NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:84.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

[sequel my letnan 3]

Argantara putra Bimantara, berulang kali di pertemukan dengan gadis bernama Nasya kayshila. Dan di setiap pertemuan, ia selalu berbuat baik. Jujur saja dari awal pertemuan pertama ia sudah tertarik dengan gadis berjilbab itu, namun sayangnya sudah beberapa kali bertemu Nasya tetap tidak mengingatnya, sekalipun ia telah berbuat baik. Alhasil Argan mengikuti pepatah jika perbuatan baik susah untuk di ingat maka ia akan melakukan perbuatan buruk yang pasti akan selalu di ingat oleh Nasya.

let's play!

Ayo baca kelanjutannya di sini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta itu seperti apa?

Lantunan musik di dalam mobil mengiringi perjalanan Argan pulang kerumah setelah mengantarkan pesanan kue sang Mama ke rumah sakit tempat dimana sang Mama bekerja.

Argan bahkan tak mampu lagi membendung senyumnya, setelah tadi bertemu Nasya dan melakukan hal yang menurutnya terlalu gila dan berani. Bayangkan saja dengan berani ia mengukung Nasya dan yang lebih gilanya lagi jarak mereka tidak ada sejengkal. Seumur-umur itu yang pertama. Huh, bohong jika jantung Argan tidak berdebar saat itu.

Sudah pasti mau copot cok!

Akhirnya Argan sampai di rumah, memasukkan langsung mobilnya kedalam garasi. Alisnya tampak berkerut karena sekilas melihat mobil Jeep milik Abri—kakaknya terparkir di halaman rumah.

"Bang Abri di rumah?" gumamnya setelah turun dari dalam mobil, ia melihat jam tangannya masih menunjukan pukul empat sore agak heran karena ini belum waktunya pulang bekerja, tapi mobil Abri kakaknya sudah terparkir di halaman rumah. Argan berjalan memasuki rumah, tidak ada tanda-tanda Abri disana.

Argan menaiki tangga menuju lantai dua dimana letak kamarnya berada. Tapi sebelum memasuki kamarnya ia sempatkan lebih dulu mengetuk kamar Abri memastikan kakaknya ada dirumah atau tidak.

Tok! Tok! Tok!

"Bang, Lo dirumah?" teriaknya di depan pintu kamar sang kakak.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

"Kenapa?" tampak sang kakak baru membukakan pintu kamarnya dan kembali berjalan masuk ke dalam.

"Lo gak dinas?"

"Dinas, pulang bentar ada yang Abang cari. Kenapa?"

"Gak papa." bukannya mandi membersihkan tubuhnya dari bau kopi yang lengket sejak siang tadi, eh dia malah rebahan di atas ranjang Abri. Melipat satu tangannya di bawah kepala, sambil menatap lurus ke depan ke langit-langit kamar sang kakak. Cukup lama dia melamun dan terbersit pertanyaan yang mengganjal dalam benaknya saat itu.

"Bang."

"Hm." Abri hanya menyahuti dengan gumaman.

"Lo pernahkan ya jatuh cinta?"

"Pernahlah, kamu pikir Abang itu kamu yang gak normal gak pernah jatuh cinta." benar sih yang di bilang kakaknya, jujur saja ya selama Argan hidup ia tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta sama sekali. Karena dari kecil hingga sebesar sekarang yang Argan tau main, kerja, tugas, tidur. Begitu terus. Sampai ia dulu bingung dengan siklus hidupnya yang seperti itu kelak akan dapat jodoh lewat jalur apa? Jalur langit? Burung dong jodohnya.

"Kenapa kamu nanya gitu?" lanjut sang kakak masih membuka buka beberapa map yang entah isinya apa.

"Gak papa nanya aja."

Abri tampak mengangguk-anggukkan kepalanya masih terus fokus akan beberapa map yang ada di meja kerjanya.

"Cinta itu kayak apa bang?" Argan menolehkan kepalanya ke arah Abri. "Gue gak pernah pacaran. Selama ini cinta yang gue rasain itu cuma sama mama, papa, Lo dan Aidan. Cinta sama keluarga. Lain dari itu gue gak pernah cinta sama orang lain. Jadi... Cinta itu kayak apa?"

Seketika Abri juga ikut menoleh mendengar kalimat panjang Sang adik, ia menatap Argan lebih dulu seraya menyipitkan pandangannya. "Hayo... Kamu lagi naksir cewek ya...?" goda Abri.

"Jawab aja kenapa sih! Gak usah banyak nanya."

