Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Eliana terbelalak begitu melihat wajah Erland yang masih kecil, mirip sekali dengan pria yang menolongnya waktu itu.
"Ini kan foto anak yang menolongku dulu?"
Tangan Eliana gemeteran saat memegang foto Erland yang masih kecil itu, menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Jadi pria itu yang sudah menolongku waktu itu?"
Miss Bona juga ikut terkejut mendengarnya, "Jadi maksudnya Erland ini yang menolong anda, Nona El? Itu artinya Erland anak dari orang yang telah menculik anda."
Miss Bona memberikan foto kedua orang tua Erland pada Eliana.
Eliana nampak terkejut begitu melihat foto Riko, orang yang telah menculik dirinya 13 tahun yang lalu. Dia sangat tidak percaya bagaimana mungkin ada seseorang ayah tega menyiksa anaknya.
"Berdasarkan hasil penyelidikan detektif yang kita sewa, ibunya Erland ini sudah di vonis mandul, ada kemungkinan Erland hanyalah anak angkat."
Eliana membulatkan matanya, "Anak angkat?"
"Iya, Erland sering mendapatkan kekerasan dari ayah angkatnya."
Mata Eliana berkaca-kaca, tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan Erland saat dia masih kecil, apalagi Eliana menyaksikan sendiri bagaimana kejamnya Riko menyiksa Erland.
Miss Bona memperhatikan Eliana, Eliana jarang sekali bersimpati kepada orang lain, malahan dia adalah seorang Direkur yang sangat kejam karena suka main pecat karyawan seenaknya.
"Mana kartu namanya?" tanya Eliana pada Miss Bona.
Miss Bona memberikan kartu nama Erland pada Eliana.
"Aku harus menemuinya."
"Tapi sebentar lagi ada pertemuan para para pemegang saham, nona." Miss Bona sudah yakin bahwa para pemegang saham itu akan mempermasalahkan jabatan Eliana, dan menuntut Eliana karena belum menikah juga di usainya ke 22 tahun ini, bisa jadikan alasan untuk menggeser jabatan Eliana.
Namun Eliana tidak mempedulikan ucapan Miss Bona, yang ada dipikiran Eliana sekarang ingin bertemu dengan Erland, orang yang telah berjasa dalam hidupnya, pahlawannya.
Eliana segera pergi bersama supirnya menuju tempat kerja Erland, pasti saat ini Erland sedang berada di tempat kerjanya.
...****************...
"Apa kamu tidak penasaran dengan gadis yang pernah kamu tolong itu?" tanya Rizal pada Erland.
Saat ini mereka berada di kantor mereka yang kecil, kebetulan hari ini mereka belum mendapatkan job juga.
"Tentu saja aku penasaran, aku harap dia hidup dengan baik." jawab Erland dengan santai sambil menikmati kopi hitamnya.
"Bagaimana kalau suatu saat nanti kamu bertemu dengannya?" tanya Rizal lagi.
Erland berpikir sejenak, "Emm... entah lah, bisa aja dia sudah melupakanmu aku."
"Hmm... ayahmu sangat kejam sekali, apa mungkin kamu bukan anaknya?"
Erland terdiam, saat dia masih kecil dia memang tahu bahwa dari Kinar bahwa dia bukanlah anak kandung Kinar dan Riko, Kinar sengaja mengatakannya agar jika Erland sudah dewasa nanti bisa mencari kedua orang tuanya. Tapi dia sama sekali tidak ada niat untuk bertemu orang tua aslinya, mungkin saja mereka sengaja membuangnya. Apalagi dia sudah merasakan kehangatan dan kasih sayang keluarga dari keluarga Bu Darmi.
Berbeda dengan Juan, dia menjalani hidup yang penuh dengan tekanan dari Tuan Mario, dia harus selalu patuh dengan apa yang Tuan Mario perintahkan padanya.
Juan berpapasan dengan Eliana di basement.
"El!"Juan tersenyum manis saat berpapasan dengan gadis yang dicintainya.
"Oh Juan." Eliana berbalik menyapa Juan walaupun dengan nada dinginnya.
"Hari ini akan ada penerimaan karyawan baru El," Minggu kemarin Eliana banyak memecat orang yang tidak bisa disiplin dalam pekerjaannya, apalagi jika tidak becus dalam bekerja, makanya Alaska Corp membuka lowongan pekerjaan.
"Aku percayakan semua itu padamu." Eliana memang mempercayai Juan, tapi tidak dengan ayahnya.
"Kemarin aku..."
