NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:566
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan Terbaik

Danica sudah mulai melaksanakan pekerjaannya untuk membantu memasarkan hotel milik A.J Company. Danica juga memberi banyak masukan untuk setiap dekorasi hotel baik lobi, tempat umum di dalam hotel maupun kamar hotel yang baru akan di buka dalam beberapa bulan ke depan

Danica benar-benar bekerja secara menyeluruh agar mendapatkan hasil maksimal dari apa yang sudah ia rencanakan untuk mempromosikan hotel yang di gadang-gadang sebagai hotel terbesar di Makasar

"bagaimana apa ada masalah dalam pemasangan furniture di kamar hotel VVIP nya " tanya Danica

"tidak ada masalah nona, semua lancar saja " balas salah satu pekerja

"kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian " Danica lanjut mengawasi jalannya finishing setiap dekorasi di hotel yang memang di sesuaikan dengan rencana awal

"apa kamu Danica " masih sibuk mengurus pekerjaannya tiba-tiba ada pria yang menghampirinya

Danica mengernyitkan dahinya kala pria itu makin mendekat dan menanyakan namanya "maaf dengan siapa ya " tanya Danica berusaha sesopan mungkin

Pria muda itu tersenyum hangat dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Danica "saya Dafi, pimpinan A.J Company " ucap Dafi memperkenalkan diri pada Danica

Danica langsung membalas jabatan tangan Dafi

"maafkan saya tuan Dafi, saya tidak tahu kalau anda pimpinan perusahaan ini " Danica memohon maaf atas ketidaktahuannya

"tidak masalah Danica, wajar kamu tidak tahu karena kita kan memang belum pernah bertemu" balas Dafi dengan sikap ramahnya

"kamu sedang meninjau para pekerja ya " tanya Dafi

"iya tuan, saya memeriksa apakah pekerjaan mereka baik atau tidak karena nanti ini akan di masukan dalam iklan promosi hotel anda " balas Danica

"Lionel hebat sekali mendapatkan wanita pekerja keras dan sehebat kamu Danica " puji Dafi membuat Danica tidak enak hati karen menurut Danica dia hanya pekerja biasa

"jangan memuji saya tuan, saya belum apa-apa di bandingkan dengan tuan yang sudah mampu memimpin perusahaan besar selama bertahun-tahun " ujar Danica membalikan pujiannya pada Dafi yang jelas lebih hebat darinya

"tapi apa yang saya bicarakan benar loh, tadi saya lihat bagaimana kamu bekerja, dan saya cukup suka dengan cara kerja kamu " ucap Dafi

"kalau begitu terima kasih tuan " balas Danica pada akhirnya

"bagaimana jika kita ngobrol sambil lanjut melihat para pekerja " ajak Dafi

"baik tuan" Danica pun berjalan beriringan dengan Dafi sambil menceritakan progres apa yang akan di kerjakan oleh Danica untuk membantu promosi hotel baru perusahaan Dafi

"ini sudah jam makan siang, bagaimana jika kita makan siang bersama " tanya Dafi

Danica nampak melirik jam di pergelangan tangannya dan benar saja ini sudah jam makan siang "baiklah tuan " Danica yang tidak enak hati menolak, mengiyakan saja ajakan Dafi untuk makan siang bersama

***

Di sela kegiatan makan siang mereka tiba-tiba saja Dafi membahas perihal yang menurutnya begitu sensitif untuk di bahas dengan orang yang baru di kenal

"kemarin saya sempat mendengar ceritamu dengan kak Al dan juga Lionel " ucap Dafi menghentikan gerakan tangan Danica

Danica meletakan sendoknya dan menatap datar Dafi " lalu..." tanya Danica

Dafi terkekeh melihat reaksi Danica " tenang saja Danica, aku hanya bertanya bukan untuk menghakimi kamu " ujar Dafi meluruskan

"maaf tuan, di sini kita baru saja mengenal dan saya rasa anda tidak punya hak untuk membahas hal pribadi dengan saya biarpun baik kak Al maupun tuan Lionel adalah saudara anda. Jika memang anda begitu penasaran tolong tanyakan saja pada mereka jangan pada saya karena pertanyaan anda membuat saya kurang nyaman " ucap Danica dengan dingin

