Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 35
" Kei, boleh minta tolong. Coba besok bawain masakan sayur buat Ale. Nanti uangnya aku transfer. Aku lihat Ale beneran mau makan sayur asalkan itu masakanmu. Itu kalau kamu nggak keberatan ya?"
Pagi harinya, Keisha sudah berada di dapur. Gael secara pribadi meminta nomor ponselnya. Dan setelah dia diantar pulang, bosnya itu mengiriminya pesan demikian.
Alhasil Keisha bangun lebih pagi dan menyiapkan apa yang akan dia masak.
" Tumben Kei pagi-pagi udah di dapur?"
" Iya Bu, mau bikinin sayur buat Ale. Dia lagi seneng makan sayur tapi cuma mau kalau itu yang buat aku. Enaknya bikin apa ya Bu?"
Verina mengerutkan alisnya, untuk hubungan biasa, Keisha dan anak bosnya itu sungguh terlalu dekat. Verina menaruh rasa curiga tentang semua itu.
" Kei, kamu nggak punya hubungan khusus sama ayah dari anak itu? Kok kayaknya Ale deket banget sama kamu gini?"
" Eeh nggak ya Bu. Aku nggak punya hubungan apapun sama Pak Gael. Aku murni cuma hubungan dekat sama Ale aja. Meskipun anak itu kelihatan ceria tapi sebenernya Ale punya kisah yang buat aku sedih banget."
Tidak mau disalah pahami oleh sang ibu, Keisha akhirnya menceritakan kisah Ale dan ibunya. Verina sampai terperangah saat mendengar itu semua. Dia juga seorang ibu, tapi dia sendiri heran mengapa ada ibu yang setega itu pada darah dagingnya sendiri.
Tapi meksipun demikian Verina tetap masih curiga. Ia tetap berpikir bahwa semuanya tidak sesederhana itu.
Misalnya begini, Ale sangat menyukai Keisha. Dia begitu menempel pada Keisha, terus nanti kalau Keisha punya kehidupan sendiri bagaimana.
Contoh Keisha punya kekasih dan menikah. Bagaimana dengan Ale nanti? Itu lah yang ada di kepala Verina. Tapi saat ini Verina akan diam terlebih dulu dan melihat saja apa yang akan terjadi kedepannya.
" Ada brokoli, bakso, wortel, ada daging ayam juga kan, udah dibikin capcay aja."
" Aah iya Ibu bener, siiip makasih Ibu."
Verina bersikap demikian juga karena melihat Keisha yang sangat bersemangat saat menceritakan tentang anak bosnya itu. Selama ini Keisha termasuk anak yang kurang ekspresif terhadap sesuatu yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Namun setiap dia bercerita tentang Ale, maka Keisha akan sepenuh hati menceritakannya.
Jam bergulir dengan cepatnya. Sekarang jarum panjang sudah berada di angka 7. Keisha keluar dari ruma dan hendak menelpon ojek langganannya. Namun dia urung saat Aloy sudah berdiri tepat di sisi mobil.
" Lho Mas Aloy, bukannya nganterin Ale?"
" Nggak Mbak, hari ini saya disuruh Pak Bos buat njemput Mbak Keisha. Non Ale udah berangkat barengan Pak Bos naik mobil yang disupiri Dorry."
" Aaah begitu."
Rasanya sungguh tidak nyaman, terlebih Aloy juga membukakan pintu untuknya. Toko milik kedua orang tuanya memang baru proses di buka. Namun para pelanggan suda pada berdatangan dan semua sekarang melihat ke arah Keisha.
Keisha hanya bisa diam dan segera masuk. Ia juga meminta Aloy untuk segera pergi dari sana.
" Duuuh bakalan rame ini," ucap Keisha lirih. Aloy yang mendengar hanya tersenyum kecil. Aloy sendir tahu bahwa ini akan membuat sedikit kehebohan, namun perintah sang bos tidak bisa ia bantah dengan argumen apapun.
" Maaf ya Mbak, aya cuma menjalankan perintah."
" Hahaha iya Mas Aloy, nggak perlu minta maaf kok. Saya tau mas juga dalam keadaan yang sulit."
Aloy bersukur bahwa Keisha adalah gadis yang pengertian dan hangat. Mungkin sikapnya yang seperti itulah yang membuat hati nonya terpikat dan mungkin juga sang tuan.
Aloy mengikuti Gael bukannya baru setahun dua tahun saja. Dia sudah cukup lama menjadi orang Gael. Dan belum pernah tuannya itu memberikan sebuah perhatian kepada orang lain sampai seperti ini.
Apalagi cerita yang ia dapat dari Betty tentang kejadian di restoran semalam, Aloy yakin bahwa Gael sudah mulai kembali membuka hatinya.
