seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Tak menunggu lama, liona keluar dan menguncinya lagi dari luar.
Terdengar suara desahan,liona bergidik.
Di luar di suatu lorong liona tambah merinding melihat salah satu Vampir menatapnya dengan tatapan lapar.
"Hei! Ada manusia!"
"Apa?! Manusia?!"
"Manusia!"
"Manusia..."
"Manusia."
Para vampir mulai mendatangi aroma darah liona yang mengalir.
Suara-suara itu membuat liona merinding. Ia sekarang dalam kerumunan vampir haus darah.
liona menoleh kanan kiri, tak ada celah!
Bagaikan keluar kandang singa masuk kandang macan (ㅠㅠ)
Terpaksa, Felix harus melawan walau dia tidak yakin akan menang.
Satu-persatu vampir ingin menyergap Felix, pertama berhasil di tangkis.
Kedua.
BUGH
BRAK
liona membalikkan badannya, bertumpu pada tembok, dia melayangkan satu kakinya ke wajah vampir itu hingga terlempar menabrak yang lain.
Belum selesai.
Dari samping, liona di tarik, kedua tangannya di tahan di belakang tubuh. Dari depan, vampir lain siap menyerang.
liona tersenyum remeh. Dia menyerang dengan kaki tapi yang di tahan tangannya, 'bodoh' Pikir liona.
Memanfaatkan situasi yang sedang di tahan salah satu vampir, liona melompat sedikit bersamaan dengan kedua kakinya menendang vampir di depannya.
Setelahnya, liona membenturkan kepala belakangnya ke vampir yang menahannya.
ARGHH!
BUGH
Menendang vampir itu hingga tersungkur.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, liona lari melewati lorong-lorong untuk mencari pintu keluar.
Di lorong itu penuh vampir, ntah sedang minum, mengobrol ataupun bercumbu.
Dan liona baru sadar kalau ini... GAY BAR! Banyak pasangan sesama jenis dimana-mana.
Disepanjang larinya liona di kejar-kejar oleh vampir haus darah.
Bisa saja liona melawan semuanya, tapi kondisinya sekarang tidak mendukung.
Luka liona tadi belum tertutup, mungkin itu yang menarik perhatian para vampir.
Semakin lama liona semakin kehabisan darah.
Tapi tunggu, dia melihat sesuatu. Ada lemari kaca berisi banyak senjata api.
"Pistol?! Kenapa ada benda itu disini?" Batin liona.
Tak memperdulikan alasannya, liona memecahkan kaca yang melindungi senjata api itu dengan botol kaca yang ia ambil di suatu meja saat dia lari tadi,lalu mengambil dua, tak lupa dengan peluru yang terpajang di sampingnya.
"Manusia!"
"Manusia, jangan lari!"
"Beri aku darahmu!"
"Darahmu milikku!"
liona menoleh ke belakang, banyak vampir yang mengejarnya. Panik, liona kembali berlari. Mengisi pelurunya, memutar tubuhnya menghadap belakang.
DOR
DOR
DOR
Sambil berlari, liona menembakan peluru asal ke Vampir-vampir yang mengejarnya.
Banyak yang terjatuh, semakin banyak yang mengejar.
"Shh!" Memegangi lukanya.
Karena banyak bergerak, luka liona semakin terbuka. Darahnya banyak keluar.
liona kembali berlari menghadap depan, sesekali mengarahkan senjatanya kebelakang dan menembak kan nya.
"Ini tidak ada habisnya! Shh... Lukaku."
Akhirnya liona melihat pintu keluar. Tapi! Ada banyak vampir yang berjaga di sana
Pasti informasi ada manusia di bar ini sudah tersebar, pikir liona
liona berhenti, kerumuman vampir yang mengejar ikut berhenti, vampir yang berjaga di pintu pun terlihat sudah berjaga-jaga.
liona gusar, bingung, ia tak tahu harus apa. Lukanya semakin banyak mengeluarkan darah dan dia tidak bisa kabur kemana-mana.
"Akhh!"
liona mencengkram kepalanya, lagi, pusing itu datang lagi.
Kepala liona terasa tertusuk beribu-ribu jarum, dan semuanya mulai terlihat berputar.
liona merosot terduduk, dia sudah tidak kuat.
"Aku... Harus pergi."
liona bertumpu pada lantai, berusaha bangkit.
Tiba-tiba
bruk!
Salah satu vampir menginjak punggung liona.
"Heii manusia, kau tidak bisa lari lagi. Kau akan menjadi makanan kami."
Di susul tawa vampir yang lain.
liona tidak ingin menyerah, tapi tubuhnya berkata lain.
Tubuhnya melemas.
ARGHH!!
Vampir yang menginjak liona terhempas, jauh.
Tiba-tiba cahaya merah cerah mengurung tubuh liona, membentuk sebuah lingkaran pelindung.
BRUGH!! BRAK!!
Atap bar hancur, reruntuhannya menghancurkan isi bar, tapi tidak mengenai tubuh liona.
"IBLIS?!"
