NovelToon NovelToon
Arjuna Bopo Istimewa

Arjuna Bopo Istimewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Keluarga / Spiritual / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:124.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Kisah ini adalah kelanjutan dari Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas.
Di sini, Author akan lebih banyak membahas tentang Arjuna Jati Manggala, putra dari Arsha dan Raina yang memiliki Batu Panca Warna.
Batu Panca Warna sendiri di percaya memiliki sesuatu yang istimewa. 'Penanda' Bopo ini, barulah di turunkan pada Arjuna setelah ratusan tahun lamanya. Jadi, Arjuna adalah pemegang Batu Panca Warna yang kedua.
Author juga akan membahas kehidupan Sashi, Kakak Angkat Arjuna dan juga dua sepupu Arjuna yaitu si kembar, Naradipta dan Naladhipa.
Beberapa karakter pun akan ada yang Author hilangkan demi bisa mendapatkan fokus cerita.
Agar bisa mengerti alurnya, silahkan baca terlebih dahulu Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades dan juga Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas bagi pembaca yang belum membaca kedua Novel tersebut.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Perusuh Kecil

Begitu selesai mengantarkan Ashoka pada suaminya, Arsha langsung menghampiri Sashi yang memandang ke arahnya dengan senyuman. Arsha kemudian memeluk Sashi yang nampak kebingungan melihat ekspresi Ayahnya. Sashi pun membalas pelukan Arsha sambil mengusap - usap punggung Arsha.

"Ayah kenapa? Ayah sedih karena Mika menikah?" Tanya Sashi dengan lugu.

"Enggak, Ayah bahagia karena Mika sudah menikah." Jawab Arsha.

"Terus, kenapa Ayah sedih?" Tanya Sashi.

"Ayah gak sedih, kok." Jawab Arsha yang masih memeluk Sashi.

"Bohong! Mbak Aci tau kalau Ayah lagi sedih." Kata Sashi yang membuat Arsha makin teriris hatinya.

Arsha bahkan sampai tak bisa fokus pada acara pernikahan Adiknya. Untunglah saat ini ia masih belum di butuhkan karena Ashoka sedang mengabadikan momen bersama Falih.

"Ayah, Ayah jangan sedih. Kalau Ayah sedih, Mbak Aci juga jadi sedih." Kata Sashi. Ia tentu tak tau apa yang membuat Arsha sedih, pun Arsha tak ingin menceritakan apa yang membuatnya sedih saat ini.

Arsha menghela nafasnya. Ia berusaha mengatur emosinya agar tak menangis saat melihat wajah Sashi. Entah mengapa, momen pernikahan Ashoka justru membawa emosi yang berbeda padanya.

"Ayah gak sedih kok." Ucap Arsha sambil menangkup wajah putrinya. Ia pun berusaha agar bisa tersenyum.

"Yaudah, Ayah tinggal ke sana lagi, ya. Mbak Aci jangan jauh - jauh dari adek - adeknya." Pesan Arsha yang kemudian mencium dahi dan kedua pipi putrinya.

"Iya. Ayah tenang aja, adek - adek aman sama Mbak Aci." Ucap Sashi sambil tersenyum riang.

"Matur suwun njih, Cah Ayu. (Terima kasih ya, Anak Cantik.)" Ucap Arsha sambil mengusap kepala Sashi.

"Njih, saami - sami, Ayah." Jawab Sashi.

Arsha kemudian berjalan meninggalkan Sashi dan kembali ke tempatnya.

"Mas kenapa?" Tanya Aksa saat melihat ekspresi wajah saudara kembarnya.

"Gak apa - apa, tiba - tiba jadi emosional aja." Jawab Arsha.

"Kenapa?" Tanya Aksa yang tak puas dengan jawaban Arsha.

"Waktu denger Romo menikahkan Ashoka tadi, aku jadi kepikiran gimana Sashi nanti. Jujur, Aku sampe gak sanggup bayanginnya-" Arsha tak mampu melanjutkan kata - katanya.

