NovelToon NovelToon
Pendekar Pengendara Petir

Pendekar Pengendara Petir

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: KidOO

Berjuang dari titik terendah, Gou Long memapak jalannya sendiri di Dunia Kangow.

Dunia Kangow penuh dengan Kultivator-Kultivator yang tamak dan ingin berkuasa.

Pertarungan, perebutan, pelarian, kelicikan lawan dan berbagai macam rintangan lainnya. Pertemuan dengan orang-orang baru, pencarian akan musuh dan pembalasan dendam.

"Aku akan berdiri di Puncak Dunia Persilatan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB — 012

Semua penonton dengan tenang menantikan pertarungan final, rasa antusias terlihat pada setiap wajah. Ya! Setiap kegembiraan rasanya tidak menarik kalau belum masuk ke kegembiraan puncak.

Pertandingan final yang mempertemukan dua bakat terbaik generasi muda dari dua keluarga berbeda Kota Xia Yu sangat jarang terjadi.

Pertandingan seperti ini hanya bisa ditunggu setiap empat tahun. Dalam beberapa tarikan nafas, Patriark Keluarga Xia melesat ke atas arena dan meminta kedua peserta untuk naik ke arena. Ia mengulang kembali penjelasan peraturan dasar.

Pada final ini, baik Zhang Ceng dan Jin Tengsin sama-sama mengeluarkan pedang. Mereka ingin menghibur penonton dengan demonstrasi Ilmu Pedang masing-masing. Kebanggaan jelas terlihat di wajah keduanya, hari ini panggung utama milik mereka berdua.

“Saudara Zhang! Lihat pedang!” teriakan Jin Tengsin terdengar, dia langsung menyerang dengan gesit.

Tidak tinggal diam, Zhang Ceng menangkis dengan pedang. Pertarungan antara mereka berdua berjalan seru dan berimbang tingkat kultivasi mereka berdua juga berimbang. Pertarungan kali ini betul-betul menjadi pertarungan daya tahan dan adu gesit.

Zhang Ceng mengeluarkan jurus-jurus ilmu pedangnya. Ilmu pedang Keluarga Zhang disebut dengan Ilmu Pedang Tanpa Wujud, terdiri dari lima belas jurus. Tanpa wujud berdasarkan gerakan kobra yang tiba-tiba mematuk, begitu juga dengan pedang sambil menangkis tiba-tiba menusuk.

Setiap jurus-jurus akurat dan jitu, Ilmu Pedang Tanpa Wujud ini merupakan perubahan dari Ilmu Pukulan Jurus Patukkan Kobra. Setiap gerakan tangan diubah dengan gaya pedang, setiap pukulan berubah menjadi tutulan mematikan pada setiap titik yang menjadi incaran.

Memang setiap kata-kata mereka, ramah di mulut, tapi pada kenyataannya setiap Keluarga Besar ini punya ambisi dan hasrat tersendiri. Jadi pada pertarungan ini pun begitu, baik Zhang Ceng maupun Jin Tengsin sama-sama ganas, dan tidak ada yang menahan diri.

Jurus Ilmu Pedang Tanpa Wujud bergerak ke segala arah. Hal yang menjadi sangat merepotkan bagi Jin Tengsin. Diperasnya tenaga dalam dan setiap jurus Ilmu Pedang pun diubah. Pedangnya membentuk bayangan pedang di segala arah.

Siapa pun yang melawan akan kebingungan di mana pedang yang asli, dan di mana pedang yang palsu, Ilmu Pedang Keluarga Jin, terkenal dengan Ilmu Pedang Bayangan. Dalam setiap bayangan pedang, tersimpan pedang asli.

Sejak awal memang gerakan Jin Tengsin lebih ganas dan kejam, lagi pula daya tahan Jin Tengsin lebih kuat dari Zhang Ceng.

Setelah seratus jurus pertarungan heboh dan hawa pedang yang menyebar ke mana-mana, bulir-bulir keringat juga sudah mulai berjatuhan dari keduanya. Nafas Jin Tengsin sedikit lebih teratur, jika dibandingkan dengan Zhang Ceng.

“Baiklah! Sekarang coba saudara Zhang rasakan pukulanku.” Seringai serigala jelas tampak di wajahnya.

Tanpa menunggu sahutan Zhang Ceng, Jin Tengsin bergerak dan memukul dengan keras, Zhang Ceng tidak tinggal diam. Dia juga mengempos tenaga dalam, dilawannya keras dengan keras.

