Suami Misterius Ku

Bastian menatap malas pada seorang gadis yang sudah di atur oleh Mama Linda, tapi karena sangat di paksa maka Bastian baru berangkat tadi dengan rasa malas yang tidak karuan. hal yang paling ia benci sekarang adalah bertemu dengan seorang wanita, mana rata rata wanita yang di jodohkan dengan nya sangat tidak sesuai dengan selera.

Mulai dari wajah hingga bentuk tubuh dan juga sikap, sama sekali tidak ada yang membuat Bastian selera di buat nya. kalau saja bisa maka dari jauh saja melihat dan langsung pulang, Bastian memang sangat rewel apa bila soal wanita, harus sesuai dengan apa yang ada di dalam otak nya, kalau tidak pas maka hanya akan jadi pertengkaran antara dia dan juga Mama Linda.

Entah standar nya yang terlalu tinggi atau memang dasar wanita pilihan Mama Linda saja yang tidak tepat, sebab sebuah wajah yang kecil dan hidung mancung runcing sangat tidak bisa ia lupakan sejak dulu hingga saat ini, maka setiap wanita yang ia lihat terasa biasa saja.

Walau pernikahan mereka mendadak dan semua terasa sangat singkat, nyata nya kisah mereka tidak mampu untuk Bastian lupakan begitu saja. Sela tetap bertahta di dalam hati pria ini, rasa rindu yang kadang kala membuncah apa bila sedang sendirian di dalam kamar, di tambah saat teringat kala itu Bastian menceraikan Sela di kantin sekolah.

"Bas!" Dion melambaikan tangan agar Bastian melihat dia.

"Ratna, aku pamit dulu karena ada teman yang harus ku temui." Bastian meninggalkan gadis berambut pirang.

"Bas! kamu jangan begitu dong, masa main tinggal saja." protes Ratna tidak suka.

"Jangan bertingkah, aku cuma mau bertemu dan sesudah itu selesai karena kita tidak cocok!" tegas Bastian.

"Ya di coba dulu, kita kan perlu mengenal satu sama lain." Ratna mencoba untuk membujuk dosen muda yang sangat tampan ini.

"Tidak perlu, aku sudah tak tertarik padamu dari luar atau pun dalam!" Bastian menolak mentah mentah.

Ratna menghentakan kaki nya kesal karena di tolak lagi oleh pria ini, sakit hati dan juga malu karena ada pria sekekeh ini menolak cinta yang akan ia berikan. padahal Ratna adalah gadis paling cantik di kampus, namun tetap saja tidak bisa membuat hati Bastian goyah.

"Lama baru kelihatan kamu, Di!" Bastian menyalami teman SMA nya.

"Aku lagi sibuk ngurus bengkel, alhamdulilah ramai." jawab Dion yang sudah punya usaha bengkel sendiri.

"Alhamdulilah, aku sudah lama merancang mau kesana tapi enggak sempat." Bastian memesan makanan dan juga minuman.

"Enggak di niatin kok, jadi ya enggak sempat lah." jawab Dion.

Bastian tertawa lepas mendengar ucapan Dion, teman nya ini memang tampak luar kalem dan pendiam. padahal asli nya juga luar biasa apa bila sedang bicara ketus, jadi dia sudah memaklumi karena sudah berteman lama dengan Dion anak nya Pak RT di kampung mereka yang tidak jauh dari kota ini.

Dion dan juga Bastian memang sudah tinggal di kota, Dion pindah karena usaha bengkel nya kian maju dangan sangat ramai sehingga pindah kesini. sedangkan Bastian pindah karena Mama Linda ingin menjaga jarak dari keluarga Rosana, maka nya dia mengajak sang anak du kota saja agar lebih aman dan dekat pula dengan kampus Bastian.

"Kamu ada pulang kampung, Di?" tanya Bastian menatap Dion.

"Ada, tapi yang kau pikirkan itu tidak ada di sana!" jawab Dion.

