Luna Kharisma putri seorang Desainer yang terkenal karena kejadian masalalunya, mengakibatkan dia melahirkan anak kembar.
dia sudah lama meninggalkan negaranya setelah kejadian itu.
sudah bertahun lamanya baru dia kembali ke negara asalnya.
apakah yang akan terjadi jika dia bertemu dengan CEO yang kejam?.
ini adalah karyaku kedua setelah Dr Annisa dan CEO Tampan silahkan like and comment
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Luna masih pingsan dalam ruangan istirahatnya Edar duduk disampingnya menunggu kabar dari dion, cinta membujuk Aidyen dari tadi menangis melihat luna tak sadarkan diri.
" edar, mana cucu mommy" teriak mommy farah. mommy farah mendapat kabar dari cinta ketika dia menghubungi luna.
" edar cepat bilang ke mommy siapa yang melakukan semuanya ini. dan dimana Alfatih edar" kata mommy. menangis. " mom tenanglah kamu sebaiknya hibur Aidyen" ksta daddy. berusaha untuk tenang.
" cucu oma tenanglah sayang, alfatih pasti ditemukan" bujuk oma farah. Aidyen menanggukan kepalanya.
" Al, Al" kata luna, lirihnya dan bermimpi buruk. " Alfatih" teriak luna, seketika luna sadar dan menari Alfatih. " sayang kamu sudah bangun" kata edar. mencium tangan luna. " mas mana Alfatih, dia pasti diluarkan" kata luna, dengan sedihnya.
" sayang, Alfatih baik-baik saja" bujuk edar. " pasti mas alfatih baik-baik saja, nanti luna marahin dia karena bermain lama" kata luna, kembali tertidur karena kelelahan.
cinta segera memeriksa luna fia menghela nafasnya. " tuan, nyonya lluna baik-baik saja dua hanya kelelahan" kata cinta. " oma Ai ingin ketempat mom" kata Aidyen, dengan sedihnya.
mommy farah menanggukan kepalanya. " om pasti akan membawa Al pulang" kata Aidyen, penuh harap pada edar. " pasti sayang om akan membawa pulang Al pulang dengan selamat" kata edar, berusaha tenang dan mencium aidyen.
kring kring terdengar suara hp
" halo cepat katakan dimana keberadaan putraku" kata edar, dengan dinginnya. dion dapat merasakan aura kejam edar." tuan, Alfatih disekap di balik bukit, ada rumah kosong disana" kata Dion, seberang sana.
" baiklah kau atur siasatnya setelah ini aku segera kesana" kata edar, menahan marah. " om akan menjemput Al untuk pulang kan" kata Aidyen, ketika dia didekat edar. edar tersenyum kembali menciumnya.
" sekarang Ai harus jaga mommy, om akan menjemput Al " kata edar. Aidyen menanggukan kepalanya dan kembali berada di samping luna.
tanpa mengucapkan salam edar pergi begitu saja tanpa memperhatikan tatapan orangtuanya disana.
Disebuah rumah kosong dibalik bukit.
terbaringlah bocah laki-laki disana dengan tangannya diikat dan mulutnya disumbat dengan kain.
" bocah itu belum sadar juga " kata erik. eriklah ysng menculik alfatih. dia mengikuti cinta dari mall sampai di butik. disana dia lihat luna sangat bahagia dengan hidupnya itu yang membust erik dendam dan munculah ide untuk menculik salah satu putra luna sampai dia menyewa penjahat agsr rencananya berhasil.
" anak ini tampan juga pantas luna bahagia hidupnya" kata erik, penuh dengan niat jahat. " ingat setelah dia bangun jangan beri makanan apapun, biar dia mati secara perlahan dengan begitu luna akan sedih. hahaha" erik tertawa.
" tuan" kata dion, dengan hormat walau badannya madih sakit karena dipukul edar." dimana putraku" tanya edar, dengan dinginnya. " disana tuan, rumah tersebut dijaga puluhan orang" kata dion. edar menangggukan kepalanya.
" kau sudah mengatur siasatnya, malam ini Alfatih sudah berada pada kita, ingat habisi semuanya" perintah edar. " baik tuan" seru anak buahnya.
Aidyen merasakan sakit di tangannya dan mulutnya, dia berusaha memanggil luna dan Aidyen namun sia-sia tak ada yang mendengarnya.
" kau sudah bangun bocah" kata erik, dengan tatapan tajamnya. namun Alfatih tanpa rasa takut apapun dia menatap tajam erik.
erik tersenyum jahat. " wah kalian lihat bocah ini sangat berani, tapi sialnya dia putra dari wanita sialan itu" kata erik, dengan marahnya.
dengan kasarnya erik membuka menutup mulut Alfatih membuatnya menjerit. " mommy, mommy" teriak Alfatih dengan sekerasnya
seketika tubuh edar menegang mendengar teriakan Alfatih, terdengar sangat menyakitan bagi edar. " dion, apa yang bajingan itu lakukan pada putraku, hingga Al berteriak" kata edar, dengan lirihnya tapi raut wajah yang merah karena marah.
" tuan harus tenang agar rencana kita tidak gagal" kata dion, membeli pengertian. " apa kau bilang tenang, kau dengar tidak teriakan Alfatih" kata edar, mengusap wajahnya secara kasar.
" tuan" kata dion, menunjuk arah rumah kosong, semakin banyak yang menjaganya. edar menghela nafasnya.
" bocah kecil beraninya kau berteriak di hadapanku, lihat saja tidak ada yang menjemputmu" kata erik, penuh kelicikan.
tapi Alfatih tidak ada rasa takut apa pun dia tetap menatap erik penuh kebencian.
Plak, Plak.
Brug
Brug
Brug.