Ucapan Arsha pun membuat Aksa tertegun. Ia memang tak sedekat itu dengan Sashi walaupun ia masih terhitung mahrom untuk Sashi. Berbeda dengan Arsha yang memang lebih dekat dengan Sashi. Sedari kecil memang Sashi lebih banyak menghabiskan waktu dengan Arsha ketimbang anggota keluarga yang lain.

"Aku ngerti maksudmu, Mas. Walaupun aku gak ngerti seemosional apa Mas arsha sekarang ini, tapi aku juga bisa ngerasain sakitnya." Kata Aksa sambil mengusap - usap bahu Arsha yang tak banyak bicara.

"Gak usah khawatir, Mas. Lagi pula sampai sekarang gak ada keluarga kandung Sashi yang mencari dia. Kalau sampai saatnya nanti Sashi gak menemukan keluarga kandungnya, Mas adalah orang yang paling berhak untuk menjadi wali dan menikahkannya." Kata Aksa yang berusaha menguatkan Arsha.

"Aamiin." Lirih Arsha dengan sepenuh hati. Walaupun terdengar jahat, karena berarti ia berdoa agar Sashi tak lagi bertemu dengan keluarga kandungnya.

Acara pernikahan Ashoka hari itu pun berjalan lancar. Mulai dari akad, upacara adat hingga acara pesta sedehana yang bisa di bilang intimated wedding itu. Semua orang nampak bahagia, termasuk juga semua warga Desa Banyu Alas yang tak melewatkan momen bahagia itu. Arsha sendiri pun sudah kembali ceria setelah berhasih mengatur kembali emosinya seusai melaksanakan sholat.

...****************...

"Om Falih, tidur di rumah Yang Kung?" Tanya Arjuna.

"Iya, Mas. Om tidur di rumah Yang Kung malam ini." Jawab Falih yang sedari tadi di tempeli keempat keponakan Ashoka.

"Definisi keponakanku sainganku." Gerutu Ashoka yang sedari tadi melihat keponakannya terus menempeli Suaminya.

"Awas - awas... Ini Suami Mika." Goda Ashoka yang menggeser tempat Dipta duduk.

"Mika kenapa, sih! Ganggu aja. Ini kan Omku." Sergah Dipta yang berusaha kembali merebut tempatnya.

"Mika kok peluk - peluk Om Falih, sih?" Tegur Nala.

"Kan ini suami Mika. Udah boleh di peluk dong." Sahut Ashoka.

"Bopo - Bopo, lihat Mika peluk - peluk Om Falih." Adu Dipta pada Aksa yang kebetulan lewat.

"Biarin to, Le. Sekarang sudah boleh kalau mau peluk." Jawab Aksa yang kemudian berlalu. Mendengar itu, Ashoka pun tertawa penuh kemenangan, menertawai keponakannya yang merengut.

"Om tidur di kamar yang mana?" Tanya Arjuna yang membuat Falih tertawa.

"Tiba - tiba aku mencium aroma kerusuhan ini." Kata Ashoka yang membuat Falih makin tertawa.

"Kenapa kamu tanya - tanya? Suka - suka Om dong mau tidur di mana." Sahut Ashoka.

"Kok Mika yang jawab? Kan Dek Juna tanya sama Om Falih." Kata Sashi.

"Om tidur di kamar Mika." Jawab Falih.

"Kok di kamar Mika sih, Om? Kan masih ada kamar lain yang kosong." Cicit Nala.

"Iya, Om. Tuh ada kamar bekas Bopo sama ada kamar bekas Ayah. Om tidur di kamar bekas Ayah aja, kamarnya lebih besar dari pada kamar Mika." Kata Arjuna.

"Tiga kamar itu kan berantakan, belum di beresin. Kasurnya aja gak ada seprenya. Enak tidur di kamar Mika lah, udah rapi. Biasanya juga kalian berempat tidurnya di kamar Mika, gak mau kalo suruh tidur di kamar yang kosong itu." Ashoka tak mau kalah.

"Kan kita masih kecil, jadi ya tidurnya sama Mika lah. Gak berani tidur di kamar yang kosong." Jawab Nala.

"Om juga gak berani tidur sendirian di kamar yang kosong." Sergah Ashoka.

"Emang iya, Om? Masak udah besar gak berani tidur sendiri?" Tanya nala yang tak percaya begitu saja.

