NovelToon NovelToon
YULIA

YULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Ratu Yulia adalah pemimpin terkuat di Kerajaan. Dia berjuang dengan semua kemampuan dan kecerdasannya, karena dia mencintai Kaisar dengan dalam. Saat di medan perang dia kuat dan gigih , saat di istana dia lembut dan cerdas.
Wanita yang dicintai oleh rakyatnya ini mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya karena kedatangan Selir Chunya. Kaisar mulai memperhatikan selir itu dan mempercayai tipuan dari selir tersebut, Kaisar salah paham dan mengira Yulia telah berbuat salah.
Yulia diburu tanpa ampun bersama kedua anaknya dan mati di bawah hujan panah.

Kembali membuka mata... Yulia menyadari bahwa waktu telah berputar kembali, dia telah kembali ke masa lalu dimana tragedi itu belum terjadi.
Sekali lagi mendapatkan kehidupan membuat Yulia yang cerdas ingin menghindari kematian terjadi kembali, dia juga ingin membalaskan dendam pada orang yang menjahatinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TEKAT BERSAMA .

"Besok kita akan mencari mata air di daerah sini...agar tidak menyusahkan kita untuk mencari air sampai di tempat jauh..." ucap Yulia .

"Kami telah mencari Lie'er...tapi kami tidak bisa menemukan mata air..." ucap Cun Ma.

"Kita coba besok..." jawab Yulia.

"Baik kami akan mengikurimu..." ucap Cun Ma dengan lembut. Mereka tidak berani lagi membantah ucapan sang Pemimpin .

Mereka berbincang sebentar sambil menanti makanan masak. tak berapa lama terlihat beberapa hidangan sederhana tersaji di meja buatan mereka . Akhirnya mereka menikmati makanan itu bersama- sama .

Setelah selesai menikmati makan bersama, Yulia berbincang menceritakan semua pengalaman dia dalam perjalanan Dia masuk ke hutan Kematian . Perkelahiannya dengan hewan buas tingkat rendah sampai tingkat tinggi membuat para prajurit senang sekaligus Iri .

"Kak...kau membuat aku iri... Jika aku ikut denganmu. Pasti banyak pengalaman yang aku dapatkan..." ucap Yung Si dengan wajah kecewa.

"Benar kata Yung Si , Lia'er...jika saja kita di pernolehkan ikut, pasti kita akan menghadapi bersama- sama..." ucap Cun Ma .

"Masih banyak waktu untuk kau bisa melakukan itu... Dan kalian semua juga bisa melakukannya..." ucap Yulia dengan tenang.

ucapan Yulia membuat mereka yang mendengar senang .

"Apa benar Kak...!" seru Yung Si.

"Tentu saja...kalian akan pergi kesana kalau kita sudah menyelesaikan pembuatan rumah - untuk tempat tinggal kita.. Kalian bisa menjadikan ini sebagai latihan dan misi untuk kalian...." ucap Yulia membuat semua prajuritnya gembira mendengar ucapan Yulia.

Memang di mata para Prajuritnya, Yulia merupakan sosok wanita kuat tangguh dan cerdas . dan juga sosok pimpinan yang baik, ramah dan adil tapi sangat kejam dan jahat di medan perang tanpa mengenal ampun .

"Oh ya... Bagaimana dengan prajurit yang tersisah... ?" Kata Yulia dengan menatap para prajurit di depannya.

"Maaf Pimpinan...bagi mereka yang masih memiliki keluarga, mereka memilih tetap tinggal . Namun, mereka memilih tinggal di pedesaan . ..." ucap Salah satu prajurit. Mendengar penuturan mereka terlihat Yulia tersenyum .

"Tidak Masalah... tapi apakah mereka telah tahu tempat kita ....?" tanya Yulia dengan wajah bertanya .

"Maaf Pimpinan...kami terpaksa tidak memberitahu mereka...kami takut mereka tidak kuat menahan Siksaan jika tertangkap dan mengatakan tempat ini..." ucap prajurit tadi. Yulia tahu pria yang sejak tadi menjawab pertanyaannya adalah anak buah Cun Ma .

