NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 12. Kediamam Arthur.

Setelah keluar dari rumah itu, Sierra menghembuskan nafasnya kasar.

" Terimakasih." Ucap Sierra.

" Begitu saja.?" Ucap Arthur.

" Aku tidak memiliki apapun, sebaliknya kamu memiliki segalanya, apa yang bisa aku berikan kepadamu?" Ucap Sierra.

" Mungkin dengan menjadi partner mu datang ke pertemuan nanti malam." Ucap Arthur.

' Aku tidak bisa melibatkan dirinya, ini adalah dendamku.' Batin Sierra bermonolog.

" Mungkin lain kali saat aku punya uang, aku akan mentraktirmu makan. Hehehe.." Ucap Sierra.

' Dia masih berhati hati denganku.' Batin Arthur bermonolog.

" Bukankah kita partner.? " Ucap Arthur.

" Ya, tentu saja kita partner." Ucap Sierra.

" Lalu mengapa kamu tidak mau melibatkan aku dengan urusanmu malam nanti." Ucap Arthur.

" Hah.??" Ucap Sierra.

' Tidak mungkin dia tahu ada rencana terselubung kan.? ' Batin Sierra bermonolog.

" jika mereka menyulitkan mu, kamu bisa mengandalkan aku lagi." Ucap Arthur.

' Rupanya dia hanya mengkhawatirkanku.' Batin Sierra berucap.

" Tidak apa apa, aku sudah biasa. Ayo, aku antar kamu pulang. Dimana rumahmu.?" Ucap Sierra.

" Kamu serius mau mengantar seorang pria pulang.?" Ucap Arthur.

" Lalu? Kau tidak ada kendaraan. Oh, Astaga aku lupa.. Kamu kan orang kaya, kau bisa panggil supirmu datang menjemputmu kan.? Tapi.. Apakah bisa jangan disini.?" Ucap Sierra.

Arthur terkekeh melihat Sierra yang sedikit berbisik itu, wajahnya sungguh lucu.

" Tidak, kau sudah bilang mau antar, jadi ayo antar aku." Ucap Arthur.

" Cih.. " Sierra hanya berdecih.

Arthur kembali mengemudikan motor itu, sementara Sierra membonceng di belakangnya. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali, karena Sierra tengah menyusun rencana dalam otaknya, agar bisa membuat pelajaran bagi kedua saudari tirinya itu.

Hingga tak terasa mereka pun sampai di sebuah kediaman yang nampak tak asing bagi Sierra.

" Eh, sepertinya aku pernah kemari." Ucap Sierra sembari menatap bangunan berpagar tinggi didepan nya.

" Iya kah.??" Ucap Arthur berpura pura tidak tahu.

" Hmm.. Iya , aku yakin sepertinya pernah kemari. Tapi kenapa aku kemari? " Ucap Sierra bingung sendiri.

" ROAAR.!!"

Terdengar auman binatang buas, lebih tepatnya singa.

" Oh... Aku ingat, aku mengantarkan si kucing besar kemari. Eh tunggu, ini kediamanmu.?" Ucap Sierra kepada Arthur.

" Hmm.. Kediaman Edward." Ucap Arthur.

" Edward.. Arthur Edwad.. Haaa Astaga. Jadi kau adalah tuan muda Edward yang di maksud pawang saat itu.?" Ucap Sierra terkejut.

" Bagaimana bisa aku tidak menyadarinya. Aku selalu merasa aku pernah mendengar nama belakangmu, tetapi aku lupa dimana. Rupanya saat aku bertemu dengan kucing besar, bolehkah aku menemuinya.?" Ucap Sierra.

" Boleh, silahkan, dia begitu rewel. " Ucap Arthur.

" Terimakasih." Ucap Sierra senang.

Sierra pun mengikuti Arthur masuk kedalam kediaman nya. Sierra kagum dengan apa yang dilihatnya, walaupun kediaman nya sendiri mewah, tetapi kediaman Arthur berkali lipat lebih mewah dan megah.

Pilar pilar besar, lampu kristal, guci guci besar, ruangan yang luas dan tertata rapih. Semuanya sungguh mengagumkan dipandang mata.

