Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?

"Jadi manusia akan tetap mati pada dasarnya," lanjut Ayleen dengan santai.

"Aku tahu itu. Tapi jika punya kelemahan pada jantung, bisa saja yang terjadi tadi saat aku tiba-tiba jatuh dan kita sudah tidak hidup lagi apa tidak," ucap Alam.

"Ya buktinya kamu masih hidup dan mungkin bisa saja orang yang tidak sakit sama sekali pingsan dan langsung mati. Karena semua itu sudah kehendak yang di atas dan mati itu bukan kita yang mengatur," sahut Ayleen yang malah ceramah padahal Alam sudah begitu serius.

"Percuma bicara padamu. Intinya kau sudah tahu jika aku memiliki kelemahan penyakit jantung. Aku tidak bisa menjalin hubungan denganmu dan bahkan dengan siapapun karena penyakit yang aku miliki. Karena aku tidak ingin orang yang berharap padaku akan merasakan sakit, karena aku tidak bisa hidup lama bersamanya. Karena aku bisa secara tiba-tiba!" tegas Alam dengan serius membuat Ayleen terdiam.

"Terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit," ucap Alam yang langsung pergi dari hadapan Ayleen.

"Hey tunggu!" Ayleen tetap saja masih mengejar Alam sampai mereka berada di koridor rumah sakit.

"Hey jika kamu sudah tahu sakit dan nyawa kamu sebentar lagi. Kamu seharusnya mengurangi aktivitas bekerja dan kamu harus lebih happy-happy dan termasuk menjalin hubungan asmara. Karena kapan lagi kamu akan merasakan hal itu. Kamu bukannya sebentar lagi akan mati," oceh Ayleen yang berjalan cepat-cepat di samping Alam mengimbangi langkah kaki Alam yang memang sangat cepat.

"Apa katamu!" sahut Alam.

"Hey di mana-mana orang yang sakit, mau itu kanker, jantung atau apapun itu, tumor segalanya dan banyak lagi. Mereka itu akan membuat list keindahan di hari-hari terakhir mereka. Bukan seperti kamu yang bekerja dan malah tidak mau menyenangkan diri di akhir-akhir hidup kamu,"

"Memang kamu pikir kalau kamu sudah mati akan masuk surga begitu! yang hidup langsung enak di surga, belum tentu juga kamu akan masuk surga ... bisa saja kamu masuk neraka dan kamu akan menyesal karena tidak menggunakan kehidupan kamu di dunia dengan penuh kebahagiaan," oceh Ayleen yang sampai membuat langkah Alam terhenti dengan menghadap Ayleen.

"Jadi menurutmu aku harus apa?" tanya Alam yang memang habis kesabaran menghadapi Ayleen.

"Mari pacaran!" ajak Ayleen tetap saja pada keinginan yang tidak pernah menyerah membuat Alam menyerngitkan dahi.

"Pacaran!" sahut Alam Ayleen mengangguk cepat.

"Kamu akan punya kenangan selama di dunia berpacaran denganku, hidup kamu akan lebih berwarna, tidak monoton dan hanya tidak bekerja saja. Jadi kalau kamu sudah mati tidak akan sia-sia. Karena kamu menjalani kehidupan yang normal, bekerja keras happy-happy dengan asmara kamu dan kekasih kamu yaitu aku dan sebagai seorang wanita yang memberimu kebahagiaan,"ucap Ayleen dengan tersenyum.

"Jadi lebih baik kita pacaran, sisa hidup kamu akan jauh lebih bahagia," lanjut Ayleen.

Alam geleng-geleng kepala yang habis kata-kata menghadapi Ayleen.

"Aku benar bukan?" tanya Ayleen dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Kau benar-benar sakit!" desis Alam yang langsung pergi dari hadapan Ayleen.

"Hey tunggu kamu mau kemana?"tanya Ayleen dengan berteriak.

"Aneh sekali dia mengatakan aku sakit, jelas-jelas dia yang sakit," gerutu Ayleen dengan penuh kekesalan pada Alam.

"Huhhhhh sadar sudah tahu sakit dan punya hidup yang sedikit tetapi tidak mau memberi kebahagiaan untuk hidup sendiri, malah terus bekerja dengan memperlihatkan wajah datar seperti pemburu berdarah dingin," cicit Ayleen geleng-geleng.

