NovelToon NovelToon
Pemberontak Para Dewa

Pemberontak Para Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.

Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 4

Waktu berlalu seperti aliran air sungai, tak tertahankan dan tak bisa kembali.

Tiga tahun telah berlalu sejak malam badai di Kediaman Klan Zhu.

Di Kekaisaran Angin, rumor tentang Tuan Muda Klan Zhu telah menyebar luas. Bukan sebagai bayi monster yang menakuti pembunuh, melainkan sebagai "Anak Ajaib".

Bagaimana tidak?

Pada usia enam bulan, dia sudah bisa berjalan lancar. Pada usia satu tahun, dia sudah berbicara dengan tata bahasa yang lebih baik daripada anak petani usia sepuluh tahun. Dan sekarang, di usia tiga tahun, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Perpustakaan Klan, membaca gulungan sejarah dan teori kultivasi yang bahkan membuat pusing para murid senior.

Perpustakaan Klan Zhu.

Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun duduk bersila di atas tumpukan buku yang disusun menjadi kursi darurat. Wajahnya bulat, pipinya merah merona, dan matanya besar berbinar-binar. Siapa pun yang melihatnya pasti ingin mencubit pipinya.

"Tuan Muda Hao, sudah waktunya makan siang," panggil seorang pelayan wanita muda dengan nada memuja.

Shi Hao mendongak dari gulungan bambu tua di tangannya. Ia tersenyum manis sebuah senyuman palsu yang sudah ia latih selama tiga tahun.

"Sebentar lagi, Kakak Mei. Aku ingin menyelesaikan bab tentang 'Sejarah Perang Benua Tengah' ini dulu," jawabnya dengan suara cadel yang dibuat-buat.

"Aww, Tuan Muda rajin sekali!" Pelayan itu memekik gemas lalu pergi menyiapkan makanan.

Begitu pelayan itu hilang dari pandangan, ekspresi imut di wajah Shi Hao lenyap seketika, digantikan oleh tatapan dingin dan penuh perhitungan orang dewasa.

Ia melempar gulungan bambu itu ke meja.

"Sampah," umpatnya pelan. "Semua teknik dasar Klan Zhu ini sampah. Tinju Harimau Besi? Langkah Angin Puyuh? Ini hanya mainan anak-anak."

Shi Hao memijat keningnya. Masalah terbesarnya saat ini bukan teknik. Di dalam kepalanya, tersimpan ribuan teknik tingkat Dewa dari warisan samar dari Jiwa Naga-Phoenix.

Masalahnya adalah tubuhnya.

Tubuh anak tiga tahun ini terlalu lemah!

Meridiannya (saluran energi) masih sempit dan rapuh. Jika ia memaksakan diri menyerap Qi Alam sekarang untuk berkultivasi, pembuluh darahnya akan meledak dan ia akan lumpuh, atau mati konyol untuk kedua kalinya.

"Aku butuh obat penguat tubuh. Sesuatu yang lembut tapi berenergi tinggi untuk melebarkan meridianku sebelum aku mulai berkultivasi resmi di usia lima tahun," gumam Shi Hao.

Hidungnya berkedut. Aroma samar namun menggoda tercium dari arah dapur utama.

Matanya berbinar licik. "Aroma ini... Ginseng Darah Merah? Dan Jamur Awan Putih?"

Itu adalah bahan untuk sup obat ayahnya, Zhu Hao, guna memulihkan sisa racun dari luka tiga tahun lalu. Tapi Shi Hao tahu ayahnya sudah sembuh total. Sup itu sekarang hanya suplemen vitamin mahal.

"Ayah, kau sudah kuat. Berbagi sedikit dengan anakmu tidak ada salahnya, kan?"

Shi Hao melompat turun dari tumpukan buku.

Dapur Utama Klan Zhu.

Kesibukan sedang terjadi. Koki kepala yang gemuk sedang memarahi bawahannya. Di atas tungku api biru, sebuah panci keramik besar mengepulkan uap beraroma herbal yang sangat kuat.

"Jaga apinya! Jangan sampai padam! Sup ini untuk Patriark!" teriak Koki Kepala.

Di tengah kekacauan itu, sesosok tubuh kecil menyelinap masuk lewat pintu belakang yang setengah terbuka. Tubuhnya yang kecil memungkinkannya bersembunyi di balik gentong-gentong beras dan tumpukan sayuran.

Shi Hao mengamati situasi. Koki Kepala berbalik badan untuk mencicipi saus di meja lain.

'Sekarang!'

Dengan gerakan yang mengejutkan untuk anak balita, Shi Hao melesat. Ia tidak lari, ia menggunakan teknik pernapasan khusus yang membuat langkah kakinya seringan kapas.