" Ada berapa orang yang tinggal disini.?" Tanys Sierra.

" Aku.. sendiri." Ucap Arthur.

" Hah? Di rumah sebesar ini kau hanya sendiri.? Dimana orang tuamu.?" Ucap Sierra.

" Apakah kau sudah siap bertemu orang tuaku?" Ucap Arthur dengan artian lain.

" Oh, pasti mereka sibuk ya ? Aku mengerti. " Ucap Sierra manggut manggut.

' Gadis ini.. tidak peka atau pura tidak peka.' Batin Arthur bermonolog.

Hingga akhirnya mereka sampai di halaman samping rumah itu. Sebenarnya jika mereka langsung masuk melewati taman juga bisa, tetapi Arthur sengaja membuat agar Sierra mengenal kediaman nya.

" Nah, itu dia si bawel." Ucap Arthur.

" Kucing besar..." Teriak Sierra senang.

"GROAR.." Aum singa itu.

Seolah bertemu pemiliknya, singa itu langsung memeluk Sierra. Tubuh Sierra yang terbilang kecil itu langsung tumbang diatas rumput disana. Walaupun itu kandang tetapi Arthur membuatnya senyaman mungkin agar binatang binatang peliharaan nya itu mnyaman dengan habitat barunya.

" Hei kucing, apa kabar.?" Ucap sierra.

" Raoorrr.. "

Arthur tersenyum saat melihat interaksi singanya dengan Sierra. Mereka adalah dua makhluk berbeda jenis tetapi mereka memiliki sifat yang kurang lebih sama, sulit didekati.

" Sepertinya dia sangat menyukaimu, dia tidak berisik seperti biasanya." Ucap Arthur.

" Dia berisik.??" Ucap Sierra tidak percaya.

" Ya, dia berisik.. Sudah ada lima pawang mengundurkan diri karena menyerah menjinakan nya." Ucap Arthur.

" Hei kucing, kau membuat mereka ketakutan.?" Ucap Sierra sembari menjitak kepala singa itu.

Seolah mengerti, singa itu tiba tiba menjadi sedih. Melaihatnya begitu Sierra jadi tidak tega, itu terlalu menggemaskan.

" Aaa.. Kamu menggemaskan sekali." Ucap nya sambil mengacak acak bulu singa jantan itu.

" Kamu tidak takut dengan nya.?" Ucap Arthur.

" Tidak, aku bisa menjinakan binatang. Mereka berlaku sesuai kau memperlakukan nya, jika kamu baik maka dia juga baik. Lalu satu lagi, jika mendekatinya harus lebih mendominasi.. Seperti ini, kucing.!! tidur sini." Ucap Sierra sembari menepuk rumput di sebelahnya.

Seolah tahu, singa itu langsung merebahkan dirinya di sebelah Sierra. Dan dengsn gemas Sierra menggaruk garuk bulu singa itu layaknya seekor anjing.

" Oiyah, siapa namanya.?" Ucap Sierra.

" Aku belum memberinya nama, sejauh ini belum ada nama yang cocok untuknya yang cerewet ini." Ucap Arthur.

Arthur mendekati Sierra dan singa itu, tetapi tiba tiba singa itu marah.

" GRROAR.!! RRR..!!"

PLAK.!!

" Dia tuan mu kucing, baik baik kau padanya." Ucap Sierra sembari memukul kepala singa itu.

Singa itu pun kini diam dan pasrah.

" Kau menjatuhkan harga dirinya." Ucap Arthur.

" Peliharaan harus menurut pada tuan nya, begitupun dia." Ucap Sierra.

" Kau ada ide tentang nama untuknya.?" Ucap Arthur.

" Mmmmm... Hwan." Ucap Sierra.

" Hwan.?? " Tanya Arthur.

" Hm.. Dia begitu cerdas, Hwan itu artinya cerdas, berasal dari negara K." Ucap Sierra.

" Hwan.. Bagus. " Ucap Arthur.

" Kau setuju dengan nama itu? Aku hanya asal, kau lebih berhak memberinya nama." Ucap Sierra.

