Keluarga Henderson season 3. Lanjutan dari novel Seven R Anak genius dan Tujuh CEO muda.
Tiga gadis kembar identik yang tidak pernah terpisahkan sejak dalam kandungan.
Nama mereka semakin dikenal sebagai penyelamat bagi orang susah dan malaikat pencabut nyawa bagi para penjahat. Mereka juga rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain.
Bagaimana sepak terjang mereka kali ini?
Dan disini juga mengungkap identitas Randy yang sebenarnya, siapa Randy?
Temukan jawabannya di novel ini.
Seperti biasa cerita ini hanyalah fiktif semata. bila ada nama, tempat atau kejadian yang sama hanyalah kebetulan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Carel Vasco Zachariah
.
.
.
Pertarungan masih terus berlanjut, satu persatu anak buah pria itu tumbang dan terkapar di tanah.
"Boleh juga pria ini," batin Lita. Kemudian ia melanjutkan pertarungan mereka.
Saat Lita lengah ada anak buah pria itu mengacungkan pistol kearah Lita. Dan hal itu dilihat oleh Carel.
Tanpa berpikir panjang Carel berlari dan menendang tangan lelaki itu hingga pistol yang dipegangnya terlepas. Lita menoleh kearah lelaki itu yang kesakitan ditendang oleh Carel.
"Terimakasih," ucap Lita, Carel hanya mengangguk dan tidak dapat berkata kata karena terpana dengan senyuman manis Lita.
"Baru kali ini aku merasa getaran dihatiku saat bertemu seseorang gadis," batin Carel. Kemudian Carel menghajar lelaki itu tanpa ampun hingga tidak sadarkan diri.
Semua anak buah pria itu sudah dikalahkan oleh Lita, Lica dan Carel.
"Kita bantu saudaramu," ucap Carel.
"Tidak perlu, dia lebih kuat dari kami berdua," jawab Lita.
"Haah... kalian saja sudah hebat dan dia lebih hebat?" tanya Carel.
"Tentu, semua keluarga kami ahli dalam ilmu beladiri. karena kalau kita lemah maka kita yang akan tertindas," jawab Lica.
"Kalau boleh tau siapa namamu?" tanya Carel.
"Aku..?" tanya Lita, Carel mengangguk.
"Namaku Angelita, lebih akrab disapa Lita," ucap Lita.
"Hmmm, aku Carel Vasco Zachariah, aku kagum dengan caramu menolong orang dilampu merah dan di mall," kata Carel.
"Berarti kau mengikuti kami?" tanya Lita.
"Tidak, hanya kebetulan saja bertemu. Apakah itu artinya kita berjodoh?" tanya Carel to the point.
"Ngaco...!" jawab Lita. Carel pun tertawa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupnya tertawa terbahak bahak seperti itu.
Lina pun sudah selesai mengalahkan musuhnya dan menghampiri saudaranya.
"Siapa dia?" tanya Lina.
"Kenalkan namaku Carel Vasco Zachariah," ucap Carel dan mengulurkan tangannya untuk berjabat. Tapi Lina hanya menangkupkan tangannya kedada nya. tapi Carel tidak tersinggung.
"Aku Angelina dan ini saudara saudaraku," jawab Lina.
"Aku Angelica," ucap Lica.
"Kalian kembar identik?" tanya Carel. triple A mengangguk.
"Oh ya, terimakasih sudah membantu," ucap Lita.
"Gak perlu berterimakasih, tadi kebetulan aku lewat sini dan melihat 3 bidadari sedang bertarung jadi sebisa mungkin aku bantu," Jawab Carel.
"Ya udah, kalau begitu kami pulang dulu, sudah larut malam," ucap Lita. Carel mengangguk pertanda iya.
"Sampai jumpa nanti," ucap Carel pelan agar tidak terdengar oleh triple A. Tapi Carel salah, pendengaran triple A sangat tajam tentu saja mereka mendengarnya.
Ketiganya hanya tersenyum sambil melambaikan tangan dan segera pergi meninggalkan Carel yang masih diam ditempat.
"Gadis yang tangguh... Menarik," gumam Carel dan berjalan menuju mobilnya dan pergi dari tempat itu juga.
Triple A tiba di mansion, suasana sudah sepi karena sudah jam 23:45 penghuni mansion sudah berada di sarang mereka masing-masing.
Triple A pun masuk kedalam mansion dan langsung menuju kamarnya masing-masing. Saat Lina hendak membuka pintu kamarnya. Diva keluar dari kamarnya dan menyapa Lina. Sedangkan Lita dan Lica sudah keduluan masuk kamar.
"Baru pulang sayang?" tanya Diva yang hendak kedapur.
"Iya Mom, tadi dicegat penjahat dijalan," jawab Lina jujur.
"Lalu....?" tanya Diva cemas.
"Sudah kami basmi Mom, kalau dibiarkan takutnya merebak dan meresahkan masyarakat." jawab Lina enteng.
