NovelToon NovelToon
Derita Istri Penebus Hutang

Derita Istri Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Novel ketiga Author septi.sari
Karya asli dengan ide alami!!

Anissa terpaksa menerima perjodohan atas kehendak ayahnya, dengan pria matang bernama Prabu Sakti Darmanta.

Mendapat julukan nona Darmanta sesungguhnya bukan keinginan Anissa, karena pernikahan yang tengah dia jalani hanya sebagai batu loncatan saja.

Anissa sangka, dia diperistri karena Prabu mencintainya. Namun dia salah. Kehadiranya, sesungguhnya hanya dijadikan budak untuk merawat kekasihnya yang saat ini dalam masa pengobatan, akibat Deprsi berat.

Marah, kecewa, kesal seakan bertempur menjadi satu dalam jiwanya. Setelah dia tahu kebenaran dalam pernikahanya.

Prabu sendiri menyimpan rahasia besar atas kekasihnya itu. Seiring berjalanya waktu, Anissa berhasil membongkar kebenaran tentang rumah tangganya yang hampir kandas ditengah jalan.

Namum semuanya sudah terasa mati. Cinta yang dulu tersususn rapi, seolah hancur tanpa dia tahu kapan waktu yang tepat untuk merakitnya kembali.

Akankan Anissa masih bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Selama perjalanan, hingga hampir sampai dikediaman Prabu, Anissa terus saja menitikan air mata. Mengingat perlakuan sang ayah beberapa menit lalu.

Semilir angin malam yang mengikis kulit putihnya, kini seolah bersenandung merdu menghibur perasaan lara Anissa. Kilat petir sesekali menunjukan atensinya, bahwa sebentar lagi perjalananya akan terguyur hujan.

"Maaf, bukanya bapak ikut campur. Apa ada masalah, nduk?? Siapa pria tadi, sampai berbuat keji kepadmu??"

Pak Kusir yang merasa iba, sejak tadi menarik ulur ucapanya, yang akhirnya dia lontarkan juga saking penasarannya.

Anissa mencoba tersenyum kecut. Lalu cepat-cepat mengusap air matanya, "Dia mantan majikan saya dulu, pak!! Mungkin baginya, kedatangan saya menganggu waktu beharganya!!" dalih Anissa sambil terkekeh pelan.

Pak kusir tampak mengernyit kesekian detik. Lalu hanya mengangguk paham. Pria tua itu sebenarnya tahu apa yang terjadi, walaupun hanya dari pandangan berjarak saja.

Tuk!!

Tuk!!

Tuk!!

Suara kaki kuda itu semakin nyaring membelah keheningan malam yang tercipta. Hingga tanpa mereka sadari, tepat pukul 8 malam, Anissa baru tiba didepan gerbang mewah kediaman Prabu.

"Cepat masuk, bapak rasa sebentar lagi akan turun hujan!!" seru pak Kusir, setelah Anissa menyerahkan uang.

Anissa hanya mengangguk, sambil berkata "Bapak hati-hati!!"

Sejenak, Anissa mendongak sekilas sambil mengadahkan satu tanganya. Dia dapat merasa tetesan air mulai berjatuhan tanda guyuran hujan akan menaungi kota Magelang saat ini.

"Kok terkunci ya..??" gumam Anissa sambil menggebrak gerbang besar tersebut.

Brakk!!

Brakk!!

"Pak Amir...bisa buka gerbangnya sebentar?? Saya sudah pulang!!" seru Anissa yang masih terdengar lembut.

Gerbang itu bukan layaknya gerbang pada umumnya, yang bisa dilihat dari dalam hanya sambil berdiri. Gerbang rumah Prabu begitu besar menjulang tinggi. Setiap sisinya terdapat ukiran naga kuno yang semakin menambah kesab klasik namun mencekam.

Air hujan semakin turun deras, hingga membuat tubuh Anissa berangsur menyatu dengan air. Gadis cantik itu membekap barang-barangnya yang baru saja dia beli, bermaksud agar air hujan tidak menyentuh alat lukisnya. Namun sayang, karena terlalu deras, semua alat-lat lukis itu seketika basah tanpa cela.