" Aku suka, Hwan.. Mulai sekarang itu adalah namamu, apakah kau senang.?" Ucap Arthur pada singa itu.

" Raorr."

Singa itu menjilat pipi Arthur , yang menandakan dia menyukai nama yang di berikan oleh Sierra.

" Kalau begitu aku pergi dulu, aku harus bersiap siap untuk pertemuan malam nanti." Ucap Sierra.

" Kamu sungguh tidak membutuhkan bantuanku.?" Ucap Arthur.

" Terimaksaih aku..."

" Kamu bisa mengandalkan aku, bukankah kita partner.?" Ucap Arthur memotong ucapan Sierra.

' Aku tidak bisa melibatkanmu, bisakah aku percaya padamu?' Ucap Sierra dalam hati.

" Boleh pinjam ponselmu?" Ucap Arthur.

" Oh, boleh.. " Ucap Sierra lalu memberikan ponselnya kepada Arthur.

Arthur mengetik beberapa angka nomor telepon, lalu menyimpan nya.

" Nah, kapanpun kamu butuh bantuanku, kamu bisa menghubungi ku di nomor itu." Ucap Arthur.

" Arthur.. tampan.?? Narsis sekali." Ucap Sierra terlekeh karena Arthur menamai dirinya di ponsel Sierra dengan nama Arthur tampan.

" Bukankah aku memang tampan.?" Ucap Arthur semakin narsis dengan alis yang di naik turunkan.

" Iya.. Iya.. " Ucap Sierra de gan senyum kaku nya.

" Kamu meragukanku lagi?" Ucap Arthur.

" Hehe, tidak.. Hanya tidak menyangka seorang CEO dari perusahaan besar sepertimu bisa sangat narsis." Ucap Sierra.

" Sudahlah.. Kamu terpaksa mengakui aku tampan." Ucap Arthur.

' Padahal aku begini hanya di depanmu.' Ucap Arthur dalam hati.

" Hehehehe.. Maaf.. Iyaz kamu yang paling tampan. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Sierra pamit.

" Hati hati di jalan." Ucap Arthur.

" Pasti.. Hwan, jadilah anak baik oke? jangan berbuat onar, kita akan bertemu lagi." Ucap Sierra.

' Bertemu lagi? itu artinya dia akan datang lagi kerumahku.?' Batin Arthur bermonolog.

Arthur mengantar Sierra hingga di halaman depan.

" Hati hati di jalan." Ucap Arthur lagi.

" Kau sudah bilang itu tadi. " Ucap Sierra.

" Bagaimana jika aku bilang, maukah aku antar.?? " Ucap Arthur.

" Tidak, terimakasih aku pergi dulu, sampai jumpa dan terimakasih untuk bantuanmu hari ini." Ucap Sierra.

BBRRUUMMM..

Sierra menyalakan motornya lalu pergi dari kediaman Arthur.

' Semoga aku tidak salah langkah, aku belum bisa mempercayai siapapun sejauh ini.' Batin Sierra bermonolog.

' Dan mari kita beri pelajaran untuk para manusia tidak tahu diri itu.' Ucap sierra lagi.

TO BE CONTINUED...

1
Fitri Fatih
Luar biasa
tukimin tjokromihardjo
*****
nurliana
Kereen ceritanya bagus banget 😊 terimakasih thor, sukses selalu ...
nurliana: Sama2 😊
Ratna Jumillah: Aamiin.. makasih supornya kak..
total 2 replies
Zeendy Londok
jalan dan cerita hidup tiap org berbeda beda...mksh thor..semangatt trus ...GB
Aurora79
bagus ceritanya👍
Zeendy Londok
lanjut thor
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Ratna Jumillah: Semangat kak nulisnya.. 💪🏼💪🏼😉
Aurora79: Rerima kasih kak... Lebih amatiran aku kayanya... 😁🙏🌹
total 3 replies
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
nurliana
Mampir
Salma Suku
Kalo 1 bpk itu kandung namanya...lain lagi kalo 1 ibu "sodara anjing"
Salma Suku
Mampir thor
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.. 😁😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!