Berpisah Karena Mandul

Kemarin Beauty sudah mendatangi pengadilan Agama untuk membuat surat gugatan perceraiannya dengan Cleo.

Wanita itu meminta untuk di percepat sidang kasus perceraiannya. Ia tak ingin lama-lama. Pertemuannya terakhir bersama mama Dewi sungguh membuatnya terluka.

Keluarga Cleo sudah banyak menorehkan luka batin yang cukup mendalam dihatinya. Ia tak ingin terjebak terlalu lama dengan bayang-bayang mereka.

Untuk itu ia memutuskan untuk mempercepat sidang selagi ia masih di kota tersebut karena urusan pekerjaan.

Malam ini Juna mengajak sekretarisnya Beauty makan malam bersama di sebuah restauran mewah. Namun tanpa sengaja, mereka bertemu dengan suaminya Cleo beserta istri sirinya Tere. Dan juga ada mama Dewi dan Sisie.

"Mas bukannya itu kak Beauty?" tunjuk Tere kearah wanita yang tengah duduk makan berdua bersama pria yang terlihat lebih muda darinya.

Cleo pun mengikuti petunjuk yang Tere arahkan. Dan benar, netranya menangkap istri sah yang masih ia cintai tengah bergurau dengan pemuda itu lagi.

Pemuda yang sama yang pernah mengajak istrinya menonton film bersama waktu ia sengaja membuntuti istrinya. Rahang Cleo pun mengetat keras, giginya gemerutuk menahan amarah.

Dalam hatinya ia masih tak rela jika sang istri mempunyai kekasih baru. Namun ia sendiri tak sadar langkahnya lebih jauh daripada istrinya itu. Bahkan kini perut wanita di sampingnya sudah tampak membesar.

Pria itu pun berdiri berniat untuk menghampiri istrinya namun dicegah oleh Tere.

"Mas ngapain mau kesana? Udah biarin saja!" cegah Tere.

"Kenapa kak?" tanya Sisie seraya mengikuti arah pandang kakaknya Cleo.

"Loh! itukan si Mandul! wah..hebat ya belum cerai sama kakak saja sudah bisa gaet cowok baru lagi nih! Lihat ma kelakuan mantu mama yang orang bilang mantu soleha itu!" seloroh Sisie.

"Mama sudah tahu!" balas mama Dewi acuh.

"Dasar perempuan nggak tahu diri! bikin malu keluarga aja. Dia kan masih berstatus istri kak Cleo. Semua orang juga tahu ia masih istri sah kak Cleo. Mending aku samperin pengen ku labrak tu ipar mandul!" ucapnya seraya berdiri ingin menghampiri meja Beauty dan Juna.

Rasa iri dan dengki di hatinya kembali menyeruak saat melihat iparnya itu bersenda gurai dengan pemuda tampan. Pemuda yang menjadi mostwanted di kampusnya. Kenapa bisa iparnya itu bisa mengenal kak Juna? Cowok terkece dan tersegalanya di kampusnya. Rasanya ini benar-benar tidak adil! Bahkan Ia memutuskan pacarnya Reiner hanya untuk bisa menarik hati sang pangeran kampus itu.

"Sie apa yang akan kamu lakukan?!" cegah Cleo.

"Tenang saja kak, Sisie hanya ingin nyamperin mantan kakak ipar Sisie aja. Kakak nggak usah khawatir."

Cleo pun mulai melepaskan cekalannya pada pergelangan tangan Sisie. Sisie pun kembali melangkah menuju meja dimana Beauty dan laki-laki pujaan hatinya berada.

Dari tempatnya Tere menarik sudut bibirnya tipis. Ia senang sebentar lagi pasti ada tontonan gratis. Ia tahu betul watak adik iparnya yang mudah temperamen itu.

Dan ia juga tahu, bahwa pria yang duduk bersama Beauty adalah pria pujaan Sisie. Ia juga ikut kesal kenapa bisa Beauty dapat orang yang lebih. Karena dengar-dengar Juna adalah anak pemilik kampus tempat mereka kuliah.

Byuuurr!!

"Aarrght!" pekik Beauty terkejut. Wajah dan pakaiannya sudah basah dengan air jus tomat yang Sisie siramkan tepat di wajahnya.

"Hei ! apa-apaan ini? Sisie?!" Juna pun ikut terkejut melihat ada orang yang tiba-tiba menyiramkan air ke wajah Beauty.

"Apa yang loe lakuin?!" sambung Juna lagi.

"Kak! kak Juna kan sudah janji bakal ngedate bareng Sisie! Ternyata wanita ini alasan kaka batalin acara kita?!" teriak Sisie yang mengundang banyak perhatian orang di restauran.

Lagi-lagi beberapa pengunjung menatap penasaran seraya berbisik-bisik mencoba menerka ada apa gerangan yang terjadi?