Anissa masih terus menggebrak pagar tersebut, walaupun nafasnya sudah tersengal akibat sapuan angin bercampur derasnya air.

"Pak Amir, tolong bukakan!! Ini saya, Anissa..." teriak Anissa kembali. Suaranya sudah bergetar, akibat bercampurnya dengan air hujan.

Sementara didalam, pak Amir kini sedang bingung, mengingat hujan turun begitu lebat, sementara nyonyanya masih berada diluar.

Prabu masih duduk dengan tenang, didalam ruang kerjanya. Dia menatap dari atah laptop, yang telihat jelas penampakan sang istri yang tampak meringsut dibalik tingginya pagar kayu.

Hati kecilnya ingin berontak, saat melihat Anissa sudah hampir terhuyung lemas. Namun badanya seolah tertanam ditempat, tanpa ingin beranjak.

Prabu semakin gelisah. Rupanya dia kalah dengan dorongan batin yang membawanya ingin segera menyelamatkan sang istri, dari derasnya guyuran hujan.

Anissa terjatuh lesu. Hipotermia ditubuhnya kembali menyerang, akibat kencangnya angin yang bercampur air. Pipinya yang terasa kebas, kini semakin lebih terasa akibat terjangnya air hujan mendarat diwajah mulus itu.

Greekk!!

Samar-samar, Anissa masih mendengar suara seseorang datang yang membuka pintu gerbang. Namun tidak lama, kesadaran gadis itu mulai menurun.

Brughh!!

Anissa tergeletak, menghempaskan semua mutiara hidupnya yang kini tampak basah, akibat air hujan yang menerebos kedalam kantung hitam tersebut.

Prabu terperanjat. Payung dalam genggamannya terlepas seketika.

"Anissaa....!!" teriaknya.

Dia lalu bersimpuh dihadapan sang istri. Diangkatnya tubuh kecil itu, dan segera dibawanya masuk kembali kedalam.

Jantung Prabu berpacu duakali lebih cepat. Dia seakan mengulang kejadian diwaktu lalu, saat menatap keadaan sang istri yang begitu mengenaskan.

Wajah Anissa pucat tak berdarah. Bibirnya sudah membiru akibat sapuan angin yang terlalu dia rasa. Dari wajah cantik itu, ada bagian yang membuat Prabu semakin bertanya-tanya.

Setelah sampai didalam kamarnya, Prabu langsung membaringkan sang istri diatas ranjang. Tidak peduli lagi, jika lantai beserta seprei putih itu akan menyatu dengan air yang Anissa bawa.

"Dari mana kamu pergi?? Kenapa sampai tidak bilang padaku!! Suka sekali jika membuat aku marah, sampai cemas seperti ini..." gerutu Prabu yang masih menatap wajah pucat sang istri.

Pria itu lalu menegakan kembaki badanya. Pirikannya mejalar jauh, saat melihat tubuh sang istri yang kini tergelatak tak berdaya. Pikiranya kalut. Haruskah dia yang menggantikan pakaian istrinya juga?? Dia akan melangkah kearah lemari, namun baru dia ingat, jika pakaian Anissa sudah dipindahkan kedalam kamar pribadi milik sang empunya.

"Aku tidak rela, jika orang lain melihat tubuh Anissa. Sekalipun itu pelayanku sendiri!!" gumam Prabu kembali, setelah dia sampai didepan pintu.

Tanpa berpikir dua kali, suami Anissa itu langsung berlari menuju kamar paling ujung, untuk mengambil pakaian sang istri.

Klek!!

Saking cemasnya, hingga Prabu tidak menyadari setiap sudut suasana kamar sang istri. Prabu hanya mengambil beberapa baju begitu juga pakaian dalam Anissa.

Singkat waktu, Prabu sudah kembali lagi kedalam kamarnya. Dia segera mengganti pakaian Anissa, tanpa niat terselubung dalam hatinya. Bisa saja, jika Prabu pria bejat, dia akan memanfaatkan kesempatan tersebut. Apalagi dia sudah sah menjadi suami Anissa.

Aissh!!

Prabu merintih, memejamkan mata sejenak, mencoba menahan sesuatu yang kini terus saja mendorong dalam hati dan juga pikiranya.

