Awalnya aku adalah seorang istri yang diperlakukan bagai Ratu. Hingga suatu saat, gelar Ratu itu lengser dariku. Suamiku datang lalu mengenalkan Ratu barunya. Kesedihan tak berhenti sampai disitu, aku terus disalahkan atas kesalahan ratu barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Jhon dan Elia kini semakin dekat dan sudah mulai memahami satu sama lain. Apalagi kalau urusan Ive, sepasang suami istri itu selalu kompak di setiap saat. Kalau Elia tengah memandikan Ive, maka Jhon akan membantunya menyiapkan pakaian dan keperluan lainnya. Karena hanya itu yang bisa Jhon lakukan. Dia masih begitu ngeri kalau harus memandikan Ive yang masih sangat kecil dan merah itu. Dan untungnya, Ive adalah bayi paling pengertian yang hampir tidak pernah membuat Elia atau Jhon sering begadang saat malam. Ive hanya akan menangis saat lapar atau ketika popoknya bocor. Dan saat siang hari, bayi cantik itu akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur.
" Ive, kenapa kau selalu tidur? apa kau ingin menjadi babi dengan banyak tidur? "
Jhon menusuk-nusuk pelan pipi Ive menggunakan jari telunjuknya. Sebelumnya dia begitu khawatir karena Ive selalu tidur dan meminta Dokter pribadi untuk memeriksa Ive yang jarang sekali membuka mata. Tapi hasilnya adalah, Ive baik-baik saja dan normal bagi bayi yang baru saja dilahirkan akan banyak tidur selama dia merasa nyaman dan hangat.
Elia tersenyum mendengar ocehan suaminya itu.
" Ini pakaian mu. " Elia sudah menyiapkan satu set pakaian kantor untuk Jhon dan tak lupa sepatu plus kaos kakinya.
" Iya. "
Jhon bangkit dan mulai memakai pakaiannya. Seperti biasa, Elia akan dengan cepat membelakangi Jhon karena dia memang tidak terbiasa melihat Jhon tanpa busana meski itu terjadi hampir setiap hari. Jhon tersenyum saat menoleh ke arah Elia yang sudah pasti akan membelakanginya.
Setelah bersiap, Elia dan Ive mengantar Jhon sampai ke pintu utama. Jhon memberikan kecupan sayang kepada Ive dan Elia. Kegiatan ini sudah terjadi tiga hari belakangan ini. Jhon benar-benar memperlakukan Elia dan Ive dengan sangat baik. Entahlah, akan mencari kemana lagi laki-laki seperti Jhon ini.
" Ive, ayo nenek gendong. " Ibu Sofia membawa Ive masuk kedalam kamarnya dan sudah pasti akan memamerkan Ive kepada anak gadisnya yang tengah berada di luar negeri.
Elia menghela nafasnya. Seperti biasa, dia tidak memiliki apapun yang harus ia kerjakan kalau Ive bersama Ibu mertuanya. Elia kembali ke kamarnya lalu duduk di pinggiran tempat tidur. Dia tak sengaja melihat layar ponsel yang menyala dan banyak notifikasi disana. Elia meraih ponsel itu dan membuka isi pesan yang masuk ke nomornya.
Elia menghela nafas kasarnya. Begitu banyak orang bodoh yang termakan oleh hasutan Zila dan kini berbonding-bondong menyerangnya. Umpatan-umpatan sadis yang di gelontorkan untuk Elia sungguh benar-benar menyayat hati.
Dasar anak udik! tidak tahu malu! tidak tahu terimakasih! gara-gara manusia hina sepertimu, cucuku dalam bahaya. Dan putriku sangat menderita sekarang. Kau harus bertanggung jawab atas semua perbuatan mu! aku akan melaporkan kau ke polisi. Akan ku pastikan kau membusuk di penjara.
" Apakah mata kalian begitu buta? kalian begitu antusias menyalahkan aku rupanya. Tidak apa-apa, akan aku lihat sampai dimana kalian akan membodohi diri kalian sendiri. " Gumam Elia sembari membuka pesan dari yang lain.
Elia kini tersenyum sembari menggeleng tidak percaya. Bahkan mantan mertuanya juga begitu memiliki waktu senggang untuk mengiriminya pesan yang lumayan panjang.
Kau sudah menghancurkan kehidupan putraku, kau harus bertanggung jawab untuk itu. Dia begitu terpuruk karena putranya belum juga membaik. Dengar ya wanita rendahan, apa yang menjadi milik kami harusnya kembali kepada kami. Sebelum aku melakukan hal yang di luar dugaan, lebih baik kau berikan putrinya Hendrick kepada kami. Wanita murahan sepertimu tidak cocok membesarkan anak. Dia pasti akan menjadi wanita tidak tahu malu sepertimu.
