NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Buta

Ibnu pemilik kantin yang selalu mengawasi dan mencari tahu tentang rumah tangga Inara pasti masih menyimpan rasa yang terpendam, di sisi lain, Egi sepupu dari Ibnu pun tampak diam-diam menyimpan rasa pada Inara, dari gerak geriknya pemuda tampan berbibir merah itu selalu ingin melindungi Inara.

Meski terkadang merasa iri, tapi Mery merasa sedikit bersyukur, dengan kehadiran Inara ia bisa mendapat uang lebih karena Ibnu sering memberinya bonus dengan bertukar informasi tentang Inara.Meski terdengar licik tapi Mery terpaksa melakukannya karena memang itu untuk kebaikan Inara sendiri.Mery tahu rumah tangga dan kehidupan Inara sangat menyedihkan, dan Ibnu ingin melepaskan Inara dari kesedihan yang selama ini membelenggunya, karena itulah ia rela menjadi seorang cepu untuk bosnya sendiri.

Tok tok tok.

"Na..ina..."panggil Mery sambil mengetuk pintu kamar inara.

"Ya ada apa Mer."

"Ini ada madu, dari bos..katanya bagus buat imun tubuh."

"Hah ..madu? Kenapa aku di kasih madu?"

"B bukan kamu aja Na...kita semua juga di kasih kok, katanya oleh-oleh Bos dari luar kota, bos ingin agar kita selalu sehat dan semangat agar pelayanan kantin semakin baik dan anak-anak semakin suka makan di kantin."

"Hmm ..tapi kenapa Bos tidak pernah datang ke sini?"

"Hah..e i itu Na..mungkin besok-besok, soalnya Bos baru pulang liburan mungkin cape."

Inara menganggukan kepala tanda mengerti.

"Tolong sampaikan ucapan terima kasihku pada Pak Bos ya Mer.."

"Oke Na...pasti akan aku sampaikan."

Dan senyum bahagia Ibnu terbit setelah Mery mengirimkan pesan ucapan terima kasih dari Inara.

Bukan pesan dari sang kekasih bahkan ini adalah pesan dari istri orang, tapi membuat hati Ibnu sangat bahagia.

"Entah sampai kapan kau akan menetap di hatiku Na" ucap Ibnu yang kini terbaring memandang layar ponsel, gambar Inara masih tersimpan rapi di galerinya, hanya lewat ponsel lah ia bisa mengobati rasa rindunya pada wanita yang kini sudah menjadi milik orang lain.

Drrt drrt.

Ibnu tesentak karena layar bergambar Inara berubah menjadi nama Intan.

"Ya Tan ada apa?" sapa Ibnu dengan suara yang ia buat se serak mungkin.

"Mas di mana kau sekarang?" tanya Intan dengan suara sedih.

"A ..aku si rumah Tan, aku bahkan sedang di kamarku mau tidur."

"Benarkah Mas?"

Ibnu menghela nafas kasar, Intan memang selalu posesif bahkan ia sering harus menunjukan poto selfinya agar Intan percaya pada ucapannya.

Cekrek, Ibnu mengambil selfi lalu mengirimkan pada sang kekasih.

Dan kiriman emot cinta dari Intan membuat Ibnu tersenyum masam.

"Selamat tidur Mas..semoga mimpi indah i luv u" pesan Intan memungkas pembicaraan dan hanya Ibnu balas dengan emot cinta.

Tak ingin lagi memancing rasa penasaran Intan, Ibnu pun menon aktifkan ponsel dengan alasan ingin segera istirahat.

Dan pagi ini pun yang pertama kali ia cari adalah Egi, sepupu yang sudah mengantarkan Inara kembali ke Mes, ia tidak bodoh dan ia sebenarnya tahu kalau Egi sebenarnya menaruh hati pada Inara, meski seringkali ia menolak mengakuinya.

"Pagi Bu...Egi di mana ya?" tanya Ibnu pada Endah.

"Lagi cuci mobil tuh di halaman samping."

Ibnu pun melangkah menuju sepupunya, terdengar senandung riang dari bibir merah egi.

"Bahagia bener pagi ini, kesambet apa lu?" sapa Ibnu membuat Egi terkejut.

"Dih ..ya kali mau nyanyi harus nunggu bahagia dulu?"jawab Egi sinis.