"Ya sudah sekarang istirahat dulu, besok Daddy kalian mau memperkenalkan kalian sebagai penerus perusahaan," ucap Diva.
"Mom, sebaiknya jangan dulu," kata Lina. Diva mengernyitkan dahinya.
"Kenapa?" tanya Diva.
"Sayang...!" panggil Darmendra.
"Iya hubby, aku lagi bicara sama Lina," jawab Diva. Darmendra keluar dari kamarnya dan menghampiri istrinya.
"Ada apa?" tanya Darmendra. Kemudian ia menoleh kearah Lina.
"Daddy, jangan perkenalkan dulu kami kepada publik sebagai pengganti Daddy." ucap Lina.
"Kenapa sayang?" tanya Diva lagi. Sementara Darmendra juga bingung dengan sikap putrinya.
"Biarkan kami bekerja sebagai karyawan biasa dulu. kami ingin melihat sejauh mana karyawan Daddy memperlakukan kami," jawab Lina.
"Baiklah kalau begitu, Daddy akan memberi kalian waktu 3 bulan untuk menjadi karyawan biasa. Setelah itu kalian tidak akan bisa menolak lagi," kata Darmendra.
"Oke deal," jawab Lina, kemudian ia pun masuk kedalam kamarnya.
"Mana air minumnya?" tanya Darmendra.
"Belum nyampai kedapur," jawab Diva.
Kemudian pasangan suami istri itu berjalan bergandengan tangan menuruni anak tangga menuju dapur untuk mengambil air minum. Karena persiapan air minum dikamar mereka sudah habis. Tiba didapur Diva membuka kulkas, sedangkan Darmendra memeluk Diva dari belakang sambil bermain main bagian tubuh Diva.
"Hubby...!" Diva berusaha menepis tangan Darmendra. Tapi Darmendra bagai membendung air pasang walau ditepis beberapa kali masih saja dengan aksinya.
Akhirnya Diva mengalah dan berbalik menghadap ke suaminya, Darmendra tidak tinggal diam ingin mencium bibir istrinya tapi Diva mengelak.
"Jangan disini," ucap Diva. Darmendra sangat senang karena mendapat lampu hijau. kemudian keduanya pun kembali kekamar untuk bersiap siap mendaki hingga kepuncak.
Sementara Carel yang baru tiba di mansionnya segera memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil. Dari tadi senyum nya tidak pernah surut, bahkan semakin melebar saja.
"Beginikah rasanya jatuh cinta?" batin Carel.
"Astaghfirullah... Mama!" panggil Carel sedikit meninggi karena kaget.
"Fokusmu kemana? Biasanya kamu tidak pernah kaget?" tanya Marissa.
"Ya aku tidak lihat Mama tadi, wajarlah aku kaget," jawab Carel membela diri.
"Gimana? Sudah ketemu calon menantu Mama?" tanya Marissa antusias.
"Sudah ma, tenyata namanya Angelita. Dan mereka tiga saudara kembar," jawab Carel.
"Wah, benarkah? nama yang cantik secantik orangnya," tanya Marissa.
"Makanya Mama jangan atur atur lagi kencan buta buat aku," jawab Carel.
"Tidak akan, Mama sudah menemukan gadis yang tepat buat kamu, Kamu harus berusaha untuk dapat dia," ucap Marissa antusias.
"Tapi aku tidak tahu asal usulnya dan keluarganya ma?" tanya Carel.
"Gak apa-apa, yang penting dia gadis baik baik. Dan juga dia sudah menolong Mama," jawab Marissa.
"Ya sudah aku masuk dulu," kata Carel sambil mencium kening Mamanya.
Carel masuk kedalam kamarnya dan langsung kekamar mandi, ia ingin mandi karena tubuhnya terasa lengket setelah bertarung tadi. Dibawah guyuran air dari shower Carel tersenyum mengingat detik detik pertemuannya dengan Lita. Tiba tiba Carel teringat sesuatu.
"Astaga... kenapa aku tidak menyadari kalau mereka adalah 3 gadis kembar yang viral itu?" gumam Carel. kemudian ia menyelesaikan mandinya dan berganti pakaian lengkap yaitu piyama tidur.
Carel mencari cari berita beberapa hari lalu yang sampai sekarang pun masih tetap viral.
"Ternyata benar mereka," gumam Carel sambil tersenyum.
"Ternyata aku punya calon kekasih seorang bidadari penyelamat," gumam Carel. Kemudian ia menyimpan ponselnya kembali.
Carel merebahkan tubuhnya diatas ranjang, senyum dibibir nya tidak pernah luntur. Perasaan yang baru kali ini ia rasakan.
Carel yang tidak suka bermain wanita tentu saja ia sangat bahagia karena jatuh cinta pada gadis baik baik.
"Aku tidak peduli siapa kamu, yang penting hatiku sudah memilihmu," gumam Carel.
.
.
Pelan pelan ya, tidak mungkin baru bertemu sudah saling jatuh cinta. Butuh perjuangan bagi para pria untuk menggaet triple A gadis yang belum mengenal cinta.
.
.
.