Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Hem, dulu makanan khas restoran di sini adalah makanan kesukaan Aku dan ibuku. Tapi Aku pun jadi jarang berkunjung beberapa tahun ini karena memiliki kesibukan," ujar Shen Yue, ia terus menatap makanan khas restoran yang sudah berbeda itu.
Tuan Guo jadi merasa bersalah, "Nona muda, maaf karena restoran kami telah membuat Nona muda kecewa, " Tuan Guo berpikir untuk menyampaikan berita ini pada Tuannya, ia berharap Tuan Shen mau membuat khusus untuk Nona muda di hadapannya.
Shen Yue hanya menghela napas, rasanya ia sangat merindukan rasa masakan ayahnya. Shen Yue masih mengingat saat ia dan ibunya datang ke restoran ini, ayahnya dengan senang hati membuat makanan spesial itu, hingga makan tersebut menjadi ciri khas makan restoran ini.
Karena bagi Tuan Shen, istri dan putrinya adalah kebahagiaannya, istri dan putri tercintanya begitu spesial di hati Tuan Shen, sebelum Nyonya Shen meninggal.
Shen Yue membayar tanpa memakan makan tersebut, ada rasa kecewa di hatinya, meski ayahnya menikah dengan bibinya. Tapi ayahnya masih selalu peduli masih sering meluangkan waktu untuk menemaninya berbincang, hingga Shen Yue menikah.
Shen Yue terus berjalan tanpa arah, ia terlalu larut dalam kesedihan, Zie Su pun menitipkan kuda miliknya pada seseorang yang ia temui di pinggir jalan, setelah itu Zie Su berjalan dengan cepat untuk menyusul Nyonya mudanya.
Shen Yue terus berkeliling tanpa tujuan yang jelas, pemandangan kota saat malam begitu indah. Tapi Shen Yue tak menyadarinya, Shen Yue terus berjalan bahkan Shen Yue tak bersuara sedikitpun.
Saat tak ada orang di dekatnya, Zie Su pun berkata, "Nyonya kita mau kemana? "
Shen Yue menoleh pada Zie Su, lalu melirik sekitar, Shen Yue terlihat bingung, "Mana mereka? "
Zie Su langsung paham, "Kuda kita telah Zie Su ikat di tempat yang aman."
Shen Yue mengangguk tanpa banyak bertanya, Zie Su merasa tak tahan ia ingin berbicara, "Nyonya, kemana kita akan pergi? "
"Zie Su, sebenarnya aku bingung, Aku merasa merindukan ayahku. Tapi Aku merasa jika Aku juga kecewa padanya," ujar Shen Yue.
"Nyonya, menurut Zie Su, lebih baik Nyonya menemui Tuan besar dulu dan memastikan jika Tuan besar baik-baik saja, setelah Tuan menikah dengan selir itu, pasti keputusan Tuan juga atas dorongan dari selir sialan itu... " lirih Zie Su, matanya melirik kesana kemari karena tak ingin ada orang lain tahu.
Shen Yue terlalu larut dalam kesedihan, sehingga ia sulit berpikir dengan jernih, untung saja Zie Su selalu ada di sampingnya, "Hem, kau benar, ayah sangat menyayangi ku, jadi saat ayah meminta Shen Yin menjadi selir Ming An, itu juga pasti permintaan gundik itu."
Keduanya terus berjalan saat ada gang, keduanya berjalan dengan cepat, saat di tempat yang sepi, Shen Yue dan Zie Su mengenakan pakaian serba hitam.
Setelah beberapa saat Shen Yue dan Zie Su sampai di kediaman Shen, mereka berdua berada di atas pohon besar yang rimbun, Shen Yue menajamkan penglihatannya.
Keduanya saling tatapan lalu mengangguk, keduanya pun masuk menyelinap ke kediaman Shen, Shen Yue merapatkan dirinya di tembok yang gelap dan menekan auranya.
Saat di rasa penjaga lengah, Shen Yue segera masuk ke kediaman utama, malam hari hanya ada sedikit cahaya jadi mempermudah ia untuk bergerak.
Shen Yue akan bergerak ke arah kamar. Tapi tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang sangat ia rindukan, Shen Yue segera bersembunyi di kegelapan.
Sedangkan Zie Su ada di belakang, pengawal wanita itu melindungi Nyonya mudanya dari belakang, ini adalah pertama kalinya ia datang ke kediaman Shen, terasa seperti akan merampok masuk ke kediaman orang lain dengan cara senyap seperti ini.
Shen Yue menyatu dengan tembok yang hitam karena kurang cahaya di pojokan.
Laki-laki paruh baya dan seorang wanita yang tak ingin Shen Yue lihat justru kini muncul, Shen Yue dapat melihatnya bahkan dengan begitu jelas, keduanya berbincang sambil berjalan ke arah kamar.
"Aku ingin putraku datang menemuiku, Aku sudah tua tubuku sudah mulai lemah," ujar Tuan Shen, menghentikan langkahnya.
Jantung Shen Yue berdebar-debar saat mendengar ucapan sang ayah, tak bisa di pungkiri, Shen Yue begitu merindukan sosok sang ayah, meski ibunya sudah pergi. Tapi ayahnya masih bisa memperhatikan setiap kebutuhan Shen Yue.
Apa pun kebutuhan Shen Yue selalu terpenuhi, meski terkadang bibinya mengatakan bahwa itu tak penting, Tuan Shen pun selalu berusaha menjadi ayah yang baik untuk kedua putrinya.
Apapun yang Shen Yue miliki, Shen Yin sang adik sepupu yang sudah menjadi adik tiri pun, akan memiliki barang yang sama dengan yang Shen Yue miliki.
Shen Yue mengerutkan alisnya, ia merasa penasaran, "Hem, kemana perginya bocah itu?"
Shen Yue menajamkan pendengarannya, ia ingin mendengar pembicaraan keduanya, matanya memerah Shen Yue sangat ingin mendekat. Tapi untuk saat ini ia tak bisa muncul dulu, sebelum waktunya tiba.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