Dafi tersenyum simpul ke arah Danica "sekarang aku tahu kenapa Lionel begitu menggilaimu " ucap Dafi membuat Danica bergidik ngeri

"apa kalian sekeluarga adalah orang-orang aneh " tanya Danica membuat Dafi tergelak akan pertanyaan Danica

"kenapa kamu bertanya hal itu " tanya Dafi

"yang satu adalah orang yang paling tidak peka menurutku, yang lainnya adalah orang yang sulit di ajak bicara dan hanya mau untuk di dengar sedangkan anda adalah orang yang sok tahu " ucap Danica dengan sinis

"sepertinya aku mulai tertarik padamu nona Danica Xaviera" ucap Dafi dengan senyum lebarnya

***

Di Inggris

Felicia baru saja sampai di rumah mewah milik keluarga Xavier, dan dia sudah di sambut oleh tatapan dingin dari Valentino Xavier selaku kepala keluarga

"Daddy " panggil Felicia dengan suara lirih

"apa yang Daddy bilang padamu saat Daddy meninggalkanmu disana Felicia " tanya Valentino dengan dingin

"untuk menyelesaikan skripsiku " balas Felicia dengan takut-takut

"lalu apakah semua sudah selesai " tanya Valentino lagi

"belum Dad" balas Felicia

"kamu sendiri yang bilang butuh tambahan data untuk bahan skripsimu tapi kenyataannya selama tiga bulan kamu malah sibuk menggoda seorang pria, apa ini didikan daddy untukmu Feli " bentak Valentino

"sudah cukup Valentino " seru Fira mencoba menghentikan bentakan Valentino pada Felicia

Valentino menoleh ke arah Fira dengan tatapan tajamnya "apa sekarang aku tidak boleh bersuara saat kelakuan anak kamu membuatku malu pada salah satu sahabat lamaku " tanya Valentino dengan dingin

"aku tidak melarang kamu bicara Valentino, tapi apa yang di lakukan Felicia tidak salah, dia hanya ingin mengusahakan pria yang di sukainya " ujar Fira membela Felicia

"sudah aku bilang Fira, enyahkan pikiranmu untuk masuk ke dalam keluarga Yumi" ucap Valentino dengan tajam

Fira menatap lurus ke arah Valentino "kalau aku tidak boleh mengusik anak Yumi, bagaimana jika dengan anak Hady " tanya Fira dengan seringainya

"kamu jangan gila Fira, anakmu bisa mati kalau kamu mengusik Adnan, dia lebih gila dan lebih kejam dari Yumi " cecar Valentino

"siapa yang bilang Adnan" tanya Fira dengan senyum. miringnya "yang aku maksud adalah Gibran adiknya Adnan " ujar Fira

Valentino meraup wajahnya kasar "apa kamu ingin menjual anak-anakmu hanya karena kamu gila kekuasaan Fira " tanya Valentino tak percaya akan kelakuan Fira yang makin menjadi

"iya " teriak Fira

"stop Fira" Valentino begitu geram dengan tingkah Wanita yang masih berstatus istrinya

"mau apapun yang kamu lakukan cintaku untukmu sudah lama mati, dan ketiga anakmu sebagai pengingatnya " ucap Valentino bergegas pergi meninggalkan Fira dan juga ketiga anak mereka

"hiks hiks hiks " tangis Fira pecah setelah Valentino pergi menjauh

"maafkan aku mom " ucap Felicia merasa bersalah akan kegagalannya menuruti keinginan mommy nya

Fira menatap tajam ke arah Felicia "karena kelahiranmu suamiku membenciku jadi kamu harus bertanggung jawab Feli" seru Fira dengan dingin

"harusnya mommy tidak seperti ini mom " seru Jefrey anak kedua Fira "bukan kesalahan kami kalau kami lahir, kami lahir di dunia murni adalah salah mommy yang gila sentuhan pria " seru Jefrey melayangkan protesnya pada sang ibunda yang melahirkannya

"Plak" tangan Fira langsung melayang ke pipi anak keduanya "kamu gak tahu bagaimana rasanya jadi mommy yang harus hidup dengan penuh tekanan untuk memiliki keturunan, dan sayangnya dengan Daddy kalian Mommy tidak bisa mendapatkannya " kesal Fira akan kenyataan pahit yang harus ia hadapi

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!