NovelToon NovelToon
Ketika Kesabaran Berakhir

Ketika Kesabaran Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Lestari, yang akrab disapa Tari, menjalani hidup sebagai istri dari Teguh, pria yang pelit luar biasa. Setiap hari, Tari hanya diberi uang 25 ribu rupiah untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga mereka yang terdiri dari enam orang. Dengan keterbatasan itu, ia harus memutar otak agar dapur tetap mengepul, meski kerap berujung pada cacian dari keluarga suaminya jika masakannya tak sesuai selera.

Kehidupan Tari yang penuh tekanan semakin rumit saat ia memergoki Teguh mendekati mantan kekasihnya. Merasa dikhianati, Tari memutuskan untuk berhenti peduli. Dalam keputusasaannya, ia menemukan aplikasi penghasil uang yang perlahan memberinya kebebasan finansial.

Ketika Tari bersiap membongkar perselingkuhan Teguh, tuduhan tak terduga datang menghampirinya: ia dituduh menggoda ayah mertuanya sendiri. Di tengah konflik yang kian memuncak, Naya dihadapkan pada pilihan sulit—bertahan demi harga diri atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan yang sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

"Eh, cerita dulu, dong. Kok bisa sih hidupmu jadi tambah berat kayak gini? Maaf ya, Tar, aku gak bermaksud ngehina. Kamu kan tahu, aku emang orangnya ceplas-ceplos," kata Nindi dengan nada santai, mencairkan suasana. Ia memang selalu bicara blak-blakan, mirip dengan Tari, yang punya sifat serupa.

"Gak apa-apa, Ndi. Kamu kan jadi begini juga gara-gara ketularan sifat aku," ujar Tari sambil tertawa kecil.

Keduanya saling melirik dan kompak menyengir, seperti sahabat lama yang selalu bisa saling memahami meski sudah lama tak bertemu.

"Jadi begini, Ndi..." Tari mulai membuka cerita. Perlahan, ia menceritakan inti dari permasalahan rumah tangganya. Bukan soal ekonomi atau pekerjaan, tapi tentang sikap suaminya yang, menurutnya, sangat pelit dan terlalu perhitungan dalam segala hal.

"Ya ampun, Tari. Kasihan banget kamu. Tapi jujur ya, dari awal aku udah ada firasat soal model suamimu itu," celetuk Nindi santai, tanpa terlalu kaget mendengar cerita sahabatnya.

"Benarkah? Kok bisa kamu berpikir begitu, Ndi?" tanya Tari dengan raut penasaran.

"Yah, logikanya sederhana aja, Tari. Kalau suami itu baik, istri pasti kelihatan bahagia. Mau ekonominya pas-pasan pun, senyumnya tetap ada," jawab Nindi sambil menyeringai, seolah ingin menekankan bahwa pendapatnya adalah kebenaran mutlak.

"Hmm, gitu ya? Terus, kalau suami kamu gimana, Ndi? Pelit atau royal?" tanya Tari dengan nada penasaran.

"Royal sih. Meskipun gajinya gak besar, dia selalu kasih semua gajinya ke aku untuk aku kelola," jawab Nindi sambil tersenyum bangga.

"Waah, enak banget hidupmu," celetuk Tari sambil mencibir kecil, meskipun matanya tampak kagum.

"Pantes aja kamu kelihatan keren begini. Ternyata semua gaji suamimu kamu pegang sendiri, ya," ejek Tari setengah bercanda. Ada nada iri di suaranya, tapi itu bukanlah rasa dengki, hanya kekaguman bercampur harapan.

"Eh, ya gak segitunya juga, Tar," balas Nindi sambil menggeleng ringan. "Kamu kan tahu sendiri, gaji buruh pabrik itu berapa, sih? Uang segitu ya habis buat kebutuhan sehari-hari. Apalagi aku udah punya anak kecil. Palingan cuma bisa nabung beberapa ratus ribu aja. Itu pun kalau gak banyak undangan kondangan," ujarnya dengan nada pasrah.

"Oh ya? Tapi kok bisa sih kamu masih sempat beli emas sama sekalian tokonya?" tanya Tari dengan heran, matanya memperhatikan gelang, cincin, kalung, dan anting emas yang menghiasi Nindi dari kepala sampai tangan.

"Oh, bisa dong! Ini yang mau aku jelasin sama kamu," jawab Nindi, tapi kalimatnya terpotong karena Tari sudah salah paham lebih dulu.

"Jangan bilang kamu ngepet, ya? Atau pelihara tuyul? Atau... jangan-jangan kamu jadi 'Sugar Daddy'?" tanya Tari dengan gelisah, khawatir temannya ini terjerumus dalam hal-hal aneh.

Nindi langsung tersenyum sinis, "Ck, Tari! Orang lagi ngomong serius malah dipotong. Kebiasaan banget, deh!" katanya sambil mencubit telinga Tari dengan kesal.

"Aduh! Oke-oke, maaf! Terus gimana ceritanya, dong?" jawab Tari sambil menggosok-gosok telinganya yang terasa panas akibat dicubit. "Masa sih, cuma duduk di rumah ngurus anak, uang bisa datang dengan sendirinya?" tanyanya, masih penasaran dengan penjelasan Nindi.

Senyum Nindi pun mengembang lebar, tampak puas dengan reaksinya.

"Eh, bocah gemblung! Ditanya malah senyum lebar kayak Mbak Kunti!" gerutu Tari, sedikit kesal melihat Nindi yang justru tersenyum seperti itu.

"Itulah maksud aku, Tari! Aku tuh cuma duduk santai, rebahan, sambil ngurus anak, dan uang langsung mengalir ke rekening aku!"

1
Wanita Aries
Suka ceritanya..
Semangat thor
Wanita Aries
Naudzubillah dpt laki pelit amit2 dah
Wanita Aries
Gila aj dkasih cm 25rb. Uang saku ankq yg SMP itu
Diah Ratna
ceritanya bagus,thor .
Sulfia Nuriawati
udah d perbudak msh mw bertahan helloooo cinta blh goblok jgn y sayang, bersikap lah tunjuk kan bahwa km pny harga yg lbh dr pelakor jg suami g pny otak itu,mn pelit lg dih ogah bnget😡😡😡
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
Nurulina: makasi yaaa🥰
total 1 replies
Aerilyn Bambulu
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Nurulina: Waaah makasih yaaaw😍
total 1 replies
Phoenix Ikki
Aku tumpahkan air mata gara-gara endingnya😢
Kazuo
Bikin nagih bacanya 😍
Nurulina: waaah, makasih yaaa🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!