Sudah menjadi pengetahuan umum pesilat, bahwa setiap adu pukulan keras dengan keras, pasti menyebabkan keduanya terluka. Mereka berdua terlempar dua tombak ke belakang, adu tenaga dalam yang berimbang.

Tapi, lelehan darah dan wajah pucat tergambar di wajah Zhang Ceng, daya tahannya kalah dari Jin Tengsin.

Patriark Keluarga Xia sebagai juri menghentikan pertarungan dan Jin Tengsin dinyatakan sebagai pemenang kompetisi serta memberikan sedikit pengobatan kepada Zhang Ceng.

“Selamat kepada saudara Jin sebagai juara kompetisi ini,” ucap Zhang Ceng.

“Keluarga Zhang semua bibit berbakat, tidak butuh pil untuk promosi ranah! Ha ha ha! ...” lanjut Zhang Ceng, sedikit marah dan menutupi rasa malu karena kekalahan dengan tertawa keras.

“Kalah ya kalah, tidak usah banyak alasan,” sahutan singkat dari Jin Tengsin. Dia tidak peduli pada Zhang Ceng kemudian terus melesat meninggalkan arena

***

Panitia penyelenggara mengumumkan bahwa pelelangan akan diselenggarakan tiga hari kemudian.

“Saudari Murong! Apa ketentuan khusus untuk ikut di dalam pelelangan?” Gou Long bertanya pada Murong Qiu.

Nafas dan paras mukanya sudah terlihat lebih baik setelah hampir enam dupa lebih berkultivasi memulihkan diri, pertarungan dan kehebohan final tadi diabaikannya.

“Saudara Gou ingin berpartisipasi di pelelangan, kah?” balas Murong Qiu.

“Sebenarnya tidak terlalu sulit, kita hanya perlu mendapatkan kartu undangan dari rumah pelelangan. Atau kita juga bisa memperlihatkan jumlah kekayaan kita pada pihak penyelenggara,” lanjut Murong Qiu, menjelaskan.

“Wah! Aku tidak punya kartu undangan, juga ... tidak mungkin bagiku untuk memperlihatkan jumlah kekayaanku,” pikir Gou Long.

“Kalau kita bisa melelang sesuatu yang layak menurut rumah lelang, maka otomatis bisa berpartisipasi di pelelangan,” tutur Murong Qiu, memecah masalah dalam pikiran Gou Long.

“Apa yang saudara Gou lamunan kan? Benarkah saudara ingin melihat-lihat pelelangan?” Murong Qiu mencerca Gou Long dengan berbagai pertanyaan. Padahal Gou Long belum berkata apa-apa, tapi Murong Qiu sudah berbicara panjang lebar.

“Iya! Rasanya belum cukup kalau belum hadir ke pelelangan,” jawab Gou Long.

“Long Gege! Kita akan berpartisipasi juga, kakek mendapatkan dua kartu undangan dari Penguasa Kota.” Tiba-tiba Hua Mei ikut berbicara.

“Benarkah!” Gou Long mencoba memastikan, tapi kemudian terpikir olehnya dua kartu undangan itu untuk kakek Zhou dan cucunya.

“Sudahlah! Lupakan saja! Gege akan fokus pada penyembuhan diri saja.” Gou Long mengakhiri percakapan dengan samar.

***

Di Mansion Penguasa Kota, Gou Long kembali mengurung diri di dalam kamar, kali ini tidak ada yang berani mengganggu, apalagi dengan wajah pucat karena luka dalam.

Keinginan Gou Long untuk melihat-lihat pelelangan menjadi sangat besar, dengan alasan pemulihan diri dia bisa bebas di ruang.

Kali ini, dia akan melakukan refening/meracik pil dengan Teknik Alkimia. Dia berniat meracik Pil Kondensat. Memang Pil Kondensat ini pil yang sangat umum, yang membedakannya hanya kualitas dan ranah pil itu sendiri.

Misal; pil yang menjadi hadiah dari kompetisi silat, Pil Kondensat Ranah Bumi kualitas tinggi. Pil itu menjadi sangat berharga untuk para Kultivator Ranah Raja Tahap Akhir agar bisa promosi ke Ranah Bumi.

