NovelToon NovelToon
Pendekar Dari Alam Dewa

Pendekar Dari Alam Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...


Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Satu bulan berlalu sejak para murid baru mulai berlatih secara mandiri dan mempelajari teknik masing-masing. Kini, momen yang dinantikan akhirnya tiba. Para tetua Sekte Api Emas memutuskan untuk memberikan misi pertama kepada seluruh murid baru, sebuah ujian nyata untuk mengukur kemampuan mereka di luar lingkungan sekte.

Di sebuah aula besar yang dipenuhi para murid baru, seorang tetua berdiri di atas podium, menatap serius ke arah mereka. Di tangannya terdapat sebuah gulungan besar berisi daftar nama dan misi. Suaranya yang lantang menggema di seluruh ruangan.

"Hari ini, kalian semua akan mendapatkan misi dari sekte. Ini bukan hanya sekadar ujian, melainkan sebuah langkah awal untuk membuktikan bahwa kalian layak berada di sini! Kalian akan dikelompokkan menjadi tim beranggotakan tiga orang, dan masing-masing kelompok akan menerima misi yang telah ditentukan."

Para murid saling berbisik, antusias sekaligus tegang. Misi ini adalah kesempatan untuk membuktikan diri, tetapi juga berisiko. Tidak sedikit yang mulai merasa gugup.

Long Tian berdiri dengan tenang di tengah kerumunan, wajahnya tetap santai seperti biasa. Bai Zhi dan Han Yu, teman sekamarnya, berdiri di sampingnya, terlihat sedikit tegang.

"Apa kau tidak merasa gugup, Long Tian?" tanya Han Yu, yang tampak mencoba meredakan kegelisahannya.

Long Tian tersenyum tipis. "Kenapa harus gugup? Ini hanya ujian kecil. Anggap saja sebagai latihan."

Bai Zhi menepuk bahu Han Yu. "Jangan khawatir, kita bertiga adalah tim yang solid. Dengan Long Tian di sini, aku yakin kita tidak akan kesulitan."

Han Yu mengangguk meskipun masih ada sedikit keraguan di wajahnya.

Satu per satu nama kelompok dipanggil oleh tetua. Akhirnya, giliran mereka tiba.

"Kelompok ke-19: Long Tian, Bai Zhi, Han Yu!" suara tetua menggema, membuat mereka bertiga maju ke depan untuk menerima misi mereka. Tetua menyerahkan gulungan misi dengan tatapan serius.

"Misi kalian adalah memburu seekor Binatang Buas Iblis yang dilaporkan berkeliaran di Hutan Belantara, tidak jauh dari kota Shengguang. Binatang itu telah menyebabkan kerusakan pada beberapa desa terdekat. Ingat, binatang ini berada di Ranah Pengumpulan Qi level 5. Kalian harus berhati-hati dan bekerja sama dengan baik."

Bai Zhi dan Han Yu menatap gulungan misi itu dengan sedikit khawatir. Namun, Long Tian tetap tenang. Dia menerima gulungan itu dengan santai dan membungkuk hormat. "Kami akan menyelesaikannya."

Setelah itu, mereka berkumpul di luar aula untuk membahas strategi. Han Yu membuka gulungan misi dan membacanya dengan teliti. "Binatang Buas Iblis ini disebut Serigala Awan Hitam. Ia dikenal licik dan bergerak dalam kelompok kecil. Kita harus berhati-hati."

Bai Zhi mengangguk. "Kita harus memanfaatkan formasi. Aku bisa menjadi garis depan untuk menahan serangan, sementara Han Yu mendukung dengan serangan cepat. Long Tian, kau bisa menjadi ujung tombak untuk memberikan serangan terakhir."

Long Tian tersenyum samar. "Terdengar seperti rencana yang bagus. Tapi jangan khawatir terlalu banyak. Kita akan menyelesaikan ini tanpa kesulitan."

Han Yu menatapnya dengan bingung. "Kenapa kau selalu terlihat begitu yakin?"

"Karena keraguan hanya membuat langkahmu lambat," jawab Long Tian dengan tenang. "Percaya saja pada kemampuan kita."

Malam itu, mereka bertiga mempersiapkan perlengkapan dan strategi untuk misi tersebut. Bai Zhi memastikan pedang besarnya dalam kondisi sempurna, Han Yu memeriksa belatinya, dan Long Tian hanya membawa kantong kecil berisi pil peningkatan Qi dan obat luka.

