalam hati, karena sudah mengarang cerita bohong. Karena cerita sebenarnya, ia sejak awal menolak mendengarkan setiap kali Joe bercerita tentang adiknya. Di akhir hidup Joe, kali pertama King melihat foto usang Mika yang dititipkan Joe padanya. Mika yang masih mengenakan seragam putih abu-abu, yang tampak ceria dalam rengkuhan kuat lengan Joe.

Suara pekikan itu terdengar lagi dari seberang telepon. Dita tertawa senang dan langsung memberikan ucapan selamat pada King. Lagi, King meringis mendengarnya.

“Selamat, King. Aku sangat senang mendengarnya. Akhirnya ada juga lelaki yang berhasil mengajaknya berkencan. Meski awalnya Aku ragu mendengarnya, tapi siapa yang bisa menebak jodoh seseorang.”

Dan kini ia tengah bersama Mika, wanita itu selalu terlihat cantik dan anggun dengan gaun yang dipakainya. Sama seperti yang dilihat King waktu sebelumnya. Dan King harus menahan diri untuk tidak mengatakannya pada Mika. Ia sedang menunggu Mika mengatakan soal kencan mereka, dan ia memilih untuk diam dan duduk tenang meski dalam hati tak sabar ingin meraup bibir ranum Mika yang tampak penuh dan kemerahan.

Kesempatan itu datang ketika Mika bersuara dan meminta maaf padanya, soal ucapannya pada Dita tentang malam kencan mereka. King menggeram, ia bungkam mulut Mika agar berhenti bicara dengan sentuhan bibirnya. Awalnya hanya sekilas, namun reaksi Mika membuatnya tak bisa menahan diri. Apa yang terjadi sesudahnya membuat King merasakan sesuatu hal yang berbeda, sesuatu yang membuatnya ingin mencobanya lagi dan lagi.

Mika merasakan jari-jari kuat itu menekan tengkuknya dan ia merasakan bibir kenyal itu kembali melu mat bibirnya lagi, kali ini dalam dan lama. Suatu perasaan aneh tiba-tiba saja melingkupi ruang hatinya, sebuah sensasi rasa yang baru pertama kali dikenalnya. Tak pernah ia merasakan debar aneh yang begitu kuat seperti ini. Dan anehnya lagi, Mika menyukai perasaan barunya itu.

“Apa seperti ini yang dilakukan orang-orang saat mereka berkencan. Mencium teman wanitanya secara berulang-ulang dan membuatnya merasa seolah sedang melayang tinggi ke awan,” gumam Mika dengan mata masih terpejam saat King melepaskan pagutan di bibirnya dengan napas yang masih memburu.

“Berapa usiamu sekarang, Mika?” Tanya King seraya menarik dirinya, lalu menatap Mika lekat-lekat. Wanita ini begitu polos dan sepertinya belum pernah dicium, King bisa merasakannya. Tapi meski begitu, reaksi tubuhnya jelas menyiratkan kalau Mika suka dan tidak menolak dengan apa yang ia lakukan.

Mika mengerjap, sorot matanya tampak bingung. Sudut bibir King melengkung naik dan jemari tangannya yang kokoh perlahan bergerak, menyibak helai rambut Mika yang sebagian jatuh menutupi pipinya.

“Dua puluh tiga,” jawab Mika terdengar serak, seketika memalingkan muka dan bergeser menjauh, tak mau beradu pandang dengan King yang terus menatapnya dengan lembut. Jantungnya masih berdegup kencang, dan masih juga belum mereda meski jarak di antara mereka kini terhalang oleh mantel bulu tebal yang entah sejak kapan ada di dekat mereka.

“Apa Kau pernah pergi berkencan sebelumnya, Mika?” nada suara King kali ini terdengar berbeda, tapi Mika merasa itu hanya perasaannya saja. Saat ia menolehkan wajah, lelaki itu masih saja tersenyum menatapnya.

Wajahnya tiba-tiba memerah bila mengingat hal yang ia lakukan dulu dengan beberapa teman-teman sekampusnya. Mereka pergi jalan-jalan bersama dan terlihat berpasang-pasangan, begitu juga dengan Mika dan teman prianya. Tapi Mika akan berteriak marah dan langsung menjauh pergi bila teman prianya mencoba merayu apalagi berani menyentuhnya. Ia mengancam akan mengadukannya pada Joe bila berani mencoba mengganggunya.

Sekarang bersama King, ia tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan berteriak, ia justru membalas dengan hangat dan berga irah apa yang dilakukan laki-laki itu pada bibirnya dan tanpa keraguan mengalungkan lengannya di seputar leher King saat laki-laki itu memperdalam ciumannya. Meski kaku karena kurang pengalaman, tapi Mika dengan mudah cepat belajar. King melakukannya dengan lembut tanpa terburu-buru.

