NovelToon NovelToon
The One Who Give Me Butterflies Feeling

The One Who Give Me Butterflies Feeling

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Cerita cinta dari masa remaja saat SMU hingga dewasa.
Bagaimana proses pendewasaan terbentuk karena mengenal cinta.
Cinta itu seperti permen dengan berbagai rasa, manis, asam, juga rasa mint yang kadang terasa pedas tapi menyegarkan.

Aku membuat cerita ini tidak dalam bentuk panjang, tidak banyak drama dan bertele-tele.
Cerita fiksi yang berdasarkan detail kebenaran.

Semoga kalian menyukainya.
Full of love from me,
Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Pertemuan tidak terduga

Setelah aku putus dengan Armand, aku menahan diriku untuk tidak menghubungi Armand duluan. 3 Minggu terlewati tanpa ada komunikasi sama sekali, lalu aku memberanikan diri untuk WA Armand duluan, aku merindukannya.

"Mand apa kabar?" Tanyaku singkat.

Beberapa jam kemudian baru keterima balasan.

"Baik Fann, maaf baru balas tadi aku main futsal dengan anak kantor, ini baru selesai mainnya".

"Kamu lagi apa? Di kost atau di Bogor?" Tanya Armand.

"Di kost Mand, aku baru pindah kost" jawabku.

"Oooo....apa masih bekerja di tempat yang sama?" Tanya Armand lagi.

"Ya masih Mand".

"Mand aku ada keperluan mau pergi, tadi tiba-tiba aku teringat kamu saat membereskan barang-barang di kamar kost lama, jadi aku iseng WA kamu" Kataku berusaha mengakhiri pembicaraan. Aku takut aku berharap banyak jika pembicaraan ini terus berlanjut, lebih baik aku mengakhirinya dengan cepat. Jika memang Armand masih memikirkanku, dia bisa mencariku nanti, toh aku sudah WA duluan menandakan aku ingin berhubungan baik dengannya.

"Ok Fann, jangan keasyikan beberes lalu telat makan ya" Kata Armand.

"Iya. See u Mand".

"See u Fann".

Ya, aku pindah kost, Nadia baru masuk ke anak perusahaan tempatku bekerja, karena ada Nadia, lebih baik aku pindah ke kostnya. Di kamar ini aku akan teringat Armand terus, siapa tahu kamar baru membantuku melupakannya. Dipikir-pikir Nadia selalu ada disaat aku bermasalah dengan cinta, mungkin takdir itu memang ada. Aku dan Nadia berbeda gedung kantor namun masih dalam area perkantoran yang sama. Jadi kami tidak setiap hari bertemu. Jika kami sedang sibuk, kadang aku hanya mendengar teriakannya pamit padaku pergi ke kantor, atau sebaliknya. Tapi kadang kami juga makan malam bersama, atau aku pergi ke kamarnya untuk mengobrol.

Aku masih menantikan kabar dari Armand, tapi semakin hari, semakin aku menyadari kalau aku harus melepaskannya.

Kantorku sedang sibuk akhir-akhir ini, perusahaan akan melakukan promosi besar-besaran terhadap salah satu produk baru mereka berupa minuman teh dalam kemasan. Mereka akan menggandeng beberapa artis ternama sebagai salah satu strategi marketing mereka. Dan untuk memperlancar semua urusan itu, atasanku menyerahkan urusan iklan dan event-event yang bersama para artis kepada pihak ketiga. Siang ini adalah pertemuan pertama perwakilan dari kantorku dengan kantor yang menangani iklan tersebut. Pertemuan itu akan diadakan di kantorku. Setelah selesai mempersiapkan semua bahan pertemuan, aku kembali ke kubikal tempatku bekerja.

Aku hendak ke ruang tunggu kantorku menemui supplier barang-barang promosi, lalu berpapasan dengan mereka yang baru selesai pertemuan itu. Kulihat muka yang kukenal diantara mereka, ya itu Danny. Ya ampun takdir sungguh lucu luar biasa, bisa bisanya dia salah satu anggota tim yang akan menangani iklan produk kantorku.

Danny menungguku untuk berjalan bersama.

"Kamu kerja disini Fann?" Tanya Danny sambil tersenyum.