"Gue batalin karena gue emang sibuk banyak kerjaan. Loe jangan bikin stigma yang nggak jelas deh!" sergah Juna.

Lalu pemuda itu mengambil tisu untuk membantu Beauty membersihkan pakaiananya.

"Sudah pak, saya bisa sendiri!" ucap Beauty dengan dingin. Mulutnya mengantup rapat namun matanya tak hentinya meneteskan cairan bening yang membuat wajahnya terlihat bertambah memerah.

Ini kedua kalinya ia di permalukan di depan umum oleh keluarga Sinatrya.

"Kak, sebentar lagi kita kan jadian! Kakak kok tega sih hianati Sisie. Kaka tahu wanita yang sedang kaka kencani ini itu sudah menikah! Dan suaminya itu adalah kaka Sisie!" histeris Sisie lagi.

Tak berselang lama Cleo pun datang. Ia mencoba melerai kericuhan yang sudah adiknya perbuat. Kesalahannya adalah membiarkan Sisie menghampiri meja Beauty. Ia bahkan lupa bahwa adiknya itu tak pernah menyukai istri pertamanya itu. Entah dengan alasan apa, ia pun juga tak tahu.

"Sie, kamu apa-apaan ini?! Sudah kembali ke meja kita!" perintah Cleo.

"Kak Cleo lihat! Istri kakak belum bercerai saja sudah berani pergi bersama pria lain bahkan pria itu adalah calon pacar Sisie!" pekik Sisie lagi penuh amarah.

Juna pun tak tinggal diam. Ia pun ingin mempertegas hubungannya dengan adik kampusnya itu.

"Sisie ! diantara kita tidak ada hubungan apapun ya. Bukan gue yang deketin elo tpi elo yang deketin gue duluan. Yang artinya gue nggak pernah ada perasaan apapun sama elo!"

"Dan kepergian gue sama Beauty itu karena urusan pekerjaan. Dia sekretaris gue jadi hak gue mau pergi sama siapapun bukan hak loe. Karena loe bukan siapa-siapa gue! Ngerti loe!" ucap Juna dengan tegas.

Cleo yang merasa tak terima adiknya dibentak ataupun di kasari orang lain pun mulai menarik kerah kemeja pemuda itu seraya mengepalkan tinju kearahnya.

"Hei! loe siapa berani bentak-bentak adik gue!" gertak Cleo geram.

Juna pun tak merasa takut. Ia menatap balik tatapan membunuh dari Cleo. Dalam hatinya menggerutui laki-laki bodoh yang sudah menyia-nyiakan wanita sebaik Beauty.

Dasar laki-laki bod*h! Ternyata loe yang sudah bikin Beauty menderita? Loe emang nggak pantas buat Beauty. Dan loe memang pantasnya sama yang sama-sama murahan kayak loe!

Batin Cleo saat melihat Tere berdiri di belakang pria tersebut. Dari pakaiannya saja sudah terlihat betapa murahannya wanita yang menjadi madu sekretarisnya itu.

Pantas saja jika Beauty memilih pergi, daripada bertahan hanya untuk di sakiti.

Merasa keadaan semakin memanas. Membuat Beauty jengah. Pikirannya semakin tertekan sehingga membuatnya ingin berteriak untuk menyudahi semua ini. Ia cukup merasa lelah dengan drama yang keluarga Sinatrya perankan.

"Stoooop!! saya bilang stooop! Saya tak ingin ada perkelahian disini! mas Cleo selamat bertemu besok di pengadilan mas! Kita sudahi semua ini!" teriak Beauty.

Setelah berucap itu Beauty pun berlari keluar restauran. Wanita berlesung pipi itu merasa malu untuk menatap wajah-wajah yang sudah menonton drama yang keluarga Sinatrya perankan. Dan berujung ia lah yang di permalukan.

"Lepasin!" sentak Juna kepada Cleo yang masih menarik kerah kemejanya.

Cleo pun mulai melepaskannya dan menatap kepergian Juna yang terlihat berlari menyusul Beauty.

Hatinya merasa hampa. Wanita yang masih ia cintai kini pergi meninggalkannya. Terlebih tadi siang ia menerima surat panggilan untuk sidang perceraiannya besok.

Dalam hatinya ia masih ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Beauty. Namun kesalahan yang ia perbuat mungkin menjadi alasan yang kuat untuk Beauty berpisah darinya.

Dibelakangnya Tere tersenyum menyeringai, akhirnya Cleo akan menjadi suaminya seutuhnya. Dengan begitu apa yang laki-laki itu miliki juga akan menjadi miliknya.

Jangan lupa dukungannya tinggalkan like, koment dan tak lupa favorit ya..

Kalau tidak suka bisa skip saja..

Selamat membaca 😘😘