ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan
Pagi-pagi buta al sudah dibangunkan dengan suara ponsel nya yang berdering.
TILULIT....TILULIT...TILULIT....!
"Halo? siapa ya," al menjawab telpon nya masih dalam kondisi mengantuk.
"Ini gua syakira lu masih inget kan," jawab seseorang dari telpon tersebut.
"Ooh iya gua masih inget, ada apa lu telpon gua pagi-pagi begini." Al penasaran.
"Lu bisa ketemu gua gak," ujar wanita syakira.
"Gak bisa kayak nya, gua ada urusan hari ini," al menolak permintaan syakira.
"Lu tinggal di mana, biar gua ke sana," syakira masih bersikeras.
"Gua di distrik hiburan, gang 2, nanti kalo udah sampe lu hubungin gua aja," jelas saliko yang memberi tahu detil alamat nya.
"Oke bay," syakira langsung menutup telpon nya begitu saja.
"Hhhhh, gak jelas nih anak, tapi mau ngapain ya dia ke sini, kayak nya penting banget." Dalam hati al.
Sekitar jam 08:30, syakira sudah sampai di gang 9 tepat nya di distrik hiburan, dai langsung kembali menelpon al.
TILULIT....TILULIT....TILULIT....!
"Iya halo," al mengangkat telpon.
"Gua udah sampe nih, lu di mana," syakira.
"Oh iya bentar-bentar gua keluar dulu," al yang baru bangun langsung bergegas untuk keluar.
Al keluar dari kosan nya menuju ke depan jalan gang 2, dengan kondisi bangun tidur, bahkan dia belum sempat mencuci muka nya.
Al melihat syakira yang berdiri di depan gang arah masuk, bersama dengan 1 orang yang merupakan supir nya.
"Hey syakira? Udah lama nunggu nya," al basa-basi saat menyapa.
"Belom kok, baru aja," jawab nya.
"Ya udah ayo ikut gua," ajak al kepada syakira.
"Bapak pulang aja nanti saya kabarin lagi," ucap syakira kepada supirnya.
"Siap tuan," balas supir tersebut.
"Itu bapak lu emang," kata al.
"Bukan lah aneh, ya kali itu bokap gua," syakira sambil mengikuti al.
"Ooh itu orang yang gua pukul kemaren kah," tanya saliko yang sedikit mengingat.
"Iya, dia yang selalu nganter gua ke mana-mana," jawab nya.
"Ini kosan gua, ayo masuk," al membukakan pintu.
"Waaw," syakira sambil melihat sekeliling ruangan di dalam.
"Kenapa, beda ya sama rumah lu," al.
"Sama aja sih cuma bedanya ini sedikit lusuh," cetusnya.
"Bentar nih, ini lu ada keperluan apa, pagi-pagi udah kesini," al bertanya maksud kedatangan syakira.
"Gua pingin main aja kok," jawab nya.
"Ya ampun," al mengelus rambutnya.
"Ya udah, lu tunggu di sini, gua mau mandi dulu." Al.
Al meninggal kan syakira di ruang tamu, sedangkan diri nya mandi karena baru bangun.
Syakira melihat-lihat beberapa ruangan disana sembari memberesi yang terlihat berantakan, setelah selesai mandi al terkejut melihat syakira berada di kamar nya.
"Eeh lu ngapain ke sini," al terkejut.
"Gua cuma liat-liat aja kok sambil beresin sedikit," jawab nya.
"Ya udah gua mau ganti baju dulu," al mengiring nya keluar.
Selesai ganti pakaian al menemui nya kembali di ruang tamu.
"Itu kamar yang satunya buat siapa?" Syakira menunjuk kearah kamar tersebut.
"Itu kamar temen gua tapi dia lagi pergi," jawab al.
Di tengah perbincangan mereka tiba-tiba, saliko datang membuka pintu dari luar.
CEKLEK....!!
"Gua mau bicara sama lu al," saliko langsung duduk.
"Gua tadi malem udah ketemu cw gua dan dia masih nyimpen barang yang gua kasih, jadi gak mungkin yang lu liat itu dia, dia juga gak keluar malam itu." Saliko langsung membahas masalah kemaren.
"Eh lu gila ya, jangan ngomongin di sini dong, kan ada orang." Ujar al sedikit kesal.
"Gua gak papa kok, kalian terusin aja," sahut syakira.
"Oke, gua kan suruh lu selidiki dulu, jangan langsung ngambil kesimpulan ko," al menjelaskan.
"gua juga gak bermaksud nuduh, cuma gua liat dia tadi malem, makanya lu gua suruh pastiin." Al mencoba meluruskan.