"Ya, kebetulan yang aneh bukan" Jawabku sambil tersenyum juga.

Kami mengobrol sebentar lalu pergi ke arah yang berbeda.

Malamnya aku mendapat pesan WA dari Danny.

"Hai Fann lagi apa?".

"Lagi mau tidur" Jawabku singkat.

"Apa kamu akan ikut datang ke kantorku lusa?". Tanya Danny.

"Ga, itu bukan bagian tugasku".

"Bagaimana saat pembuatan iklannya, apa kamu akan datang?" Tanya Danny lagi.

"Ga datang juga" jawabku.

"Apa kamu ga terlibat sama sekali dengan proyek promosi ini?" Tanya Danny.

"Ya terlibat, tapi tidak terlibat langsung dengan kantormu, mungkin aku hanya akan datang untuk mengecek barang-barang promosi saat event sebentar" jawabku kepada Danny.

Kami ngobrol berbasa basi sebentar lalu aku pamit tidur karena mengantuk.

Besok malamnya saat makan malam bersama Nadia aku menceritakan semuanya tentang pertemuanku dengan Danny.

"Terus gimana perasaan lo ketemu dia" Tanya Nadia.

"Entahlah Nad, agak canggung waktu jalan bareng di kantor itu, padahal cuma sebentar tapi berasa canggungnya"

"Wajar ga sih gue Nad? Menurut lo bagaimana?" Tanyaku pada Nadia.

"Wajar dan ga wajar" jawab Nadia sambil tertawa.

"Apaan sih ga jelas lo" Kataku sambil balas tertawa.

"Sejujurnya gimana perasaan lo Fann? canggung nya itu kenapa? karena hanya sekedar ga tau mau ngomong apa karena udah lama ga ketemu, atau canggung karena orang itu adalah Danny?" Tanya Nadia lagi.

"Entahlah, mungkin karena dia adalah Danny, kalau ketemu atau waktu dia WA, aku ada perasaan butterflies menggelitik perutku beberapa detik"

"Tapi bukan berarti gue masih menyukainya Nad, gue masih mengharapkan WA Armand saat ini, waktu gue bersama Armand juga gue tulus mencintainya Nad".

"Kalau gitu biarkan waktu yang menjawab ya Fann" Kata Nadia.

Ya biar waktu yang menjawab kataku dalam hati.

"Nad, kalau someday lo ga sengaja ketemu Danny, jangan bilang gue single ya, bilang aja masih sama Armand" Kataku kepada Nadia.

"Loh kenapa?" Tanya Nadia.

"Sekarang gue berasa lagi ribet sendiri, gue ga mau salah paham sama sikap Danny yang suka error, suka so sweet ga jelas, gue pengen sendiri dulu ga mau diganggu" Terangku pada Nadia.

"Ok" Nadia mengiyakan permintaanku.

Seminggu berikutnya, Danny dan timnya kembali mengadakan pertemuan di kantorku. Dan sialnya, entah kenapa aku selalu bertemu dengannya. Padahal setiap ada jadwal pertemuan bersama aku sebisa mungkin menghindari ruang pertemuan, tapi tetap saja aku berpapasan dengan Danny. Sungguh takdir sedang bercanda denganku.

Sekitar 2 bulan kemudian, Armand menghubungiku melalui WA.

"Fan apa kabar? lagi ngapain?"

"Gak lagi apa apa kok Mand" jawabku.

"Apa sudah makan malam?" Tanyanya.

"Ya sudah kok"

"Ap bisa aku telepon kamu sekarang?" Tanya Armand.

"Ya bisa"

Aku sungguh gugup, kenapa tiba-tiba Armand ingin berbicara denganku setelah sekian lama tidak ada kabar.

Tidak lama ada panggilan dari Armand

"Fan...mmmm...aku sudah jadian sama Ita" Kata Armand.

Rasanya duniaku runtuh mendengarnya, aku meneteskan air mata tapi menahan tangisanku agar Armand tidak tahu aku menangis.

"Maaf Fann, aku tidak mau kamu mendengarnya dari orang lain, aku memang bersalah, oleh karena itu, kamu lebih baik mendengar dari mulutku langsung".

"Maafkan aku Fann" kata Armand lagi.