"Sebenarnya jika mereka tahu pun tidak masalah, karena wilata ini tak bertuan, Suapapun bebas tinggal di tempat ini . jadi bukan masalah kalau mereka akan tahu tempat kita....tapi mungkin saat Desa kita mulai berkembang dan ramai , kalian bisa memberi kabar atau menjemput mereka jika mereka mau tinggal di sini..." ucap Yulia.

"Benar Pimpinan..kami akan mengajak mereka tinggal di sini jika kita sudah bisa membuat daerah ini menjadi Desa..." berkata pria tadI .

"Ya sudah...jadi berapa prajurit yang memilih tinggal di sana ...?" tanya Yulia.

"Hampir dua ratus orang , Pimpinan..." ucap Prajurit tadi .

"Ya sudah tidak masalah..kalau begitu apakah semua sudah berada di sini...?" tanya Yulia lagi. Sebab dia sudah melihat kalau tempat ini penuh dengan para prajurit.

"Sebagian kecil belum datang Pimpinan... Mereka baru bisa keluar bersama saat ...Maaf Kaisar Chan Yu menikahi Selir Sanly..." ucap pria itu takut. Dia takut sang Pimpinan sedih. Namun mereka kaget saat melihat Yulia tersenyum.

"Ternyata mereka sudah menikah... baguslah.." gumam Yulia.

Dia ingat satu bulan setelah pernikahan mereka, ada kekacauan di perbatasan. Dan saat itulah Yulia pergi ke perbatasan karena menghilangkan kesedihan.

"Kapan mereka melangsungkan pernikahan..." tanya Yulia dingin .

"Mungkin dua atau tiga minggu yang lalu Pimpinan..." ucap Prajurit itu .

"Bagus kalau begitu...semoga mereka bisa keluar dan sampai di sini dengan selamat... sekarang lanjutkan acara kalian, aku akan istirahat dulu. Oh Ya ...besok pagi kita akan mencari sumber mata air yang ada di sekitar sini, jadi besok pagi persiapkan peralatan untuk menggali ...." ucap Yulia. Lalu dia segera pergi meninggalkan temapat itu. Dia mencari sang Ayah yang telah pergi sejak tadi bersama sang Bunda . Mendengar ucapan Yulia , mereka saling berpandangan. "

Apakah kita akan menemukan sumber mara air di sekitar sini...?" kata salah satu Prajurit.

"Kita lihat saja besok. Kita akan mengetahui apa Pipinan bisa menemukan mata air..." jawab sang teman.

Sedangkan Yulia sendiri kini berjalan keluar tenda tempat makan. Dia mencari keberadaan sang Ayah. Malam ini dia akan menceritakan rahasiaanya. Apapun yang terjadi , Dia harus berterus terang pada sang Ayah. Setelah mencari di rumah tinggal sang Ayah sekaligus rumah tinggalnya, Yulia baru bisa menemukan sang Ayah yang terlihat berdiri memandang langit di tempat yang sepi. Perlahan dia berjalan mendekati tuan Wang Yu Ran .

"Ayah...sedang Apa...?" kata Yulia sambil meneluk lengan kekar sang Ayah yang selalu melindunginya.

"Yulia...Ayah sedang menatap langit dan bulan, betapa tenangnya Mereka , walaupun banyak bencana melanda...mereka tetap terlihat tenang di malam hari..." ucap Tuan Wang Yu Ran.

"Benar kata Ayah...langit mampuh menyembunyikan Rindu , benci , maupun duka...Yulia ingin seperti langit , Ayah..." ucap Yulia sambil menatap langit seperti sang Ayah . Merekapun sama- sama diam .

"Ayah..boleh Yulia meminta waktu sebentar...?ada yang ingin Yulia katakan pada Ayah..." ucap Yulia lembut. mendengar ucapan Yulia , Tuan Wang Yu Ran tahu kalau sang Putri ada masalah.

"Baik...katakan saja sayang...apakah itu soal dirimu ,atau soal anak yang ada di dalam kandunganmu...?" ucap Tuan Wang Yu Ran dengan nada sedih . bagaimanapun juga dia sangat sedih memikirkan soal Putrinya . apalagi saat ini Putrinya sedang hamil . Dan dia telah di ceraikan .

