NovelToon NovelToon
Membawa Benih Suami Kontrak

Membawa Benih Suami Kontrak

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Genius / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

"Seharusnya aku tahu, kalau sejak awal kamu hanya menganggap pernikahan ini hanya pernikahan kontrak tanpa ada rasa didalamnya. Lalu kenapa harus ada benihmu didalam rahimku?"

Indira tidak pernah mengira, bahwa pada suatu hari dia akan mendapatkan lamaran perjodohan, untuk menikah dengan pria yang bernama Juno Bastian. Indira yang memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Juno, langsung setuju menikah dengan lelaki itu. Akan tetapi, tidak dengan Juno yang sama sekali tidak memiliki perasaan apapun terhadap Indira. Dia mengubah pernikahan itu menjadi pernikahan kontrak dengan memaksa Indira menandatangani surat persetujuan perceraian untuk dua tahun kemudian.

Dua tahun berlalu, Indira dinyatakan positif hamil dan dia berharap dengan kehamilannya ini, akan membuat Juno urung bercerai dengannya. Namun takdir berkata lain, ketika kehadiran masa lalu Juno yang juga sedang hamil anaknya, sudah mengubah segalanya.

Apa yang akan terjadi pada rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Rencana Indira

Mendengar pertanyaan dari Indira, Sheila berusaha untuk terlihat biasa saja. Dia tidak mau menimbulkan kecurigaan lainnya. Tapi terlambat, Indira sudah terlanjur mencurigai wanita itu. Jiwanya sebagai seorang pengacara dan sebagai seorang wanita, cukup peka untuk melihat semuanya. Jika tebakannya benar, bukan Juno yang merupakan dalang dari kejadian 6 tahun lalu, tapi Sheila. Karena saat itu Juno tidak tahu Indira sedang hamil. Ya, semuanya masuk akal juga.

"Apa maksud kamu? Terlibat dalam kejadian 6 tahun yang lalu?" tanya Sheila yang berlagak tak tahu apa-apa.

"Kamu nggak usah pura-pura nggak tahu Mbak. Kamu tahu benar apa yang terjadi pada saya 6 tahun lalu."

"Oh... Apa ini tentang kamu yang melarikan diri bersama kekasih kamu, membawa kabur aset dan uang Juno... lalu kalian kecelakaan sampai mobil kalian masuk jurang? Tapi ternyata kamu masih hidup dan kamu terlihat baik-baik saja," ucap Sheila seraya menyindir Indira dengan sinis. Tapi Indira sama sekali bergeming, dia tidak terlihat tersindir dengan perkataan Sheila, karena dia tidak seperti yang dituduhkan oleh Sheila.

Indira malah tersenyum mendengarnya. "Cerita yang bagus, tapi sayangnya itu semua tidak benar." Sheila terdiam dengan mata menatap kesal pada Indira.

'Jika aku benar, maka aku harus mengambil jalan ini untuk mengungkapkan semuanya' batin Indira yang memiliki rencana untuk mengungkapkan apa yang terjadi 6 tahun lalu. Siapa dalang dibalik kejadian pahit yang dialaminya.

"Mas Dikta, maaf... apa aku bisa titip Devan sebentar?" pinta Indira secara tiba-tiba kepada Dikta.

"Ya, boleh. Memangnya kamu mau ke mana?" tanya Dikta.

"Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan istri KEDUA suamiku ini, Mas," jawab Indira dengan penuh penekanan yang menegaskan status Sheila yang hanya istri kedua.

Sheila merasa rendah dikatakan seperti itu oleh Indira. Walaupun faktanya itu memang benar, karena Indira masih hidup dan dia belum bercerai dari Juno.

"Ya udah, Devan sama aku." Dikta tersenyum tipis dan dia setuju untuk menjaga Devan.

'Jadi...kamu masih istri dari pria itu Indira?' kata Dikta dalam hatinya, dia terlihat kecewa dengan perkataan Indira yang mengatakan bahwa dia masih istri Juno. Hati Dikta mendadak sakit.

"Makasih Mas."

Tatapan Indira lalu beralih pada Sheila dengan tajam, dia pun memegang tangan Sheila dengan kasar. "Kamu ikut saya!"

"Hey! Kamu apa-apaan sih?" protes Sheila yang sama sekali tidak didengarkan oleh Indira. Karena wanita yang berprofesi sebagai pengacara itu sudah menariknya pergi dari sana dengan paksa dan kasar.

