Rea, wanita polos yang tidak paham soal begituan.
"Tuan, kenapa punya tuan jadi keras?"
"Astaga Rea, apa kamu belum pernah melihat yang seperti itu?" Rea menggeleng.
"Tuan kenapa buka-buka, saya malu!"
***
Kisah seorang wanita yang dijadikan sebagai penghangat ranjang majikannya dengan gaji yang mahal. Sebenarnya Rea ingin menolak, tapi mengingat jika sang ibu membutuhkan biaya untuk berobat akhirnya Rea pasrah.
Lalu bagaimana jika semakin lama Rea menggunakan perasaannya pada sang Tuan muda? Rasa cinta yang tidak seharusnya datang itu terus saja mengalir begitu deras.
Apakah Rea akan mendapatkan balasan dari Tuan Kenzo yang nyatanya memang sudah tertarik pada Rea sejak pertama kali bertemu.
Jangan lupakan jika Kenzo seorang Casanova yang sudah sangat berpengalaman dengan dunia wanita.
Simak kisah cinta rumit Kenzo dan Rea hanya di sini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 (Pekerjaan)
Happy Reading.
"Aahh, tuan,, lebih cepat!" Teriak seorang wanita yang sedang merasakan kenikmatan tiada tara.
Plak!
Pria itu menampar paha si wanita sedikit keras, membuat wanita itu mengeram dan berteriak.
"Terus berteriak, buat aku merasakan sensasi beda, Sisi!"
"Tuan Ken!! Aahhh, tuan, f*ster!" Sisi, wanita berbadan sintal itu terus berteriak dan merancau meneriaki nama Tuan Ken.
Ya, Sisi adalah pelayan yang biasa Tuan Ken pakai saat dirumah. Dia memiliki dua pelayan yang juga siap melayani di atas ranjangnya.
Dulu, Mila juga pernah menjadi pemuas untuk Tuan Ken, tapi setelah beberapa tahun seperti nya Tuan sudah tidak menyukai tubuh Mila lagi.
Kenzo menggerakkan pinggulnya dengan cepat, membuat tubuh Sisi terpental maju mundur. Hujaman Tuan Ken menyentuh titiknya membuat Sisi keluar berkali-kali.
Plak!
Lagi, tuan Ken menampar ****** Sisi dan meremat nya kuat sambil menggerakkan pinggulnya dengan cepat tak beraturan.
Setelah dirasa ingin meledak dengan gerakan nikmat itu, akhirnya Tuan Ken mencabut senjatanya dan mengeluarkan cairan nya di atas paha Sisi.
Ingat, Tuan Ken tidak pernah mau mengeluarkan di dalam meskipun memakai pengaman sekalipun..
Dia tidak mau ada orang yang meminta tanggung jawabnya karena hamil atau hal yang lain. Tuan Ken berani jamin kalau benihnya tidak pernah lepas didalam rahim seorang wanita.
*****
Menempuh perjalanan hampir 4 jam membuat Rea tertidur ketika dijalan. Dia dan Mila memakai bis jurusan kota dan akhirnya sampai di terminal. Hari semakin beranjak siang dan tentunya suasana kota memang berbeda dengan suasana desa.
"Kita makan dulu ya, ayo cari rumah makan, aku udah lapar, kamu pasti juga lapar," ujar Mila menarik tangan Rea menuju rumah makan di terminal itu.
Rea menurut karena dia juga merasa sudah sangat lapar. Mila mengajak nya untuk makan di warung makan sederhana, Mila memesan kan makanan untuk Rea dan juga dirinya.
"Rea, makan yang banyak, lihatlah tubuhmu ini kurus sekali, apa kamu tidak pernah makan teratur?" ujar Mila.
"Eh, masa sih kak? Aku banyak makan kok," jawab Rea tidak terima.
Mila hanya mengedikkan bahunya, dia langsung memakan makanannya yang sudah tersedia di atas meja.
Setelah mengisi perutnya, Mila dan Rea naik ojek online dan akhirnya sampai di depan rumah yang memiliki pintu gerbang begitu besar itu.
"Ayo Rea," ajak Mila.
Rea masuk ke dalam rumah besar itu dan disambut oleh salah seorang pelayan wanita yang terlihat dewasa namun masih terlihat cantik.
"Lusi, ini sepupuku, dia yang akan menggantikan ku kerja," ujar Mila pada wanita yang dipanggil Lusi itu.
Lusi terlihat menatap Rea dari atas sampai bawah, meneliti penampilan Rea yang menurutnya sedikit kampungan.
"Oke, aku akan bawa dia menemui tuan," ujar Lusi kemudian mengajak Rea menuju lebih dalam dari rumah besar itu.
Rea bertemu beberapa pelayan yang menyapa Lusi.
'Kenapa pelayan-pelayan ditempat ini cantik-cantik!'
Rea tersentak kaget saat tangannya disentuh oleh seseorang.
