Ganti judul: Bunda Rein-Menikah dengan Ayah sahabat ku
"Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat.
"Gue nggak mau!" jawab Rein.
"Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!"
"Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik kesal.
"Pokoknya Lo harus jadi bunda gue, dan jadi istri daddy gue. Titik nggak pake koma!" ujarnya lalu menyusul Rein.
Ayo bacaa dan dukung karya iniii....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey(◕દ◕), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Keyla kembali
Skip Time,
Setelah kejadian itu, Ani dan Aldrich memilih membeli sebuah rumah tepat di sebelah rumah Davin. Kedua nya memutuskan untuk menyewakan rumah sebelum nya karena ingin memulai semua nya dari awal kembali.
Jam menunjukkan pukul 13.00, Davin, Rein serta Ami sedang duduk sambil menonton televisi. Karena sekarang weekend, ketiga nya memutuskan untuk maraton sebuah film yang sudah di nantikan oleh Rein dan Ami. Karena tak bisa berjauhan dari Rein, maka dari itu Davin sekarang berkumpul bersama dua wanita kesayangan nya.
Rein yang fokus menatap layar televisi, bergerak tak nyaman saat Davin menduselkan wajah nya pada bahu nya.
"Kenapa mas?" tanya nya sambil melirik Davin.
"Bosan. Masih lama film nya?" Banyangkan saja ketiga nya menonton film dengan durasi 2 jam, membuat Davin sangat bosan. Ini saja film nya masih sekitar 30 menit lagi baru selesai.
"Bobo aja sini." Rein menepuk paha nya, mengisyaratkan agar Davin merebahkan kepala nya disitu.
Davin dengan senang hati langsung merebahkan tubuhnya di sofa dengan paha Rein sebagai bantal nya. Rein otomatis menggerakkan tangan nya untuk mengusap rambut halus Davin.
Beberapa menit kemudian saat mata nya hendak terpejam, karena merasakan usapan lembut Rein, sebuah suara mengagetkan ketiga nya. Hal itu membuat Davin yang mengantuk langsung membuka matanya.
"Halo tetangga baru mamah!" Pekikan senang dari arah pintu utama.
"Mamah punya kejutan buat kalian semua." Sekarang ini Ani dan Al serta Alex sedang bertamu ke rumah Davin, tetangga baru mereka.
Mendengar kejutan, Ami dengan semangat berlari menuju sang Oma. "Kejutan apa Oma?" tanya nya antusias.
"Rahasia. Sekarang kalian semua duduk dulu, termasuk Alex. Sana duduk dekat kakak kamu." perintah Ani.
Setelah semua nya duduk, Ani langsung menatap sang suami. Ia memberikan sebuah kode melalui gerakan kepala serta alis nya.
***
"Kejutan apa yaa?" tanya Ami pada Rein yang kini mengedihkan bahu tanda tak tahu.
Seperti tak puas karena tak mendapatkan jawaban, Ami kini menatap pada om nya. "Om, tahu kejutan nya apa?"
Alex menggeleng tanda tak tahu juga. Maklum saja Ami bisa se-excited ini. Semua karena, ini adalah kejutan pertama dari sang nenek seumur hidup nya meskipun bukan khusus dirinya.
Ami dulu tak dekat bahkan bisa di katakan tidak akrab dengan Ana, karena entah kenapa Ana sangat tidak suka melihat wajah Ami. Sehingga untuk hal seperti ini, tidak ia dapatkan. Ia bahkan selalu di kucil-kan jika ada pertemuan keluarga. Ia ada namun seolah tidak ada. Ana bahkan selalu mencari kesalahan sekecil apapun itu, untuk menjatuhkan Ami. Kekanakan memang, namun itulah kenyataannya.
Namun sekarang Ami bisa merasakan hangatnya pelukan seorang nenek, dan ternyata itu menyenangkan. Hingga ia takut bahwa semua ini hanya mimpi saja.
"Suttt!! Diam-diam, mau tau kan kejutan nya apa?" Ani menyela sang cucu yang akan bertanya lagi.
Tanpa menunggu lagi, Ani menepuk kedua tangan nya, hingga dari pintu utama masuk lah seorang wanita dengan pakaian anggun namun berkelas nya. Senyum manis terukir indah di bibirnya.
Davin, Rein, Ami dan Alex terpaku menatap wanita itu. Mata ke-empat nya mengikuti langkah wanita itu. "Hi mommy, I miss you so much..." ke-empat nya tertegun mendengar suara itu. Sangat mirip Ani, dan tunggu mengapa wajah nya sangat mirip dengan Al.
"Mas?" bisik Rein pelan pada Davin yang masih diam membisu.
"Hm?*
"Dia siapa? Kok mirip mamah sama papah kamu ya?" tanya Rein heran. Setahu nya Davin tidak memiliki saudari perempuan. Namun dengan hadir nya perempuan ini, langsung mematahkan semua nya.
