"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-12. Menyelamatkan Luo Ning 2
Selama perjalanan menuju ke ruang bawah tanah, banyak para prajurit istana yang mencoba menghadang dan menghentikan Lin Feng, tapi mereka semuanya berakhir dengan sangat mengenaskan, meskipun tingkat kultivasi mereka lebih tinggi daripada Lin Feng, tapi dihadapan pedang Lin Feng, mereka semua bukanlah apa-apa selain obyek pelampiasan amarah bagi Lin Feng.
Para prajurit yang berjaga di istana kerajaan dewa petir rata-rata adalah kultivator ranah Mortal, meskipun ada juga beberapa diantara mereka yang merupakan kultivator ranah Immortal. Sebagai prajurit seorang dewa, kekuatan mereka memang sangatlah lemah, bahkan bisa dikatakan sangat lemah untuk menjadi prajurit seorang dewa hebat seperti dewa petir, tapi para prajurit tersebut bukanlah pasukan utama dewa petir, melainkan hanya penjaga istananya saja.
Jika dilihat dari tingkat kultivasi, seharusnya para prajurit tersebut sudah cukup kuat untuk berhadapan dengan Lin Feng, terutama mereka yang sudah berada di ranah Immortal, tapi sayangnya, kekuatan Lin Feng jauh lebih tinggi daripada tingkat kultivasinya. Untuk saat ini, kultivasi Lin Feng memang masih berada di ranah Supreme Emperor, tapi jika ia menggunakan kekuatan petir surga, maka kekuatannya setara dengan ranah Immortal bintang sembilan.
Kekuatan petir surga sendiri memanglah sangat kuat, bahkan kekuatan tersebut mampu membaut para dewa gemetar ketakutan, namun untuk mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki oleh kekuatan petir surga, Lin Feng harus terus meningkatkan kultivasinya sampai ke ranah tertinggi. Dan untuk saat ini, kekuatan petir surga hanya mampu membuat kekuatan Lin Feng meningkat sebanyak dua atau tiga tahapan, karena kultivasinya yang masih sangat rendah.
***
Setelah cukup lama, Lin Feng akhirnya sampai di penjara bawah tanah, namun masalah yang sesungguhnya baru akan dimulai sekarang, karena prajurit yang berjaga di penjara bawah tanah adalah prajurit dengan tingkat kultivasi yang telah berada di ranah dewa, bahkan yang terlemah diantara mereka adalah prajurit dengan kultivasi ranah Immortal bintang sembilan, belum lagi jumlah mereka lebih dari seratus orang.
"Hahahaha! Kenapa kau diam saja? Bukankah tadi kau sangat bersemangat?" tanya prajurit yang membawa Lin Feng ke penjara bawah tanah.
"Kau salah, justru sekarang aku jauh lebih bersemangat!" jawab Lin Feng, kemudian membunuh prajurit tersebut.
"Hei! Siapa kau? Kenapa kau bisa datang ke sini?" tanya salah satu prajurit yang berjaga di penjara bawah tanah.
"Aku adalah kematian yang ingin mengambil nyawa kalian!" jawab Lin Feng, lalu menghilang dari pandangan mereka.
Sesaat kemudian, Lin Feng telah muncul lagi tepat dihadapan prajurit yang bertanya padanya, lalu ia menebaskan pedangnya dengan sangat cepat ke arah prajurit tersebut, namun sayangnya, prajurit itu berhasil menyadari serangan Lin Feng dan langsung menahannya dengan menggunakan pedangnya. Meskipun begitu, prajurit tersebut tetap terpental cukup jauh, karena hantaman pedang Lin Feng yang sangat kuat.
"Cihh! Habisi tikus sialan itu!" ujar prajurit tersebut.
Prajurit yang lainnya kemudian mengeluarkan senjata mereka masing-masing dan langsung menyerang Lin Feng , namun serangan mereka tiba-tiba saja tertahan oleh perisai yang diciptakannya dari energi spiritual saat hampir mengenai tubuh Lin Feng.
"Jangan pernah berpikir untuk bisa menyentuh, tuanku!" ujar Huise yang baru saja sampai di penjara bawah tanah bersama Yin Ouyang dan Lang Diyu.
"Tuan, serahkan saja para serangga ini kepada kami!" sahut Lang Diyu.
"Benar tuan, sebaiknya tuan langsung mencari nona Luo" ujar Yin Ouyang.
"Baiklah" jawab Lin Feng, lalu melesat terbang melewati para prajurit tersebut.
"Jangan kabur kau!" ujar salah seorang prajurit, kemudian menyerang Lin Feng dengan menembakan energi spiritualnya.