"Ayo masuk, tapi kamu harus menunggu dulu diruang belakang, karena Tuan Muda Ken sedang ada tamu," ujar wanita itu.
"Baiklah," Rea mengikuti Lusi dan masuk didalam sebuah ruangan seperti ruang santai.
'Mudah-mudahan aku bisa diterima kerja di sini, menjadi pembantu tidaklah buruk, aku hanya ingin Ibu bisa sembuh dan sehat kembali!'
*****
"Kamu yang bernama Rea?" Tanya Kenzo menatap wanita cantik yang berada dihadapannya saat ini.
Rea menunduk, dia merasa takut ketika di tatap tajam oleh pria tampan bak dewa Yunani dihadapannya ini. Rea hanya menatap tuannya ini sekilas tapi bisa menyimpulkan jika Kenzo memang lah pria yang tampan dengan sejuta pesona.
"I-iya tuan, saya Rea," jawab Rea lirih.
Kenzo menatap wanita dihadapannya ini, wanita lugu dan polos, berasal dari kampung dan sepupunya Mila. Pelayan yang dulu pernah menjadi pemuasnya. Namun hanya dua bulan saja Kenzo sudah tidak memakai Mila lagi, katanya sudah bosan dan tidak tertarik.
"Apa keahlianmu?" Tanya Kenzo masih menatap lekat wajah Rea. Kenapa wajah polos dan lugu itu begitu memikat. Kenzo merasa tertarik dengan Rea, wanita yang bahkan tidak mau menatapnya itu.
Padahal biasanya kalau ada perempuan yang berhadapan dengan pasti akan langsung cari perhatian dengan tatapan menggoda. Siapa yang tidak akan tergoda seorang Kenzo, banyak wanita yang akan langsung terpesona olehnya.
"Saya bisa masak, bersih-bersih, mencuci baju, menyetrika dan saya juga bisa bersihkan halaman depan, saya itu serbaguna tuan, eh!" Rea menutup mulutnya karena keceplosan. Menurutnya itu tidak pantas dia sebutan ke dihadapan tuan Ken.
Sedangkan Kenzo, entah kenapa dia bisa menarik kedua sudut bibirnya ketika melihat tingkah Rea yang menurutnya begitu menggemaskan.
"Good, kamu saya terima menjadi pelayan saya, kamu akan saya tempatkan menjadi pelayan pribadi saya, mengerti!"
"I-iya Tuan, saya mengerti," jawab Rea senang sekaligus gugup. Senang karena dia berhasil diterima kerja oleh Tuan Ken, gugup karena Tuan Ken sejak tadi menatap nya dengan tatapan tajam, seakan ingin menguliti Rea saja.
"Kamu tahu apa tugasnya pelayan pribadi itu?" Tanya Kenzo yang membuat Rea mengangkat wajahnya untuk menatap pria itu. Kedua mata itu bertemu, saling menatap beberapa detik, ada sebuah debaran aneh yang dirasakan oleh Kenzo ketika melihat mata hitam itu.
Sedangkan Rea bisa melihat mata Kenzo yang bening kecoklatan, ada pantulan dirinya di sana. Namun setelah beberapa detik kemudian Rea memutuskan pandangan mereka tanpa tahu ada yang tidak suka diperlakukan seperti itu.
Kenzo, entah kenapa tidak suka dengan sikap Rea yang memutus kan pandangan mereka itu. Biasanya dia selalu dipuja-puja oleh para kaum wanita. Biasanya Kenzo yang lebih awal memutuskan pandangan itu tapi apa sekarang? Rea menatap Kenzo sedetik kemudian lalu memutuskan nya.
Sepertinya Kenzo merasa harga dirinya diinjak-injak. Kenzo menutup matanya untuk menghilangkan emosinya. Meskipun dia marah terhadap Rea, tapi entah mengapa melihat dia tersenyum tulus, hati dan jantung Kenzo langsung jumpalitan.
"Mulai malam ini kamu harus melayaniku, termasuk juga hal yang sepele, seperti memilihkan dasi untukku dan mengambilkannya pakaian kerjaku," ujar Kenzo.
"Baik tuan, saya akan menjadi pelayan pribadi tuan Ken, saya siap menjalankan apa yang anda inginkan," jawab Rea tersenyum tulus.
Kenzo menaikkan sebelah alisnya, "cepat bawa barang-barang mu di kamar yang akan di beri tahu Lusi, aku masih ada urusan setelah ini," ujar Kenzo.
Kemudian pria itu langsung keluar dari ruang kerjanya disusul oleh Rea dibelakangnya masih dengan tatapan menunduk.
"Rea, kamu akan tinggal dikamar lantai 3, bersama Tuan Kenzo," ujar Lusi yang mengajak Rea naik ke atas tangga.
"Kok kamarku di lantai atas, kenapa nggak bareng kalian di bawah?" Perasaan Rea tidak enak
"Gak apa-apa, kamarmu bersebelahan dengan tuan Ken, beliau yang minta."
aku udah ikut deg 2kan...nanggung authorr..../Facepalm/