"Apakah Ayah sedih memikirkan nasip Yulia...?" kata Yulia lembut.

"Tidak nak... Ayah hanya sedih dan kecewa, andai saja Ayah tidak menikahkan dirimu dengan Pria brengsek itu ,pasti nasibmu tidak akan semalang ini..." ucap Tuan Wang Yu Ran dengan wajah sedih .

"Itu sudah takdir Yulia Ayah..." ucap Yulia dengan lembut. Tuan Wang Yu Ran berbalik menghadap sang Putri. Dia mengudap kepala Yulia dengan lembut .

"Kenapa kau menolak mempertahankan kedudukanmu dan memilih pergi dari kerajaan Tanlua nak... Apakah keputusan ini tidak terburu- buru..." ucap sang Ayah.

"Apakah Ayah menyesalkan keputusan Yulia yang Bukan lagi seorang Ratu...?" tanya Tulia lembut.

"Tidak.. Bukan begitu nak...Ayah hanya kasihan pada Putramu nanti , Dia akan kehilangan sosok Ayah..." ucap sang Ayah.

"Saat itu Yulia juga tidak menolak keputusan Kaisar saat dia meminta ingin menikahi selir Sanly.... Yulia mengijinkan Kaisar menikahi gadis itu . sebab saat itu Yulia berfikir , takut mengecewakan Ayah dan Bunda . Tapi semua malah membuat Ayah ,bunda dan Kakak serta prajurit Yulia tewas...mereka tewas karena membela Yulia.... Apakah itu yang harus Yulia pilih ayah...tidak, Yulia tidak sanggup melakukan itu Ayah..." ucap Yulia sambil menangis . Dia kembali mengingat saat- saat Dia harus kehilangan semua orang yang sangat Dia cintai dan sayangi .

"Apa maksudmu Nak... kenapa ucapanmu tidak Ayah mengerti .." tanya tuan Wang Yu Ran bingung mendengar ucapan Yulia .

"Yulia akan menceritakan semuanya pada Ayah , Tapi Yulia harap ini hanya Rahasia kita berdua Ayah, jangan katakan pada siapapun itu, termasuk Bunda . Ayah mau janji....?" ucap Yulia.

"Begitu besarkah rahasia ini nak...?" kata tuan Wang Yu Ran.

"Sangat Ayah...karena tanpa campur tangan Dewa, semua tak bisa terjadi..." ucap Yulia lagi. Terlihat tuan Wang Yu Ran menatap Yulia dengan tatapan heran dan penasaran. Namun dia melihat kesungguhan di mata sang Putri.

"Baiklah Ayah janji...Ayah akan menyimpan rapat masalah ini..." ucap tuan Wang Tu Ran lembut.

"Tuanku...apakah ini yang ingin anda katakan pada kami saat kau katakan akan mengatakan saat bersama Ayah tuan...?" kata Dolly.

"Benar Dolly, Ryu.. Kalian juga bisa mendengar ceritaku ini..." ucap Yulia di dalam telepatinya.

"Nak...apa yang terjadi..." kata sang Ayah saat melihat Yulia terdiam.

" Tidak...tidak ada apa- apa Ayah... Yulia hanya sedikit bingung memukai dari mana...karena ceritanya panjang Ayah... baiklah akan aku mulia..." ucap Yulia . Dia pun segera menceritakan semua yang terjadi mulai saat dia menerima pernikahan Kasar dengan Sanly. Juga lahirnya putra kembarnya bebrrapa bukan setelah pernikahan Kaisae Chan Yu dengan Selir Sanly . Juga tentang dia yang di abaikan sampai kematian Ayah, Bunda seta sang Kakak karena di tuduh pemberontak . Juga kematian dia dan kedua Putranya di ujung panah prajurit Jendral She Sao . dan kematian bunuh diri para prajurit setianya . Dan terlahir kembali di beberapa tahun sebelum kematiannya .

