The Sincerity Of A Prince'S Love

Shen Yue juga memberikan kedua kuda itu air spiritual, Zie Su yang tak paham hanya melihat saja, lagi pula memang wajar jika pemilik kuda memberikan minum pada kudanya.

Zie Su merasa tubuhnya semakin segar. Tapi ia tak berpikir macam-macam, ia pun memperlihatkan peta pada Nyonya mudanya, Shen Yue mengangguk, karena tadi mereka bertarung cukup lama jadi sebentar lagi sore.

Dalam peta terlihat jelas, jika mereka memasuki hutan terlarang, yang artinya sangat berbahaya untuk di lewati. Tapi raut wajah keduanya biasa saja, seakan tak merasa takut sedikitpun.

Malam ini mereka akan menginap lagi di hutan, perkiraan besok siang mereka akan sampai ke gerbang masuk negara Shenzhou.

Shen Yue dan Zie Su meninggalkan tempat pertarungan tadi, takut ada bahaya yang juga datang menyusul, karena biasanya akan ada sesuatu yang datang, tentu untuk mencari keuntungan, di saat telah selesai pertarungan.

Malam hari pun tiba.

Shen Yue dan Zie Su sedang menghangat kan daging rusa sisa tadi siang, beberapa hari beradaa di tengah hutan, tentu banyak pelajaran yang mereka dapatkan, menyalakan api di tengah malam akan mengundang bahaya, jadi mereka harus segera memadamkan api agar terhindar dari bahaya.

Wangi daging panggang pun tercium, pertanda jika daging tersebut telah hangat, Zie Su pun mengangkat dan memotong menjadi ukuran kecil, agar mempermudah mereka menyantapnya.

Shen Yue telah kehabisan bekal, sebenarnya wanita cantik itu, tak berniat untuk melewati hutan ini.Tapi tiba-tiba saja hatinya merasa sangat ingin melewati tempat ini, ia tak membawa bekal untuk di perjalanannya, jadi mereka jika lapar harus berburu dulu.

Meski begitu Shen Yue tak menyesalinya, ia justru merasa senang, hitung-hitung melatih kekuatan dan otaknya, karena kedepannya ia akan merebut anaknya yang telah lama terpisah, jika di hitung Shen Yue berpisah dari putranya kurang lebih empat tahun.

Kerena setelah melahirkan Shen Yue di pisahkan dengan putranya hampir enam bulan, belum lagi saat Shen Yue di rawat oleh Pangeran Han beberapa bulan, Shen Yue sangat ingin segera bisa membawa putranya.

Hatinya terasa perih saat mengingat sang putra, mungkin setelah melahirkan ia tak pernah menyentuh putranya, kedua tangan Shen Yue terkepal.

Zie Su yang ada di hadapan Shen Yue, begitu terkejut ia menelan saliva nya dengan susah payah, Zie Su melihat tatapan mata Nyonya mudanya yang begitu berbeda, terlihat sangat marah, cahaya api di hadapannya membuat mata Nyonya mudanya menyala, hingga Zie Su merasa ketakutan.

"Nyonya, apa ada sesuatu? " tanya Zie Su dengan khawatir, ia takut menyinggung Nyonya mudanya.

Shen Yue pun tersadar, wanita cantik itu menatap pengawalnya, "Zie Su, Aku merindukan putraku, mereka sangat kejam telah memisahkan Aku dengan putraku. "

"Nyonya, Zie Su tahu ini terasa berat. Tapi sebentar lagi kita akan membuat perhitungan dengan mereka, Nyonya tinggal menghitung siapa saja orang yang terlibat," ujar Zie Su dengan mantap.

Zie Su begitu yakin bisa membantu Nyonya mudanya, membalas atas apa yang di lakukan oleh mereka kepada Nyonya mudanya.

Shen Yue mengangguk, ia pun memakan daging yang telah Zie Su potong potong, "Hem, sebentar lagi kita akan membuat perhitungan, aku sudah tak sabar ingin segera sampai."

Kuda tak bisa diam, trus berusaha melepaskan diri, Shen Yue juga merasa tak nyaman. Tiba-tiba monster dengan tubuh yang tinggi dua kali lipat dari Shen Yue muncul, Shen Yue dan Zie Su langsung berdiri dan melemparkan daging panggang ke dalam ruang dimensi.

"Nyonya," Zie Su langsung berdiri di hadapan Nyonya mudanya.

Shen Yue yang malas bertarung, justru menarik kerah hanfu milik Zie Su dan langsung membawanya terbang menjauh.

Shen Yue menggerakkan jarinya, membuat kuda terlepas dari ikatan, kedua kuda pun pergi dengan cepat, entah kemana, Shen Yue dan Zie Su berada di atas pohon, pohon paling besar dan tinggi.

Shen Yue dan Zie Su tak bersuara, mereka kawatir di temukan oleh monster jelek itu.

 Shen Yue memperhatikan monster yang ada di bawah, bahkan tanduk nya sebesar tangan Shen Yue, Shen Yue bergidik ngeri, ia tak mau berurusan dengan para monster yang terlihat sangat mengerikan itu.

Kekuatannya belum sehebat itu, bisa-bisa Shen Yue kalah sebelum bertarung. Jadi lebih baik menghindar saja, dari pada mati konyol.

Ternyata monster itu sedang bertarung, bahkan saat cakarnya mengenai pohon, pohon pun jadi tumbang padahal pohon itu tidak terlalu kecil.

Shen Yue menelan saliva, merasa ngeri pada dua makhluk jelek itu, Shen Yue menekan aura agar tak menjadi sasaran, begitu juga Zie Su.

Shen Yue merasa penasaran apa yang sedang di rebutkan oleh dua monster itu. Karena jarak terlalu jauh dan juga gelapnya malam membuat Shen Yue tak dapat melihat.

Kedua monster itu juga sepertinya sudah terluka, kemungkinan sudah bertarung sejak tadi, membuat Shen Yue merasa tertantang merasa ingin tahu apa yang sedang di perebutkan dua monster jelek itu.

Thanks sudah mampir 🫰🫰