kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Tanpa terasa hari pernikahan pun sudah semakin dekat,hanya tinggal dua hari lagi mereka akan segera menikah.
"Mas besok lusa adalah hari pernikahan kita,aku ingin ke makam ayah,ibu dan kak Angga apa boleh mas,,?" Ucap Alina pada Arman saat mereka melakukan sarapan paginya.
"Tentu saja boleh sayang,sebelum ke kantor kita ke makam orang tua kamu dulu saja ya" jawab Arman sambil tersenyum pada Alina.
"Terimakasih ya mas,dan aku juga ingin meminta doa restu dari pak dhe Darman keluarga satu satunya dari ibuku mas" ucap Alina kembali.
"Kalau untuk kerumah pak dhe kamu,nanti kita kesana pas pulang dari kantor saja ya sayang,sekalian kita langsung pulang ke rumah mama" usul Arman.
"Iya mas" alina menganggukkan kepalanya.
Mereka pun melanjutkan sarapannya dan segera berangkat ke tempat pemakaman umum dimana disana ada makam dari ayah,ibu dan juga kakak dari Alina.
Di tengah perjalanan mereka menyempatkan dulu untuk membeli bunga kesukaan Bu Maria,ibunda Alina. Alina membeli bunga Lily putih untuk sang ibu,bunga mawar merah untuk sang ayah dan mawar putih untuk sang kakak.
Diperjalanan nampak wajah sendu dari Alina ketika mengingat bagaimana bahagianya dia sebelum kecelakaan maut itu yang merenggut nyawa orang orang tersayangnya,tanpa di sadari air mata Alina menetes. Arman yang melihat itupun langsung menggenggam tangan Alina, "sayang kamu jangan sedih lagi ya,ini semua sudah takdir dari Yang kuasa,kamu harus kuat,ada aku yang akan selalu ada buat kamu" ucap Arman menguatkan hati Alina.
"Iya mas aku ngerti kok,hanya saja aku masih gak percaya kalau q sekarang sudah tidak punya siapa siapa lagi,mereka yang aku sayangi pergi meninggalkanku mas" jawab Alina sambil menunduk dan air matanya semakin deras mengalir.
"Sssstttt kamu gak boleh bicara seperti itu sayang,masih ada aku,mama, dan papa,kita semua sayang sama kamu" ucap Arman segera menepikan mobilnya karena dia ingin menenangkan Alina terlebih dahulu.
Arman menarik Alina kedalam pelukannya "kamu tidak sendirian,ada aku,mama dan papa yang sayang sama kamu,mama sama papa juga sudah menganggap kamu seperti anak kandungnya sendiri,jadi juga harus menganggap mereka orang tau kamu juga ya" ucap Arman kembali menegaskan sambil memeluk Alina dengan erat.
"Kita putar balik saja ya kalau kamu masih menangis" ucap Arman tiba-tiba dan Alina langsung menjawabnya dengan gelengan kepala "jangan mas,aku ingin meminta restu sama keluargaku mas" .
"Ya sudah sekarang sudah ya nangisnya,kita lanjutin perjalanan kita" ucap Arman sambil tersenyum dan Alina pun mengangguk.
Setelah beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai makam keluarga Alina,mereka segera turun dan berjalan menuju ke makam keluarga Alina.
Mereka meletakkan bunga bunga itu di makam Bu Maria,ayah Arya dan kak Angga.
Alina duduk di antara makam ayah dan ibunya,dan Arman duduk di antara makam Bu Maria dan Kak Angga,mereka memanjatkan doa terlebih dahulu sebelum meminta doa restu kepada keluarga Alina. Setelah selesai memanjatkan doa Alina mulai bersuara "ayah,ibu kak Angga,Alina kesini dengan mas Arman,Alina sama mas Arman dua hari lagi akan menikah,kami minta doa restunya ya yah,Bu dan kakak,Alina sudah ikhlas dengan kepergian kalian,kalian yang tenang ya di sana,Alina janji Alina akan selalu bahagia seperti pesan kalian pada Alina" setelah Alina selesai berbicara gantian Arman yang meminta doa restu kepada keluarga Alina. "Ayah,ibu kak Angga,di sini Arman ingin meminta izin dan doa restu dari kalian,Arman akan segera menikah dengan Alina,sesuai dengan janji Arman pada ayah,Arman akan selalu menyayangi dan menjaga Alina dengan nyawa Arman yah" ucap Arman.
Setelah selesai meminta doa restu mereka berpamitan pergi,
"Ayah,ibu dan kak Angga,Alina pulang dulu ya,nanti kalau ada waktu Alina janji akan kesini lagi" ucap Alina sebelum pergi.
Sebelum pergi mereka menghampiri penjaga makam terlebih dahulu untuk memberikan sejumlah uang dan meminta tolong untuk membersihkan tiga makam itu setiap harinya. Arman akan mengirimkan uang bulanan untuk perawatan makam makam tersebut.