Belum sempat menjawab, Ani yang merasa senang karena kedatangan sang putri, langsung saja memperkenalkan Keyla pada mereka semua. "Kenalin dia anak mamah__"
"Dia adik kami?" pekikan keras dari Davin dan Alex menghentikan penjelasan Ani. Kedua pria itu langsung berdiri dan berjalan menuju Keyla yang bengong menatap mereka sedari tadi.
Davin dan Alex langsung memeluk Keyla secara bersamaan. Astaga, kedua nya tidak menyangka ternyata calon adik mereka dulu sudah sebesar ini. Rasanya mereka ingin mengulang waktu, agar bisa melihat dengan sendiri pertumbuhan sang adik.
Air mata mengalir dari mata kedua pria itu." Ini....Ini Abang kamu." Meskipun kesusahan karena sedang menangis, namun Davin Akhir nya bisa mengucapkan sesuatu yang membuat Keyla membola terkejut.
"A..Abang? tanya nya tak percaya. Sebenarnya Ani tidak pernah menunjukkan foto Davin dan Alex, ia hanya memberitahu sang putri bahwa ia memiliki 2 orang kakak laki-laki.
Davin dan Alex mengangguk bersamaan. Keyla langsung membalas pelukan kedua nya. Air matanya juga turun dengan deras. Akhirnya ia bisa bertemu saudara-saudara nya.
"I'm Keyla. Nice to meet you my brothers." ucap nya.
"Aku Alex, senang bertemu dengan mu juga princess." balas Alex senang.
Pertemuan haru itu di saksikan Ami dan Rein yang ikut meneteskan air mata juga. Ani bahkan sudah berada di pelukan hangat sang suami. Ia merasa bersalah karena memisahkan mereka.
"Mi, ternyata Lo punya aunty yang cakep banget!" gumam Rein yang hanya bisa di dengar oleh Ami.
Ami mengangguk membenarkan, sungguh Keyla itu definisi wanita yang sempurna. Sangat cantik, padahal kedua nya juga tak kalah cantik.
"Key, kenalin itu ponakan kamu dan yang sebelah nya itu pacar kakak kamu." Suara Ani terdengar. Membuat Davin dan Alex yang masih memeluk Keyla terpaksa melepaskan pelukannya namun masih duduk di sebelah wanita itu.
"Hi, aku Keyla" sapa nya manis pada Ami dan Rein.
"Hi Tante, aku Ami dan ini Rein pacar papah!" jawab Ami antusias. Davin yang baru sadar, langsung berdiri dan berjalan menuju Rein.
Ia merangkul mesra pinggang Rein di hadapan keluarga nya, tanpa rasa malu. "H-halo kak?" sapa Rein kikuk antara malu dan juga senang. Malu karena Davin memeluk nya di depan keluarga nya dan senang karena ternyata Davin mempunyai adik perempuan.
"Wah, kalian berdua sangat cantik." puji Keyla sungguh-sungguh.
Rein dan Ami tersipu mendengar pujian Keyla. "Terimakasih." balas kedua nya malu-malu.
"Kalau gitu, gimana kalau kita makan siang dulu. Sudah pada lapar kan?" Tanya Ani.
Mereka semua mengangguk. Semua nya berjalan menuju meja makan yang entah kapan sudah tersedia berbagai makanan.
Aldrich yang masih merindukan sang putri terpaksa mengalah dengan kedua anak lelaki nya yang berebutan ingin duduk di samping putri nya.
"Awas Lex, aku duduk di sebelah Key dan Rein di sebelah aku!" gerutu nya kesal. Davin mengusir Alex yang hendak duduk di sebelah Key, itu tanda nya Rein harus pindah dari sana. Namun Davin tidak ingin berjauhan dengan sang kekasih, terus menahan agar Rein tidak pindah.
"Ishh nyebelin banget...." Gerutu Alex saat dirinya kalah dari Davin.
"Sudahlah om, sini duduk dekat Ami aja. Papah emang gitu, Maruk..." Alex mengangguk mendengar ucapan sang ponakan.
"Bener banget."
Saat ini Ani dan Al menatap haru suasana yang tercipta. Akhirnya setelah sekian lama berpisah, Kini mereka kembali bersatu. Rasa nya begitu menyenangkan dan mendebarkan.
'Tuhan, tolong jaga keluarga kami agar tetap seperti ini.' ucap Ani dalam hati dengan senyuman merekah.
***
Tuhkan aku lambat update lagiii, aku ketiduran 😭 astagaaa kesel sendiri. Maafkan GUYSS, semoga suka bab ini.
Jangan lupa dukung book ini terus, kalau baca minimal like lah ya, tapi gak maksa juga sih, buat yang mau aja hehe.
Komen kalau ada Typo ya bestiii🍁
alay bgt
Menurut Davin tetlalu lelet utk nikahin Rein,Kenapa juga harus nunggu wisuda dulu,Bisa aja kan nikah dulu,Resepsinya baru nunggu Rein wisuda..yg penting udah di halalin Biar Fitriana gak bisa recokin lagi hubungan kalian..