"Maaf Juan, aku buru-buru." Eliana memotong perkataan Juan.
Eliana segera masuk ke dalam mobil, sang supir yang sudah standby dari tadi segera menjalankan mobilnya meninggalkan basement.
Juan hanya menatap mobil Eliana yang jaraknya semakin jauh, Tuan Mario menyuruh Juan untuk mengambil hati Eliana, namun sayangnya gadis itu terlalu sulit untuk digapai hatinya.
...****************...
Chelsea merasa bersalah pada Erland karena dia telah terpedaya dengan janji manis Ruben sampai rela memberikan sesuatu yang berharga pada Ruben. Ruben memang mengetahui Chelsea memiliki pacar, tapi dia tidak menyerah untuk mendapatkan hati Eliana ditambah dukungan dari orang tua Chelsea.
[Apa kamu sudah memutuskan pacarmu, honey?]
[Putuskan saja pacarmu. Aku ingin hanya aku yang ada di hatimu. Aku tunggu di hotel yang kemrin ya sore ini, honey. Love u so much.]
Ruben mengirim pesan pada Chelsea, saat ini dia sedang berada di kamar hotel. Ruben menyimpan handphone di atas nakas, dia membuka seluruh pakaiannya lalu menyusul seorang wanita yang sudah telanjang di atas ranjang. Ruben ciumnya dengan penuh naf su sambil memainkan dua bukit di dadanya.
"Puas kan aku baby!" Ruben menunjuk pisang ambonnya yang ingin dipuaskan.
Wanita itu dengan senang hati melahap pisang ambon yang sudah berdiri tegak itu, memanjakannya dengan mulutnya, laki-laki itu tidak bisa hidup dengan satu wanita.
"Oh yeas baby, kau sudah pintar sekarang."
...****************...
[Iya sayang. love u too]
Chelsea membalas pesan dari Ruben, padahal dia belum siap untuk berpisah dengan Erland, pria yang dia kenal dari kecil.
Chelsea melihat ada beberapa pesan dari Erland yang belum di balas. Dia segera membalas pesan dari Erland.
[Kak Erland dimana sekarang? Aku kangen.]
Drrrttt....Drrrttt....
Chelsea tersenyum manis, dia pikir itu adalah balasan dari Erland, rupanya dia mendapatkan telepon dari nomor asing. Dia segera mengangkat panggiilan telepon itu. Rupanya itu adalah panggilan telepon dari personalia Alaska Corp. Sebuah kabar gembira karena akhirnya Chelsea di terima kerja disana.
"Jadi saya di terima kerja Pak?" seru Chelsea.
"Iya Bu Chelsea, anda diwajibkan datang siang ini ke Kantor Utama Alaska Corp. Selamat bergabung dengan perusahaan kami." kata personalia.
"Baik, pak. Nanti siang saya kesana." Akhirnya impian dia untuk bekerja disana tercapai juga.
...****************...
Eliana sudah sampai di seberang kantor milik Erland, sebuah kantor biro jasa yang Erland dirikan bersama Rizal.
"Kamu tunggu saja disini." kata Eliana pada supirnya.
"Baik Nona."
Eliana segera keluar dari mobil, dia sangat bahagia sekali akhirnya bisa bertemu lagi dengan pria yang sudah menolongnya. Kalau bukan karena dia mungkin saja Eliana tidak akan hidup sampai sekarang. Dia telah berhutang nyawa padanya.
Eliana tidak mengerti mengapa dia sangat gugup sekali hari ini, hatinya berdebar-debar. Bahkan dia harus merancang kata-kata apa saja yang harus dia ucapkan pada pria yang ingin sekali dijumpainya itu.
Rizal melihat ada Eliana di seberang jalan, menunggu lampu merah tiba untuk menyerbrang jalan.
"Wow ada wanita cantik tuh Er."
Erland yang sedang bersama Rizal di depan kantor, dia segera melihat ke arah yang ditunjukkan Rizal.
Erland membulatkan matanya saat melihat wanita yang diculik bersamanya kemarin oleh para gangster. "Oh gadis itu..."
Begitu juga Eliana, dia menatap Erland yang sedang menatap ke arahnya.
Akhirnya aku menemukan kamu, kata hati Eliana sambil tersenyum manis, sebuah senyuman yang bisa di bilang langka, karena dia jarang sekali tersenyum.
Sampai tak sengaja kedua mata mereka bertemu, saling menatap. Walaupun jarak mereka terhalangi jalan raya dan mobil yang berlalu lalang.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya....
pertemukan lah.. 😂😂