NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Gilang.

Satu minggu sudah aku tidak bertemu Renaldi bahkan tau kabarnya pun tidak. Pagi ini setelah sarapan aku ikut bibi ke. pasar karena ingin beli sesuatu yang di jual di pasar.

"Neng gak capek gitu keliling pasar sama bibi? " tanya bibi saat kami sedang di parkiran karena selesai belanjanya.

"Enggak ko bi, malahan aku senang" balas ku lalu naik ke motor karena kami berangkat pakai motor.

Namun saat di jalan tiba-tiba motor ku di serempet orang membuat aku jatuh.

"Aduh neng, neng gak apa-apa? " tanya bibi yang lebih dulu bangun.

"Enggak bi" jawab ku mencoba bangun namun kaki ku terasa sakit.

"Aduh" rintihan ku lalu duduk lagi.

"Kenapa neng? " tanya bibi.

"Kaki ku sakit bi" jawab ku sambil membuka bawah celana ku dan ternyata kaki ku berdarah.

"Masya Allah, neng terluka" ucap bibi dengan khawatir.

Aku hanya bisa meringis memegangi kaki ku yang sakit.

"Bi tolong telepon mama" titah ku pada bibi.

"Baik neng" jawab bibi namun belum sempat bibi menelepon tiba-tiba seseorang berjongkok dan hendak menggendong ku.

"Aden" ucap bibi dan aku pun kaget karena ternyata itu Renaldi.

"Bibi pulang naik taksi saja, motor biar suruh orang antar ke rumah" ucap Renaldi lalu dia langsung membawaku masuk mobil lalu pergi ke rumah sakit.

Untungnya luka ku tidka parah jadi aku bisa langsung pulang. Sepanjang perjalanan pulang kami tidak bicara sama sekali namun perlakuan Renaldi membuatku bingung.

"Ya allah sayang kenapa bisa begini? " tanya mama Tania saat aku sudah pulang.

"Aku kurang hati-hati saja ma" jawab ku.

"Ya sudah mulai sekarang mama gak akan izinkan kamu keluar dengan naik motor" ujar mama Tania dan aku hanya mengangguk saja.

Renaldi dia malah rebahan di sampingku sepertinya dia leleh.

"Mandi dulu baru tidur" tegur mama pada Renaldi.

"Aku ngantuk ma, mau tidur dulu" balasnya dan langsung tidur.

"Ya sudah kamu juga istirahat nanti kalau waktunya makan mama suruh bibi bawa ke kamar" ucap mama dan aku hanya mengangguk.

Aku melirik Renaldi dan ternyata dia sudah tidur, ku tatap wajahnya dan entah kenapa hatiku malah berdebar padahal dia tidak menatap balik.

Akhirnya aku ikut tidur dan ini kaki pertama kami tidur satu ranjang, selama ini kami selalu tidur terpisah karena entah karena apa Renaldi dia tidak mau tidur satu ranjang dengan ku.

Saat bangun aku sudah tidak melihat Renaldi, akhirnya aku pun mencoba turun namun kaki ku masih sakit. Tapi aku ingin ke kamar mandi dan bingung harus bagaimana.

Renaldi menghampiriku dia sepertinya baru keluar dari kamar mandi.

"Mau kemana? " tanyanya dengan dingin.

"Pengen ke kamar mandi" jawab ku.

Namun tanpa apa-apa Renaldi langsung nunduk dan langsung menggendongku membuat aku kaget dan langsung berpegangan di lehernya.

Saat di kamar mandi aku di turunkan lalu dia keluar dan aku langsung melakukan tujuan ku ke kamar mandi apa. Setelah selesai aku mencoba berjalan perlahan namun saat membuka pintu aku di buat terkejut karena Renaldi ada di depan pintu dan akhirnya aku terjatuh menimpanya.

"Sayang ayo kita makan" ucap mama tiba-tiba masuk dan melihat posisi kami saat ini.

"Ma maaf mama ke luar lagu" ucap mama hendak ke luar lagi.

"Ma, bantu kami bangun" panggil Renaldi dan akhirnya mama membantu aku bangun dan Renaldi.

"Mama pikir kalian" ucap mama.

"Aku kaget saat melihat bang Renaldi di depan pintu" balas ku.

"Ya lagian lo, bukannya manggil malah jalan sendiri, udah tau kaki lagi sakit" omel Renaldi dan entah kenapa malah membuat aku senang padahal dia sedang marahin aku.

"Sudah-sudah, makanan sudah siap, mau mama bawakan kemari atau gimana? " tanya mama.

"Suruh bibi bawa ke sini nanti aku turun" jawab Renaldi dan mama pun mengangguk lalu keluar sedangkan aku diam di kamar karena kaki ku masih sakit.

Setelah makan aku hanya bisa bermain ponsel karena bingung mau ngapain juga. Namun tiba-tiba ponselku berdering tanda ada pesan masuk aku pun segera membukanya dan saat di buka aku terkejut ternyata itu sebuah vidio. Tak lama orang yang mengirim vidio itu menelepon ku. Dia mengancam akan menyebarkan Vidio itu jika aku tidak memberikan apa yang dia mau. Namun aku minta waktu untuk bertemu dengannya karena kondisi ku saat ini tidak memungkin kan untuk ke luar rumah.

Setelah satu minggu akhirnya kaki ku sembuh dan hari ini aku sudah berjanji dengan seseorang yang mengirimkan vidio itu padaku. Kami bertemu di sebuah kafe yang tak jauh dari rumah karena aku belum bisa pergi lebih jauh. Aku masuk ke kafe itu dan langsung mencari meja yang telah di beritahukan. Aku mendekati orang itu dan saat sampai meja aku di buat terkejut ternyata itu.

"Gilang" ucapku kaget.

"Iya ini gue" balasnya.

Aku pun hendak pergi namun dia langsung menarik ku dan berbisik "Gue bisa aja membagikan vidio ini keluarga lo dan bahkan reputasi suami lo hancur" ancamnya.

"Oke sekarang mau lo apa? " tanya ku dan duduk di hadapannya.

"Gue cuman pengen lo ngasih duit itu saja dan vidio itu akan aman" jawab nya.

"Berapa? " tanya ku dan Gilang langsung menyebutkan nominalnya dan aku lempar uang itu lalu pergi.

Aku pulang ke rumah dengan perasaan takut karena aku takut keluarga ku tau jika aku memberi uang pada Gilang. Namun aku bersyukur Gilang tidak terlalu sering meminta uang dan sejak hari itu dia tidak ada menghubungi ku lagi. Aku ingin menghapus semua vidio itu namun aku bingung bagaimana caranya. Aku takut jika terlalu sering menemui Gilang Renaldi akan tau dan dia pasti marah besar.

Seperti malam ini aku sedang makan malam tiba-tiba Gilang menghubungi ku dan aku langsung mematikannya agar tidak membuat Renaldi curiga. Selesai makan aku masuk kamar lebih dulu dan langsung menghubunginya benar saja dia minta uang kembali dan aku menyetujuinya untuk bertemu besok. Saat telepon mati Renaldi masuk dan itu membuat aku terkejut

"Abang" ucapku,

"Lo kenapa kaya yang terkejut gitu gue masuk? " tanya nya.

"Gak apa-apa tadi aku lagi melamun" jawab ku lalu berbaring. Namun aku bisa merasakan tatapan tajam dari Renaldi yang sepertinya dia merasa aneh dengan gerak gerik ku.

Besoknya saat aku bagun entah kenapa tiba-tiba kepala ku pusing dan bahkan aku merasa mual. Aku pun segera ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutku.

"Gue kenapa? "pikirku.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!