"Om kan cuma nurut apa kata Yang Kung sama Yang Ti. Kata Yang Kung dan Yang Ti, Om di suruh tidur sama Mika." Jawab Falih yang mencari aman.

"Emang Yang Kung sama Yang Ti bilang gitu?" Tanya Sashi.

"Haaaaah! Capek ah, bisa - bisa gundul Mika umup (kepala Mika mendidih) kalau berdebat sama kalian berempat. Kalian mainnya keroyokan." Cicit Ashoka yang jengah. Ia kemudian meninggalkan Suami dan empat keponakannya yang justru asyik melanjutkan obrolan mereka di ruang keluarga.

"Lho, kalian berdua kok malah di kamar Mika?" Tanya Ashoka yang masuk ke kamarnya bersama Falih setelah mengobrol dengan keluarga mereka yang masih ada di luar.

"Nungguin Om Falih." Jawab Arjuna yang nampak santai merebahkan diri di ranjang Ashoka,

"Mbak Aci sama Dek Nala aja udah pulang tuh. Udah pada tidur juga kata Ibu dan Buna. Kalian berdua di cariin taunya ada di sini." Kata Ashoka.

"Mau tidur sama Om Falih dan Mika." Kata Dipta yang terlihat sudah mengantuk.

"Eh, mana ada? Sempit, dong." Sergah Ashoka sambil tertawa.

"Biasanya Mika tidur sama Aku, Mbak Aci, Dipta sama Nala juga gak sempit. Ini loh masih lebar." Protes Arjuna.

"Pokoknya mau tidur di sini." Imbuh Arjuna kemudian.

"Iya, Aku juga." Timpal Dipta yang sudah mendapatkan posisi nyamannya.

"Astaghfirullah! Menyala Ponakanku yang dua ini." Kata Ashoka. Sementara Falih hanya bisa terkekeh mendengar perdebatan istri dan keponakannya.

1
syora
mnding kalian bantu doa supaya si sansan ngak dialihkan ke dunia lain
Atik Kiswati
wah....meh gegeran ki....
Santi
tiba2 Arjuna ku up jam segini,bahagia hatiku
Dhina Ragil
mesti sandi beraninya kroyok'an nich..cuihhh..cement..
mz arjunaku yg ca'em,bagus,guanteng sak kabehe,smpyn meneng mawon.lenggah sing tenang.tak santette sandi sak krocone.😡🤬😤
tiniteyok
wahhh seru seruuuuu....😀😀😀ayo ndang gelut Jun 🤣
Nur Wakidah
aduhhh , , , cari mati nih si Sandi 🤣🤣🤣 , , , ben dicelukne bledek kui ngko karo mas Juna ,,,
incha
hadeh sandi salah lawan kamu
ayoooo juna sentil si sandi dengan kelelawar🤭
widi
kasih paham jun itu mulutnya si sandi
la💪
wis author tersayang lagi kesurupan apa ni tumben gak ada angin hijan geledek jam segini up🤣
FDS: baru dapet wangsit. abis semedi di Grojogan Lengkung /Scowl/
total 1 replies
Ita Xiaomi
Wah Arjuna nak mengundang makhluk apa nih utk datang?
Ita Xiaomi
Kasihan lah mbak Aci, Jun.
Ita Xiaomi
Nah ini buaya dah datang😁
Arin
Tahan emosi Jun. Jangan sampai terpancing. Kekuatan mu tidak bisa di pandang remeh. Takutnya berakibat fatal biarpun cuma sedikit dikeluarkan.
Ita Xiaomi
Bijak nih.
Ita Xiaomi
Mereka dilimpahi kasih sayang yg tulus dan kebahagiaan oleh keluarga.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Aduh sandi cari infonya dulu jangan asal marah lanjut thor💪💪💪💪/Heart//Heart//Heart/
Ita Xiaomi
Yang Kung, Ayah dan Bopo ahli IT
Leny Wijaya
parah ya gara2 ngejar sashi jd mau adu jotos ma Ajuna blom tau dia siapa itu Arjunz😄😄😄
yunita
lnjutttt yg byk thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!