Membalas Suami Dan Keluarga Benalu

"Gajiku gak cukup untuk menutupi kebutuhan kiya Yu." Tambah Doni yang memang belum punya pekerjaan tetap.

"Baiklah mama akan mengikuti kemauan Keira dengan catatan Keira harus membelikan Doni mobil biar dia kerja jadi driver online, kan lumayan mobilnya bisa buat kita jalan-jalan kalau Angga gak bisa mengantar kita jalan-jalan." Ide bu Linda membuat Angga geleng-geleng kepala bagaimana bisa dia ngambil cicilan mobil yang besar ujung-ujungnya dia juga nanti yang bayar.

"Aku gak setuju ma." Jawab Angga.

Keira menguping pembicaraan mereka di deket pintu membuat dia syok kalau ternyata keluarga suaminya tau Angga naik jabatan dan tidak memberi tahu Keira dan malah memanfaatkan Keira biar tidak menikmati gaji dari suaminya.

"Jadi selama ini aku di bohongin sama mas Angga dan juga keluarga nya? Apa tadi katanya minta di beliin mobil sama aku? Gila, aku gak nyangka ternyata kamu tega mas bohongin aku begitupun dengan keluarga kamu kurang baik apa aku selama ini sama keluargamu." Batin Keira. dia memilih untuk masuk ke kamarnya setelah mendengar kebohongan suami dan keluarga nya membuat dia pusing dan dia lebih memilih untuk tidur.

****

"Mas bangun sudah jam 6 kamu gak mau kerja?" Tanya Keira sambil membangunkan suaminya yang sedang tidur

"Aku masih ngantuk Kei........ Iya aku mau kerja entar lagi aku bangun." Jawab Angga malah menarik selimutnya kembali yang di tarik oleh Keira.

Keira mengambil tas yang cukup besar untuk menaruh barang berharga miliknya dan juga sertifikat rumahnya untuk di bawa ke restoran, dia akan menyimpannya di sana karena kalau di simpan di rumahnya sudah tidak aman lagi. Entah kenapa dia semalam kepikiran untuk menyimpan barang berharga miliknya di tempat yang aman. apalagi saat mendengar ibu mertuanya minta di belikan mobil buat Doni suami Ayu itu. padahal Doni kerjaannya hanya di rumah makan dan tidur kadang kerja kadang tidak.

Keira berangkat tepat jam 6.30 pagi semua orang masih tidur dan Keira hanya menyiapkan bajunkerja Angga di samping tempat tidur.

"Bawa apa itu?" Tanya Indah heran melihat sahabatnya membawa tas besar, semua karyawan sudah datang dan sudah sibuk di dapur.

"Barang berharga punyaku ada perhiasan sama sertifikat rumah mau aku simpan di brangkas resto saja biar aman nanti aku pindah ke Bank." Jawab Keira membuat Indah mengerutkan keningnya

"Ada apa lagi?" Tanya Indah sambil duduk di depan Keira.

"Semalam aku bertengkar sama Mas Angga, dan aku tidak sengaja mendengar mereka ngobrol kalau selama ini keluarga mas Angga tahu kalau dia naik jabatan dan tidak ada yang ngasih tau aku dan semalam ibu mertua ku minta di belikan mobil sama mas Angga buat Mas Doni suami mbk Ayu buat dia kerja jadi driver online tapi yang bayar mobilnya aku." Jawab Keira membuat Indah geleng-geleng kepala.

"Gila ya mertua kamu itu ada saja tingkahnya, bagus kamu udah pindahin semuanya karena aku yakin nanti Angga akan merengek sama kamu buat gadaikan sertifikat rumah kamu." Jawab Indah.

"Mana motor Ita juga masih nyicil, udah ah kita kedepan liat anak-anak sudah siap apa belum ngomongin mereka malah bikin mood aku jadi jelek." Ajak Keira sambil menarik tangan Indah.