Selama mengganti pakaian istrinya, Prabu tetap memejamkan matanya, dengan berhati-hati. Hingga berselang waktu, Anissa sudah hangat dengan pakaian barunya saat ini.

Degh!!

Ahh!!

Prabu mendesah pelan, merasakan tubuhnya yang kian melayang, akibat menyentuh kulit dalam sang istri, yang tanpa dia sadari kini telah membangkitkan jiwanya sebagai seorang pria. Jantungnya berdebar lebih kuat. Ingin rasanya dia mendapatkan lebih atas apa yang dia lakukan.

Melarikan diri kedalam kamar mandi adalah suatu panggilan yang tepat, untuk menghilangkan hawa panas dalam tubuhnya.

Setelah kembali, dan melihat Anissa yang masih nyaman dengan tidurnya. Prabu lantas mendekat. Pria itu memposisikan tubuhnya, menghadap sang istri sambil menopangkan satu tanganya.

Prabu memicing, saat melihat sesuatu yang tampak aneh dari wajah Anissa. Pikriannya melayang, mengingat bagaiman dulu dia menampar sang istri tanpa rasa kasian.

'Ini bekas tamparan?? Tapi siapa yang sudah melakukan ini..??' gumam batin Prabu, saat membelai wajah istrinya.

Kedua matanya menajam. Dadanya sudah bergemuruh hebat. Siapa yang sudah berani menampar istrinya?? Prabu mengangkat kepalanya sejenak.

Cupp!!

Satu kecupan lembut, Prabu berikan pada bekas luka sang istri. "Maafkan aku!! Semoga saja bisa mengurangi rasa nyeri ini," gumam Prabu lembut.

Setelah itu, dia mulai ikut masuk kedalam selimut sang istri. Didekapnya tubuh rapuh itu begitu dalam. Malam ini Prabu benar-benar memposisikan dirinya menjadi suami yang begitu lembut. Namun sayang, Anissa tidak merasakannya.

*

*

*

Anissa terbangun sambil memegang kepalanya yang masih berdenyut nyeri. Dia segera bangkit dari tidurnya. Dan betapa terkejutnya dia, saat kedua matanya sudah membola tajam.

Ini bukan kamarnya. Tapi ini kamar Prabu. Ingatan Anissa kembali saat dimana dia meringsut kedinginan didepan pintu pagar, hingga tak sadarkan diri.

'Siapa yang membawaku kesini??' batin Anissa sambil mengedarkan pandanganya.

Rupanya Prabu sudah tidak ada di kamarnya.

Setelah dirasa semuanya membaik, Anissa segera bangkit dan langsung berjalan gontai keluar. Ingatannya langsng tertuju pada Ailin. Semalam, siapa yang memberi gadis depresi itu makan?? Karena jika bukan dari tangan Anissa, maka Ailin tidak akan mau makan.

"Mau pergi kemana??"

Suara bariton itu membekap kedua gendang telinga Anissa saat ini. Langkah yang semula menggebu, kini mulai tertarik akan timbulnya sang suara. Suara itu bukan hanya teguran, melainkan suatu perintah, akan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh sang pemilik.

"Aku hanya melakukan tugasku, sebagai PELAYAN dirumah ini!!" Anissa menekan kata pelayan, agar pemilik dari suara itu dapat mengerti.

Hahh!!

Prabu mendesah kasar. Dia lantas segera mendekat, dan langsung menarik lengan sang istri dengan cepat.

Fokus Prabu masih menatap bekas tamparan wajah sang istri, yang kini sudah mulai memudar.

"Lepaskan!!" kata Anissa dengan suara memberat.

"Pergi darimana saja, hingga pulang larut?? Kamu sudah berani mengabaikan tugasmu, setelah menyanding status nyonya dirumah ini!!" pekik Prabu menggeram.

Anissa yang semula menatap lurus kedepan, kini seolah tertantang dan langsung menolehkan kepalanya menatap Prabu.