Keesokan paginya, mereka berangkat menuju Hutan Belantara. Suasana di luar sekte terasa berbeda, penuh dengan semangat petualangan tetapi juga sedikit mencekam. Jalan menuju hutan dipenuhi dengan pepohonan besar yang menjulang tinggi, menciptakan bayangan gelap meskipun matahari bersinar terang.

Saat mereka memasuki hutan, Bai Zhi berhenti sejenak dan berkata, "Ingat, kita harus tetap waspada. Binatang Buas Iblis ini bisa muncul kapan saja."

Han Yu mengangguk sambil memegang belatinya dengan erat. Long Tian berjalan di depan mereka dengan langkah santai, tetapi matanya tajam, mengawasi setiap gerakan di sekitar.

Hutan itu sepi, hanya terdengar suara angin dan gelegar dedaunan yang tertiup. Ketegangan mulai terasa di udara, tetapi Long Tian tetap tenang.

"Ayo, kita mulai berburu," kata Long Tian sambil melangkah lebih jauh ke dalam hutan. Bai Zhi dan Han Yu mengikutinya, percaya bahwa bersama Long Tian, mereka bisa menghadapi apa pun yang ada di depan.

...

Setelah beberapa saat memasuki hutan, Long Tian menghentikan langkah mereka di sebuah area terbuka yang cukup luas. Dia memandang Bai Zhi dan Han Yu dengan serius.

"Kita harus berpisah untuk mempercepat pencarian. Jika kalian menemukan Serigala Awan Hitam, teriak sekuat tenaga, dan aku akan datang secepatnya," katanya dengan nada tenang namun penuh wibawa.

Bai Zhi, yang memegang pedang besar di pundaknya, mengangguk. "Baik, tapi jangan terlalu lama datang kalau kami menemukan sesuatu."

Han Yu, dengan dua bilah belati yang terikat di pinggangnya, menatap Long Tian sambil mengangkat alis. "Kau yakin ini ide bagus? Kalau aku bertemu sesuatu yang lebih besar dari Serigala Awan Hitam, aku tidak akan menunggu untuk bertarung, aku akan langsung lari."

Long Tian hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu, pastikan kau lari ke arahku."

Mereka pun berpisah, berjalan ke arah yang berbeda di dalam hutan yang semakin gelap. Long Tian melangkah dengan santai, seperti biasa, sedangkan Bai Zhi dan Han Yu berusaha tetap waspada meskipun hati mereka dipenuhi rasa gugup.

Bai Zhi melangkah perlahan di antara pohon-pohon besar, matanya terus memperhatikan setiap gerakan di sekitarnya. Dia merasa tenang—sampai sebuah suara gemuruh yang berat terdengar dari arah semak belukar.

"Apa itu?" gumam Bai Zhi sambil memegang erat gagang pedangnya.

Dari balik semak, seekor babi raksasa muncul. Ukurannya luar biasa, sebesar seekor gajah, dengan kulit kasar penuh bekas luka, dan taring besar yang tampak tajam. Matanya yang merah menyala menatap langsung ke arah Bai Zhi.

Bai Zhi menelan ludah. "Babi... babi Gajahhhh..."

Babi raksasa itu mengeluarkan suara geraman rendah sebelum menginjak tanah dengan keras, membuat getaran kecil di bawah kaki Bai Zhi.

"Aku bisa melawannya..." gumam Bai Zhi, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Tapi begitu babi itu mulai menyerbu ke arahnya dengan kecepatan yang tidak masuk akal untuk ukurannya, semua keberanian Bai Zhi langsung hilang.

"ARGHHH! LARI!" teriak Bai Zhi sambil berlari sekencang mungkin, meninggalkan babi raksasa itu di belakangnya.

Tidak jauh dari situ, Han Yu sedang berjalan santai sambil memainkan belatinya di tangan, mencoba mengalihkan rasa bosan.

"Kenapa Long Tian menyuruh kita berpisah? Ini membosankan..." gumamnya.

Tiba-tiba, dari arah depan, dia melihat Bai Zhi berlari kencang ke arahnya. Wajahnya pucat, dan dia terlihat sangat panik.

"Kenapa kau lari seperti orang gila?" tanya Han Yu, bingung.

"LARI! ADA BABI!" teriak Bai Zhi tanpa berhenti.

Han Yu terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja dia dengar. "Babi? Serius? Kau lari dari babi?"