“Apa ini ciuman pertamamu, Mika?”

“Hah?” Mika menepuk keningnya, merutuk dalam hati sebab melamun dan malah sibuk memikirkan ciuman mereka. “A-ku melakukannya, Aku pergi berkencan seperti lainnya.”

King menyembunyikan senyumnya dan berdeham mendengar jawaban Mika, toh ia sudah tahu jawabannya. Dan ia senang jadi lelaki pertama yang berhasil mendapatkan first kiss seorang Mika.

“Oke, kita lanjut jalan lagi.” King menyalakan mesin mobilnya dan melaju menuju jalan raya. Sesaat ia menoleh pada Mika sebelum kembali fokus dengan jalanan di depannya. “Apa Kau ingin singgah di satu tempat, kita bisa berhenti di sana?”

Mika mendongak menatap ke luar dari balik kaca jendela mobil, tampak berpikir sejenak. Lalu seulas senyum terbit di wajahnya. “Aku ingin melihat bintang dari tepi pantai. Saat Joe bersamaku, kami sering pergi ke pantai dan melihat bintang dari sana.”

“Baiklah, kita ke sana sekarang.” King berusaha tersenyum, ia merasakan dadanya tiba-tiba nyeri oleh rasa sesak yang mengimpit setiap kali nama Joe disebutkan. Diliriknya sekali lagi Mika yang tampak tersenyum senang.

Saat mereka tiba di tempat yang di tuju, Mika langsung bergegas keluar dan berlari menuju dermaga. Berdiri di tepi sambil merentangkan tangan lebar, wajah menengadah menatap langit dengan mata terpejam.

“Lihat, King! Itu bintang orion!” teriaknya sambil mengarahkan telunjuk ke langit pada gugusan bintang yang berbentuk seperti y terbalik. “Indah sekali.”

King berlari menghampiri Mika, dan berdiri dekat di sampingnya. Menatap ke langit cerah yang bertabur bintang, mengikuti arah telunjuk Mika. “Aku baru tahu kalau Kau menyukai tempat seperti ini.”

Tak terdengar sahutan, hening menyelimuti suasana. Takjub akan keindahan alam ciptaan-Nya. Samar terdengar suara isak tertahan, membuat King menolehkan wajahnya. Mata Mika tampak mengembun air mata. “Mika, Kamu menangis?”

“Aku suka melihat bintang, dan Joe tahu itu. Aku sering memaksanya untuk mengantarku melihat bintang dari tepi pantai seperti sekarang. Saat mendengar berita kematiannya, Aku pikir mereka semua bercanda. Malam itu Aku langsung berlari kemari dan berteriak meminta pada orion di sana untuk mengembalikan Joe padaku. Dan keesokan harinya, orion menepati janjinya. Aku melihat Joe terbaring dalam peti mati.”

King langsung merangkum tubuh Mika yang bergetar hebat, wanita itu menangis dalam pelukannya. Tangannya berulang kali mengusap punggungnya sembari berbisik lembut mengucap kata-kata penghiburan untuknya. Matanya menengadah menatap langit, pada orion yang terus berkedip.

☆☆☆

1
chaira rara
lanjut kak
💕 yang yang 💝
lanjut up
Dewi tanjung
🤭🤭🤭
Yeni Nuril
yaah ketauan dah muka bantalnya 🤭
Anggi
malunya langsung kabur ganti baju 😅
Adi Nugroho
😆😆😆
Dany atmdja
lanjut thor
Deni Rustam
😁😁😁
Hiro
lanjut up
Wendy putri
aduuuh king perhatianmu itu lo bikin meleleh, tapi jaga matanya biar gak melalar kemana mana 😁
Yulia k
king membuktikan ucapannya mau datang lagi tapi gak nyangka pagi sekalee dan tuan rumah masih pada belum mandi 😅😅
Yulia k
mau tauu aja 😁
Brav Movie
😁😁😁😁
Maya
gak nyadar masih pake baju tidur nemuin tamu dadakan, but amazing tamunya terkesan 🤭🤭
Icha
🤭🤭🤭
MrsJuna
bagaimana bu guru mika, jantung masih aman di posisnya 🤣🤣🤣🤣🤣
MrsJuna
makanya lah king sing sabar ngadepi perempuan, banyak senyum biar gak dibilang serem 😆😆
angel
makin seru jadi ga sabar nunggu cerita kerja bareng mereka nanti 😙
captain Ri 👨‍✈️
😆😆😆😆
Juna murat
ada hati yang berbunga bunga hari ini bisa sarapan bareng, gak sia sia datang pagi pagi 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!