"Devan, sama om dokter dulu ya?" kata Dikta seraya memegang kedua bahu Devan. "Sekalian om dokter obatin luka dipipi sama dagu Devan."

"Tapi Mama mau kemana Om?"

"Mama ada urusan sama ibu-ibu itu."

"Tapi Om, kenapa mama bilang kalau nenek cihil itu istri kedua suami mama? Memangnya siapa suami mama, Om?" ucap Devan yang tampaknya bingung dengan situasi ini. Sebab, dia tidak tahu kalau kedua orang tuanya masih terlibat dalam sebuah ikatan pernikahan.

"Om nggak bisa jelasin itu, nanti kamu bisa tanya mama kamu ya. Sekarang om obatin dulu lukanya ya. Oh ya, om juga bawa minuman buat Devan!" kata Dikta sambil tersenyum, dia menunjukkan minuman untuk Devan dan Indira yang dia bawa. Mata Devan berbinar-binar saat melihat minuman susu coklat kesukaannya.

"Susu coklat!"

"Iya. Yuk kita duduk sambil minum dan nunggu mama Devan."

Dikta terlihat tulus menyayangi Devan, sama seperti perasaannya pada Indira. Tapi setelah mengetahui bahwa Indira masih istri Juno, apa yang akan dia lakukan? Apakah perasaannya ini salah?

'Indira, apa memang kita tidak berjodoh?'

****

Indira menyeret Indira ke belakang salah satu restoran, disana tidak banyak orang yang lewat dan menurut Indira, dia bisa berbicara dengan Sheila di sana.

"Kamu apa-apaan sih? Beraninya kamu sentuh tangan saya yang berharga! Dasar cewek kampung!" Sheila menghina Indira dengan tajam. Bahkan dia menyemprotkan hand sanitizer pada tangannya yang dipegang Indira barusan, seolah bersentuhan dengan Indira adalah bakteri, atau virus mematikan.

"Jadi ini sifat asli kamu? Didepan Mas Juno saja kamu berpura-pura sebagai wanita yang lemah, ternyata..."

"Ternyata apa hah? Teruskan!" bentak Sheila seraya meletakkan kedua tangannya di pinggang. Wajahnya menunjukkan keangkuhan seorang Sheila.

"Ternyata anda wanita yang kasar."

"Memangnya kamu tidak? Aku pikir kamu wanita lemah lembut, tapi tahunya kamu wanita licik. Kamu pura-pura mati bersama anak kamu, padahal kamu menyusun strategi untuk merebut Juno dari aku! Dasar pelakor kamu!"

Lucu, Indira sampai tertawa dan tak habis pikir dengan perkataan Sheila.

"Haha.."

"Kamu...tidak ada yang lucu sampai kamu harus ketawa kayak gini!"

"Maaf, maaf. Tapi ini beneran lucu. Mbak bilang apa barusan? Saya pelakor? Enggak mbak enggak, tolong jangan mengatakan tentang diri mbak kepada orang lain. Siapa pelakor disini, mbak tahu sendiri. Saya masih hidup dan itu artinya saya masih istri SAH mas Juno. Lalu mbak? Saya bisa membuat pernikahan mbak dan Mas Juno selama ini tidak sah dan hanya perzinahan. Kenapa? Karena saat Mas Juno menikahi mbak, tidak ada izin dari saya!"

Indira mencecar Sheila dengan fakta, jika dulu Indira penakut. Tapi sekarang Indira adalah wanita cerdas, pintar berbicara apalagi masalah hukum. Dia bisa saja membuat pernikahan Juno dan Sheila batal dengan bukti yang ada.

Wajah Sheila pucat pasi, saat mendengar perkataan Indira. Rahangnya mengetat, tangannya terkepal kuat dan nafasnya terdengar cepat. Dia ingin membalas perkataan Indira, tapi bibirnya kelu.

Indira kembali mengatakan hal yang menancap ke dalam hati Sheila. "Kenapa diam? Apa ucapan saya salah? Kamu yang PELAKOR disini, bukan SAYA."

"Aku bukan pelakor, karena aku adalah wanita yang dicintai Juno selama ini. Bukan kamu! Jadi aku tidak bisa disebut pelakor, aku masa lalu dan masa depan Juno! Dan kamu... Kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan Juno, karena Juno hanya milikku. Dia hanya cinta sama aku!"

Suara Sheila yang mengancam dengan nada tinggi itu, malah membuat Indira tersenyum meremehkan Sheila.