"Mulanya aku fikir semua hanya mimpi buruk Ayah...tapi saat aku tersadar, Canlu mengatakan aku pingsan di depan pintu. Serta utusan Kaisar yang memintaku menghadap padanya .Semua itu persis sama dengan apa yang terjadi pada saat itu. Sumpah Ayah, semuanya persis sama... bukankah aku belum pernah bertemu atau mengetahui hubungan suamiku dengan Sanly putri Mentri She...Bukankah Ayah juga tahu , kalau Aku juga tidak tahu keluarga Mentri She. Tapi kenapa semuanya sama... persis seperti apa yang terjadi dalam mimpi Yulia... serta permintaan Kasar dan juga ancamannya sama... Dan orang yang hadir di sana juga sama...Ya dewa Ayah...kalau ini kebetukan, kenapa harus persis sama... karena itulah aku memutuskan untuk menolak permintaan pernikahan Kaisar untuk menikah lagi dengan Selir Sanly, dan memilih pergi dari istana...walaupun jujur Ayah...saat itu aku masih tetap ragu.. apakah benar keputusan yang aku ambil... Akhirnya aku ingin mengetahui apa benar aku hamil. Saat kita mau keluar dari kerajaan Tanlua, aku sudah melihat dan merasakan nadiku sendiri. Mungkin karena aku memeriksa diriku sendiri. Aku memang melihat samar kurasakan nadi lain di denyut nadiku . Barulah saat aku sedang bertanggung dengan Naga Sisik emas, aku merasakan denyut lain di dalam tubuhku semakin kuat...aku yakin aku hamil . Apalagi melihat perutku yang sedikit membuncit .apalagi saat ini..kalau di hitung saat ini usia kandunganku empat bulan lebih. Dan kata orang bayi mulai tertentuk nyata.. organ tubuh sudah berfungsi. Jadi aku fikir semua yang terjadi padaku bukanlah Mimpi Ayah...tapi kenyataan,..jika aku mengikuti apa yang aku lakukan seperti yang ada dalam mimpi atau kenyataan tadi...aku takut semua akan terjadi sesungguhnya. Mungkin juga aku terlahir kembali kemasan ini agar aku bisa menolong orang - orang yang aku cintai.. Kalian semua dan kedua putraku Ayah...." ucap Yulia. Dan derai air mata sudah terjadi sejak tadi. Bukan hanya Yulia yang menangis, tapi tuan Wang Yu Ran. Dia segera menarik tubuh sang Putri dalam pelukannya .

"Maafkan Ayah...maafkan Ayah nak...Ayah akan selalu mendukungmu...Ayah tak akan pernah membiarkan dirimu tersakiti, Apalagi oleh bajingan itu ...." ucap Tuan Wang Yu Ran sambil memeluk dan menangis. Mereka berpelukan untuk saling memdukung . setelah lama berpelukan, sang Ayah melepas pelukannya.

"Mukai sekarang kita akan menghadapi semua ini bersama- sama. Kita akan tinggal di sini dan mendidik putra kembarmu dengan baik...apa benar cucu Ayah ini ada dua...?" tanya Tuan Wang sambil tersenyum gembira. Dia merasa kesedihan yang mengganggu di dalam hatinya hilang saat mendengar kalau calon cucunya anak kembar.

"Benar Ayah...aku merasakan beberapa denyut lain selain denyut nadiku sendiri..." ucap Yulia.

"Ya sudah...mulai sekarang kau tidak boleh bersedih, tidak boleh bekerja keras. Kau harus memikirkan kedua malaikat di perutmu..." ucap Tuan Wang Yu Ran.

"Baik Ayah..." jawab Yulia.

"Oh Ya nak... Apakah kejadian menghebohkan dua minggu yang lalu itu karena dirimu...?eee...tunggu..kau tadi berkata bertarung dengan Naga...?" tanya tuan Wang Yu Ran penasaran .

" Benar Ayah..." jawab Yulia dengan tenang.

"Apaaa... Kau ...kau bertarung dengan Naga...?" seru Tuan Wang Yu Ran dengan wajah kaget.

"Hmm..." angguk Yulia .

"Benarkah...lalu Naga itu...?" tanya tuan Wang Yu Ran tak percaya.

