NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:755.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Selembar Perjanjian

Fajar telah tiba, cahaya yang menembus di balik jendela menyoroti wajah dari gadis yang tengah bermimpi dalam tidurnya yang lelap. Ia terbangun di kala cahaya itu menyilaukan kedua matanya. Ketika ia terbangun, tercium bau sedap dari arah dapur.

"Wah wangi," ucapnya mengikuti bau tersebut.

Saat tiba di dapur, tampak Janus yang tengah sibuk memasak. Astrid berdiam diri menatap kagum suaminya yang sangat lihai memasak.

"Pandai juga memasak," gumam Astrid.

"Dari pada sibuk liatin aku, mending kamu cepat siap-siap. Udah keburu siang, nanti telat," ucap Janus dengan mata yang fokus menatap masakan di depannya.

Astrid pun segera bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat ia telah selesai bersiap-siap, meja makan sudah di penuhi beberapa hidangan yang telah di siapkan Janus untuk sarapan. Namun, ada satu hal yang membuat Astrid merasa heran, yaitu selembar kertas yang berada di atas meja makan tersebut.

"Kertas Apaan?" tanya Astrid.

"Sarapan dulu. Nanti setelah selesai sarapan aku bakal jelasin mengenai kertas tersebut," jawab Janus.

Astrid pun mulai menyantap hidangan yang di siapkan suaminya itu. Hidangan yang di masak oleh Janus sangat enak, hingga membuat Astrid sangat lahap ketika menyantapnya.

"Lumayan enak juga. Ternyata seorang cowok jago juga masaknya," ucap Astrid yang sangat menikmati hidangan tersebut.

"Iyalah jago, apa sih yang ga bisa aku lakuin," ucap Janus menyombongkan diri.

"Oh jadi maksud kamu, kalau kamu itu pandai dalam berbagai hal," ucap Astrid memberikan setengah senyuman.

"Iya aku pandai dalam berbagai hal, jadi ga ada yang ga bisa aku lakuin," ucap Janus dengan senyum sombongnya.

"Oh jadi kamu pandai dalam hal apapun. Kalau gitu coba dong lompat dong dari balkon," ucap Astrid dengan mata yang tertuju menatap hidangan di piringnya.

Janus tersentak dengan ucapan yang di lontarkan istrinya itu, "Aku pandai dalam berbagai hal, bukan berati aku bisa lompat dari balkon yang tingginya mencapai 30 meter."

"Idih pandai berbagai hal. Sombongnya ga ketulungan sih, di suruh lompat aja ga bisa kan," ucap Astrid.

"Iya... itu kan... ah sudahlah cepat habiskan makananya," ucap Janus yang seketika merasa gugup.

***

Seusai Astrid menghabiskan hidanganya, Janus mulai menjelas isi tulisan di kertas tersebut.

"Ini perjanjian yang harus kamu lakukan selama kita menikah. Kita menjalin hubungan sebagai suami istri hanya sampai 2 tahun. Jadi, setelah 2 tahun aku akan menceraikan kamu," ucap Janus.

Janus menyodorkan kertas tersebut untuk di baca oleh Astrid. Dalam isi kertas tersebut ada berbagai perjanjian yang harus di setujui oleh Astrid. Yang pertama, sebagai seorang istri, Astrid wajib melakukan pekerjaan rumah tangga. Di mulai dari beres-beres rumah, mencuci baju, berbelanja bahan makanan, serta memasak. Yang kedua, selama Astrid di luar sekolah, Astrid harus memanggil Janus dengan sebutan kakak. Kemudian yang terakhir, pihak suami maupun istri harus bisa bersandiwara di depan keluarga sebagai pasangan yang akur dan saling mencintai. Lalu jika Astrid melanggar perjanjian tersebut, maka akan di kenakan sanksi yaitu, pemotongan uang bekal.

Astrid merasa di rugikan dengan surat perjanjian tersebut. Karena peraturan tersebut hanya berlaku untuk Astrid.

"Apaan sih, kenapa peraturan ini hanya berlaku untukku saja. Udah gitu aku harus beres-beres rumah, mencuci dan memasak, selama ini aku belum pernah melakukan itu semua. Apa lagi masak, aku ga bisa memasak," ucap Astrid kesal.

"Aku kan suami, aku yang nyari uang untuk kebutuhan kita sehari-hari. Kalau kamu ga bisa, belajar dong,"

"Oh ok. Kalau gitu, aku juga harus menulis beberapa peraturan yang harus kamu laksanakan selama kita menikah," ucap Astrid sembari mengeluarkan pulpen di dalam tasnya.

