NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:147.5k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Melihat perhatian suamiku pada Naya, aku semakin sadar posisiku sudah digantikan. Tak ada lagi cinta untukku, mungkin lebih baik aku menghilang, membiarkan mereka bersatu dalam ikatan pernikahan. Sekarang aku hanya memiliki dua pilihan. Menceraikan atau menunggu diceraikan. Dan harusnya aku tau apa yang harus ku ambil sekarang ini.

Cklek!

"Mama?"

"Akhirnya kamu pulang, Mama sudah menunggumu sejak tadi. Ada hal penting yang ingin Mama sampaikan, tapi sebelum itu Mama membawakan makanan untukmu, setelahnya baru kita membahas hal lain."

Aku cukup terkejut mendapatkan perhatian itu. Setelah sekian lama, akhirnya kehangatan ini kembali kurasakan. Hanya saja aku merasa ini bukanlah sesuatu  yang membahagiakan. Entah kenapa kedatangan Mama malah membuatku cemas tak berarti, apa tujuannya?

"Mama sendiri?"

"Iya, Papamu sibuk jadi Mama datang ke sini menjengukmu sendirian. Oh iya, suamimu mana? Beberapa bulan ini mama gak pernah lihat dia. Kalian baik-baik saja kan?"

"Mas Rangga sibuk."

"Jadi begitu, tapi itu wajar, dia juga bekerja untuk menafkahimu. Papa juga sama sibuknya, makanya Mama tau kondisimu saat ini. Mama lebih dulu merasakan pahit manisnya sebuah pernikahan. Apalagi ditinggal sendirian di Rumah karena pekerjaan Kantor."

Aku hanya mampu tersenyum tipis. Nyatanya, kesibukan Mas Rangga adalah menjaga kesehatan adikku, Seseorang yang telah menempati hatinya sekarang ini. Bahkan aku ragu dia masih menyimpan cinta padaku, mungkin pernikahan ini bertahan hanya karena rasa kasihan. Selebihnya tak ada alasan lain. Dari dulu aku memang selalu kalah.

"Mama gak makan?"

"Sudah, kamu makan saja. Mama membuatkan sate kambing itu khusus untukmu. Itu makanan kesukaanmu kan, Mama sengaja membuatnya sebelum datang ke sini."

"Ini makanan kesukaan Naya." 

"Oh--eh, Mama juga membawakan sop hangat dengan isian udang, kamu suka ini kan?" 

"Aku alergi udang." ucapku, tersenyum masam melihat ekspresi salah tingkah darinya. Aku memang anaknya, tapi rasa dan perlakukannya seolah kami adalah orang asing yang hanya mengenal beberapa hari.

Seluruh atensinya terpusat pada Naya, hingga lagi-lagi aku tersingkir dari jangkauan keluarga ini. Padahal dulu aku merasa beruntung terlahir dari rahimnya, tapi setelah Naya divonis gagal ginjal akut! Semuanya mengabur. Tak ada lagi kehangatan untukku, mungkin hanya sekedar basa-basi karena status kami yang masih lah Ibu dan anak. Tak ada hal lain.

"Jadi Mama mau bicara apa?"

"Begini, kamu tau kan adikmu sakit parah. Bahkan kondisinya bisa drop kapan saja, selama ini Mama dan Papa sudah memberikan pengobatan terbaik untuknya, tapi titik terendah selalu ada dan membuat Mama khawatir dengan kondisi adikmu Naya."

"Mama mau mengatakan apa? Langsung saja, aku capek dan ingin istirahat. Katakan apa yang Mama inginkan. Aku penuhi kalau bisa."

Ada jeda beberapa saat, aku bisa melihat kegundahan di wajah itu. Tapi sampai sekarang aku tak bisa menerka apa yang akan di ucapkan Mama mengenai kondisi Naya. Hanya saja apapun itu, aku yakin tak baik untukku. Setiap kali pembahasan mengarah pada Naya, pasti akulah salah satu orang yang akan dirugikan pada akhirnya. Rasanya menyesakkan.

Dan semua itu terbukti selama hidupku.

"Kamu mau kan besok ke Rumah sakit mendonorkan---"

"Iya, itu sebabnya aku ingin cepat beristirahat. Supaya besok aku bisa mendonorkan darahku untuk Naya. Mama tenang saja, aku gak ingkar janji untuk ucapanku. Hanya itu kan, Ma?"

"Bukan itu tapi... Naya membutuhkan donor ginjal, kamu tau kan kondisi ginjal adikmu bermasalah. Dan sekarang adikmu sudah sampai pada batasnya, ginjal dia gak bisa dipertahankan lagi, Dokter yang mengatakan itu."

Aku terhenyak, membisu tak tau harus menanggapi apa. Selama ini aku sudah cukup mengalah, dan sekarang ginjal? Apa hidupku tak berarti bagi Mama sampai ginjal pun---

"Nak!"

"Sampai kapan aku berkorban?" lirihku, mencoba mencari kekhawatiran di mata itu. Aku menghela nafas pelan melihat pancaran penuh permohonan darinya, sekarang aku tau kasih sayangnya. Jika aku menghilang tampaknya itu tak berpengaruh apa-apa bagi semua orang. Bahkan dari orang tuaku sendiri. 