"Tidak ada yang menyuruh mereka, untuk menganggapku nyonya!! Aku bukan Ailin, yang dengan gampangnya mendapat status ratu dalam rumah ini!! Dan satu lagi....dapat kupastikan, jika kekasihmu sudah sembuh, maka aku akan segera mengakhiri pernikahan keji ini!!" tandas Anissa menekan sepanjang kalimatnya.

Mata Prabu kian menajam seraya dadanya bergemuruh hebat, akibat tamparan dari kalimat sang istri barusan.

"Cepat atau lambat, aku akan segera mengakhiri semua ini!! Aku juga manusia biasa. Fitrahku untuk disayangi dan dinaungi selayaknya istri sungguhan. Aku juga ingin memiliki keluarga seutuhnya yang dilengkapi dengan kehadiran putra!!" lanjut Anissa yang sudah mulai merasa muak akan pernikahnnya.

Prabu tercekat. Suaranya tidak mampu keluar. Dia membeku mencerna kalimat istrinya saat ini. Pikiranya kalut, bimbang, langkah apa yang harus dia pilih. Akankan dia perlahan akan mati dalam pelukan Ailin?? Atau dia dapat menentang semuanya, demi mempertahankan rumah tangganya dengan Anissa.

Anissa meraup nafas dalam. Melontarkan kalimat pada Prabu rupanya membuat oksigen dalam dadanya terkuras habis. Setelah itu dia langsung melenggang pergi.

1
Milla
next min
Septi.sari: di tunggu next bab ya kak milla 😍🤗
total 1 replies
Lee Mba Young
semiskin miskin nya hidup ku kl posisi anisa juga ogah kali ngerawat wanita lain di rumah dng alasan kasian depresi. mnding cerai walau suami kaya raya. bhgia itu kita yg ciptakan bkn mengharap belas kasian.
Septi.sari: hai kak lee, tetap ikuti bab selanjutnya, makasih 😍😍🤗
total 1 replies
Septi.sari
hai kak, aku cuma mau kasih tahu.

✨🦋1 Atap Terbagi 2 Surga ✨🦋

udah update lagi ya dibab 62. nanti sudah bisa dibaca 🤗😍
Lee Mba Young
ngapain kasian, dia saja gk kasian ma hidup nya sendiri kok. bertahan bkn karena ibu mertuanya ya krn suami nya kaya raya, coba gk kaya, pasti dah di tinggal. dah suami gk sayang blm jebol perawan juga hrs nya kl sayang diri sendiri kn lngsung pergi ke luar negri beres semua. ini mlh balik ke suaminya lagi. definisi wanita lemah.
Lee Mba Young
Ternyata anisa yg kecintaan ma suaminya krn dia kaya sih. masih mau balikan katanya asal mengembalikan wanita gila itu. iuhhh. smp segitunya ngemis.
alasan ibu mertua minta cucu, bkn alasan krn kau saja yg ingin di tiduri suamimu.
tp ya gimana secara suaminya kaya raya sayang banget kan kl di tinggalkan, pdhl mumpung blm jebol perawan lbih baik cerai sekarang. Anisa yg bucin duluan 🤣🤣. lemah
Lee Mba Young
Mending pergi lah, jmn sekarang cm wanita bodoh yg bertahan dng pernikahan tdk sehat, dan mlh masukin wanita lain di rumah tangga.
mending ganti kartu atau HP di jual ganti baru trus menghilang. balik nnti kl sdh sukses. itu baru wanita keren. tp kl cm wanita pasrah mau tersiksa dng pernikahan gk sehat bukan wanita keren, tp wanita lemah dan bodoh.
jaman sdh berubah wanita tak bisa di tindas.
yg utang kn bpk nya ngapain mau di nikahkan untuk lunas hutang. mnding #kabur saja dulu# di luar negri hidup lbih enak cari kerja gampang.
Septi.sari: hai kak lee, tetap ikuti bab selanjutnya 😍😍
total 1 replies
IamEsthe
bergemuruh ini bisa diartikan sebagai luapan ya.

karena ini Annisa terkejut, bisa diganti ke rasa sakit seolah sembilu pisau ada di dadanya. maknanya, Annisa merasa tersakiti banget
IamEsthe
ini juga susunan dialog nya. boleh dijelaskan.
setahuku, penulisan dialog yang benar itu seperti ini.