Astrid lalu menambahkan perjanjian di kertas tersebut. Yang pertama, ia menulis bahwa Janus tidak boleh melarang Astrid untuk menjalin hubungan asmara dengan pria lain. Yang kedua, bagi kedua belah pihak dilarang mencampuri urusan pribadi entah apapun itu, kecuali diminta. Dan yang terakhir, setiap bulan Janus harus memberikan uang lebih untuk keperluan skincare istri. Jika Janus melanggar, maka selama satu minggu pekerjaan rumah tangga harus di kerjakan oleh Janus.

"Silahkan di baca," ucap Astrid menyodorkan kertas tersebut.

Setelah membaca isi perjanjian yang tulis Astrid, Janus tampak ragu untuk menyetujui perjanjian yang di tulis oleh istrinya itu.

"Aku kurang setuju sama perjanjian yang pertama. Gimana kalau kamu pacaran dan ketahuan oleh keluarga kita, terutama kakekku," ucap Janus.

"Tenang saja aku bisa atasi itu. Dan aku juga bisa sembunyikan dengan rapat dan rapih," ucap Astrid.

"Gimana kalau kamu ceroboh dan ketahuan. Pokoknya aku ga setuju," ucap Janus menyodorkan kembali kertas tersebut.

"Kalau kamu ga setuju, aku juga ga setuju dengan peraturan yang kamu buat. Mending kita bercerai saja deh," ucap Astrid kesal.

"Eh jangan-jangan!!! oke aku setuju, awas saja kalau ketahuan."

"Oke siap deh."

Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian tersebut. Astrid dan Janus pun menandatangani surat perjanjian yang telah di beri materai itu. Selesai tanda tangan, Astrid dan janus segera bergegas pergi ke sekolah.

Namun, ketika Astrid akan hendak menaiki angkot, Janus menghampiri Astrid dengan mobil sportnya.

"Ayo naik," ucap Janus membuka kaca mobil.

"Tidak ah, aku naik angkot saja," tolak Astrid.

"Pergi bareng saja. Kalau kita pergi terpisah, pasti para tetangga di apartemen bakal beprasangka, bahwa aku tega ngebiarin sepupu aku pergi sekolah naik angkot."

"Hm, iya deh," ucap Astrid segera menaiki mobil Janus.

Setelah Astrid naik, Janus pun segera menancap gas mobilnya. Setengah perjalan telah di lalui Janus dan Astrid. Namun tiba-tiba saja Janus menghentikan mobilnya.

"Turun," ucap Janus.

"Eh kenapa aku harus turun, kan belum sampai ke sekolah," ucap Astrid heran.

"Kalau kita pergi ke sekolah bareng, orang-orang di sekolah pasti bakal curiga sama kita. Aku hanya bisa ngantar sampai sini, dari sini kamu bisa naik angkot," ucap Janus.

"Baiklah pak Janus yang terhormat dan songong. Mending dari tadi saja aku naik angkot," ucap Astrid kesal, lalu turun dari mobil.

Janus kembali melajukan mobilnya, sementara Astrid masih berdiam diri pinggir trotoar untuk menunggu kedatangan Angkot. Beberapa menit telah berlalu, namun angkot tak kunjung juga datang. Astrid sangat gelisah, karena 15 menit yang akan datang merupakan pertanda bel sekolah akan berbunyi.

"Gimana nih, masa telat sih. Dasar Janus sialan, udah dua kali bikin aku telat," gerutu Astrid yang semakin merasa kesal dengan Janus.

Tampak dari kejauhan, seseorang yang berseragam sama dengan Astrid sedang mengendarai motor. Dengan terburu-buru Astrid pun lalu melambaikan tangannya.

"Tunggu!! teriak Astrid.

Seketika pengendara tersebut menghentikan lajuannya.

"Boleh ikut nebeng ga? dari tadi aku nungguin angkot belum ada yang dateng, aku takut telat nih. Aku janji deh bakal bayar kamu," ucap Astrid.

"Hm ok, ayo naik," ucap si pengendara motor tanpa membuka kaca helmnya.

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
Fidelia Jika: umur 17 tahun dengan status di jodohkan orang tua bukan alasan untuk tidak menghormati dan bersikap seenaknya terhadap suami . murahan dan munafik boleh di ertikan sebab selengkuh dan bercinta dengan lelaki lain.
total 1 replies
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!