" Nah sudah sampai Mbak, Mbak Keisha masuk aja dulu ya. Saya mau markirin mobil. Ehmm anu Mbak."
" Kenapa Mas?"
Aloy menahan ucapannya. Dia melihat sekelebat orang yang juga ia kenal. Pada akhirnya Aloy memilih untuk turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobil kepada satpam. Ia meminta tolong satpam untuk memarkirkan mobil. Sedangkan Aloy sendiri memilih untuk mengawal Keisha hingga sampai di ruangan Gael.
" Lho nggak jadi markir mobilnya?"
" Udah sama satpam Mbak, jadi saya anterin Mbak aja. Kata Pak Bos, langsung di suruh ke ruangan beliau."
Keisha mengedipkan matanya bekali-kali. Dia sedikit merasa aneh dengan tingkah Aloy saat ini. Namun Keisha tidak ingin bertanya lebih jauh.
Sebenarnya Aloy bukannya tanpa alasan tidak jadi memarkirkan sendiri mobil yang dibawa. Dia tadi melihat Ayu dan Bram di lobi. Aloy juga tahu sendiri bagaimana Gael dan Ayu bersitegang saat ada Keisha, dan dia merasa punya firasat tidak enak saja jika Keisha sendirian saat berpapasan dengan Ayu.
Tring
Pintu lift terbuka. Apa yang dikhawatirkan Aloy terjadi. Keisha dan Ayu bertemu muka. Saat ini dua wanita itu saling berhadapan.
Dengan sopan, Keisha menyapa Ayu. Bagaimanapun juga Ayu adalah tamu di perusahaan ini. Sebagai karyawan sudah sepantasnya dia menyapa tamu tersebut. Tapi agaknya Ayu melihat Keisha dengan wajah penuh rasa tidak sua.
" Cih, gadis kemarin sore mau sok-sokan deketin Gael. Pake cara deketin Ale dulu lagi. Aku tahu jalan pikiranmu bocah!"
" Maaf, apa yang Anda katakan ya Bu. Saya tidak mengerti. Jika Anda punya masalah dengan Pak Gael, ya silakan bicara dengan beliau. Jangan pernah membawa saya, bahkan secara terang-terangan menuduh saya begitu. Dan maaf ya Bu, tidak semua perempuan memiliki pikiran yang sama dengan Anda."
Skak Mat!
Mata Aloy berbinar. Awalnya dia sudah takut saja kalau Keisha akan diam saja dan takut dengan Ayu. Tapi melihat cara Keisha menghadapi Ayu, Aloy bahkan ingin melakukan aplause.
" Permisi."
" Huh brengsek, beraninya cewek kemari sore bicara begitu padaku. Bak bu bak bu, dia pikir aku udah ibu-ibu apa?"
Entah mengapa Ayu sangat kesal sekali pagi ini. Terlebih saat dia melihat Keisha, rasanya Ayu ingin sekali meremat wajah gadis itu.
" Kamu apaan sih Yu, udah apa, malu dilihat orang."
" Huh diam kau Bram!"
" Jangan bersikap aneh-aneh. Kalau sampai transaksi hari ini gagal semua itu karena mu."
Bram sedikit kesal dengan tingkah Ayu yang menurutnya tidak jelas. Mereka datang jelas akan meminta bantuan, kalau sampai ada masalah maka semuanya akan menjadi kacau dan runyam.
" Aku tahu, kamu beneran brisik Bram. Haah, ayo cepet kita ke ruangan Gael.
Mereka berjalan menuju ruangan CEO. Namun rupanya itu tidak mudah, pasalnya di depan ruangan ada Dorry dan Aloy yang menghadang mereka.
" Maaf, Anda berdua diminta menunggu satu jam lagi. Tuan dan Nona sedang sarapan."
" Apa?"
TBC
Selamat Pagi, teman-teman saya harap saat membaca sebuah karya fiktif, teman-teman jangan dikaitkan dengan dunia nyata ya. Ada yang komen di karya saya katanya saya mencemarkan sebuah profesi. Padahal tidak ada sedikit niat pun untuk begitu.
Dalam novel ataupun film pasti kan ada warning bahwa kisah ini hanya fiktif semata tidak ada maksud untuk menjatuhkan pihak manapun.
Seperti halnya Ayu, disini dia ibu yang jahat. Apa saga mencemarkan nama seorang ibu, tidak kan? Apa saya mencemarkan nama Ayu, tidak juga kan?
Intinya bijaklah dalam membaca bahwa karya tulisan hanyalah hasil karangan semata yanh pastinya dilebih-lebihkan untuk memperkuat cerita.
Semoga teman-teman paham dan mengerti. Terimakasih.