"Ucapan mbak seperti orang yang tidak percaya diri. Padahal mbak tidak perlu mengancam saya seperti ini, kalau memang Mas Juno hanya akan selalu mencintai mbak. Tapi, melihat mbak seperti ini...apa cinta Mas Juno itu masih tetap buat mbak?"

"Dia tetap mencintai aku, bahkan dia selalu meratukan aku dan anak kami. Sedangkan kamu, kamu sama sekali tidak pernah ada di dalam hatinya. Dia bahkan menikahiku di hari ke 7 kematian kamu!" ucap Sheila yang tak mau kalah dari Indira. Dia membanggakan dirinya yang dicintai oleh Juno.

"Menurutmu, kenapa aku bisa hidup seperti ini? Perhiasan yang aku pakai, karir yang menanjak, itu semua karena Juno rela memberikan apa saja untukku!"

Indira mendengar semua ocehan Sheila, tanpa mendebat. Baginya semua yang dikatakan oleh Sheila tidak penting, mau Juno mencintainya atau tidak, karena rasa cinta Indira untuk Juno sudah mati 6 tahun lalu.

"Iya iya, mas Juno sangat mencintai kamu Mbak. Tapi, sekarang cinta itu mungkin sudah terbagi."

"Apa maksud kamu?"

"Akan saya buktikan, bahwa perasaan seseorang bisa berubah."

Tiba-tiba saja Indira mendekat ke arah. Sheila, dia memegang tangan Sheila lalu menampar pipinya sendiri dengan tangan wanita itu.

Plak!

"Kamu...kamu apa-apaan sih?" tanya Sheila yang bingung dengan perilaku aneh Indira. Bahkan sekarang Indira menjatuhkan tubuhnya diatas aspal.

"Mbak, saya dan anak saya tidak akan pernah muncul dihadapan Mas Juno lagi. Tapi saya mohon, jangan ganggu kami!"

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Indira berkata demikian dengan wajah memelas seolah dia disakiti oleh Sheila.

"SHEILA! KAMU APA-APAAN HAH?" bentak seorang pria dengan marah.

"Sayang?" Sheila melihat suaminya sudah ada dibelakangnya. Melihat kemarahan Juno pada Sheila, Indira tersenyum menyeringai sembari menundukkan wajah dan memegang pipinya yang terkena tamparan sengaja itu.

Juno mendekati Indira dan melawati Sheila begitu saja, dia membantu Indira berdiri.

****

Hai guys, akan ada pembalasan dulu dari Indira untuk mengungkap kejahatan Sheila...btw siapa yang dukung Juno balikan sama Indira🤣

1
choky_chiko_r
bagus kak.mksh..klau ada yg komen ga ngus..jgn diinget..tetep semangat..mksh
Irma Kirana: Makasih kakak 🔥🔥🥰
total 1 replies
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Irma Kirana: makasih kakak/Drool/
total 1 replies
Sabaku No Gaara
terxta bukan anakx juno ...
penyesalan mu lagi otw juno
Rahma Putri
Luar biasa
Siti Aminah
dasar si Jujun gk punya otak yah... bisa2nya dia minta tinggal d rmh Indira
Siti Aminah
sekarang lah awal karma mu datang Juno...semoga sumpah dn perkataan Hilman jd kenyataan
Siti Aminah
aku paling benci sama wanita yg super2 bodoh ky Indira dah tau suami ny gk cinta ap lg suka d katain yg menyakitkan tp masiiiihhh aj d pertahanin. kan nyiksa diri sendiri itu namanya.
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
ayuhay
hah
Alvia Inayati
Luar biasa
Andriyati
apa,,,,? memperbaiki,,? setelah 6 tahun,,?cihh lucu sekali kamu Juno,,
Elena Sirregar
Luar biasa
Sopiaa
juno kok aneh marah-marah
Sopiaa
janga mau balikan sama juno mending sama dikta yang sdh mau belajar tentang muslim
Sopiaa
Darah tinggi aku kambuh melihat kebodohan juno
Khairul Azam
aku paling benci begini, trs anaknya mesti belain bapaknya, ada tu cerita klo ibunya disakiti anak gak bakal bela bapaknya, contohnya anak ku, dia masih kecil jg tp dia benci banget sama bapaknya, klo berobat ditanya bapaknya siapa dia marah padahal gak ada yg ngajarin
Wahyu Kasep: harusnya 27 tahun kemudian biar beda dengan yang lain gitu
total 1 replies
Dian Amelia
bodoh
Tanty Suatrat
masalalu sama Dikta aja thor
zz
Luar biasa
Yuna DR
lupa diri loh sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!