"Ryu..." panggil Yulia lembut.

Ryu tahu maksud Yulia . dia lepas dari leher Yulia dan berjalan kearah tangan Yulia. Tuan Wang Yu Ran yang melihat kalung di leher Yulia bergerak , terlihat kaget. Dia semakin kaget saat benda kuning emas itu berjalan di tangan Yulia dan berhenti di telapak rangan Yulia. Dengan mendapatkan Cahaya samar bulan, tuan Wang bisa melihat kalau benda itu seekor naga kecil berwarna kuning emas dengan mata merah. Melihat itu, tuan Wang mundur kebelakang karena kaget .

"Nak...i...itu Naga sisik mas...?" kata tuan Wang bergetar .

"Iya Ayah...Dia Naga sisik emas yang mengecil. dan dia mahluk kontrak Yulia...." Ucap Yulia dengan wajah tenang. Tuan Wang sangat Syok melihat di tangan Yulia ada mahluk yang di takuti banyak orang apalagi mendengar kalau mahluk itu, hewan kontrak sang Putri .

."Jangan takut Ayah... Ryu..kembalilah..." ucap Yulia. Dan hewan itu kembali ke leher Yulia dan melingkar seperti sebuah kalung emas di leher Yulia.

"Lia'er... Kau sempat bertarung dengan dia..." ucap sang Ayah sambil menatap leher Yulia. Melihat sikap sang Ayah, membuat Yulia tersenyum .

"Iya Ayah...tapi Ryu mengalah padaku..." ucap Yulia . Ryu yang mendengar omongan Yulia hanya tersenyum walaupun tidak ada yang tahu.

"Ya sudah Hari semakin malam, lebih baik kau cepat beristirahat . tidak baik untuk kandunganmu..." ucap sang Ayah.

"Baik Ayah... " merekapun kembali ke rumah tinggal mereka. Saat mereka melewati para prajurit yang masih belum tidur, mereka menyapa Yulia. Mendengar sapaan mereka , Yulia balas menyapa sambil tersenyum. Ketika sampai di rumah kayu mereka, sang Bunda dan Yao Han menyambut mereka. Setelah berbincang sebentar dengan keluarganya, Yulia segera masukkan kamar yang menang khusus buatnya. Sesampainya di dalam kamar, Yulia masuk kedalam Ruang Dimensi untuk kembali berkultivasi. Sejak mengetahui tempat itu, Yulia lebih banyak berkultivasi atau membaca di perpustakaan. Keesokan harinya sebelum matahari terbit , Yulia telah keluar dari dalam ruang Dimensinya . setelah berendam di Di bak mandi di ruang Dimensi. Yulia juga tidak lupa mengurus dua anak Singa putih yang ada di ruang Dimensinya. Untunglah hanya dengan Air Jiwa, Kedua hewan itu tidak butuh air susu lain untuk pertumbuhan. Mungkin karena waktu lebih cepat di ruang Dimensi . pertumbuhan hewan itu juga lebih cepat. Atau juga karena air Jiwa dan Air Dimensi yang mereka minum. Kedua binatang itu kini sudah mulai bergerak lincah .

Terlihat wajah Cerah Yulia saat keluar dari rumah kayunya. Dan ternyata sang Bunda dan Ayah sudah berada di antara para prajuritnya .

"Pagi pimpinan..." sapa mereka serempak saat melihat kedatangan Yulia.

"Pagi semua...Pagi Ayah, Pagi Bunda..." sapa Yulia sambil berjalan kearah sang Ayah yang sedang membuat pasak dari kayu.

"Pagi sayang...kelihatannya tidurmu nyenyak...?" ucap sang Ayah.

"Iya Ayah...." jawab Yulia.

"Oh ya nak...kata mereka kau akan mengajak mereka mencari sumber air..." kata tuan wang Yu Ran .

"Benar Ayah...apa mereka semua sudah siap..." tanya Yulia.

"Kau lihat sendiri...mereka sudah siap semua..." ucap sang Ayah sambil menunjuk mereka yang terlihat berdiri sambil membawa peralatan untuk menggali tanah. Melihat semua itu Yulia tertawa .

