Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Gloria dan Thomas 2
Sekretaris itu hanya bisa diam dan memejamkan matanya menahan rasa sakit di wajahnya karena terkena lemparan 20 dokumen.
" Maaf tuan, saya mengundurkan diri dari sekretaris." ucap sekretaris sambil terisak
" Apa kamu tidak membaca surat perjanjian hah? jika kamu keluar sebelum 1 tahun maka kamu dikenakan denda 1 milyar, apakah kamu ada uangnya hah!!" bentak Thomas.
" Maaf tuan saya tidak ada uang segitu, tapi saya ingin keluar tuan, saya tidak betah bekerja dengan tuan yang sangat arogant." jawab sekretaris itu dengan sangat berani sambil menangis.
Thomas mengangkat tangannya hendak menampar sekretaris yang berani dan sangat kurang ajar mengatakan dirinya arogant.
Thomas terkejut ketika tangannya hampir mendarat di pipi sekretaris di tahan oleh seseorang yang tiba - tiba masuk ke dalam ruangannya dan menatap tajam ke arah wanita itu.
" Siapa kamu main masuk ke ruanganku" bentak Thomas sambil menepis tangan Gloria.
" Aku Gloria." jawab Gloria sambil menurunkan tangannya.
" Aku tidak tanya si..." ucapannya terpotong karena Gloria menutup mulutnya.
" Sttt...jangan teriak ada anak kecil yang bernama Leo sedang tidur, kalau tuan teriak lagi aku jahit mulut tuan." ancam Gloria galak tanpa rasa takut.
Thomas melototkan matanya karena baru kali ini ada orang yang berani padanya.
" Di mana Leo?" tanya Markus tiba - tiba
" Ada di luar, siapakah yang namanya tuan Markus Aleandro?" tanya Gloria lembut sambil melepaskan tangannya yang tadi digunakan untuk menutup mulut Thomas.
" Saya nona, baik saya akan ke luar menemui anak saya." jawab Markus.
Markuspun keluar dari ruangan Thomas untuk menemui buah hatinya.
" Maaf mba keluar saja aku akan tangani bos anda." ucap Gloria dengan berani
" Kau?" bentak Thomas
" Tuan kebetulan aku bawa jarum jumbo dan benang apakah tuan mau aku jahit mulutnya?" tanya Gloria sambil tersenyum menyeringai.
Thomas yang melihatnya merasa agak takut melihat senyuman Gloria.
" Mba mau dimarahi lagi?" sambung Gloria mulai kesal karena dari tadi sekretarisnya diam saja dan mendengarkan obrolan mereka.
" Sa... saya tidak berani keluar." ucap sekretaris dengan nada terbata
" Aku akan bertanggung jawab, tenang saja." jawab Gloria
" Tapi..." ucap pan sekretaris itu terpotong oleh Gloria yang mulai kesal.
" Tuan, silahkan dilanjutkan menampar sekretaris tuan, aku hanya duduk untuk menonton pertunjukkan secara langsung." ucap Gloria tanpa dosa sambil berjalan dan duduk di sofa dan ke dua tangannya bersedekap di dadanya.
Hal itu membuat Thomas dan sekretaris itu bengong melihat kelakuan Gloria. Tanpa sadar Thomas menarik senyuman sekilas tanpa ada yang tahu.
" Kamu pergilah" usir Thomas pada sekretaris itu.
" Tapi bagaimana uang pengganti 1 milyar itu? apa perlu saya tukar dengan tubuh saya?" goda sekretaris tanpa punya rasa malu.
plak
plak
Thomas menampar pipi kanan dan kiri karena mendengar ucapan sekretarisnya. Sekretaris itu langsung terjatuh duduk karena kuatnya Thomas menampar ke dua pipinya.
" Kamu keluar dari sini atau saya bunuh?" bentak Thomas sambil mengeluarkan pistolnya dan ditempelkan ke dahi wanita itu.
" Baik - baik saya akan keluar sekarang." ucap sekretaris itu.
Sekretaris itupun keluar dengan kaki gemetar karena dirinya takut mati.
" Dan kamu, apakah kamu mau aku tembak juga?" bentak Thomas
" Mau menembakku? silahkan." ucap Gloria tanpa rasa takut sambil berdiri dan mendekati Thomas dan menatap wajah Thomas.
deg
Thomas terkejut karena baru kali ini ada seorang wanita yang tidak takut mati. Thomas menatap matanya di balik kacamata terdapat sorot mata penuh kepedihan dan putus asa membuatnya melepaskan pistolnya dan menaruhnya di dalam saku jasnya.
