NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:207.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xuan Ji Dan Murid-Muridnya Melarikan Diri

Dual Li bergabung dengan puluhan Pendekar Klan Duan yang juga melesat ke arah Utara Kota Tianfeng. Mereka adalah Kultivator Ranah Kaisar Surgawi yang bekerja di Aliansi Beladiri.

“Kenapa yang dari Selatan, Timur, dan Barat tidak terlihat?” tanya salah satu Kaisar Surgawi itu.

“Mungkin mereka telah bergerak jauh di depan kita,” sahut yang lain.

Duan Li tidak menanggapi perkataan mereka, tetapi ia sedikit bingung. Seharusnya sekarang mereka akan bertemu dengan tim yang ditempatkan di selatan Kota Tianfeng itu.

Ratusan Pendekar Klan Duan di tempatkan di sana, karena seharusnya Xuan Ji dan murid-muridnya akan pulang melalui rute itu. Sementara yang di tempatkan di timur dan barat hanyalah tim cadangan untuk mencegah Xuan Ji melarikan diri.

Setelah bergerak sejauh sepuluh kilometer, Duan Li merasa ada yang salah. Kenapa mereka belum bertemu Xuan Ji dan juga Pendekar Klan Duan? Bahkan tidak ditemukan bekas pertarungan di sepanjang jalan.

Duan Li mengangkat tangannya tanda untuk berhenti. “Duan Guang! Hubungi Paviliun Teratai Putih, suruh Tetua Ketujuh membawa bala bantuan. Sepertinya Klan Xuan turun tangan mengusik misi kita.”

Ratusan Pendekar Klan Duan yang ditempatkan di timur, barat, dan selatan sepertinya sudah dimusnahkan.

Kelompok Duan Li bergerak sangat cepat dengan Kuda monster dan seharusnya mereka sudah bertemu dengan tiga tim yang mengejar rombongan Xuan Ji tersebut.

“Yang lain, ayo kita lanjutkan pengejarannya!” seru Duan Li memacu kuda monsternya.

Duan Guang juga memacu kuda monsternya ke arah Kota Tianfeng.

Paviliun Teratai Putih yang ia tuju adalah gedung milik Klan Duan yang menjual herbal Spiritual, barang-barang buatan Klan Duan, hasil pertanian, dan senjata.

Setelah Duan Guang melesat sejauh satu kilometer, tiba-tiba ia teringat dengan perkataan Duan Li. Mungkin Klan Xuan membantu rombongan Sekte Pedang Abadi itu melarikan diri.

Tim yang ditempatkan di selatan, barat, dan timur juga tidak bisa dihubungi. Duan Guang berpikir mereka telah dihancurkan, dan mungkin saja ia juga akan disergap oleh assassin Klan Xuan di perjalanan menuju kota Tianfeng.

Dia menghentikan laju Kuda monsternya, lalu bersiul.

Burung Elang putih mendarat di pundaknya, kemudian ia mengeluarkan kertas dari cincin dimensinya dan menulis kode rahasia di kertas itu. Lalu mengikat kertas itu di kaki burung elang putih itu.

Duan Guang kemudian kembali memacu kuda monsternya dengan kecepatan tinggi. Dia juga mengeluarkan belati dari cincin dimensinya untuk berjaga-jaga bila ada musuh yang tiba-tiba menyergapnya.

Satu kilometer sebelum mencapai Kota Tianfeng, Duan Guang tiba-tiba menjadi gugup. Detak jantungnya berdegup kencang, entah mengapa rasanya ada yang sedang mengintainya.

“Apa Duan Li sudah curiga dengan kehilangan bawahannya?”

Duan Guang mendengar suara yang terdengar jelas di telinganya, seolah-olah orang yang berbicara itu berada tepat di belakangnya.

Dia segera menghentikan laju Kuda monsternya dan mengayunkan belati ke arah belakang.

Pria bertopeng hitam ternyata berdiri di punggung Kuda monster dan langsung melompat dari punggung kuda monster itu menghindari tebasan belatinya.

“Pantas saja Duan Li disebut sebagai ahli strategi militer, dalam waktu sebentar saja ia sudah menyadari ada sesuatu yang salah pada bawahannya.” Pria bertopeng hitam itu kembali berbicara.

Walaupun Duan Guang sudah mencapai Ranah Kaisar Surgawi, entah mengapa ia merasa Pria bertopeng hitam di hadapannya itu jauh lebih kuat darinya.

Dengan kening berkerut ia bertanya, “Apa kamu yang melenyapkan tim di selatan, barat, dan timur?”

Pria bertopeng hitam itu tertawa terkekeh-kekeh dan berkata, “Mana mungkin aku bisa mengalahkan ratusan Pendekar seorang diri. Akan tetapi bila hanya melenyapkan puluhan Pendekar saja, maka itu masih bisa kutangani.”