********

Ayleen sudah kembali di dalam kamar yang berbaring di samping Ruka yang sudah Bangkong. Ayleen sama sekali belum tidur yang terlihat sangat gelisah dengan penuh pemikiran.

"Jadi dia memiliki riwayat jantung, pantes saja aku beberapa kali menemukan dia terjatuh dengan memegang dada ... tetapi kalau dipikir-pikir nyawa dia banyak juga ya. Biasanya orang seperti itu tidak akan bertahan lama dan kalau mengalami serangan jantung sekali dan langsung mati. Tapi dia sudah tiga kali di depan mataku tetapi masih baik-baik saja. Mungkin memang Tuhan masih ingin membuat dia lebih banyak lagi melakukan dosa di dunia ini," gerutu Ayleen yang malah sibuk dengan memikirkan Alam.

"Huhhhh, bagaimana dia tidak sakit, sangat pekerja keras. Orang pekerja keras memang akan diberikan cobaan sakit. Tetapi kalau tidak bekerja keras Lalu bagaimana menjalani hidup. Ya begitulah dunia ini dan mau bagaimana lagi jika sudah ditakdirkan seperti itu," ucap Ayleen menghela nafas.

"Karena itu dia tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa-siapa yang mungkin akan takut jika pasangannya akan merasa kehilangan suatu saat nanti. Tetapi padahal untuk orang yang memiliki nyawa sedikit lagi seperti dia, bukankah dia harus menggunakan kesempatan itu dengan mencari kebahagiaan dan bukan malah menutup hati,"

"Tapi apapun yang terjadi pada dia dan bagaimana kondisi dia. Tidak akan mengubah pendirianku untuk terus mengejar laki-laki seperti itu dan meluluhkan hati pria yang sangat dingin itu. Karena dia sudah menjadi salah satu list dalam hidupku," ucap Ayleen dengan tersenyum yang masih memiliki semangat dan tidak peduli keadaan Alam.

********

Malam berlalu dan kembali pagi yang cerah, dengan suasana pedesaan yang begitu indah, ditambah dengan suara burung yang sangat indah di telinga, angin sepoi-sepoi di pagi hari dengan udara yang segar dan jauh dari polusi seperti di kota Jakarta.

"Alam yang berdiri di depan Dellon dengan tangan Alam menandatangani beberapa berkas yang diberikan Dellon.

"Kamu langsung kirim sisa file-nya ke email saya!" titah Alam memberikan berkas-berkas yang sudah selesai ditandatangani.

"Baik tuan!" sahut Dellon.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dellon yang langsung pamit.

"Silahkan!" sahut Alam. Dellon langsung pergi dan Alam yang mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana.

Kepala Alam tertunduk yang melihat layar ponsel tersebut dengan mengscroll ke bawah. Tetapi tuba-tiba ada secangkir teh yang berada tepat di depannya sehingga asap dari teh tersebut sampai mengenai wajah tampan Alam.

Alam mengangkat kepala dan melihat yang memberikan teh itu ternyata adalah Ayleen.

"Teh hangat yang bagus untuk jantung lemah," ucap Ayleen dengan suara cempreng begitu semangat yang memberikan teh itu dan pasti tidak lupa mengeluarkan senyum manis yang ia miliki.

"Pelankan suaramu!" tegas Alam menekan suaranya yang terlihat kesal dengan Ayleen sangat berisik dan bahkan sampai menyebutkan kelemahan dia.

"Apa aku berbicara sesuatu yang salah?" tanya Ayleen tanpa merasa bersalah.

Hahhhhh

Alam menghela nafas kasar yang kembali memasukkan ponsel itu ke dalam saku celana kembali.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Alam dengan alis terangkat.

"Apa kamu tidak melihat teh yang aku buatkan ini," jawab Ayleen.

"Aku tidak butuh teh ini," tolak Alam.

"Kamu itu kenapa sih selalu menolak apa yang telah dibuatkan orang lain. Apa susahnya coba menerima pemberian dariku?" tanya Ayleen.

"Tuan Alam yang sangat terhormat dan yang paling benar ini itu bagus untuk pria yang memiliki lemah jantung," ucap Ayleen dengan segala pengetahuan yang ia ketahui.

"Apa Karena sekarang kau sudah tahu jika aku memiliki kelemahan yaitu penyakit jantung dan sekarang kau ingin berkoar-koar dengan apa yang terjadi padaku?" tanya Alam dengan tampak serius.

Bersambung.