"Gua bakal buktiin al, tenang aja, gua yakin bahwa yang lu liat itu bukan gaby."saliko masih bersikeras.
Saliko langsung kembali pergi dari kosan tersebut, dia masih terlihat kesal dengan al yang seenak nya mencurigai gaby.
"Itu temen yang lu bicarain tadi," syakira bertanya kembali.
"Menurut gu lu gak usah kesini lagi syakira, gua bohong sama lu, gua bukan orang baik-baik. gua ini sebenernya gengster, bukan pekerja serabutan." Al mencoba menjelaskan kebenaran nya.
"Gua gak masalah kok, soal itu?" Syakira dengan santai.
"Maksudnya lu gak masalah? Lu ini siapa sih sebenernya," al bingung dengan sikap syakira yang biasa saja mendengar nama gengster.
"Jujur aja, lu orang pertama yang berani deketin gua, sebelum nya gak ada yang berani, apa lagi liat supir gua yang serem." Kata syakira sedikit curhat.
"Lalu?" al sambil melihat syakira.
"Gua suka aja sama orang-orang kaya lu, lucu baik dan gentle," syakira kembali menjelaskan.
"Maksudnya gua gentle....?" Al masih belum paham dengan perkataan syakira.
"Masud gua, lu seru aja orang nya," balasnya.
"Lu bakal dalam bahaya kalo sama gua terus, gua gak mau orang baik kaya lu kenapa napa gara-gara gua," al mencoba membuat syakira mengerti.
"Lu tenang aja, bokap gua juga gengster kok," syakira memberi tahu.
"Seriusan, siapa nama bokap lu," al terkejut mendengar ucapan syakira.
"Jack paul," balasnya.
"Jack paul, kaya nama bokap gua," al sedikit berfikir.
"Lu kenal sama bokap gua," syakira.
"Nggak sih, gua juga baru denger namanya," ujar al.
"Lu bilang mirip nama bokap lu, emang siapa nama nya," syakira penasaran.
"Bokap gua ada jack-jack nya juga, mirip doang," balas nya.
"Tapi bokap lu pasti orang yang penting ya, soalnya lu aja sampe di jaga kemana mana," Al balik bertanya.
"Ya gitu lah," jawab syakira.
"Lu cantik baik, ngapain sih mau berteman sama gua, gua bisa bahaya buat lu," Al kembali mengingat kan.
"Jujur aja gua ada rasa gitu sama lu," Syakira memberanikan diri.
"Maksudnya? Maksudnya lu menyatakan perasaan," Al tambah bingung dengan ucapan syakira.
"Gua serius, kalo gak ngapain gua mau Dateng ke sini," tambah nya.
"Eemm, hehehe, iya iya lu bener. Eh maksud gua lu anak orang kaya cantik, bisa bisanya tertarik sama orang kaya gua," Al sedikit berkeringat.
"Lu kok kaya panik gitu sih," Syakira memperhatikan wajah Al.
"Eemm....nggak gua cuma panas aja, iya panas banget si di sini," Al menggerakkan kerah bajunya.
"Emang lu udah ada, orang lain ya," Syakira kembali melontarkan pertanyaan.
"Gak ada sih, tapi kalo ucapan lu bener, gua kayaknya agak keberatan." Al sedikit menunduk kan kepalanya.
"Kenapa?" Syakira.
"Ya gua merasa gak pantes aja, kayak beda level gitu, mungkin orang tua lu juga gak bakalan setuju kalo tau gua begini." Al sedikit minder dengan Syakira.
"Tapi menurut lu gua gimana," Syakira memberi pertanyaan kembali.
"Ya lu sempurna sih, siapa yang gak mau sama cw kaya lu," jujur al.
"Dasar pembual," Syakira tersenyum.
"Seriusan," Al juga ikut tersenyum.
"Lu pikir gua bakal baper," Syakira.
"Ngapain gua bikin baper orang yang udah baper," Al dengan cepat.
"Hahahaa," mereka malah tertawa bersama.
Mereka berbincang di kosan tersebut, sambil sedikit bercanda, sampai al lupa dengan tugas nya hari ini.
Setelah beberapa lama mereka berbincang, akhirnya Syakira pulang dan di jemput kembali oleh supirnya.
"Aduh kerjaan gua masih banyak lagi," Al mulai ingat dengan kerjaan nya.
Dia menelpon beberapa bawahan nya untuk mengantarkan barang ke alamat yang sudah di berikan, penjualan barang haram masih terus berlanjut meski sudah banyak juga yang tertangkap.
Namun demi uang apapun akan mereka lakukan, apa lagi mereka sudah menjadi anggota Tiger, mau tidak mau harus mengerjakan hal tersebut.