Begitu juga dengan Pil Kondensat Ranah Raja, baik itu yang berkualitas tinggi atau berkualitas rendah, Pil Ranah Raja akan sangat berguna bagi Kultivator Ranah Prajurit untuk promosi ke Ranah Raja. Intinya Pil Kondensat ini, adalah pil yang sangat umum juga sangat dibutuhkan.

Nah dalam hal ini, Gou long jelas seorang Alkemis Ranah Langit. Dia akan meracik Pil Kondensat Tingkat Langit kualitas rendah.

Rencananya, pil ini kelak akan dijadikan bahan lelang di Kota Xia Yu. Dia belum berpikir untuk harganya, Gou long hanya berpikir untuk kelayakan pil itu diterima oleh rumah lelang atau tidak.

Gou long mengeluarkan pot Alkimia, kemudian melukis Array api non permanen di lantai kamar. Dia juga menyiapkan bahan-bahan utama Pil Kondensat, memang bahan-bahan ini tidak susah baginya.

Isi dari cincin semesta miliknya sangat luar biasa. Sudah dijelaskan, bahwa cincin semesta milik Gou Long berbeda dengan cincin semesta yang lain.

Ciri yang paling khas cincin semesta yang lain akan menghancurkan bahan dan barang di dalamnya kalau sudah melintasi waktu ratusan tahun. Cincin semesta milik Gou Long tidak akan merusak barang apa pun yang tersimpan di dalamnya walau melintasi ribuan tahun.

Baru-baru ini Gou Long juga menyadari, cincin ini bisa menyembunyikan setiap barang yang dialiri tenaga dalam elemen petir sehingga barang tersebut tidak terdeteksi.

Gou Long mengatur urutan-urutan bahan pil, ada akar ginseng seribu tahun, kristal esensi siluman, sari teratai putih dan kulit kayu ular.

Dia juga mengatur bahan-bahan lain sebanyak sepuluh bahan untuk tiga kali percobaan.

Gou Long menarik nafas dalam-dalam kemudian duduk bersila, menutup matanya dan mengumpulkan semangat. Beberapa tarikan nafas, gerakan tangannya berubah membentuk segel-segel Array aneh. Suara cicit dan warna keperakan tercipta. Dia melempar semua bahan sekaligus tanpa dipisahkan.

Kembali tangannya bergerak lincah api keperakan menyala-nyala, pot Alkimia berputar-putar, bergetar. Tangan Gou Long terus bergerak mengatur pola dan Array, mengontrol pot gerak tangannya bagai kupu-kupu lincah dan indah. Memang sangat mudah untuk diceritakan tapi sangat susah untuk dipraktikkan.

Gou Long menghabiskan waktu lima jam untuk percobaan pertama, sungguh sangat disayangkan. Racikannya gagal pada percobaan ini.

1
Ompong
Luar biasa
Ompong
Biasa
Ompong
Kecewa
Abu
Alhamdulillah,
Terima kasih ini saah satu novel yang baik.
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Riki Irawan
Alur cerita sangat bagus, detail penggambaran kecantikan sosok wanita perlu dipertegas terutama bentuk fisik, rambut, wajah dan bibir saat tersenyum...
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
/Facepalm/
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
wkwkwk namanya juga laki²
/Facepalm/
🫡𓆩garuda_emas𓆪off✈︎
/Facepalm/
masjidi rjr
rudin adalah singkatan dari saprudin
I-Ron Cvk Jr.
Luar biasa
Mirsah Usman
tong ko song,pasti nyaring bunyinya thor
Eneng Eneng
Ha ha haaaa
Eneng Eneng
Ini bagus apabila dipoles Konyol dan lain lainya
Eneng Eneng
Bocah edan ha ha haaa
Eneng Eneng
Ha ha haaa long gege taruuusss. Dipoles dikit jadi humor bermutu. Jangan ragu autor. Lanjutkan Imajinasimu ha haaa
Eneng Eneng
Aku tau otak autornya Encer. Tapi takut Poles novelnya. Gambaran persis kehidupan kita seutuhnya hari hari kita. LANJUTKAN IMAJINASIMU OK????
Eneng Eneng
Alurnya bagus tapi terlalu pannnjaaannggg. Yg pas ringkas padat ber isi itu lebih bermutu ok lanjutkan
Eneng Eneng
Baguuusss
Eneng Eneng
Lumayan bagus obrolanya walau humor ringan tengil usil jahil genit sok polos konyol belum dipoles kedepannya usahakan penontonnya bisa tertawa lepas kaya-oranggila ha ha haaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!