Karena sebuah kecelakaan, Arumi terpaksa menjadi istri kedua dari seorang Malik Al Rasyid juga menjadi ibu bagi Attar, putranya Malik.
Lantas apakah Arumi akan terus bertahan menjadi istri kedua Malik atau memilih untuk meninggalkannya setelah istri pertama Malik kembali juga setelah Arumi mengetahui fakta jika ia telah salah paham terhadap seseorang di masa lalu ?
Yuk ikuti ceritanya Arumi (spin of Bukan Surgaku)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendengar Kebenaran
Pandu dan Alya akhirnya memutuskan untuk menemui Shahnaz. Mereka datang ke cafe dan disambut hangat oleh Shahnaz yang kebetulan tengah berada disana untuk memeriksa cafe. Maklumlah, saat ini Shahnaz memang tidak menangani langsung operasional cafe. Ia sudah menunjuk orang kepercayaannya untuk mengelola cafe.
" Assalamualaikum, Tante " sapa Pandu dan Alya saat Shahnaz menghampiri meja mereka.
" Waalaikumsalam... Wah gak nyangka bakalan ketemu kalian disini. Udah lama kalian gak main ke rumah " balas Shahnaz menyapa mereka dengan ramah.
Mereka pun duduk bersama.
" Maaf Tante, sebenarnya ada yang ingin saya bicarakan " ucap Pandu memulai pembicaraan.
Shahnaz menatap pemuda tampan itu sambil mengerutkan keningnya. Mencoba menerka-nerka apa yang akan dibicarakannya.
Shahnaz tahu siapa Pandu. Pemuda yang sudah menjalin kasih dengan Arumi. Namun semenjak kecelakaan yang terjadi, Arumi tak lagi membahas mengenai pemuda tersebut. Bahkan Shahnaz pun tak menyangka sama sekali jika Arumi akan menerima permintaan Malik yang akan menjadikannya istri kedua.
Tak ingin menduga-duga, akhirnya Shahnaz bertanya kepada Pandu.
" Sebenarnya apa yang ingin kalian bicarakan ? Apa ada hubungannya dengan Arumi ? " tebak Shahnaz.
Pandu dan Alya saling berpandangan lalu menganggukkan kepala.
" Bisa ceritakan sama Tante ? " pinta Shahnaz kemudian. Ia tak ingin terus dikejar rasa penasaran mengenai hubungan Arumi dan Pandu sebelumnya.
Pandu menghela nafasnya, sebelum ia bercerita kepada Shahnaz mengenai permasalahan diantara mereka. Dimulai dari Arumi yang salah paham saat melihat Pandu memasangkan cincin kepada Alya. Padahal saat itu, Pandu sedang berlatih bersama Alya. Ia berlatih sebelum mengungkapkan keinginannya untuk melamar Arumi.
Akan tetapi, Arumi terlanjur salah persepsi dengan mengira jika Pandu dan Alya telah mengkhianatinya.
Dada Shahnaz terasa sesak saat mendengar perkataan dari Pandu dan Alya. Akhirnya, Shahnaz bisa menarik benang merah mengenai kecelakaan yang terjadi kepada Arumi tempo hari.
Ya Allah, Rumi...
Kenapa kamu gak cerita yang sebenarnya, nak ?
" Saya dan Alya datang menemui Tante dan menceritakan hal ini agar Tante mau menjembatani kami dan Arumi. Sungguh, saya hanya ingin Arumi tahu yang sebenarnya. Saya tidak pernah mengkhianati Arumi karena saya benar-benar mencintai Arumi, Tante " sebuah pengakuan dari Pandu yang lantas membuat Shahnaz mengusap wajahnya.
" Maaf Nak Pandu, Alya... Sejujurnya Tante merasa kaget mendengar cerita kalian karena selama ini Arumi tidak pernah mengatakan apapun. Berarti saat kecelakaan itu terjadi, Arumi baru pulang dari apartemen nak Pandu " ucap Shahnaz.
" Arumi kecelakaan Tante ? " tanya Pandu dan Alya berbarengan.
" Iya, sepertinya setelah pulang menemui kalian. Tapi Arumi tidak mengalami hal sesuatu yang serius, hanya saja... " Shahnaz menggantung ucapannya.
