Bagaimana jika seseorang yang memesan kamar malam ini adalah bos sendiri?
akankah mundur? atau justru menikmati malam bersama?
Deandra menjelma menjadi dewi rembulan yang anggun di saat malam hari namun di siang hari dirinya hanyalah seorang office girl biasa.
simak lanjutan Ceritanya di sini
@Symott
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Symott, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan gila Arson
Deandra merutuki dirinya sendiri. Kenapa waktu itu tidak langsung ia buang barang itu ke tempat sampah di luar . Dan hanya dia lempar di pojokan kamar , dan sialnya Arson sampai menemukan benda konyol itu.
Juga ini , Arson meminta permintaan yang lebih tidak waras. Mencoba satu per satu dari sepuluh varian rasa pengaman? Jadi maksudnya... Dea harus melakukan hubungan badan dengan Arson begitu?
Astaga memang dasar pria gila dan mesum.
"Tidak , aku tidak mau . Cari permintaan yang lain saja" Tolak Deandra.
"Emm sebentar aku akan pikirkan hal lainnya "
"Ya cepat pikirkan sesuatu yang lain "
Beberapa detik kemudian , Arson menjentikkan jarinya.
"Aku sudah menemukannya"
"Oke , katakan... Apa !"
"Aku merasa jika satu saja tidak bisa mengerti secara mendetail varian rasa di tiap kotaknya.. Jadi , mungkin akan lebih bisa terasa jika kita mencoba masing masing tiga dari setiap varian rasa " Arson tersenyum kali ini sangat menggoda dan menunjukkan deretan giginya yang rapih.
"Kau memang gila " Deandra meraup wajahnya frustasi. Permintaan Arson semakin membuatnya menderita dan tertekan.
"Kau bisa mencobanya dengan wanita lain.. Banyak di luar sana yang akan dengan senang hati menerima itu. Oke!"
"Tidak bisa" Arson menggelengkan kepalanya.
"Why? Aku akan bantu carikan .. Kau duduk manis saja di sini " Deandra bersiap untuk pergi.
Sebelum tubuh Deandra menjauh Arson sudah menariknya terlebih dahulu. Akibat tarikan yang kuat tubuh Dea langsung masuk ke dalam pelukan Arson.
"Aku tidak bisa dan tidak mau " berbisik di telinga Deandra.
"Lepas... Awas ihh lepaskan!" meronta memukul dada Arson.
"Aowh.. Shh sakit Honey... Heyyy stop aahh"
Pukulan Deandra mengenai beberapa perban di tubuh Arson membuat lukanya berdarah lagi. Arson yang tidak kuat menahannya oleng ke samping.
" Eehh... Arson! " berpegangan pada pundak Arson.
~
~. GLUDHAG
"Auwh.. "
"Aowh shh.. "
Mereka berdua akhirnya jatuh terguling ke lantai. Arson menahan kepala Dea agar tidak terbentur dan tidak mempedulikan tangannya yang kembali berdarah.
"Arson! Kau... "
Mendapatkan kesempatan bagus , Arson mendekap erat tubuh Deandra. Mengapit kakinya membuat Deandra tidak bisa bergerak.
"Arson lepas... Aku mohon " menggeliat.
"Ahh.. Jangan begitu , aku juga ikut geli " memasang wajah tengil.
Mendengar kata ambigu dari Arson Deandra melihat keadaan tubuhnya saat ini. Dadanya ternyata sudah menempel di dada Arson. Mungkin itu sebabnya Arson menjadi berkata ambigu karena jika Deandra menggeliat akan menimbulkan gerakan di sana.
"Lepaskan! .. Aku sesak nafas"
"Akhhh... Diam jangan begini aku.. Akhh "
Deandra melihat raut wajah kesakitan Arson . Seketika menjadi diam tidak bergerak lagi.
Bisa dilihat dengan jelas garis wajah Arson saat ini , dan bibir merah Arson tepat berada di depan mata Deandra.
Terbayang saat bibir itu mengecup bibir nya dan memberikan ******* ******* nikmat saat mereka memadu peluh beberapa waktu lalu.
"Jangan lihat begitu , aku tahu jika bibirku memang menggoda" Arson tahu jika Dea sedang fokus melihat bibirnya.
"Tidak.. " memerah pipinya dan mengalihkan pandangannya.
"Jadi bagaimana... "
"Apanya? "
"Kita coba yang vanila dulu... sebagai pembuka"
Dea menatap tajam . Bukannya mundur Arson justru semakin bersemangat. Kakinya semakin mengapit kaki Deandra dan mencari celah di sana.
"Arson !" Deandra takut terpancing, sekuat tenaga menahan gerakan kaki Arson di bawah.
"Ada apa hmm... "
Mereka berdua tidak memikirkan lagi jika sedang terbaring di lantai kamar. Rasa dingin tidak mereka rasakan karena telah sama sama merasakan hawa panas.
"Hpmm... Arson stop ***... " memejamkan mata. Merasakan kaki Arson berhasil menyusup diantara ************ Dea dan melakukan gesekan di sana.
"Ya baby.. Kau suka? "
"Maafkan jika aku begitu tidak tahu malu. Tapi entah kenapa saat bersama mu aku sulit mengontrol diriku sendiri " Arson berkata dalam hati.
Ssssssst... Sssttt..
Pelan dan sedikit memberikan tekanan agar bisa terasa nikmat.
"Arson... " berpegangan pada pundak Arson.
"Sudah mulai basah.... Honey, aku lebih suka bahasa tubuh mu " tak tanggung tanggung Arson ******* bibir Deandra dengan lembut.
Deandra sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi , hasratnya sudah bergejolak. Tatapannya berubah sayu saat melihat wajah Arson . Seakan menginginkan lebih dari ini .