"Kamu ga salah Mand, perasaan kan ga bisa diatur, semoga kamu bahagia ya Mand, aku turut mendoakan" jawabku.

"Terima kasih karena sudah memberitahuku Mand, sekarang sudah malam aku mau istirahat ya Mand".

"Terima kasih Fann" kata Armand.

Lalu kami menyudahi pembicaraan kami.

Lalu aku menangis sejadi jadinya, telepon yang selama ini aku tunggu, ternyata mungkin telepon terakhirku dengan Armand. Jadi benar selama ini, Armand belum benar-benar melepaskan Ita.

Apa dia benar-benar pernah tulus mencintaiku? Jika dia tulus mencintaiku, kenapa masih ada bayang-bayang Ita.

Jika dia memang benar pernah tulus mencintaiku, apakah dia dulu benar telah sempat melepaskan Ita. Apa semua ini baru datang kembali setelah kepergian papa Ita. Yang jelas kali ini aku harus melupakan Armand.

Ya, cintaku gagal lagi.

Aku menangis semalaman, mataku bengkak, aku malu kalau harus ke kantor dengan keadaan begini. Aku ijin tidak masuk kantor dengan alasan sakit. Siang harinya aku mendengar dari penjaga kostku, ada temanku menunggu di ruang tunggu kost.

Aku sudah mengompres mataku dari tadi pagi, tapi tetap saja terlihat bengkak. Aku segera mencuci mukaku lagi berusaha menyamarkan mata sembabku, lalu menemui tamuku.

Ya ampun, itu Danny, kok bisa dia ada disini, kenapa musti sekarang juga sih dia datang. Berbagai pertanyaan muncul dalam otakku begitu melihat Danny duduk di ruang tunggu.

"Hai Fann, aku datang bawa bubur" Kata Danny begitu melihatku berjalan kearahnya.

"Terima kasih Dann" Kataku lalu duduk di kursi bersebrangan dengannya.

"Kamu sakit apa Fann?".

"Cuma kurang tidur aja Dann, besok juga aku masuk".

Lalu aku berkata lagi, "Kamu tau dari mana aku ga masuk hari ini?".

"Kamu lupa ya, hari ini timku kan datang ke kantormu untuk pertemuan akhir soal iklan" jawab Danny.

"Oooo..." Jawabku singkat, sebenarnya bukannya aku lupa, tapi karena memang tidak peduli dengan jadwal pertemuan iklan karena merasa bukan tugasku.

"Terus tau darimana soal kost ini?" Tanyaku.

"Dari Nadia, aku meneleponnya menanyakan kabarmu" Kata Danny.

"Ahhh.... Nadia" Sialan nih si Nad, kataku dalam hati.

"Apa kamu benar tidak apa apa? Apa kemarin kamu dimarahi atasanmu, atau punya masalah lain di kantor?" Tanya Danny.

"Ga kok, memangnya kenapa?" Tanyaku.

"Kamu habis menangis kan Fann?".

Ya ampun, masih terlihat jelas kah, kataku dalam hati.

"Ga apa apa Dann, ini urusan pribadiku".

"Kamu ga dicariin anak kantor Dann?" Tanyaku berusaha mengalihkan dan berharap dia cepat pulang.

"Ga Fann, jam kantorku cukup fleksibel" jawab Danny.

"Fann aku baru akan pulang kalau sudah yakin kamu baik-baik saja, aku khawatir melihatmu".

"Sudahlah Dann, ini cuma urusan pribadi, aku ga apa apa".

"Apa kamu berkelahi dengan pacarmu?" Tanya Danny.

"Ya, hanya masalah kecil, dan bukan urusanmu Dann" jawabku. Ya setidaknya, Danny tidak tahu kalau aku sudah putus.

"Baiklah aku pamit pulang ya Fann" Kata Danny.

Aku mengantarnya ke pintu depan, lalu kembali ke kamarku. Nanti malam aku harus mengintrogasi Nadia, dia bilang apa saja ke Danny.

1
Jayrbr
Jiwa saya terkoyak!
fien: terima kasih kakak 🥰
total 1 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Abis baca cerita ini, bikin aku merasa percaya sama cinta lagi. Terima kasih banget thor!
fien: waahhh seneng banget dengernya. nantikan bab selanjutnya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!