Setelahnya mereka berlalu dan pergi menuju ke perusahaan,karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan sebelum mereka mengambil libur esok hari.
Mereka pun sampai di perusahaa,mereka langsung naik lift menuju lantai 25 dimana letak ruangan Arman.
Mereka langsung menuju ke ruangan Arman,disana sudah terlihat Robby sedang memeriksa dokumen dokumen di sofa dekat meja kerja Arman.
"Apa sudah beres semua "tanya Arman pada Robby yang sedang fokus.
"Tinggal dua dokumen ini saja yang harus kamu tanda tangani,semuanya sudah oke,kamu tinggal cek garis besarnya saja" jawab Robby.
"Oke terima kasih Robb,loe udah kerja keras sekali,dan mulai besok loe akan semakin sibuk karena gue dan Alina akan mengambil libur kurang lebih satu mingguan lah" ucap Arman pada Robby.
"Terserah loe aja,kenapa gak satu bulan aja sekalian" jawab Robby ketus.
"Hahahahaaa,sepertinya itu ide yang bagus" seketika tawa Arman pecah mendengar ucapan sang sahabat sekaligus orang kepercayaannya itu.
Robby langsung pergi meninggalkan ruang Arman menuju ke ruangannya yang ada di sebelah ruangan Arman dengan kesal.
"Kamu jangan keterlaluan sama kak Robby mas,dia itu selalu membantu kamu dalam setiap keadaan,dia selalu bisa di andalkan" ucap Alina tiba-tiba pada Arman,
"Kamu membelanya sayang" ketus Arman pada Alina
"Bukan begitu mas,tapi kalau tidak ada kak Robby siapa yang akan membantumu mengurus semua urusan kamu mas" elak Alina.
"Iya sayang,aku ngerti kok,aku cuman becanda aja sama dia,toh gaji dan bonus yang aku kasi ke dia itu sangat besar sayang,sesuai dengan tanggung jawab dia kok,kamu tenang saja ya" ucap Arman pada Alina sambil tersenyum.
Tanpa terasa jam makan siang pun sudah tiba,
"Sayang kita makan siang yuk,sekalian langsung kerumah pak dhe kamu saja ya, soalnya pekerjaan di sini juga sudah selesai semua" ucap Arman pada Alina.
"Iya mas" jawab Alina singkat.
Mereka pun segera pergi ke restoran dekat kantor,mereka makan siang dengan sesekali diselingi canda tawa. Di sudut restoran terlihat ada mata yang sejak tadi memperhatikan interaksi keduanya,ya dia adalah Lidia mantan kekasih Arman dulu waktu jaman kuliah,mereka putus karena Lidia ingin mengejar mimpinya untuk menjadi seorang model,sampai sampai dia rela mengkhianati Arman dengan tidur sama seorang produser.
Disitu Arman sangat kecewa dan akhirnya mengakhiri hubungan mereka.
"Kalian tidak akan lama bersama,karena hanya aku yang pantas menjadi pendamping seorang Arman" gumam Lidia.
Alina dan Arman pun sudah selesai makan dan mereka segera meninggalkan restoran Tersebut.
Mereka langsung menuju ke rumah pak dhe Darman,kakak dari ibundanya Alina.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah pak dhe Darman,Alina memcet bel rumah pak dhe Darman,dan sesaat kemudian terlihat sang istri pak dhe Darman membuka pintu dan langsung mempersilahkan mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu.
"Alina bagaiman kabar kamu nak,,??" Tanya Tante Tania pada Alina.
"Kabar Alina baik Bu dhe,,,Bu dhe dan pak dhe Darman gimana kabarnya,,?" Jawab Alina.
"Syukurlah kalau kamu baik baik saja,pak Dhe juga baik kok, sebentar ya budhe panggilkan pak Dhe mu dulu" jawab budhe Tania.
"Iya Bu dhe" jawab Alina.
Setelah beberapa saat kemudian nampak pak Dhe dan budhe dari Alina itu datang ke ruang tamu kembali dan budhe Tania yang membawa nampan berisi minuman untuk tamunya.
"Pak Dhe,Bu dhe Alina kesini sama mas Arman karena ingin meminta doa restu sama pak Dhe dan budhe,dua hari lagi kami akan melangsungkan pernikahan" ucap Alina pada pak Dhe dan budhenya,
"Iya pak Dhe,budhe di sini saya Arman ingin segera menikahi Alina karena saya ingin melindungi Alina sesuai janji saya pada yah Arya dan ibu Maria" timpal Arman.
"Pak Dhe sebagai wakil dari keluarga Alina memberikan restu untuk kalian,jika itu bisa membuat Alina bahagia dan bisa melindungi Alina" jawab pak Dhe Darman.
Setelah meminta restu dan berbincang bincang Alina dan Arman pamit pulang karena hari juga sudah sore.
kita tungu kabar sari sama Soni yaaa