Ia sampai di depan tungku. Panci itu tinggi, jauh di atas kepalanya.

Tapi Shi Hao tidak kehabisan akal. Ia menarik sebuah bangku kecil, memanjatnya dengan lincah, dan membuka tutup panci keramik itu.

Uap panas menerpa wajahnya. Cairan merah kental mendidih di dalamnya.

"Energi murni..." air liur Shi Hao nyaris menetes.

Dia tidak bisa membawa panci itu. Itu terlalu berat dan mencolok. Dia juga tidak bisa meminumnya di sini, terlalu panas.

Shi Hao mengeluarkan sebuah botol giok kecil dari balik jubahnya barang curian yang ia ambil dari kamar ibunya kemarin. Dengan hati-hati tapi cepat, ia mencelupkan botol itu, mengisinya dengan intisari sup yang mengapung di permukaan (bagian paling berkhasiat), lalu menutupnya kembali.

Ia baru saja akan turun ketika...

"Hei! Siapa di sana?!"

Salah satu pelayan koki melihat bayangan kecil di dekat tungku.

Jantung Shi Hao berdegup kencang. Tertangkap basah mencuri sup ayah sendiri? Mau ditaruh di mana muka 'Anak Ajaib' nya?

Shi Hao memutar otak. Ia sengaja menjatuhkan tutup panci itu hingga menimbulkan suara gaduh.

PRANG!

Semua orang di dapur terlonjak dan menoleh.

Shi Hao sudah duduk di lantai dengan wajah penuh air mata buaya, menatap lututnya yang ia cubit sendiri sampai merah.

"Huwaaaaa! Sakit! Panas!" tangisnya meledak.

Koki Kepala berlari mendekat, wajahnya pucat pasi saat mengenali siapa bocah itu. "Tuan Muda Hao?! Demi Dewa, apa yang Tuan Muda lakukan di sini?!"

Shi Hao menunjuk panci dengan tangan gemetar (sementara tangan satunya menyembunyikan botol curian di saku celana).

"Aku... hiks... aku mencium bau enak... aku lapar... mau minta makan..." ucapnya di sela tangisan, memasang wajah paling menyedihkan di dunia.

Koki Kepala merasa hatinya luluh lantak, sekaligus ngeri. Jika Patriark tahu anaknya kelaparan sampai menyelinap ke dapur dan nyaris celaka, kepala koki bisa dipenggal!

"Oh, Tuan Muda yang malang! Jangan menangis! Ini salah hamba tidak menyiapkan camilan!" Koki Kepala segera menggendong Shi Hao. "Cepat! Ambilkan kue bulan dan susu manis! Antar Tuan Muda kembali ke kamarnya!"

Shi Hao terus menangis sesenggukan sampai ia diantar keluar dapur dengan saku penuh kue gratis.

Namun, begitu ia sampai di kamarnya dan pintu tertutup rapat, tangisannya berhenti mendadak. Ia mengusap air matanya dengan lengan baju, lalu menyeringai lebar sambil mengeluarkan botol giok dari sakunya.

"Sandiwaraku layak dapat piala," gumamnya.

Ia duduk bersila di atas tempat tidur, menatap cairan merah di dalam botol.

"Dengan ini, aku bisa melakukan Body Tempering (Penempaan Tubuh) tahap awal. Fondasi yang sempurna akan dibangun hari ini."

Shi Hao menenggak cairan panas itu dalam sekali teguk.

GLUK.

Seketika, wajahnya berubah merah padam. Rasa panas meledak di perutnya, menyebar ke seluruh anggota tubuh seperti api liar.

"Sial... khasiatnya lebih kuat dari dugaanku untuk tubuh kecil ini!"

Shi Hao menggertakkan gigi, menahan rasa sakit saat energi obat itu merobek dan menyatukan kembali serat-serat ototnya. Keringat hitam berbau busuk mulai keluar dari pori-porinya kotoran tubuh yang dibuang paksa.

1
Dinata Tea
lanjutkan thorrrrr🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
hancurkannnnn🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
jgn menyesal kau mosa🔥🔥🔥🔥
Inara Cantik
keren
Inara Cantik
sumberdaya memanggil...
Inara Cantik
mendominasi dan sedikit arogan.. keren
Dinata Tea
gaspolllll🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bikin penasaran
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makin penasaran dg ceritanya
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Krupuk melawan uleg²
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
dinozzo
gila.... ini cerita balas dendam dan pembantaian
SENJA
waaah apa sejarah dan takdir bakal terulang ?
mu bai
mantap mengingatkan aku dengan tokoh perfect world, alur awalnya juga menarik, good job
SENJA
waaah hebat dia ilmunya macem2 😳
Hendra Saja
semakin menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!