Abri yang tadi sibuk membaca beberapa map pun lantas duduk di kursi kerjanya, melipat ke dua tangannya di atas dada seraya matanya melirik keatas seakan mengingat perasaan cinta dari lawan jenis yang pernah ia rasakan itu seperti apa.

"Abang gak bisa menjabarkan dan menjelaskannya sih cinta itu gimana. Tapi yang abang tau itu cinta cuma bisa di rasakan."

"Cara buat tau yang kita rasain itu cinta gimana? Misal ya, jantung Lo berdebar-debar kalau selalu di dekat dia, itu termasuk cinta gak?"

Abri berdecih "itu lebih ke laper sih menurut abang." canda Abri lalu ia terkekeh setelahnya.

"Gue serius bang!" Argan melirik tajam sang kakak yang malah mangkin ngakak melihat raut kesal Argan. Argan lantas berdiri dari rebahannya "Ck. Gak asik lo." setelahnya ia berjalan keluar kamar sang kakak.

Brak!

Pintu yang tertutup dengan cara di banting pun membuat Abri terlonjak kaget.

"Tu anak kenapa sih?" gumam Abri lalu mengedikkan bahu acuh, ia lebih memilih lanjut mencari berkas yang ia cari dari pada meladeni Argan si sumbu pendek.

Semantara Argan langsung masuk kamar dan membersihkan dirinya dari bau kopi. Setelah selesai dan memakai baju, Argan duduk di pinggir ranjang sambil mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk supaya cepat kering. Sebelah tangannya mengecek ponselnya mencari kontak seseorang disana.

Calon jodoh🔑

Itu lah nama kontak yang dia cari, seketika senyum di bibir Argan mengembang. Sudah tau pasti siapa, Yap, siapa lagi kalau bukan Nasya. Huh, cuma kontak saja sudah membuat Argan mesam-mesem sendiri apa lagi orangnya.

Ia mengetikkan sesuatu di sana, berharap gadisnya di sebrang sana langsung membalas pesannya.

Sementara di seberang sana, Nasya baru sampai parkiran rumah sakit tempat ia bekerja setelah sebelumnya dari kafe miliknya dan Lika, karena selain kuliah mengejar spesialisnya, Nasya juga seorang owner cafe dan juga dokter jaga di UGD rumah sakit tempat ia bekerja.

Ting!

Suara notifikasi WhatsApp yang berasal dari ponsel Nasya yang di letakkan begitu saja di samping transmisi. Mungkin dari temannya atau dari grup WhatsApp jadi tidak terlalu buru buru Nasya lebih dulu keluar dari mobil lalu melihat isi chat yang masuk.

Assalamualaikum, jgn lupa bju sy.

+62822********

Dahi Nasya berkerut samar "siapa ya?" bingung melihat kontak baru dengan foto profil tampak pria yang sudah Nasya yakini sangatlah tampan, walau hanya dari samping yang dengan cahaya sore menjadikannya wajah pria itu tidak jelas terlihat disana. Lihat saja hidungnya beh, kalau jadi suami Nasya sih ini sudah pasti akan memperbaiki keturunannya yang memiliki hidung ambles semua.

Sementara Argan Sudan mesam-mesem begitu melihat pesannya sudah centeng biru pertanda sudah di baca.

Waalaikumsalam, siapa ya?

Calon jodoh🔑

Mata Argan seakan mau keluar membaca balasan Nasya. Ia agaknya geram juga, baru beberapa jam loh masa iya Nasya sudah melupakannya, memang dasar otak seupil!

Atau jangan-jangan Nasya tidak menyimpan nomornya. Wah, ini lebih parah ini.

Tanpa pikir panjang Argan langsung menghubungi nomor Nasya tidak membutuhkan waktu lama sudah pasti langsung di angkat oleh Nasya karena gadis itu memang tengah memegang ponselnya.

"Halo assalamualaikum. Ini siapa ya?" Nasya lebih dulu mengucap salam dengan suara halus nan lembutnya yang membuat jantung Argan tak karuan, walaupun ujung-ujungnya di lupakan tak apalah Argan akan ingatkan lagi siapa dirinya.

"Jodoh lu!" batin Argan menjerit ingin berteriak seperti itu di telinga Nasya, namun ia urungkan.

Tenang Argan gak boleh terlalu ugal-ugalan, main halus aja, perjalanan untuk mendapatkan Nasya masih jauh.

"Waalaikumsalam, secepat itu ya kamu melupakan saya?!" dengan nada galaknya, ia tidak boleh terlihat begitu menyukai Nasya, tidak boleh.

Nasya di sebrang sana sejenak berpikir, mendengarkan suara Argan yang terdengar familiar.

"Halo, kamu dengar saya ngomong gak sih?!" masih dengan nada galaknya.