Bai Zhi tidak menjawab, dia terus berlari melewati Han Yu.

Han Yu menggelengkan kepala sambil tertawa. "Hahaha! Kau ini pendekar, Bai Zhi! Masa takut sama seekor babi?!"

Namun, tawa Han Yu langsung terhenti ketika babi raksasa itu muncul dari balik pohon, mengeluarkan suara geraman yang membuat bulu kuduknya meremang. Matanya membelalak saat melihat ukuran dan wajah mengerikan babi itu.

"A-APA ITU?!" teriak Han Yu, langsung berbalik dan ikut berlari mengejar Bai Zhi.

Sekarang, keduanya berlari secepat mungkin, dengan babi raksasa mengejar mereka tanpa henti.

"KAU BILANG BABI ITU TIDAK MENAKUTKAN!" teriak Bai Zhi sambil menoleh ke belakang.

"AKU TIDAK TAHU BABI BISA SEBESAR INI!" balas Han Yu sambil berlari dengan seluruh tenaganya.

Di sisi lain, Long Tian sedang berjalan santai, menikmati ketenangan hutan sambil memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki yang sangat cepat, diikuti dengan teriakan panik.

"APA ITU?! LONG TIAN! TOLONG!!!" teriak Han Yu dari kejauhan.

Long Tian berhenti sejenak, mendengarkan dengan tenang. Tak lama kemudian, Bai Zhi dan Han Yu muncul dari balik pepohonan, berlari secepat mungkin ke arahnya. Wajah mereka penuh dengan keringat dan kepanikan.

"Apa yang terjadi?" tanya Long Tian santai.

"BABI! BABI RAKSASA!" teriak Bai Zhi.

Long Tian mengerutkan alis. "Babi? Serius?"

Namun, ketika babi raksasa itu muncul, Long Tian hanya menatapnya dengan datar. Sambil menghela napas, dia berkata, "Benar-benar hanya seekor babi. Kalian ini terlalu berlebihan."

Sambil tersenyum kecil, Long Tian melangkah maju. Babi raksasa itu menyerbu ke arahnya, tetapi dengan satu gerakan cepat, Long Tian menghentikan babi itu dengan telapak tangannya.

Dengan sedikit tekanan, babi itu terdorong mundur, meringis kesakitan, dan langsung kabur ke dalam hutan, menghilang begitu saja.

Bai Zhi dan Han Yu tertegun, masih terengah-engah.

"Serius? Kau menghentikannya begitu saja?" tanya Han Yu dengan wajah tak percaya.

"Ini hanya babi," jawab Long Tian santai. "Kalian terlalu panik."

Bai Zhi duduk di tanah sambil mengusap wajahnya. "Aku merasa kehilangan harga diriku sebagai pendekar..."

Han Yu mengangguk. "Setuju. Kita harus belajar lebih banyak lagi... terutama soal tidak lari dari babi."

Long Tian hanya tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanan, meninggalkan Bai Zhi dan Han Yu yang masih mencoba menenangkan diri setelah insiden memalukan itu.

1
Daman Hori
Luar biasa
Bai Xiaojiu
katanya Thor sehari update 5. tapi kenapa 3 hari updatenya cuma 2
Dante-kun: Kepengen sih gitu. Tapi lagi puasa susah mikir. Jadi lagi gak produktif /Frown//Frown/
total 1 replies
Ismaeni
ceritanya semakin menarik saja nih,awalnya aku cuma baca-baca biasa aja jadi suka ngikutin ...semangat thor
Muchtar Albantani
Luar biasa
Saipul Bachri
vote meluncur
ughiex
menarik/Casual/
anggoro yuniarso
kekayaan sekte besar cuma 10.000 keping emass .???
🤭🤭🤭🤭
Iwan Duan
Mantaaaaap Thor lanjoooootken ceritamu
Aman 2016
mantab Thor lanjut updatenya 💪💪
Bai Xiaojiu
mantap.lanjut thor
Aman 2016
lanjut terus Thor tambah lagi updatenya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
lanjut Thor
yos helmi
Luar biasa
sadi rimba sikuburan stress
/Facepalm/
yos helmi
jadilah yg komit dgn karya anda.. sampe tuntas !!
Bai Xiaojiu
mantap thor.di tunggu updatenya.semoga sehat selalu thor
Aman 2016
lanjut terus Thor
Bai Xiaojiu
terima Thor kerana updatenya
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!