Gloria berlutut untuk mengambil 20 dokumen yang berserakan di lantai.
" Kenapa dokumen ini di buang?" tanya Gloria lembut sambil berdiri dan menaruh semua dokumen ke meja Thomas.
" Semua dokumennya salah karena itulah aku kesal dengan sekretaris itu." ucap Thomas menjelaskan dengan merubah suaranya yang membentak menjadi ramah.
" Boleh pinjam laptop dan aku akan bantu mengerjakan?" ucap Gloria
" Duduklah di kursiku." ucap Thomas
" Kalau aku duduk di kursi tuan terus tuan duduk dimana?" tanya Gloria
" Aku akan duduk di sofa." jawab Thomas sambil berdiri dan berjalan menuju sofa dan duduk sambil melihat Gloria bekerja.
Gloria berjalan dan duduk di kursi kebesaran Thomas. Gloria mengambil satu dokumen dan mulai mengetiknya. 20 menit kemudian semua pekerjaan sudah selesai. Gloria berdiri dan berjalan ke arah Thomas.
" Tuan sudah selesai silahkan di cek apakah ada yang salah." ucap Gloria dengan nada lembut.
Thomas berdiri dan berjalan ke arah kursi kebesarannya dan duduk di kursi sambil menatap laptop miliknya sedangkan Gloria duduk berhadapan dengan Thomas hanya dihalangi oleh meja.
" Semua benar tidak ada yang salah sedikitpun. Hebat hanya 10 menit kerjaannya sudah selesai." puji Thomas
" Terima kasih." jawab Gloria sambil tersenyum
tok
tok
tok
" Masuk." perintah Thomas
" Maaf tuan, nona Gloria di tunggu temannya di depan lift." ucap Markus kemudian berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.
" Terima kasih tuan. Permisi tuan." ucap Gloria ramah sambil berpamitan dengan Thomas. Gloria berjalan menuju ke arah pintu baru tiga langkah Gloria di panggil.
" Tunggu, apakah kamu bersedia bekerja menjadi sekretarisku?" tanya Thomas.
Gloria membalikkan badannya dan menatap wajah Thomas.
" Aku bersedia." ucap Gloria tersenyum bahagia karena dirinya tidak menyangka mendapatkan pekerjaan secepat ini.
" Baiklah, besok kamu boleh bekerja jam 7.30 sudah sampai kantor." ucap Thomas.
" Baik tuan, terima kasih." ucap Gloria tersenyum bahagia.
Gloria membalikan badannya untuk keluar dari ruangan CEO. Gloria berjalan menuju ke pintu lift tampak Goretti sedang bercakap - cakap dengan ayahnya Leo. Mereka berdua saling bercanda dan tertawa bersama dan Goretti dengan penuh kasih sayang menggendong Leo sambil membelai rambut Leo.
Goretti yang melihat sahabatnya diam dan menatap dirinya menjadi salah tingkah membuat Markus menengok ke arah tatapan Goretti.
" Nona sudah selesai bicara dengan tuan Thomas?" tanya Markus
" Oh tadi namanya tuan Thomas?" tanya Gloria menjawab Markus dengan pertanyaan juga.
Markus hanya menepuk jidatnya karena tadi sudah hampir setengah jam Gloria tidak mengenal lawan bicaranya terlebih tadi mereka berdua bertengkar. Gloria hanya cengir kuda karena merasa malu.
" Iya nona namanya tuan Thomas." ucap Markus
" Aku ditawari kerja menjadi sekretarisnya dan mulai kerja mulai besok pagi." ucap Gloria menjelaskan.
" Benarkah Glo, aku bahagia mendengarnya." ucap Goretti sambil berjalan mendekati Gloria dan memeluknya dari samping.
Gloria juga membalas pelukan Goretti membuat dua pasang menatapnya dengan tatapan tajam, marah dan kesal menjadi satu.
xxxxx
Mohon Berikan : 😍😍😘😘🤩🤩😊😊😉😉
Komentar 😍
Like 😍
vote 😍
tip 😍
Agar author tetap semangat dalam menulis novel ini, terima kasih banyak buat pembaca yang masih setia membaca novelku.😁😚😚😍😍😘😘 juga yang telah memberikan komentar, like, vote dan tipnya.
Salam Author
Yayuk Triatmaja
xxxxxx