Elia enggan membalas pesan itu, dia lebih memilih untuk berdecih lalu membiarkan saja orang-orang gila itu menggonggong sesuka hati mereka.
Karena masih merasa bosan, Elia memutuskan untuk menghubungi Keyla yang ia ketahui hari ini adalah jadwal liburnya. Setelah panggilan telepon itu terhubung, Elia meminta Keyla untuk datang ke rumah Jhon agar bisa menghabiskan waktu bersama karena kalau Ive sudah bersama Ibu Sofia, dia akan dikembalikan pada Elia saat sore hari.
Tak begitu banyak waktu bagi Keyla agar sampai dirumah Jhon. Gadis mungil itu kini tengah tersenyum manis saat ia turun dari mobilnya. Memang baru dua hari mereka tidak bertemu, tapi rasanya mereka benar-benar saling merindukan hingga tak sadar saling memeluk begitu lama.
" Elia apa diet? "Tanya Keyla sembari menatap tubuh Elia.
" Tidak. " Jawab Elia cepat. Tentu saja tidak mungkin. Dokter sudah memberitahunya agar jangan diet karena air susu Elia berasal dari makanan yang ia makan.
Keyla menatap heran sahabatnya yang tidak terlihat seperti kebanyakan ibu melahirkan lainya. Tubuhnya terlihat ramping meski perutnya masih sedikit gendut dan dadanya nampak seksi karena lebih besar ukurannya dari sebelumnya.
" Meskipun aku sangat iri, tapi aku benar-benar kaget melihat tubuh mu yang tidak gendut. Apa kau tidak di beri makam cukup? "
Elia terkekeh lalu mencubit pelan pipi sahabatnya itu. Mana mungkin itu terjadi, yang ada setiap detik kala ada Jhon dan Ibu Sofia, mulutnya tidak diberikan izin untuk kosong. Itulah mengapa reproduksi asi Elia begitu bagus. Dia juga sampai kewalahan untuk memompanya dan menyimpan ASI nya di kulkas yang sudah hampir tidak ada tempat lagi.
Elia mengajak Keyla untuk duduk dan berbincang-bincang di sebuah kursi yang terletak di taman milik Ibu Sofia. Elia juga sudah menyiapkan jus apel kesukaan Keyla dan beberapa camilan lainya untuk menemani perbincangan mereka.
" Kau tahu, orang tua Zila dan Hendrick sedang menggila sendiri. "
Keyla mengeryitkan dahinya yang memang tidak paham.
" Apa maksudnya? "
" Zila mengkonsumsi obat terlarang saat dia hamil. Dan sekarang bayinya mengalami kelainan jantung. Jujur aku sangat sedih mendengarnya. "
Keyla benar-benar menggeleng keheranan dengan apa yang dilakukan Zila. Sejujurnya dia pernah melihat Zila mengkonsumsi obat itu beberapa tahun lalu, tapi dia tidak menyangka jika dia akan tega mengkonsumsinya saat hamil juga. Padahal Keyla pikir dia sudah tidak menggunakan obat haram itu lagi.
" Aku memang dengar jika bayinya mengalami kelainan jantung. Tapi apa hubungannya dengan mu? "
Elia menghela nafasnya terlebih dahulu. " Zila mengatakan, jika aku yang memaksanya untuk meminum obat-obatan itu. "
" Gila! " Umpat Keyla.
Elia tersenyum sembari menepuk punggungnya tangan Keyla agar bersabar dan jangan marah hanya karena orang tidak penting itu.
" Tidak apa-apa Key, aku tahu harus melakukan apa. Aku tidak akan lagi menjadi Elia yang hanya akan diam saat di hina. Karena aku memiliki keluarga yang percaya dan mendukungku sepenuhnya. "
Keyla mencebik lalu merengut sebal.
" Aku tidak di sebut nih,? "
Elia terkekeh. " Kau juga keluarga ku kan? " Keyla tersenyum lalu mengangguk.
" Ngomong-ngomong Key, apakah bayi Zila akan baik-baik saja? "
" Tergantung tingkat keparahannya. Tapi tidak jarang bayi yang meninggal karena gagal jantung bawaan. "
" Apa menurut mu bayi Zila akan selamat? "
Keyla menghela nafasnya. "Tidak ada yang tidak mungkin, semua tergantung kondisi bayi dan tingkat keparahannya. "
Elia mengangguk mengerti. " Semoga bayi itu selamat dan tumbuh dengan sehat. "
TBC......