Mahasiswa semester akhir yang bernama Kyara jurusan Teknik harus menyelesaikan tugas akhir agar bisa cepat wisuda, syarat menyelesaikan tugas akhir yaitu harus magang disalah satu perusahaan yang sedang mendapatkan tender untuk membangun sebuah jembatan.
Disaat melaksanakan magang Kyara bertemu dengan presdir diperusahaan itu yang bernama Keenan, bagaimana kelanjutan ceritanya? silahkan dibaca para reader 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regita 1707, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 ~ Kejadian Dilapangan (2)
semua karyawan dan mahasiswa magang teriak histeris melihat kejadian itu, kyara dengan sekuat tenaganya mencoba memegang tangan keenan..
"hati hati pak (ucap kyara sambil memegang tangan keenan)"
"makasih ky"
"lain kali kalo kelapangan jangan pakai sepatu itu"
"(seketika keenan langsung tersenyum, karna baru kali ini ada bawahannya yang menasehati dia)"
mereka berdua pun lanjut naik ke atas jembatan itu, di lain sisi ternyata mata shanti menatap tidak suka atas kejadian barusan, shanti sudah merasa dari awal kalau kyara adalah saingannya, sebab shanti pernah mendengar zaka dan keenan membicarakan kyara..
sesampainya mereka berdua diatas jembatan seluruh karyawan dan mahasiswa magang pun bertepuk tangan.
"kyara kamu hebat banget (ucap anna salah satu mahasiswa magang)"
"makasih anna (ucap kyara penuh senyuman)"
"wiihh bos yang tadi itu keren banget, itu tu sama si ridwan udah di foto kok pas lo pegangan tangan sama kyara tadi (ucap zaka penuh antusias)"
"astaga kalian (keenan mendengus kesal dan mengusap wajahnya dengan kasar)"
"kenapa bos? yang tadi itu memang keren banget, untung aja yang turun kyara, gue nggak tau deh kalo yang turun tadi rudi"
"lo tau nggak hampir copot jantung gue dibawah tadi dan kalian malah asik foto2? astagaaa"
"ciiee hampir copot jantungnya, sebegitu deg degan ya bos pegangan tangan sama kyara?"
"terserah lo deh pokoknya ka (keenan pergi meninggalkan zaka dengan raut muka kesal)
dilain tempat terlihat heni terisak tangis
"kyara (sambil menangis)"
"heni lo kenapa nangis?"
"lo nggak kenapa2 kan ky? nggak ada yang luka kan? gue khawatir banget"
"ya Allah heni, gue nggak kenapa2 (sambil mencoba menenangkan heni"
"gue takut banget ky (heni memeluk kyara)"
"eheem.. kyara (panggil shanti)"
"iya, ada apa?"
"gue sebagai orang yang lagi deket sama pak keenan mau ngucapin makasih lo udah mau nolongin pak keenan (ucap shanti dengan penuh penekanan berharap kyara tau apa maksudnya)
deg.. jantung kyara serasa dilempar tombak rasanya begitu sakit, tapi kyara langsung menepis perasaan itu, bagi kyara wajar kalau seorang Keenan Aditya yang menjabat sebagai presiden direktur itu menyukai shanti, karna shanti memiliki paras yang cantik ala sekretaris, hanya saja tubuhnya agak pendek.
"oh kamu udah jadian shan sama pak keenan? (tanya mbak dina pada shanti)"
"belum sih mbak, tapi kami lagi deket"
"hehe deket belum tentu jadian loh shan (jawab mbak dina dengan tatapan sinis)"
shanti merasa tidak suka ketika mbak dina berbicara seperti itu..
"ya udah deh aku tinggal pergi dulu ya"
"hati hati ya shan (jawab kyara)"
tidak terasa waktu sudah menunjukan sore hari, para karyawan dan mahasiswa magang bergegas meninggalkan lokasi proyek itu.
"loh kyara mana? kenapa belum masuk mobil? (tanya keenan)"
"kyara tadi pulang naik angkutan umum pak, tadi sudah saya ajak masuk mobil tapi dia menolak (jawab salah satu karyawan disana)"
ada rasa kecewa pada diri keenan saat tau kalau kyara lebih memilih pulang sendiri dari pada naik mobil bersama keenan, karna menurut kyara dengan cara seperti itu agar bisa menghindar dari keenan dan menghilangkan sebuah rasa yang entah apa ini namanya.
kyara sangat sedih karna mendapati kenyataan kalau ternyata keenan sudah memilih shanti.
"kenapa dia lebih memilih naik angkutan umum sih (ucap keenan dalam hati merasa sedih karna kyara tidak pulang bersamanya)"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
haluu banget sihh ngebetnya