Duan Guang terkejut mendengarnya, karena tim yang berada di timur dan barat beranggotakan puluhan Pendekar Ranah Kaisar; mulai dari Kaisar Bumi hingga pemimpinnya adalah Ranah Kaisar Surgawi.

“Apa kamu berasal dari Klan Xuan?” selidiknya lagi penasaran apakah Klan Xuan ikut campur.

Pria bertopeng hitam itu tidak langsung menanggapi perkataan Duan Guang. Dia sepertinya berpikir sejenak dan pada akhirnya tidak mengatakan sepatah katapun, ia malah mengeluarkan Dua Pedang Pendek dari cincin dimensinya.

“Duan Li memang sangat pintar, dia sudah memutar arah ke sini. Maaf saudaraku, aku harus menyingkirkanmu saat ini juga!” seru Pria bertopeng hitam itu tiba-tiba menghilang dari pandangan Duan Guang.

“Assassin level tinggi!” gerutu Duan Guang membuang belatinya dan mengeluarkan Pedang dari cincin dimensinya.

Melawan Assassin yang sangat ahli itu sangat sulit, bahkan sekelas Ketua Klan maupun Ketua Sekte saja akan kewalahan. Yang sering terjadi adalah mereka tewas sebelum menyadari telah diserang oleh Assassin yang ahli.

Assassin yang ahli itu dapat menghilangkan aura keberadaannya, begitu juga dengan aura niat membunuh. Bahkan mereka rela tidak makan dan tidur berhari-hari demi menunggu targetnya lengah.

Dedaunan kering diatas permukaan tanah tiba-tiba berterbangan ke arah Duan Guang, sehingga itu mengganggu penglihatannya.

Duan Guang langsung mundur beberapa langkah sembari mengayunkan Pedang, kobaran api langsung membakar dedaunan kering itu.

“Misi selesai!”

Duan Guang mendengar suara Assassin itu dari bawahnya. Matanya langsung terbelalak setelah merasakan dua Pedang Pendek milik Assassin itu menusuk kedua kakinya.

Ternyata Assassin itu telah membuat lubang tempat bersembunyi di jalan menuju kota Tianfeng itu dan ditutupi dengan dedaunan.

Assassin itu sengaja membuat dedaunan kering terbang ke arah Duan Guang agar ia bisa memasuki lubang itu tanpa ketahuan. Dia sudah memprediksi Duan Guang akan mundur ke arah lubang itu, karena mengira dirinya akan bersembunyi di dalam dedaunan kering yang berterbangan. Saat Duan Guang menginjakkan kaki ke lubang itu, ia langsung menusukkan kedua pedangnya ke kaki Duan Guang.

Duan Guang menjerit kesakitan dan segera mengayunkan pedangnya ke dalam lubang itu, tetapi Assassin itu telah menghilang lagi.

“Aku harus segera pergi, sang ahli strategi militer akan segera sampai ke sini,” bisik Assassin itu ke telinga Duan Guang.

“Kau!” gerutu Duan Guang hendak mengutuk Assassin itu, tetapi sebilah belati lebih dulu menancap di dada dan mengenai jantungnya.

Duan Guang langsung tersungkur ke dalam lubang itu dan hanya kepalanya yang berada diluar lubang dengan wajah menatap langit, serta mata terbelalak seolah-olah tidak menyangka akan menemui ajalnya.

Pria bertopeng hitam itu langsung menghilang, beberapa tarikan nafas kemudian terdengar suara langkah kaki kuda monster.

“Berhenti!” seru Duan Li mengangkat satu tangannya, dan kuda monster berhenti sembari mengangkat kaki depannya tepat di depan mayat Duan Guang.

Kening Duan Li berkerut saat menyadari siapa mayat di dalam lubang itu.

“Duan Guang!” gumam Duan Li. “Dia dibunuh oleh Assassin!” Hanya dengan melihat sekilas saja, ia sudah tahu siapa pelaku yang membunuh Duan Guang.

1
Maz Tama
hahaha..pengemis terkaya minta di bayarin/Joyful/
Andbie
makasih updatenya
mee
disini q bingung, jadinya sapa yg mencari dan sapa yg dicari. fang han dan fang han😁
Usman Sija
good luck
Usman Sija
good job
Usman Sija
good luck
Usman Sija
good job
Efendi Siantar
fang han mencari fang han..., kok bisa?
Luthfi Afifzaidan
lanjut
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
up lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lgi
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
saniscara patriawuha.
sejak tadi om fang yuan......
Sarmono 99
UP 10
Fatimatuzzahra Fatimah
babang tamvan kesayangan ane, crazy up dooonngg 😁😁💪💪
HOPE
yokk lanjutt up up lagiii thorr, semangattt trs!!👍👍
Ferry Zhou
lanjut ngab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!