Barra Malik Bagaskara pewaris tahta kerajaan bisnis keluarganya. Tapi ia lebih di kenal Barra si psikopat Gila dia akan membantai siapa saja yang berani menyinggungnya. Barra tidak akan kenal dengan kata ampun apapun akan ia lakukan hingga hatinya merasa puas.
Suatu ketika ia bertemu dengan seorang yang membuat dunianya jungkir balik entah bagaimana caranya apapun yang jadi keinginannya harus ia miliki termasuk seorang gadis yang menjadi incaran hatinya yang mampu membuatnya merasakan Jatuh cinta.
Bagaiman kisahnya, yuk mampir dan baca kisah Barra si psikopat Gila Jatuh Cinta jangan lupa tinggalkan jejak cinta kalian yaa 😊💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herfika Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Barra-11
\=\=\=\=\=\=\=\= • Next story • \=\=\=\=\=\=\=\=
Rossa dan Rania pagi ini menjenguk Sandra di rumah sakit sudah setengah jam tapi mereka masih menunggu hingga si putri tidur bangun dari tidur akibat pengaruh anastesi karena menjalani operasi pengangkatan peluru di perutnya.
"Sampai kapan ini anak sadarnya udah jam 9 ini gue ada janji sama nyokap" ucap Rania
"Bentar lagi, soalnya dokternya bilang harusnya udah siuman" ucap Rossa.
Saat menunggu Sandra siuman seorang perawat mengantarkan sarapan untuk pasien dan setelahnya perawat itu pergi. Dan tak lama Sandra sadarkan diri dari tidurnya.
"Eeetss... Sakit sekali perut gue" ucap Sandra
"Akhirnya lo udah sadar San" ucap Rossa
"Kalian ngapain disini" balas Sandra
"Lo pikir kami mau buang-buang waktu lihatin lo kalau bukan atas permintaan nyokap lo" ucap Rania
"Cih kalian bukan sahabat gue kalian lebih belain cewek miskin itu apa sih yang dikasih dia buat kalian" sahut Sandra
"Jaga ucapan lo, nggak semua bisa lo beli pakai uang lo"ucap Rossa
"Alah hidup itu realistis, lo berdua bakalan menyesal karena belain cewek miskin itu" ucap Sandra.
"Gue nggak habis pikir sama lo, masih untung nggak di tembak mati sama Barra" ucap Rania.
"Barra... Dimana Barra apa dia bersama cewek kampungan itu" ucap Sandra
"Lo pikir aja sendiri, mana mungkin Barra mau sama lo" ucap Rossa
"Cih... Mendingan lo pada pergi dari sini" balas Sandra
"Gue juga ogah lama-lama disini, ayo Ran kita balik" ucap Rossa
Rania dan Rossa meninggalkan Sandra di ruang rawatnya seorang diri. Jelang beberapa menit kemudian suara pintu mengagetkan Sandra saat melihat siapa yang datang Sandra dibuat terdiam olehnya.
"Gimana kabar lo" ucap Leonardo
"Gue udah baikan" ucap Sandra
"Gue udah beri peringatan pada lo, tapi lo sendiri yang nggak dengar" Balas Leonardo
"Gue nggak butuh lo" ucap Sandra.
Bersamaan dengan ucapan Sandra, Gabriel dan Bastian masuk ke dalam ruang rawat Sandra.
"Tunggu apa lagi ringkus sekarang" ucap Bastian
"Lo pada mau ngapain" jawab Sandra.
"Berisik lo bisa diam nggak" ucap Bastian
"Lo di bayar berapa sih tunduk banget sama Barra dan cewek miskin itu, gue juga bisa bayar kalian semua" ucap Sandra.
"Cih... Mau bayar pakai apa" ucap Gabriel.
"Lo nggak tahu Sandra Baskoro, kekayaan keluarga gue labih dari pada lo pada" ucap Sandra santai.
"Cih coba lo dengarin berita hari ini dulu baru lo bisa mikirin tindakan lo sudah membangunkan macan yang tertidur" ucap Gabriel
Sementara Leonardo menghidupkan televisi yang ada di ruang rawat inap Sandra dan itu bertepatan dengan berita keluarga Baskoro yang di kabarkan bangkrut.
"Noh Lo dengar berita tentang keluarga lo" ucap Bastian.
"Nggak mungkin" ucap Sandra
"Apa yang nggak mungkin oleh seorang Barra" ucap Gabriel
"Dan lo salah berurusan dengan Barra" lanjut Bastian
"Ya udah lo pada jangan bacot Barra udah nungguin kita di tempat biasa" ucap Leonardo menatap ponselnya.
"Ya udah sergap sekarang" ucap Bastian sambil membekap mulut Sandra dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius.
"Arrrrgggggh" ucap Sandra sebelum pingsan.