Wushh... Serangan energi spiritual tersebut melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Lin Feng, pada saat yang bersamaan, Huise juga langsung menghilang dari tempatnya berdiri dan hanya dalam sekejap mata, Huise telah sampai di depan serangan energi spiritual tersebut, ia kemudian menciptakan perisai energi spiritual untuk menahan serangan itu.
Boom!
Ledakan yang cukup besar langsung terjadi dan terdengar menggema ke seluruh penjara bawah tanah, ketika serangan energi spiritual milik prajurit tersebut menghantam perisai ciptaan Huise, meskipun energi spiritual yang ia gunakan untuk menyerang Lin Feng sangat besar, tapi serangannya itu tidak berhasil menggores perisai yang diciptakan oleh Huise, apa lagi sampai menembusnya.
"Yin Ouyang, Lang Diyu, habisi mereka semua!" ujar Huise.
"Aku pasti akan melakukannya tanpa kau perintahkan!" ujar Lang Diyu, lalu menyerang para prajurit tersebut.
Di sisi lain penjara.
Suara ledakan yang cukup besar berhasil mengejutkan para prajurit yang sedang menjaga Luo Ning, beberapa diantara mereka kemudian pergi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, sementara dua prajurit yang lainnya bertugas untuk menjaga Luo Ning, atau yang lebih tepatnya, bertugas untuk memberikan siksaan pada Luo Ning.
Suara ledakan itu tidak hanya mengagetkan para prajurit saja, tapi juga mengagetkan Luo Ning yang sedang bermeditasi, awalnya ia berniat untuk melanjutkan meditasi-nya, tapi setelah merasakan keberadaan aura yang sangat tidak asing baginya, ekspresi wajahnya langsung berubah saat itu juga, bahkan tanpa ia sadari, air matanya telah menetes dan membasahi pipinya.
"Akhirnya kau datang juga, Lin Feng" gumam Luo Ning.
"Hei, wanita sialan! Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?" tanya salah seorang prajurit.
"Bukan urusanmu!" jawab Luo Ning dengan tatapan sinis.
"Cihh! Berani sekali kau berkata seperti itu padaku!" ujar prajurit tersebut, lalu mengangkat tangannya untuk menampar wajah Luo Ning.
Slash!
"Arrkhhhhh!" prajurit tersebut berteriak kesakitan, karena tangan yang hendak dia gunakan untuk menampar Luo Ning, tiba-tiba saja terputus.
"Siapa yang memberimu izin untuk menyentuhnya, sialan!" ujar Lin Feng, lalu membunuh prajurit tersebut dengan cara memotong setiap bagian tubuhnya.
Prajurit yang satunya sangat kaget dengan kemunculan Lin Feng, ia kemudian mengeluarkan senjatanya untuk menyerang Lin Feng, tapi sayangnya, gerakan pedang Lin Feng jauh lebih cepat dan sudah lebih dulu memotong-motong tubuhnya, sehingga ia mati sebelum bisa melakukan apapun terhadap Lin Feng.
Setelah berhasil membunuh kedua prajurit tersebut, Lin Feng kemudian berbalik menghadap ke Luo Ning, seketika itu juga, raut wajahnya langsung berubah sedih saat melihat kondisi Luo Ning yang sekarang, tubuhnya terlihat sangat kurus dan wajahnya sangat pucat, meskipun begitu, ia masih berusaha untuk tetap tersenyum pada Lin Feng, tapi hal itu justru membuat hati Lin Feng semakin terasa perih.
Dengan tangan yang gemetar karena menahan amarah, Lin Feng kemudian memotong rantai petir yang membelenggu tubuh Luo Ning, lalu setelah itu, Lin Feng menggendongnya dan langsung beranjak pergi dari tempat tersebut. Tidak lama kemudian, Huise, Lang Diyu dan Yin Ouyang datang menghampiri Lin Feng dan Luo Ning, mereka bertiga nampak sangat kaget ketika melihat kondisi Luo Ning yang sangat memperihatinkan.
"Habisi siapapun yang menghalangi jalanku!" ucap Lin Feng.
"Baik tuan!" jawab mereka bertiga serempak, lalu menghilang dari hadapan Lin Feng.
"Lin Feng, aku..."
"Aku tahu itu!... Karena aku juga sangat merindukanmu, Luo Ning" ujar Lin Feng sambil terus melangkahkan kakinya.
"Terima kasih, aku ingin beristirahat sejenak" ucap Luo Ning, kemudian memejamkan matanya.
"Tidurlah, aku akan membangunkan mu setelah kita keluar dari tempat ini" sahut Lin Feng, kemudian berkata dalam hatinya dengan penuh amarah. "Dan kau dewa petir, tunggu pembalasanku!"
(Untuk hari ini dua dulu ya, karena author lagi kurang sehat dan agak sibuk juga, nanti kalau ada waktu pasti bisa update 3 atau 4 chapter sekaligus)