Ibnu membuang matanya jengah, sikap Egi sungguh membuatnya jengkel.

"Lu semalam antar Ina sampai di Mes?"

"Nggak, gue turunin di jembatan"jawab Egi santai.

"Aduh..."Pekikan Egi yang mendapat timpukan batu kerikil di pundaknya dari Ibnu.

"Lu ada masalah apa si pagi-pagi gangguin orang tampan yang lagi sibuk menata masa depan."

"Cih...masa depan lu noh ..Sari lagi masak di dapur."

"Pait..pait..pait..."cibir Egi ketus.

Ibnu terbahak puas.

"Lagian orang di tanya serius malah jawab asal."

"Ck ..sudah tuanku, Inara sampai dengan selamat di Mes."

"Nah..gitu jawab yang benar."

Egi menghempaskan pantatnya di kursi rotan teras samping sambil memandang Ibnu.

"Jangan bilang kau masih mencintai dia, atau jangan- jangan mungkin Kau masih berharap padanya ?"tanya Egi dengan mimik wajah serius.

"Aku tak ada keberanian lagi setelah dia menolakku, meski begitu besar rasa yang ku miliki untuknya tapi aku harus menerima dengan ikhlas saat ternyata dia lebih memilih lelaki lain" tutur Ibnu jujur.

"Lalu apa kau tahu kehidupan pernikahan seperti apa yang selama ini dia jalani?"

Ibnu mengangguk pelan, meski Inara sudah menikah namun Ibnu tak henti untuk selalu memantau dan mencari tahu tentang Inara secara sembunyi-sembunyi, dan bukan hal sulit karena ia sebagian kenal dengan anak buah ayahnya di kelurahan yang tentu saja mereka tahu siapa Rusdi.

"Entahlah..setelah mendengar berita tentang dia, membuat dadaku sesak, dan aku semakin menyesal karena tak bisa melindunginya, apalagi melihat kondisinya sekarang, Inara yang selalu ceria dan tersenyum manis seakan senyum itu hilang terenggut dari wajahnya, entah kesedihan seperti apa yang telah ia lalui bersama pria bajingan itu."

"Jadi kau tahu kalau suaminya menghianatinya?"

"Aku hanya mendengar sedikit cerita tentang lelaki itu, namun cerita seutuhnya aku tidak tahu."

"Bahkan kau menyebut namanya pun enggan, begitu benci kah kau pada suaminya?"

"Aku akan membuat perhitungan pada siapapun yang membuat Inara sedih, bahkan suaminya pun tak akan lepas dari tanganku."

Egi mencibir, sambil mengedikan alisnya.

"Gaya lu sok pahlawan kesiangan."

"Sialan Lu, aku akan membuat Inara lepas dari pria brengsek itu."

"Cih ..emang dia sudah di talak" ucap Egi tak sadar.

"Hah...di talak?."

"Ups...."Egi menutup mulutnya lalu beranjak pergi meninggalkan Ibnu yang kebingungan.

"Hei tunggu sialan, apa benar yang lu katakan?hei Gi ....!!"

"Ibnu...Egi...!!ada apa kalian?!" sentak Endah kesal karena dua pemuda itu berlarian di area dapur.

"Sari ..Ri...tuh Egi katanya suka sama kamu" cicit Ibnu membuat mata Egi membulat kesal sedangkan Sari kini tersenyum salah tingkah.

Suasana ruang makan yang hangat karena Ibnu sesekali mencibir ke Egi saat Sari menghidangkan sayur.

"Ehm Lic mau antar ibu ke kantor desa?"tanya Endah namun Elic menggeleng menolak.

"Biar aku saja yang antar Bu" sambar Ibnu cepat.

"Ya aku yang nyupir" sambung Egi santai membuat Ibnu melotot.

Endah segera mempersiapkan bekal untuk suaminya karena baru kali ini putra bungsunya sangat bersemangat mengantar bekal ke kantor desa.

"Mau apa kau ikut ke desa?"tanya Ibnu ketus.

"Aku hanya ingin memastikan kau tak membuat kesalahan besar."

"Cih...kau pikir aku anak kemarin sore."

"Kau tahu ada pepatah yang pernah mengatakan, karena cinta buta, banyak orang melakukan kesalahan besar" ucap egi santai, membuat otak Ibnu berfikir keras, benarkah ada ungkapan seperti yang Egi tuturkan.

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!