"Mas? Aku tak suka dengan panggilanmu itu Terlalu menjijikan untuk didengar, Annisa," ucap Parbu dingin dengan ekspresi seolah diri Annisa ini sebegitu menjijikan di mata Prabu.

Tahu maksudnya?
"BLA BLA BLA,/!/?/." kata/ucap/bantah/seru.
IamEsthe
perhatikan dialog nya ya.

Boleh kasih jawaban kenapa setiap pertanyaan di dialog ada dobel tanda baca. semisal, ?? dan ?!. Bisa jelaskan maksud dan mungkin kamu tahu rumus struktur dialog ini dapet dr mana? referensi nya mungkin.
IamEsthe
kalimat terakhir, dibandingkan Prabu yg udah duduk malah bangkit lagi. lebih baik ganti ke prabu yang duduk tak bergeming, dengan sikap angkuh nan dingin, tangannya melambai seolah mengisyaratkan Annisa untuk segera menghampiri.
IamEsthe
kalimat pertama terlalu belibet.
bisa diganti ke
Langkahnya terhenti tepat di ambang pintu kamar mereka (kamar Prabu yang kini menjadi kamar mereka)
IamEsthe
kata 'barusan' ini, ganti ke

Annisa mulai menyadari sikap dingin Prabu yang mulai terlihat (ia tunjukkan).
IamEsthe
kalimat ke tiga kurang tepat. kurang epik dan mulus aja pemilihan katanya.
IamEsthe
dibandingkan wajah datar, apa enggak lebih bagus 'sikap dingin' artinya sama aja tp lebih terkesan cuek KLO sikap dingin ini
IamEsthe
bukan dipersunting tp yg ia persunting
IamEsthe
diboyong. jangan 'diajak' ini konsep kalimatnya pernikahan, bukan bermain. jadi lebih baik penggunaan katanya 'diboyong'.


BLA BLA BLA, Annisa langsung diboyong ke kediaman Prabu yang berada di kota Malang.


dan kata di kota bukan dikota.
kamu harus tahu penggunaan kata 'di' sebagai penunjuk tempat dan kalimat
IamEsthe
di halaman, bukan dihalaman. di menunjukkan tempat bukan 'di' sebagai awalan kalimat.
IamEsthe: kamu harus bedakan bahasa teenlit sama adult romance gini
Septi.sari: hai kak terimaksih atas masukanya. bab selanjutnya akan diperbaiki.😍😍🤗
total 2 replies
Siti Aeni
knapa jd anisa gk prgi jauh ajh buat surat,,cerita semua beban hati,,, mau di cerai atau gk yg pnting prgi. bahagia in diri sendiri,, klo gugat cerai. kn gk mungkin,, biar prabu kepikiran trus dan jd dilema antara anisa dan ailin
Septi.sari: hai kak siti. tetap ikuti bab selanjutnya untuk terus tahu perkembangan cerita 🤗😍😍
total 1 replies
NuLa
lanjuttt thorrr baguss
Septi.sari: MASYA ALLAH, syukron kak nula 🤗😍
total 1 replies
Lee Mba Young
knp gk pergi saja, drpd makan hati. cm wanita bodoh yg bertahan nikah sbg penebus hutang. kn punya duit drpd ngemis belas kasian drpd untuk nglunasi hutang ortu yg tak punya hati. mending buat pergi ke luar negeri. hilang kan jejak naik bus, naik kapal laut br ke bandara. kl anisa pinter sih tp kl bodoh ya ttp saja cm gitu gitu saja! nongas nangis ngemis cinta dr suami yg jelas gk cinta. drama sinetron indosiar. coba kl anisa wanita masa kini dimana dia di tindas akn pergi dan jadi sukses. bgitu cara mainnya.
Siti Aeni: stuju sy ayo dong Thor buat anisa pergi ngilangin jejak biar prabu kepikiran dan dilema,,,anisa jngn jf prumpuan. oon ngemis cinta prabu yg nyata nya arogan dan main fisik
Septi.sari: Hai kak lee, senang sekali bisa bertemu. jangan lupa tunggu update an terbaru dari kami 😍🤗😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!