Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.curhat
Lita memasuki Restoran dengan langkah tergesa-gesa dia pun langsung menuju Toilet.
Di dalam sana gadis itu menumpahkan air matanya,
untung saja didalam Toilet suasananya sedang sepi.
Setelah puas menangis Lita membasuh wajahnya dengan air lalu mengeringkan nya dengan tisu.
Keluar dari toilet Lita langsung ke ruang ganti untuk berganti seragam kerja,setelah selesai Dia kembali menuju tempat kerjanya.Saat berjalan seseorang memanggilnya,Dia pun menoleh
"Lita". panggil Pak Teguh.
Gadis itu menghampirinya.
"Ya Pak ada apa?
"Kamu di panggil sama Bos disuruh ke ruangannya".ucapnya memberitahu.
Gadis itu hanya terdiam di tempatnya,lalu laki-laki itupun menegurnya lagi.
" Arlita ,cepatlah ke sana".
"Baik Pak.Pak boleh saya tahu Bos memanggil saya untuk apa?
Pak Teguh tidak menjawab nya dia cuma menaikan bahunya karena tidak tahu.
Akhirnya dengan langkah sedikit gontai di langkahkan kakinya menuju ruangan sang pemilik Restoran yang berada di lantai 2.
Setelah menaiki tangga sampailah dia di depan pintu ruangannya.
Tok....tok..tok
Aku mengetuk pintu dan terdengar suara orang dari dalam."Masuk".
Aku membuka handel pintu dengan pelan lalu pintunya pun terbuka.
Aku melihat laki-laki itu sedang fokus dengan laptopnya sepertinya dia sedang sibuk.
Aku berdiri didepan meja kerjanya."Bapak panggil saya?
Dia melihatku lalu menutup laptopnya.
Aku menjadi sangat risih saat dia menatapku.
Laki-laki itu pun bangun dari duduknya dan berjalan kearah sofa,lalu dia duduk di sofa.
"Duduklah Ar,apa kamu tidak capek berdiri terus".ucapnya.
Gadis itupun menurut dan berjalan kearah sofa lalu duduk disofa.Kami pun saling duduk berhadapan hanya dihalangi sebuah meja.
"Bukankah sudah pernah aku katakan padamu kalau kita lagi berdua jangan pernah bicara dengan bahasa formal".
"Maafkan aku".ucapku sambil menunduk.
" Aku tahu kamu lagi banyak masalah tapi apa kamu lupa kalau aku selalu ada buat kamu. kamu bisa jadikan Aku sebagai teman curhat kamu".
Aku mengangkat kepalaku mendadak merasa aku terharu setelah mendengarnya berbicara seperti itu.
" Ceritakan Lah,aku siap mendengarkannya".
Aku melihatnya dan menganggukkan kepala tanda iya.
"Tapi sebelum kamu cerita,aku ingin menanyakan suatu hal yang sangat pribadi sama kamu".
"Hal apa yang ingin kamu tanyakan?
"Maaf sebelumnya,tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kamu dengan seseorang laki-laki,siapa laki-laki itu?tanyanya dengan nada lembut.
"Laki-laki itu adalah Ayahku".
Pramudya hanya diam.Dia bisa melihat dari wajah gadis ada di depannya menunjukkan bahwa dirinya habis menangis itu terlihat dari matanya yang sedikit sembab.
Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangan tanpa terasa dia menangis.
Pramudya bangun dari duduknya dan mendekatinya lalu memeluk gadis itu.
" Menangis lah, keluarkan semua beban yang ada didalam hatimu".ucapnya sambil menepuk punggung ku dengan lembut.
Saat aku mendapat pelukan dari laki-laki ini mendadak hatiku merasa begitu tenang pelukannya begitu hangat,sudah lama aku tidak pernah merasakan pelukan seperti ini.
Setelah hatiku merasa sudah tenang pelan-pelan Pramudya melepaskan pelukannya.
Dia memberikan segelas air putih dan juga kotak tisu untukku.
"Makasih".ucapku sambil meminum air putih yang diberikannya.
" Sama-sama ".Pramudya kembali duduk di sofa .
Mendadak suasana menjadi hening.
" Maaf aku tadi merepotkan kamu".ucapku.
"Ar,aku sudah pernah berjanji kalau aku akan selalu ada buat kamu,jadi kamu tidak usah merasa sungkan".
"Iya aku tahu ,selama ini aku hanya menyimpannya sendiri.
Aku hanya ingin berusaha menjadi orang yang kuat dimata Ibu dan kedua Adikku.
Aku selalu sikap bahagia padahal dalam hati ini banyak menyimpan luka,rasa kecewa dan rasa tidak percaya diri selalu singgah di hati ini.
Malah terkadang rasa marah selalu singgah di hatiku,kalau aku boleh memilih aku hanya ingin hidup bahagia,hanya itu.
Aku sempat berpikir apakah aku ini seorang anak angkat bisa-bisanya dia begitu tega membuang anak kandungnya,
menelantarkannya hanya demi selingkuhannya yang jelas-jelas cuma seorang wanita mandul.
Mungkinkah laki-laki itu bangga setelah membuang keluarganya dan menggantinya dengan yang baru?
Lalu,mengapa baru sekarang laki-laki itu menyadarinya setelah 5 tahun,apakah karena dia tidak bisa mendapatkan anak dari wanita itu?
Ataukah mungkin sekarang ini laki-laki itu sudah mendapatkan karmanya."ucapku.
"Dari mana kamu tahu kalau wanita itu ternyata mandul?
tanya Pramudya ingin tahu.
" Aku tidak sengaja mendengarnya,waktu itu kami masih tinggal di Bandung.
Aku pernah membuntutinya lalu Aku mendengarnya berbicara dengan seseorang bahwa Dia ternyata seorang wanita mandul.
Pramudya mendengarkannya.
"Ternyata kamu adalah gadis yang kuat,Aku bangga karena mencintaimu ".ucapnya dalam hati.
Pramudya menggenggam tanganku."Jadilah Arlita yang kuat".
Aku tersenyum.
bersambung