Shahnaz merasa berat jika harus mengatakan kebenaran bahwa Arumi telah menikah dengan korban kecelakaan yang terlibat dengan Arumi. Bagaimanapun, Pandu adalah cinta pertamanya Arumi.
Shahnaz membuang nafasnya dengan berat. Ia ingin memberitahu yang sebenarnya, tapi ia tak kuasa.
" Maaf Nak Pandu, Tante mohon lupakan saja Arumi. Saat ini, mungkin perpisahan itu yang terbaik untuk kalian " seru Shahnaz yang langsung membuat baik Pandu maupun Alya menatapnya.
" Maksud Tante ? Saya dan Arumi memang harus berpisah ? " tanya Pandu memastikan jika apa yang didengarnya tadi mungkin salah.
" Nak Pandu, saat ini keadaan Arumi sudah berbeda, tidak seperti dulu lagi "
" Saya akan menerima Arumi apa adanya Tante, karena saya sangat mencintai Arumi " serobot Pandu. Ia mengira terjadi sesuatu karena kecelakaan yang membuat Arumi menghindarinya.
" Nak Pandu, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Keadaannya lebih rumit karena Arumi sekarang..." Shahnaz kembali menggantung ucapannya.
" Maksudnya, Arumi sekarang kenapa Tan ? " tanya Alya.
Shahnaz memghembus kasar nafasnya.
" Nanti, Tante akan coba bicara dengan Arumi. Selebihnya, biar Arumi yang menjelaskan kepada kalian berdua " jawab Shahnaz.
Shahnaz tak ingin gegabah mengambil keputusan sendiri.
Sementara itu, ada tanda tanya besar yang mampir di benak Pandu dan Alya mengenai Arumi.
Apakah terjadi hal fatal kepada Arumi ?
Akhirnya Pandu dan Alya berpamitan kepada Shahnaz. Mereka menaruh harapan besar pada Shahnaz agar mau membujuk Arumi untuk mendengar penjelasan mereka.
Ya Allah... Apa yang harus aku lakukan ? Di satu sisi aku tak ingin Arumi tidak bahagia. Tapi di sisi lain, Arumi harus menjalankan tugasnya sebagai seorang wanita yang telah menikah.
Shahnaz berulang kali mengusap wajahnya. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu Arumi. Semua kesalahpahaman ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Jika Arumi sudah mengetahui yang sebenarnya, apapun keputusan Arumi, Shahnaz akan selalu mendukungnya.
Dan kemudian, Shahnaz pun memilih untuk menghubungi sang anak.
" Assalamualaikum, Ma " ucap Arumi saat mengangkat telpon.
" Waalaikumsalam. Sayang, kamu udah pulang ? " tanya Shahnaz basa basi.
" Udah, Ma. Tadi siang juga udah pulang, soalnya cuma ada 1 mata kuliah aja sih " jelas Arumi.
" Rumi, sayang... Ada yang ingin mama bicarakan, kamu bisa mampir ke cafe kalau pulang kuliah ? " tanya Shahnaz lagi.
" Em... Boleh sih Ma. Tapi Rumi belum bisa pastiin kapan, soalnya Rumi harus bilang dulu sama Mas Malik " jawab Arumi.
" Ya udah, nanti kamu kabarin mama aja seumpama mau ke cafe biar mama standby disana " seru Shahnaz.
" Iya, Ma. Nanti Rumi kabarin mama kalau mau ke cafe " ucap Arumi.
" Ya udah, kalau gitu mama tutup telponnya ya ! Salam buat Attar dan suami kamu. Assalamualaikum " ucap Shahnaz lalu segera menutup panggilan telponnya.
Arumi bertanya-tanya mengenai apa yang akan dibicarakan oleh sang mama.
Dirinya tidak tahu saja, jika sudah mendengar kebenaran tentang kejadian tempo hari, apakah ia akan menyesali keputusan yang telah dibuatnya ?
wah gak terasa sudah happy Ending semua, bakalan kangen sama keuwuan mereka semua.
Terima kasih kak , karya kakak bagus banget, dapat menemani aktifitas ku sehari2 selama ini /Pray//Heart//Kiss//Kiss/
Ditunggu lanjutan cerita Nura, thor 🤗
Tinggal dijaga dengan baik spy sehat2 selalu