"Memang nya apa yang ku pikirkan?" Bastian pura pura bego.

"Heleh tau lah aku gaya mu, Sela sudah tidak tinggal di kampung lagi." jelas Dion.

"Loh kemana, apa dia pindah sama Bu Rosana juga?!" kaget Bastian langsung terlihat dari wajah nya.

"Sela tinggal di kota, kalau orang tua nya ya tetap di rumah lama." jawab Dion.

"Di kota ini juga?" Bastian penuh harap sudah.

"Iya, tapi aku tidak tau dia tinggal di daerah mana karena tidak pernah bertemu dengan dia." Dion memang tidak pernah bertemu Sela.

Ada raut kecewa di wajah Bastian karena memang dia masih berharap pada sang mantan istri agar bisa bertemu lagi, setidak nya masih kontak lewat ponsel lah untuk tau kabar satu sama lain. sejak bercerai dan Mama Linda sampai mendatangi rumah Sela, hubungan mereka memang memburuk dan akhir nya Sela mengganti nomor ponsel serta akun sosial media nya.

"Aku ada sih nomor nya, dia kerja jadi asisten sekarang tapi kata nya mau berhenti kalau tidak salah." ujar Dion membuka ponsel nya.

"Dia kelihatan nya baik baik saja." gumam Bastian.

"Sela punya gangguan tidur, dia pernah cerita sama aku dan bila tidur sebentar saja maka mimpi buruk selalu datang." jelas Dion.

"Pasti karena masa lalu itu, kasihan sekali dia." Bastian mengusap wajah nya kasar.

"Maka nya dia cari rumah tersembunyi dan kabar nya lagi rumah dia agak di hutan, aku kenal juga dengan teman dia." beritahu Dion.

Bastian menarik nafas panjang karena harapan untuk bertemu pasti sangat mustahil untuk dia, namun hati nya meyakinkan bahwa dia pasti bisa bertemu suatu hari nanti. sebab Sela juga sudah di rumah kota, bukan di kampung lagi sehingga Mama Linda pasti tidak akan tau akan hal itu.

"Ini nomor ponsel nya, jangan menghubungi di jam sembarangan." pesan Dion.

"Apa dia sangat sibuk?" tanya Bastian pula menatap Dion.

"Ya kan dia kerja, takut nya malah terganggu kalau di telfon tidak ingat jam." sahut Dion memakan semua makanan yang lezat ini karena besok harus puasa.

"Nanti saja aku akan mencari jam istirahat, terima kasih ya sudah memberiku nomor nya." Bastian girang sekali.

"Dia marah enggak ya karena nomor nya ku berikan padamu?" Dion cemas sendiri jadi nya.

"Nanti aku enggak akan bilang dari kamu, pokok nya akan ku jaga rahasia nya." Bastian tersenyum girang.

Dion menggelengkan kepala karena dia sama sekali tidak menyangka Bastian masih akan secinta ini pada mantan istri kecil nya, padahal Dion mengira Bastian akan mencari kekasih lagi dengan pekerjaan nya yang bisa di bilang matang itu.

"Kau masih mencintai nya, Bas?" Dion bertanya serius.

"Hem?!" Bastian menatap Dion yang juga sedang menatap nya.

"Dia sudah kaku, Sela yang sekarang begitu berubah sekali." beritahu Dion yang sudah pernah bertemu.

"Apa gara gara perpisahan itu ya membuat dia begitu?" Bastian menyesal sekali rasa nya.

"Entah lah, aku juga tidak tau." Dion menggelengkan kepala.

Sela memang sudah tidak seperti dulu lagi yang amat ceria, dia menjadi orang yang kaku dan tidak suka bertemu dengan banyak orang orang, apa lagi yang sama sekali tidak ia kenal sebelum nya.

Selamat menjalan kan ibadah puasa, ini kalau yang punya asam lambung maka pasti jam segini mual banget.