"Mama tau ini terdengar jahat, tapi kedua ginjal adikmu bermasalah. Mama juga sulit sebenarnya, tapi kita gak punya pilihan---"

Aku terkekeh pelan. "Sulit apa, Ma? Di sini Mama hanya menyampaikan apa yang menjadi keinginan Mama. Sedangkan aku lagi-lagi berkorban untuk Naya. Anak kesayangan."

"Mama mohon, tolong adikmu. Kamu hanya mengorbankan salah satu ginjalmu buat dia. Kamu gak akan kenapa-napa jika mengorbankan salah satu ginjalmu. Tapi Naya akan pergi jika kita gak memberikan dia ginjal karena kedua ginjalnya sudah rusak."

Nafasku tercekat, memejamkan mata sesaat merasakan kekhawatiran itu. Sampai kapan aku hidup dalam lingkaran ini, bahkan bernafas pun terasa sesak karena terbelenggu masalah yang seharusnya tak menjadi masalahku. Aku benar-benar tertekan.

"Satu ginjal untuk adikmu gak akan membuatmu... kamu pasti selamat, Nak. Gak akan terjadi apa-apa padamu. Setelah itu Mama gak minta apapun lagi, ini permintaan terakhir Mama. Tolong adikmu, dia butuh ginjal itu."

Aku lagi-lagi menghela nafas pelan, detik berikutnya tersenyum masam menanggapi kondisiku saat ini. Aku memang tak merasakan sakit Naya, tapi kenapa penyakitnya membuatku kesulitan bernafas. Tekanan demi tekanan menggerogoti tubuhku tanpa ampun.

"Di sini Naya yang sakit, tapi kenapa akulah yang sekarat, kenapa aku harus berkorban?"

"Mama tau ini keterlaluan, ta--tapi adikmu gak selamat kalau gak mendapatkan donor...."

Apa mungkin aku harus kembali berkorban? Dan apa ini jalannya untukku segera menghilang dari kehidupan mereka. Permintaan ini adalah jalan akhir dalam hidupku, setelah itu aku akan terbebas. Tak ada lagi perselingkuhan dari suami, pilih kasih dari orang tua dan tekanan batin yang terjadi.

"Baiklah."

...***...

POV RANGGA

Pekerjaanku akhirnya selesai, pagi ini aku akan kembali menjenguk Naya di Rumah sakit. Tak dirasa perasaanku pada Naya cukup dalam, aku bisa meluangkan waktu satu minggu untuknya tapi untuk pulang menemui istriku malah tak bisa. Aku malas bertemu dengan Maya.

Aku mengusap wajah pelan, jauh dilubuk hati ada perasaan mengganjal. Tapi setiap bertemu adik istriku perasaan itu tergantikan asmara yang memuncak. Ini kedua kalinya aku merasakan hal tersebut, pertama bersama Maya, dan sekarang bersama adiknya-Naya.

"Maaf Maya, tapi aku rasa perasaanku pada Naya bukanlah perasaan sesaat. Dan maaf juga cintaku untukmu telah memudar, bahkan mungkin menghilang tak tersisa."

"Mas?!"

Tubuhku tersentak, bunga yang ada di genggamanku ku sembunyikan dari balik punggung. Pertemuan dengan istriku di koridor Rumah sakit tak ku prediksi sebelumnya. Aku fikir hanya menghindari orang tua mereka, tapi ternyata kali ini istriku ada di sini juga.

Tapi untuk apa?

Biasanya dia abai mengenai kondisi adiknya. Tapi kali ini datang seolah menjadi kakak yang baik. Benar-benar membuatku muak, dia pandai bersandiwara untuk mengelabuiku.

"Kamu sekhawatir itu dengan adikku ya? Bahkan sampai meluangkan waktu ke sini, membawa bunga juga. Kamu ternyata benar-benar romantis untuk selingkuhanmu."

"Jaga ucapanmu." sentakku.

"Ucapan yang mana?"

Aku berdecak melihat wajahnya, mungkin hanya aku yang muak melihat istriku sendiri. Tak adanya rasa simpati dari Maya membuatku menyesal pernah mencintai orang seperti dia. Hatinya hitam, dan aku benci akan hal itu. Aku benci pernah mencintainya cukup dalam.

"Aku dan adikmu gak ada hubungan apapun, aku di sini hanya menjenguknya. Jadi berhenti mengeluarkan presepsi kalau aku dan Naya memiliki hubungan. Hentikan otak kotormu."

"Aku gak butuh pembenaran Mas, yang ku lihat lebih jujur dari pada ucapan dari mulut yang muda berdusta. Aku bukan orang bodoh."

Deg.

Apa Maya mengetahui kalau aku dan adiknya menjalin hubungan? Tapi itu tidak mungkin.

"Terserah, lagipula untuk apa kamu di sini. Aku cukup sadar kalau kamu gak pernah peduli dengan adikmu sendiri. Mau menjadi kakak yang baik heh? Harusnya kamu melakukannya sejak dulu, bukan setelah kondisinya bertambah buruk hingga seperti sekarang."

"Seburuk apapun kondisi Naya, itu gak akan berpengaruh apapun. Dia tetap selamat sampai akhir, dan mungkin setelah ini kamu akan bebas bersamanya, tanpa takut ada yang mengetahuinya. Aku pergi dulu."

Apa maksud istriku?

POV RANGGA END

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswantiputri3

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!