"Ternyata kalian sudah siap. kalau begitu Ayo kita berangkat..." ucap Yulia . Mereka segera pergi mengikuti Yulia .

"Ryu...di mana kita akan mencari sumber mata air..?" tanya Yulia.

"Sebenarnya di tempat kalian tinggal tadi , ada sumber airnya, tapi tempat itu sudah menjadi tepat kalian tinggal. sekarang ikuti saja aku.." ucap Ryu.

Yulia mengikuti Arah yang di tunjuk Ryu. dan ternyata seratus meter dari tempat rumah tinggal mereka , Ryu berkata pada Yulia untuk menyuruh para prajuritnya membuat lubang galian yang cukup dalam dam lebar. mendengar perintah Yulia , Cun Ma heran.

"Lia'er...kita menggali di sini...?" tanya Cun Ma heran.

"iya kak...buat galian yang agak dalam dan lebar..." ucap Yulia.

"Maksudmu kita membuat sumur...?" tanya Yao Han.

"Tidak..bukan sumur tapi kolam yang agak lebar dan agak dalam.

"untuk Apa...?" tanya Yao Han lagi.

"Ayolah kak...turuti permintaanku...kau nanti akan tahu sendiri..." ucap Yulia sambil cemberut karena kesal dengan pertanyaan mereka. akhirnya mereka membuat lubang galian bersama- sama. Hampir setengah hari mereka kerja, terlihat lubang galian yang cukup lebar dan dalam . Melihat kerja mereka telah selesai, Ryu melompat dari leher Yulia. dan dia segera masuk kedalam tanah. tak berapa lama terlihat senburam air dari dalan tanah bersamaan mynculnya Ryu .semburan itu cukup besar. melihat kejadian itu , semua orang yang berada di sana ternganga tak percaya.

"Lia'er...ini...air ini...?" ucap Yao Han gagap. namun tiba - tiba terdengar sorak gembira para prajurit melihat air keluar dengan deras.

"Yeeaaaa. kita memiliki air...!" seru mereka dengan gembira. kegaduhan itu membuat prajurit yang berada di rumah tinggal penasaran. mereka berlari mendekat. dan saat melihat air yang mulai menggenangi lubang galian yang di buat teman mereka, Mereka bahagia dan tak percaya. Merekapun ikut bersorak gembira. Mereka para Prajurit dan keluarga Yulia semakin bertekat untuk membuat tempat itu menjadi tempat pemukiman subur. untuk mereka .

udahan dulu ya....

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu . maaf kalau masih ada kesalahan .

Bersambung .

1
Shinta Dewiana
ho..ho..ho...kereennn
Shinta Dewiana
hajar....
Shinta Dewiana
kaisar kim masih aja menguji istrinya....
Shinta Dewiana
mana ni zizu kenapa sih enggak di tampar aja mulut para wanita yg menjijikkan itu..
Shinta Dewiana
sungguh sayang di putri asli...hmmm
Shinta Dewiana
parah ini di putri ang rinrin
Shinta Dewiana
ck..ck..ck dasar putri bodoh. .
Shinta Dewiana
kereeeennnnnnn......sungguh...mantap
Shinta Dewiana
tuh kaisar aneh banget..bukannya terima kasih...eee malah marah2
Shinta Dewiana
seru banget ini..aku jadi ngakak sendiri....,😅😅😅😅
Shinta Dewiana
deh deg kan ini
Shinta Dewiana
ada saja musuh bagi oran kuat..hmmm
Shinta Dewiana
kaisar feng lion....juga tampan...wah..wah..wah..
Shinta Dewiana
wah ini yg cari keluarga si burung phonix
Binti
faktanya laki2 jadi bodoh dan tolol bila bersama pelakor
Shinta Dewiana
jadi makin lama ni yulia ketemu sm kim dan nak kembar
Shinta Dewiana
ck...ck..ck...geramnya
Shinta Dewiana
haduh...ada penyusup..
Shinta Dewiana
haiyyaaaa ....😉
Shinta Dewiana
heh...makanya jangan langsung emosi nyonya cin ..tanyakan dulu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!