Tidak membutuhkan waktu lama mobil yang di Kendari oleh Gabriel sudah tiba di salah satu gedung tua yang tidak terpakai lagi. Gedung itu berada di tengah hutan sama halnya dengan rumah Barra.
Di luar gedung sudah ada dua bodyguard yang menunggu kedatangan Gabriel, Leonardo dan Bastian.
"Kalian bawa itu cewek ke ruangan eksekusi" ucap Gabriel
"Baik tuan muda" Jawab salah satu bodyguard itu.
Gabriel, Leonardo dan Bastian masuk ke dalam gedung tentu mereka akan bertemu dengan Barra yang sudah menunggu mereka sadari tadi.
"Lama amat" ucap Barra
"Santai bos sekarang itu cewek ada di ruangan eksekusi" ucap Bastian
"Kalian terlambat 15 menit" ucap Barra
"Bos maaf telat dikit tadi ada Rossa dan Rania sebelum kita sergap itu cewek" balas Bastian.
"Mereka tidak tahu kan kalian bawa pergi itu cewek" tanya Barra menatap tajam ketiga sahabatnya
"Aman Bar" sahut Leonardo
"Hmmm bagus, itu kartu pakai untuk senang-senang ingat apa yang gue larang jangan Lo coba-coba" ucap Barra memberikan kartu kreditnya pada Gabriel.
"Oke aman bos" ucap Gabriel
"Lo pada boleh balik ke markas" ucap Barra
"Makasih bos" ucap Bastian.
Barra mengibaskan tangannya tanda menyuruh sahabatnya pergi meninggalkan gedung tua itu. Dan ketiga bujang itu pergi meninggalkan Barra di gedung tua itu.
"Semoga lo benar-benar udah move on Leon" gumam Barra menatap kepergian sahabatnya.
Barra pergi menuju ruangan eksekusi dimana ruang itu adalah ruangan gelap, lembab dan minim cahaya. Terdapat banyak alat-alat yang mengerikan disana seperti cambuk, pisau, samurai, katana, dan beberapa pisau lipat.
"Kalian siapkan air garam" ucap Barra
"Baik tuan muda"
Barra duduk di depan tubuh Sandra yang terduduk dan terikat tubuhnya dengan rantai dan tali. Barra menatap dengan tatapan rumit wajah Sandra, Entah apa yang ada dalam pikiran Barra yang jelas jiwa psikopatnya sudah meronta-ronta ingin tersalurkan.
"Tuan muda ini air garam nya" ucap Bodyguard yang tadi di perintah oleh Barra.
"Hmm... Bangunkan gadis ini" ucap Barra
Sesuai perintah Barra, salah satu bodyguard itu langsung menyiram Sandra dengan segayung air garam tepat di muka Sandra.
Byurr....
"Arrrrgggh" ucap Sandra.
"Kalian tunggu di luar" ucap Barra pada kedua bodyguardnya.
Barra masih duduk di hadapan Sandra sambil menyeringai menatap Sandra dengan sebelah tangan kirinya yang memegang pisau kecil yang ujungnya runcing.
"Bagaimana rasanya" ucap Barra
"Barra" sahut Sandra
"Lo tahu di tubuh Arlleta ada 13 luka memar dan itu semua ulah lo" ungkap Barra
"Cih lagi dan lagi semua mengkhawatirkan gadis kampungan itu" ucap Sandra dengan marah.
"Gue udah berbaik hati memberikan peringatan untuk lo tapi kemurahan hati gue ternyata tidak lo dengar jadi lo tahu apa akibatnya bukan" ucap Barra menyeringai.
"Gue nggak takut sama lo, lepasin gue Barra"
"Nanti gue lepasin setelah gue selesai bersenang-senang dengan tubuh lo" ucap Barra menatap Sandra
"Cih... Lo laki-laki sejati ternyata, lo cuma butuh gue untuk memuaskan lo Barra gue siap untuk itu" jawab Sandra seolah-olah senang karena apa yang ada di pikiran Sandra ternyata berbeda dengan apa yang ada di pikiran Barra.
"Lo pikir gue mau sama perempuan yang pernah di pakai orang Sandra.... Sandra Lo harusnya sadar yang gue maksud bukan itu" ucap Barra
Tanpa basa basi Barra menggoreskan ujung pisaunya di lengan kanan Sandra hingga mengeluarkan darah segar dan itu membuat Barra tersenyum senang.
"Ini hanya permulaan Sandra jadi jangan nangis dulu" ucap Barra dengan seringai jahatnya.
...****************...
...****************...
...****************...
/Rose/ untuk km
dan jaga kesehatan
3 iklan + 1 bunga
iklan untuk mu
yg pnting kenyang 🤣
bkn alergi tpi enek aja 🤧