Allahuakbar, seketika mata Nasya terbuka lebar ketika untuk kedua kalinya mendengar suara Argan di sebrang sana, sekarang ia ingat dengan pria galak kembarannya kak Ros itu.

"Iya saya denger." jawab Nasya ogah-ogahan.

"Oh, sudah ingat."

"Udah."

"Jadi baju saya gimana?"

"Ya belum di cuci dong mas, apa mas pikir saya ini pengangguran ndak punya urusan lain selain mencuci pakaian mas itu?! Lagian juga belum ada dua jam mas udah nanya soal baju aja." ujar Nasya yang kali ini agak ketus dan kesal.

"Ya kan siapa tau mau kamu buang."

"Oh, sepertinya bagusan begitu ya mas, saya buang aja. Supaya gak perlu repot."

Mata Argan melotot, tidak terima. Boleh saja sih di buang toh uang Argan itu banyak, tapikan nanti Argan tidak punya alasan lain dong untuk bertemu dan melihat wajah Nasya, oh, tidak tidak!

"Kalau kamu buang saya laporin kamu ke polisi atas tuduhan penyerangan!"

"Loh, kok gitu ya jangan dong mas, kan saya—"

"Dokter Nasya, ada korban kecelakaan harus segera di tangani" ucapan Nasya terputus ketika seorang perawat datang dan Argan pun mendengarnya.

Seketika tanpa mengucapkan salam Nasya langsung memutuskan panggilan tersebut.

Dan Argan tak mempermasalahkannya karena sejak awal ia tau bahwa Nasya itu calon dokter dan sekarang sudah menjadi dokter jadi sudah pasti sibuk. Tidak apa, setidaknya Argan sudah mendengar suara gadisnya tadi dan sudah jelas Nasya kali ini mengingatnya.

Kembali ia mengetikkan sesuatu di ponselnya

Jgn lpa smpn nmr sy!

Argan

Emang harus sesingkat itu ya bang Argan ngetiknya? Kayak kirim chat nyedot kuota banyak aja.

1
Naswa Al rasyid
masa pria gila si kak judulnya....
babang argan kan keren, bukan gila. walaupun kesukaan nya radak gila🤣🤣
makasi kakak bnyak up nya... jgn bosen bosen up ya kak.. 👍👍 semangat trusss nulisnya..
Heny Janitasari
🤣
Ana_Mar
laaa...kenapa juga musti tersinggung?? kan memang bener bukan mahram, kan tiap pacaran individu beda2 ya kan???
selalu berdoa yang terbaik buat calon imamnya yaa nasya
💗AR Althafunisa💗
Serius dengerin mereka bicara dari hati ke hati, eh .. malah ada gangguan 😌 kira-kira Nasya ada keraguan ga ya sama Argan? ternyata pria gila 🤣🤧 lanjut ka 🙏🥰❤️
ŘƏ£♡ve
ardenalinnya menantang maseee😘😘😘
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Buahahahhaha.... Rasakno....
Ani
calon imammu limited edition ya Nasya
Surtinah Tina
ya ampun itu idung mancungnya ga ketulungan....
Ana_Mar
pastiii donkkkk..bang argann gituuu/Determined/
beda jauhlahh dari raes dan nessa/Chuckle/
bisa di contohh tuu nduuu versi bang argannya.../Grin/
Heny Janitasari
🧡🧡🧡
ayu rahma
betull, apalagi pria yg menjaga wudhu nya mahalllll🥰🥰😍, pria model argan ga bakal gampang kegoda nasya, dy mah lempeng2 aja, tp ga tau lagi kalau ud sahh😌😄
Ita Mariyanti
emang enak itu👍👍
💗AR Althafunisa💗
Gantengnya mas Argan 🙈🙈🙈😅👍 makasih ka dah up 🙏
💗AR Althafunisa💗
wkwkwkw... tersindir 🤣🤣🤣
ŘƏ£♡ve
aaaa jd inget ayankkk😘😘😘😘
mamas argan lope sekebon kangkung🤣🤣🤣🤣
Heny Janitasari
❤️❤️❤️
Ana_Mar
makanya ness...punya mulut itu di jaga, pikirannya juga yang warasss!!! main ngatain perawan tuaaa, kamu warasss nesss??? ga punya hati banget ngatain kakak sendiri kek gitu/Shame/
Rizky Tria
Nessa udah bisa senyum lg ya..
bang Argan tahan dulu ya, nanti kalo udah halal jg dapet kasih sayang tulus dari Nasya 😊🤗
Ani
terima kasih kak Chika
Ani
itu juga makannan favorit ku 😊😊😊😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!